Pengaruh budaya dan religi terhadap penigkatan kesehatan anak
LATAR BELAKANG Anak adalah asset masa depan bangsa dan negara, Budaya memainkan peran penting dalam agenda sosialisasi anak, Adat istiadat dan nilai budaya membantu mengatur system pengasuhan anak di masyarakat dan diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui media keluarga. Pengaruh budaya sangat menentukan status kesehatan anak, dimana keterkaitan secara langsung antara budaya dengan pengetahuan.
Budaya dapat menimbulkan penurunan kesehatan di masyarakat yang dianggap baik oleh masyarakat, padahal budaya tersebut justru dapat menurunkan kesehatan anak Misalnya anak yang badannya panas akan dibawa ke dukun dengan keyakinan terjadinya kesurupan atau kemasukkan roh gaib, anak pasca operasi dilarang makan daging ayam yang dikerenakan daging ayam dianggap dapat menambah nyeri yang ada pada luka operasi atau ada anggapan lain bahwa luka tersebut akan sulit sembuhnya, kebiasaan memberikan pisang pada bayi baru lahir dengan anggapan bahwa anak akan cepat besar dan berkembang, atau anak tidak boleh makan daging dan telur karena dapat menimbulkan penyakit cacingan
KONSEP KESEHAATAN Pengertian Menurut Undang-Undang RI. No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, definisi kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomi.
TAHAPAN DALAM PENANGANAN KESEHATAN Detoxification (Pembersihan) Balancing (Menyeimbangkan) Strengthening (Penguatan) Preventing (Pencegahan) Detoxification (Pembersihan) Balancing (Menyeimbangkan) Strengthening (Penguatan) Preventing (Pencegahan)
KONSEP BUDAYA Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti budi atau akal. Taylor dalam” primitif culture” mendefenisikanbahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan lain, serta kebiasaan yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat (Ranjabar, 2006).
Unsur Kebudayaan: sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya: Kebiasaan Kepercayaan Penetrasi Kebudayaan: Penetrasi Damai (Penetration Pasifique) Penetrasi kekerasan (Penetration violante) Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya: Kebiasaan Kepercayaan Penetrasi Kebudayaan: Penetrasi Damai (Penetration Pasifique) Penetrasi kekerasan (Penetration violante)
KARAKTERISTIK BUDAYA Samovar dan Porter (1995) ada 6 karakteristik budaya : Budaya itu bukan keturunan tapi dipelajari Budaya itu ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya Budaya itu berdasarkan simbol Budaya itu hal yang bisa berubah Budaya itu bersifat menyeluruh Budaya itu etnosentris Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya : Meyakini penyebab sakit biasanya terjadi oleh 3 hal yaitu: pengaruh gejala alam seperti panas atau dingin terhadap tubuh manusia, makanan, supranatural seperti roh, guna-guna, setan.
ASPEK BUDAYA YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN DAN PERILAKU KESEHATAN Menurut G.M. Foster (1973), aspek budaya dapat mempengaruhi kesehatan: Pengaruh tradisi Sikap fatalistis Sikap ethnosentris Pengaruh perasaan bangga pada statusnya Pengaruh norma Pengaruh nilai Pengaruh unsur budaya yang dipelajari Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
PENGARUH BUDAYA TERHADAP KESEHATAN ANAK Pemahaman berbagai keyakinan mengenai penyebab penyakit dan sakit, serta praktik kesehatan tradisional. Memahami semakin banyak perawat mengetahui tentang nilai keyakinan, dan adat kelompok etnis lain maka semakin baik kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan anak.
PERSEPSI BUDAYA TERHADAP POLA ASUH ANAK Khasanah (2011) menjelaskan bahwa Usia 1-3 tahun adalah periode emas untuk itu perlu memperhatikan pola asuh makan dan pola asuh perawatan. Prof Ali Khomsan, menyebutkan salah satu faktor yang menentukan kualitas gizi anak adalah pola asuh, dimana para ibu memegang peranan penting dalam pengasuhan anak, yaitu sebesar 94% (Redaksi Go4healtylife.com. 2010: 5)
KONSEP RELIGI Pengertian religi: Religi berasal dari kata religere dan ada pula yang mengatakan dari religare. (melakukan sesuatu secara teliti dan berulang) R. L. Beals dan H. Hoijer,menyebutkan religi pada pokoknya adalah response terhadap kebutuhan akan konsepsi yang tersusun mengenai lam semesta dan sebagai mekanisme dalam rangka mengatasi kegagalan yang timbul akibat ketidak mampuan manusia untuk meramalkan dan memahami kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang rupanya tidak dapat diketahui dengan tepat.
Emile Durkheim dalam bukunya Les Formes Elementaires de la Vie Religiuse (1912) bahwa religi satu sistem terdiri dari 4 komponen: Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia itu bersikap religieus. Sistem keyakinan yang mengandung segala keyakinan serta bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan Sistem ritus dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk mencari hubungan dengan Tuhan dewa-dewa dan mahluk halus Umat atau kesatuan sosial yang menyangkut sistem keyakinan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELIGI : Kebiasaan : Kebiasaan adalah proses peniruan (mimesis) yang dilakukan oleh seseorang dari orang lain yang terjadi dalam masyarakat (Brata, 2006) Kepercayaan :Fishbein dan azjen (1995) menyebutkan pengertian kepercayaan atau keyakinan dengan kata “belief” yang memiliki pengertian sebagai inti dari setiap perilaku manusia.
KONSEP SEHAT SAKIT MENURUT RELIGI Sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan social seseorang. Pendidikan agama berperan penting dalam kesehatan mental anak, perkembangan pendidikan agama bagi anak, semakin banyak unsur agama, maka sikap, tindakan dan kelakuan dan caranya menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran agama.
PENGARUH AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KESEHATAN ANAK Pengaruh Agama dan Kepercayaan terhadap Kesehatan Anak adalah sebagai berikut : Adat dan tradisi Keyakinan religious Peran Perawat Pediatric : Hubungan teraupetik Advokasi/ caring keluarga Pencegahan penyakit/promkes Penyuluhan kesehatan Dukungan dan konseling
Peran restorative Koordinasi dan kolaborasi Pengambilan keputusan etis Riset Perencana pelayanan keperawatan Trend masa depan
Penelitian yang dilakukan oleh Fisher-Owens S.A et al (2007) dengan judul “Influences on Children’s Oral Health: AConceptual Model” mengatakan bahwa derajat kesehatan anak (kesehatan oral) dipengaruhi oleh tiga sub-level, yaitu: Child-level Influence Family-level Influence Community-level Influence
PENGARUH AGAMA TERHADAP KESEHATAN Penelitian yang dilakukan oleh larson, menunjukkan bahwa agama dan spritualisme, memberi efek positif pada kesehatan fisik antara lain: Menurunnya tekanan darah sistole,tekanan darah diastole, kadar kolesterol dan kadar stress yang diakibatkana oleh pembedahan Menurunnya rasio penyakit jantung sirosis, emfisema, miocardial infarction, menurunkan angka kematian pada saat pemebedahan. Meningkatnya gaya hidup sehat dan usia hidup (Lerson et al 1998).
Kesimpulan Standar nilai budaya dan religi, struktur dan fungsi keluarga, pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan mempengaruhi perasaan dan sikap keluarga terhadap kesehatan anak, dan system pemberian pelayanan kesehatan Saran Perawat memiliki tanggung jawab untuk memahami pengaruh budaya, ras dan agama pada perkembangan hubungan social dan emosional, praktik mengasuh dan merawat anak, serta sikap terhadap kesehatan anak