MANAJEMEN KONSTRUKSI Study kasus & Seminar : Agus Suprapto K, PhD, Pelatihan Dasar Teknik Bidang SDA Bandung . 13 Agustus - 2018
Ir. Agus Suprapto K, M.Eng, PhD Kompleks IKIP Jatikramat PENDIDIKAN 1996: PhD, Bidang Water Resources, Central Queensland University, Australia 1987: Master of Engineering, University of Manitoba, Canada 1982 : Sarjana (Ir.), Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta PENGALAMAN KERJA Ir. Agus Suprapto K, M.Eng, PhD Pangkat/gol : IV/D Tempat & Tanggal Lahir Yogyakarta, 17 Agustus 1958 Alamat Kompleks IKIP Jatikramat Blok IV no.55 Bekasi Juli 2018 – saat ini 2015 – 2018 2013 – 2015 2011 – 2012 2006– 2010 2000 – 2005 : Widyaiswara Utama PUPR : Direktur BPSDA : Kepala BBWS Serayu Opak. : KSD Jakstra, Bina Program SDA. : KSD Data dan Informasi , Bina Program SDA. : KSD Evaluasi Kinerja Bina Program SDA DIKLAT KEPEMIMPINAN 2004 : SPAMEN/DIKLAT PIM TK. II 2001 : SPAMA/DIKLAT PIM TK. III 2000 : ADUM/DIKLAT PIM TK.IV
AGENDA PELATIHAN 1 5 Dasar Hukum penyelenggaraan konstruksi Pengendalian Proyek 2 RPJM / RENSTRA PUPR 2014-2019 6 Pengawasan proyek 3 Siklus Pembangunan 4 7 Pelaksanaan Proyek Manajemen Konstruksi
DASAR HUKUM 1 6 2 3 7 4 8 5 9 UU No. 18/1999 Tentang Jasa Konstruksi PP No. 59/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi 3 7 PP No. 92/2010 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi PP No. 29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 4 PP No. 30/2000 Tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi 8 PERPRES No 54/2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa 5 9 PP No. 4/2010 Tentang Perubahan Atas PP No. 28/2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi PP N0. 50/2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan kesehatan kerja (SMK3)
PERAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2005 - 2025 PENANGGUNG- JAWAB PENYELENGGA-RAAN INFRA-STRUKTUR PUPR REPUBLIK INDONESIA TUR BIN BANG WAS
SASARAN OUTPUT INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019 3.073 km Peningkatan kapasitas jalan nasional 29.859 m Pembangunan jembatan SEKTOR PERUMAHAN DUKUNGAN SEKTOR JALAN terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di Metropolitan dan kota besar terhadap 15 kawasan industri prioritas terhadap kawasan pariwisata pada 25 KSPN prioritas terhadap pembangunan 15 Bandara baru terhadap intermoda dengan jalur KA Fasilitasi PSU untuk Pembangunan Rumah Umum Tapak Layak Huni: 676.950 unit Pembangunan Rumah Khusus: 50.000 unit Pembangunan Rumah Susun untuk MBR: 550.000 unit Bantuan Stimulan Pembangunan Rumah Swadaya: 450.000 unit 19.951 m Peningkatan jembatan 1.000 km Pembangunan jalan tol (pemerintah & swasta) 2.650 km Pembangunan jalan baru 65 Pembangunan waduk 1 juta hektar Pembangunan jaringan irigasi baru SEKTOR CIPTA KARYA KONDISI AKHIR THN 2014 TARGET AKHIR THN 2019 3.000 km Pembangunan sarana & prasarana pengendali banjir SEKTOR SUMBER DAYA AIR 3 juta hektar Rehabilitasi jaringan irigasi Akses Air Minum Layak 70 % 100 % 67,52 m3/detik Pembangunan/ peningkatan sarana & prasarana pengelolaan air baku Kawasan permukiman kumuh perkotaan 38.431 Ha 0 ha 500 km Pembangunan DrDrinking& peningkatan sarana & prasarana pengamanan pantai Akses Sanitasi Layak 62 % 100 %
Manajemen Konstruksi
SIKLUS PEMBANGUNAN SID Pembebasan lahan (Land Acquisition), LARAP O & P Pembebasan lahan (Land Acquisition), LARAP Konstruksi (construction) PHO & FHO SID
PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu, sumber daya dan dana untuk mencapai suatu hasil pembangunan yang efektif, efisien memenuhi standar teknis dan sasaran proyek. Proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian) secara sistimatis pada suatu proyek dengan menggunkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal.
