KESEHATAN ANAK di indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
Advertisements

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
POLINDES (Pondok Bersalin Desa)
POSYANDU BALITA This "Deco" border was drawn on the Slide master using PowerPoint's Rectangle and Line tools. A smaller version was placed on the Notes.
PKMD dan Posyandu Sebagai Bentuk Nyata PPM
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya.
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA)
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
PUSKESMAS RAWAT INAP NGADIROJO-PACITAN
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
EVALUASI PROGRAM BIDANG KESGA TAHUN 2014
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
H. ARSON ABADI, SKM, M.Si Dinas Kesehatan Kab.OKU SELATAN
MENGGERAKKAN DAN MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
PERAN SERTA MASYARAKAT
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Selamat datang peserta
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
KESEHATAN ANAK.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3 (2)
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
SELAMAT DATANG PERTEMUAN PETUGAS SP2TP BLITAR, 7 MARET 2014
Sistem pelayanan kesehatan
KONSEP POSYANDU OLEH : Ns. Wijanarko Heru Pramono, S.Kep.
Sistem pelayanan kesehatan
PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
KESEHATAN ANAK.
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Dr. Jum’atil Fajar, MHlthSc
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
Sistem Kesehatan Negara Kuba
MASALAH DAN PROGRAM KEP
Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT
Assalamu’alaikum wr. wb
PENINGKATAN KUALITAS KUNJUNGAN NEONATUS MELALUI ALGORITMA MTBM
EVALUASI KADER PENDAMPING KIA PUSKEMAS MANDIANGIN SENIN, 11 MARET 2018 OLEH : LAILA NISSAH,S.Tr.Keb.
STATISTIK KESEHATAN (ANGKA KEMATIAN) PERTEMUAN 11
 Wujud pemberdayaan masyarakat  UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)  Promotif, Preventif  Mulai dicanangkan 1986.
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
SISTT(SEKOLAH IBU SEHAT TERPADU) PUSKESMAS MUNTOK.
Organisasi Yankes Pertemuan 3
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
PERMASALAHAN ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA Oleh : Emilda AS, SST, MPH.
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA )
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
DRAFT PANDUAN PELAYANAN NIFAS PADA IBU DAN BAYI BARU LAHIR Direktorat Kesehatan Keluarga Februari 2018.
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Oleh : WIDYA PANI, SKM,SST.,M.Kes.
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS (SP3)
Puskesmas Taratara merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Kode Puskesmas P Sejarah Pembangunan Puskesmas.
MENUJU KEMITRAAN BIDAN & DUKUN PARAJI DI KECAMATAN
Audit Maternal Perinatal (AMP) Sosial
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN PROVINSI BANTEN
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
Transcript presentasi:

KESEHATAN ANAK di indonesia By. Faradilla Safitri, S.ST., M.Kes

Pendahuluan Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan generasi akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 tahun. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).

Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup Angka Kematian Balita (AKABA) hasil SUPAS 2015 sebesar 26,29 per 1.000 kelahiran hidup, juga sudah memenuhi target MDG 2015 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Neonatal (AKN) Jumlah bayi (usia 0-28 hari) yang meninggal disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Klasifikasi kematian neonatal : Kematian neonatus dini (early neonatal deaths) : kematian bayi yang terjadi pada masa 7 hari kehidupan pertama (0-6 hari) Kematian neonatus lanjut (late neonatal deaths) : kematian bayi yang terjadi pada masa setelah 7 hari sampai mencapai 28 hari kehidupan

Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal menjadi penting karena kematian neonatus memberi kontribusi terhadap 76% kematian bayi atau 71% dari seluruh kemarian balita.

Angka Kematian Bayi (AKB) Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Jumlah kematian bayi di Aceh sebanyak 943 kasus Data ini disimpulkan AKB di Aceh tahun 2017 sebesar 9 per 1.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita (AKABA) Jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup. Di Aceh tahun 2017 AKABA sebesar 10 per 1.000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan AKABA sejak tahun 2014 sampai 2017 yaitu dari 16 menjadi 10 per 1.000 kelahiran hidup

Pelayanan Kesehatan Neonatal Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir yang meliputi antara lain kunjungan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) termasuk konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin K1 injeksi dan Hepatitis B0 injeksi bila belum diberikan Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2016 sebesar 91,14% lebih tinggi dari tahun 2015 yaitu sebesar 83,67%. Capaian ini sudahmemenuhi target Renstra tahun 2016 yang sebesar 78%. Sejumlah 26 provinsi (71%) yang telah memenuhi target tersebut.

Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Banyak masalah kesehatan terjadi pada anak usia sekolah, seperti misalnya karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan, masalah gizi, dan pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun, dan lain -lain.

Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya yang terlatih (guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan yang dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya.

Upaya Penurunan Angka Kematian/Kesakitan Anak 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan Peletakan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar (Puskesmas, Pustu, Posyandu) Pemerataan pelayanan kesehatan dengan penyebaran bidan desa, perawat, fasilitas balai kesehatan, pos kesehatan desa dan puskesmas keliling. Memperbaiki pelayanan kebidanan serta menyebarkan buku KIA, alat monitor kesehatan oleh tenaga kesehatan dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien.

2. Meningkatkan status gizi masyarakat Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) Kegiatan UPGK diarahkan pada peningkatan status gizi, khususnya pada masyarakat yang rawan/memiliki risiko tinggi terhadap kematian/kesakitan Kelompok resti : anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia yang golongan ekonominya rendah

3. Meningkatkan peran serta masyarakat Pelaksanaan imunisasi Penyediaan air bersih Sanitasi lingkungan Perbaikan gizi

4. Meningkatkan manajemen kesehatan Pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan anak Tenaga kesehatan antara lain tenaga perawat, bidan, serta dokter yang berada di Puskesmas yang secara langsung berperan dalam pemberian pelayanan kesehatan

Faktor yang mempengaruhi Kesehatan Anak Faktor Kesehatan Status kesehatan anak Status gizi Kondisi sanitasi Faktor Kebudayaan Faktor Keluarga Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak Pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai yang ditanamkan

SELESAI TERIMA KASIH