TEGUH ANINDITO
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan teori dasar pembuatan keputusan 2. Menjelaskan kerangka pembuatan keputusan etik 3. Menguraikan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara etis dalam asuhan keperawatan 4. Menerapan satu model pengambilan keputusan pada kasus
Teori dasar pembuatan keputusan Teori etik & prinsip etik/moral merupakan penuntun untuk membuat keputusan etis praktik profesional.
Unsur yang terlibat dalam membuat keputusan etis Nilai & kepercayaan Kode etik Konsep moral Teori/Prinsip etika Kerangka pembuat keputusan Keputusan & Tindakan moral, Pemahaman nilai-nilai
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara etis dalam asuhan keperawatan 1. Agama dan adat istiadat & keputusan etis dikaitkan dengan adat istiadat masyarakat. Contoh ?? 2. Sosial meliputi perilaku sosial, hukum, peraturan perundang-undangan dihubungkan kaidah agama yang diyakini 3. Ilmu pengetahuan & mesin kesehatan, prosedur baru,bahan/ obat-obatan baru 4. Legislasi tehnologi - kemajuan di bidang kesehatan & pertimbangkan posisi pekerjaan krn bukan praktik sendiri berbagai program yang dibiayai pemerintah meningkatkan status kesehatan
5. Dana/keuangan - keputusan juridis 6. Hukum kesehatan 7. Kode etik keperawatan & kesalahan penanganan medis, pelanggaran informed consent melanggar martabat klien sebagai manusia organisasi profesi dapat memberi sanksi atau mengeluarkan anggota tsb. 8. Hak-hak klien: isu ttg hak klien muncul berdasarkan berbagai peristiwa yang merugikan klien anggota melanggar kode etik
Dasarnya menggunakan kerangka proses keperawatan/penyelesaian masalah secara saintifik, antara lain: Model penyelesaian masalah (Megan, 1989), ada 5 langkah Kerangka model pembuatan keputusan etik : Mengkaji situasi tujuan Mendiagnosa masalah etik Merencana Melaksana kan rencana moral Evaluasi hasil
Kozier & Erb a. Mengembangkan data dasar: - siapa yg terlibat - apa tindakan yg diusulkan - apa maksud dari tindakan yang diusulkan - apa konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan b. Mengidentifikasi konflik yg terjadi berdasarkan situasi tsb. c. Membuat tindakan alternatif & mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tsb d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tsb & siapa pengambil keputusan yang tepat. e. Mendefinisikan kewajiban perawat f. Membuat keputusan
Ilustrasi Kasus Wanita 50 th, ca mammae metastase ke tulang & resisten thd chemoterapi & nyeri hebat, tdk adekuat thd morphin secara iv. Kesakitan pada posisi diam, nyeri hebat bila bergerak. Kelg radiasi & klien menuntut penambahan frekuensi pemberian obat & Penambahan dosis menimbulkan kematian ilegal. Kelg mempunyai hak menentukan yg terbaik dosis anti nyeri. Saat conference tim berdiskusi penambahan dosis dapat menyebabkan kematian.
Penyelesaian 1. Mengembangkan data dasar: a. pihak yg terlibat: kelg & terapis b. tindakan yg diusulkan: - peningkatan frekuensi obat - penambahan dosis obat - tidak menambah dosis advokat dokter klien perawat c. Maksud dar tindakan yg diusulkan: peningkatan frekuensi & euthanasia aktif - tindakan tersebut berlawanan antara otonomi klien dan prinsip etika avoid killing ( perawat berkewajiban melindungi penambahan dosis obet nyeri bertujuan mengurangi penderitaan klien d. Konsekuensi yg mungkin timbul - menyebabkan kematian ilegal (euthanasia aktif)
2. Mengidentifikasi konflik - perawat mendukung keinginan keluarga & mempertahankan kehidupan klien dg berbagai cara) 3. Membuat alternatif tindakan yg direncanakan dan mempertimbangkan konsekuensi tindakan tersebut: a. menolak keinginan klien & keluarga dg konsekuensi: - klien terus menderita nyeri hebat - perawat dianggap tidak sensitif - perawat tidak memperhatikan prinsip otonomi - perawat melakukan prinsip benefience - terhindar dari tindakan ilegal - melakukan prinsip avoid killing b. memenuhi keinginan klien, dg konsekuensi: - penderitaan berkurang - klien meninggal tidak wajar - perawat tidak melindungi klien - meningkari prinsip benefience - dapat dituntut secara hukum c. Mengadakan conference antara perawat, dokter, klien & keluarga - memberikan penjelasan ttg kondisi penyakit & kaitannya dg keluhan nyeri yg dialami - memberikan penjelasan bahaya yg dapat ditimbulkan dg peningkatan dosis: kematian & hukum
Konsekuensi dari alternative tindakan: - klien & keluarga mengikuti pemberian terapi sesuai program - klien & keluarga tetap menginginkan penambahan dosis
4. Menentukan siapa yg terlibat dalam masalah tsb & siapa pengambil keputusan - perawat, klien, keluarga, dokter, (rohaniawan ?) 5. Mendefinisikan kewajiban perawat - memperhatikan prinsip moral yang melindungi kehidupan klien & menolak permintaan mencegah bahaya yg mungkin timbul - memberikan informasi: - penyakit, bahaya kelebihan dosis, aturan hukum 6. Membuat keputusan - bertentangan dg hukum
TERIMA KASIH WASSALAM