Mengapa manajemen konstruksi diperlukan
FUNGSI MANAJEMEN KONSTRUKSI Perencanaan (Planning) 1 Menentukan apa yang harus dikerjakan, kapan harus mengerjakannya, dan bagaimana cara mengerjakan proyek Pengorganisasian (Organizing) 2 Mengorganisir beberapa divisi untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam proses pembuatan proyek Pengarahan (Actuating) 3 Melakukan pembinaan motivasi, memberikan pelatihan, bimbingan, dan arahan lainnya kepada pelaksana dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya yang telah direncanakan. Pengontrolan (Controlling) 4 Melakukan pengawasan terhadap kegiatan proyek diseluruh divisi serta mengevaluasi deviasi (penyimpangan) yang terjadi selama proyek berlangsung hingga menentukan pencegahan dini untuk menghindari kegagalan.
Tugas manajemen konstruksi Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan Tugas manajemen konstruksi Menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan Melakukan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan dengan mengundang konsultan perencana, wakil owner, dan kontraktor Mengontrol SMK3 (Sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja) Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam aspek mutu dan waktu
ASPEK-ASPEK MANAJEMEN KONSTRUKSI Proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu Perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu Proses untuk merencanakan durasi (duration) proyek Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek. Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. Sebagai dasar dari penghitungan cashflow proyek Memantau dan mengkaji agar langkah-langkah kegiatan terbimbing kearah tujuan yang ditetapkan Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Antisipasi keterlambatan jadwal Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari Perencanaan (Planning) Penjadwalan (Scheduling) Pengendalian (Controling)
PENJADWALAN / SHCEDULE WAKTU PROYEK Teknik Penjadwalan Bar Chart Metode Network (CPM ,PERT,PDM) Metode linier 1990 an oleh henry L Gantt & Frederick w. Tailor Teknik formal penjadwalan yang tertua Relatif mudah di buat, dibaca dan dimengerti Efektif untuk berkomunikasi Membuat penjadwalan induk Metode network yang paling populer dalam bidang industri Critical Path Method (CPM) Metode Network yang sering dipakai dalam proyek studi dan research adalah PERT (Program Evaluation & Riview Technique ) Metode Network yang merupakan pengembangan dari CPM dan yang memperoleh tanggapan positif adalah Precendence Diagram Method (PDM) Kurva S Metode ini banyak dipakai di timur tengah Dipergunakan pada proyek dengan kegiatan-kegiatan yang berkarakter sama sepanjang proyek Bersifat Repetitive Activities Proyek pipa, jalan, bangunan bertingkat Merupakan model visiualisasi proyek dalam bentuk hubungan antara kegiatan vs waktu vs lokasi Berupa diagram dari dua sumbu yang tegak lurus sumbu 1 menunjukan waktu Sumbu 2 menggunakan lokasi proyek Kegiatan diplot di antara sumbu Kecepatan pelaksanaan ditunjukan dengan garis diagonal Model visualisasi proyek dalam bentuk hubungan antara kegiatan dan waktu Dalam pembuatannya mempertimbangkan urutan waktu kerugian Dapat memberikan informasi rencana dan aktual dari: Cash Flow Pemakaian total tenaga kerja Pemakaian tenaga kerja berdasarkan keahlian Dalam dasar pembuatan kurva S Menyediakan dasar untuk perencanaan dari penggunaan sumber daya Identifikasi jalur kritis dan waktu pelaksanaan proye Identifikasi dimana terjadi float Mengabarkan saling keterhubungan antara. Aktivitas Membantu dalam analisis resiko Metode linier dapat menyajikan dengan jelas kemajuan pekerjaan menurut lokasi dan kecepatan pelaksanaan kegiatan pada lokasi dan [eriode terntu Informasi yang ada dapat untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan
PENGENDALIAN MENGAPA PERLU OBYEK DAN ASPEK PENGENDALIAN Tidak pernah dijumpai suatu proyek yang semua kegiatannya sesuai dengan perencanaan dasar karena keterbatasan data dan informasi yang diperlukan sehingga perencanaan didasarkan atas perkiraan dan asumsi keadaan yang akan datang OBYEK DAN ASPEK PENGENDALIAN 1. Organisasi dan personil 2. Waktu/jadwal 3. Anggaran biaya 4. Pengendalian pengadaan 5. Pengendalian lingkup kerja 6. Pengendalian mutu 7. Pengendalian kinerja
Spesifikasi teknis (Pabrikan, RKS). PENGENDALIAN PROYEK 1. PENGENDALI MUTU Mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam kontrak, dengan alat pengendali: Spesifikasi teknis (Pabrikan, RKS). Metode Pelaksanaan (Pabrikan, RKS). Gambar Kerja. Hasil Tes bahan dari Laboratorium. Peraturan-peraturan pemerintah. Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak
Sarana (mesin-mesin, tenaga kerja, alat-alat dsb) PENGENDALIAN PROYEK 2. PENGENDALI WAKTU Suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan yang menuju suatu sasaran tertentu, membutuhkan sarana dan waktu yang terbatas, dengan satu alat pengendali tersebut adalah jaringan kerja (network planning). Faktor yang perlu diperhatikan: Waktu. Kegiatan.(Activity) Sarana (mesin-mesin, tenaga kerja, alat-alat dsb) Biaya (material, tenaga kerja, spare parts, bahan-bahan pembantu,dsb)
PENGENDALIAN PROYEK 3. PENGENDALI BIAYA mengendalikan agar biaya Proyek tidak melebihi anggaran yang sudah direncanakan,faktor diperhatikan dalam mengendalikan biaya proyek: Mengetahui jenis kontrak yang akan dilaksanakan (Kontrak Lump sum Price/Kontrak Unit Price dll). Mengetahui batasan prosentase pekerjaan tambah yang diizinkan sesuai yang tercantum dalam kontrak (misalnya ≤ 10% dari nilai kontrak). Mengetahui cara perhitungan pembobotan masing-masing item pekerjaan. Mengetahui cara mengukur/menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan dilapangan dibandingkan dengan biaya pelaksanaan yang telah dilkeluarkan (Kurve “ S”) Cash Flow Proyek (Lap keuangan yg menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama proyek berjalan).
Pengendalian Proyek yang Efektif Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar Terpusat pada masalah yang sifatnya strategis dilihat dari segi penyelenggaraan proyek Mampu mengetengahkan masalah dan temuan penyimpangan agar bisa dilakukan tindakan koreksi Biaya yang dipakai untuk pengendalian tidak melampaui manfaat kegiatan Mampu memperkirakan hasil pekerjaan
PENGAWASAN PROYEK (SUPERVISING) Suatu proses pengevaluasian atau perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dan pedoman pada standar dan pengaturan yang berlaku dengan tujuan agar hasil dari kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan proyek
HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI PENGAWAS Sumber Dana Proyek dan mengetahui jenis kontrak Progres pembayaran yang telah dilakukan dalam suatu pekerjaan (kontrak) sesuai dengan yang direncanakan. Tahapan-tahapan/angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak lokal. Pengendalian biaya, mutu pekerjaan, mutu bahan atas setiap item pekerjaan yang ada didalam Bill of Quantity. Tahapan-tahapan/angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak Internasional. Pengendalian biaya atas rencana disburse / penyerapan dalam kontrak: Pengawas harus mengetahui pembobotan masing-masing item pekerjaan dalam suatu pekerjaan. Dengan pembobotan pekerjaan tersebut diharapkan pengawas dapat mengetahui prosentase dari masing-masing item pekerjaan yang telah diselesaikan Dengan mengetahui prosentase item pekerjaan yang telah diselesaikan, maka diharapkan pengawas dapat mengetahui jumlah biaya yang harus dibayarkan dalam setiap progres pekerjaan apakah sesuai dengan yang diharapkan
TAHAP PENANDATANGANAN KONTRAK TAHAP PASCA PENANDATANGANAN KONTRAK PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAP PRA KONTRAK TAHAP PENANDATANGANAN KONTRAK TAHAP PASCA PENANDATANGANAN KONTRAK Penyiapan Dokumen Lelang Penentuan Jenis Lelang Rencana /Persiapan Pengadaan PemilihanPenyedia Jasa Penyusunan dokumen kontrak Pengumpulan data persyaratan penandatangan kontrak Penandatangan kontrak Persiapan pelaksanan (SPMK/Penyerahan lapangan,Rapat pertama,Perizinan,jaminan DP,metode kerja,SMK3) Pelaksanaan kontrak Serah terima pekerjaan (PHO/FHO)
PELAKSANAAN KONSTRUKSI 1 5 9 Ketentuan umum surat perintah mulai kerja (SMPK) Penggunaan program mutu Program mutu pengadaan barang/jasa 2 6 10 Mobilisasi Pemeriksaan bersama Pembayaran uang muka 3 7 11 Pembayaran prestasi pekerjaan Perubahan kegiatan pekerjaan Denda dan ganti rugi 4 8 12 Penyesuain harga Keadaan Kahar Penghentian dan pemutusan kontrak 13 14 Rencana penerapan SMK3 PHO & FHO
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI 1 3 Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah disusun oleh perencana konstruksi, dengan segala tambahan dan perubahannya pada saat penjelasan pekerjaan/aanwijzing pelelangan, serta ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis) yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak. Dalam pelaksanaan konstruksi sudah termasuk tahap pemeliharaan konstruksi 2 Pelaksanaan konstruksi merupakan pembangunan baru, perbaikan/peningkatan (rehabilitasi, renovasi, restorasi) dilakukan dengan menggunakan penyedia jasa pelaksana konstruksi sesuai ketentuan Pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan: kualitas masukan (bahan, tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan, seperti yang tercantum dalam RKS 4
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5 8 Pelaksanaan konstruksi harus mendapatkan pengawasan dari penyedia jasa pengawasan konstruksi atau penyedia jasa manajemen konstruksi. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa pelaksanaan konstruksi berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi 6 Pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dalam masa pemeliharaan semua peralatan yang dipasang di dalam dan di luar gedung, harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan yang menyebabkan peralatan tidak berfungsi, maka harus diperbaiki sampai berfungsi dengan sempurna yg diatur dalam kontrak. 9 7 Penyusunan Kontrak Kerja Pelaksanaan Konstruksi dan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan/Serah Terima Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi maupun Pengawasan Konstruksi mengikuti ketentuan yang tercantum dalam peraturan presiden tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan petunjuk teknis pelaksanaannya
PELAKSANAAN KONSTRUKSI TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI 10 11 Apabila tidak ada ketentuan lain dalam dokumen kontrak masa pemeliharaan konstruksi untuk bangunan gedung semi permanen minimal selama 3 (tiga) bulan dan untuk bangunan gedung permanen minimal 6 (enam) bulan terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah (TAHAP PHO/FHO)
pelaksanaan konstruksi Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings). Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik, termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan pengawasan beserta segala perubahan/ addendumnya. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi fisik, laporan akhir manajemen konstruksi/pengawasan, dan laporan akhir pengawasan berkala. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik. manual pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut pengoperasian dan perawatan peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.
Terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI Terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat
STUDI KASUS : SEKTOR SUMBER DAYA AIR 65 1 juta hektar 3.000 km Pembangunan waduk 1 juta hektar Pembangunan jaringan irigasi baru 3 juta hektar Rehabilitasi jaringan irigasi 500 km Pembangunan DrDrinking& peningkatan sarana & prasarana pengamanan pantai 3.000 km Pembangunan sarana & prasarana pengendali banjir 67,52 m3/detik Pembangunan/ peningkatan sarana & prasarana pengelolaan air baku
ISU : PENINGKATAN DAERAH IRIGASI Daerah Irigasi Kamijoro di WS Progo Opak Serang pada saat ini dilayani oleh system irigasi dengan metode pengambilan bebas (Free Intake). Kondisi sawahnya masih bagus, petaninya produktif, tetapi kondisi pada free intake terdapat banyak endapan yang sangat berpegaruh terhadap layanan irigasi, karena volume air yang masuk menjadi terganggu oleh endapan DI Kamijoro yang memiliki panjang saluran hingga 69 km, dengan 105, luas lahan pertanian sekitar 2.600 hektare. RUMUSKAN SOLUSI PERMANEN UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN DI KAMIJORO
?? ?? ?? ?? ?? DISKUSIKAN
LANGKAH YANG DIPERLUKAN PERENCANAAN BANGUNAN BENDUNG (TIM 1) RENCANA PENGADAAN LAHAN (TIM 2) RENCANA PELAKSANAAN KONSTRUKSI (TIM 3) RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN (TIM 4)
OPERASI DAN PEMELIHARAAN Penugasan : Seminar dibagi 4 kelompok SIDLACOM OPERASI DAN PEMELIHARAAN PERENCANAAN PENYEDIAAN LAHAN PELAKSANAAN
PERENCANAAN
PERENCANAAN TENTUKAN LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN TENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN TENTUKAN ANALISIS YANG DIPERLUKAN TENTUKAN LOKASI DENGAN PERTIMBANGANNYA BUAT SKETSA DESAIN UNTUK HAL2 YANG MENDASAR DOKUMEN PERENCANAAN
PENGADAAN LAHAN
PENGADAAN LAHAN TENTUKAN LANGKAH2 YANG DIPERLUKAN TENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN BUAT RENCANA PENGADAAN LAHAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan Pekerjaan Pelelangan Penyiapan Kontrak Pengawasan
Proses Kontrak PPK vs Penyedia Jasa
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
OPERASI DAN PEMELIHARAAN TENTUKAN LANGKAH2 YANG DIPERLUKAN TENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN BUAT RENCANA OPERASI DAN PEMELIHARAAN