HUBUNGAN KESADARAN DIRI PASIEN DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DALAM KONTEKS KEPERAWATAN DI PUSKESMAS TANAH LUAS KABUPATEN ACEH UTARA Disusun oleh MAHMUDDIN NIM:

L ATAR BELAKANG Diabetes melitus merupakan penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi disebabkan oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering disebabkan oleh diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon insulin jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon insulin merupakan hormon yang membantu masuknya gula darah (WHO, 2016). Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global.

Data dari berbagai studi global menyebutkan bahwa penyakit DM adalah masalah kesehatan yang besar. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah penderita diabetes dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 menyebutkan sekitar 415 juta orang dewasa memiliki diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di tahun 1980an. Apabila tidak ada tindakan pencegahan maka jumlah ini akan terus meningkat tanpa ada penurunan. Diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta penderita (IDF, 2015).

Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia di dunia untuk prevelensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersama dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar 10 juta (IDF, 2015). Kasus diabetes mellitus dengan komplikasi pada tahun 2007 berjumlah 5,7% dan terus meningkat pada tahun 2016 hinggah bertambah 6,9% (Riskesdas, 2016).

P ERMASALAHAN. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yaitu sebagai berikut: “Bagaimana hubungan kesadaran diri dengan kejadian komplikasi DM dalam konteks keperawatan di Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara?”

T UJUAN P ENELITIAN Mengidentifikasi hubungan kesadaran diri dengan kejadian komplikasi DM dalam konteks keperawatan di Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara.

T INJAUAN P USTAKA  Diabetes Mellitus Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2012, diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kerana kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.

K ESADARAN D IRI ( S ELF A WARENESS ) Kesadaran diri menurut Qumana (2012) adalah keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri dengan setepat-tepatnya. Seseorang disebut memiliki kesdaran diri jika memahami emosi dan perasaan yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri, dan sadar tebtang dirinya yang nyata. Orang sedang berada dalam kesadaran diri memiliki kemampuan memonitor diri, yani mampu membaca situasi sosial dalam memahami orang lain dan mengerti harapan orang lain terhadap dirinya.

Kesadaran diri bisa dibedakan menjadi dua, yakni kesadaran diri publik dan kesadaran diri pribadi. Orang yang memiliki kesadaran diri publik berperilaku mengarah keluar dirinya. Artinya, tindakan-tindakannya dilakukan dengan harapan agar diketahui orabg lain. Orang dengan kesadaran publik tinggi cenderung selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian diri dengan norma masyarakat. Dirinya tidak nyaman jika berbeda dengan orang lain.

K ERANGKA K ONSEP

M ETODE P ENELITIAN  Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat deskriptif korelatif yang dilaksanakan dalam bentuk survey yang dilakukan pada sekelompok objek yang biasanya cukup banyak dalam waktu tertentu, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kesadaran diri dengan kejadian komplikasi diabetes mellitus dengan konteks keperawatan di Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara.

L OKASI & W AKTU P ENELITIAN Lokasi Lokasi dalam penelitian ini akan direncanakan di Puskesmas Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara. Waktu Waktu penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan Desember tahun 2017 sampai Agustus tahun 2018.

P OPULASI & S AMPEL Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi yang akan diteliti adalah seluruh pasien yang berobat jalan di Puskesmas Tanah Luas.

 Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan sampel pada saat pengambilan data yaitu sebanyak 35 orang peserta, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang berobar jalan di Puskesmas, adapun kriteria sebagai berikut: Bersedia menjadi respon Bisa membaca dan menulis Penderita DM

No VariabelDefinisi OperasionalCara UkurAlat UkurSkala UkurHasil Ukur Variabel Independen 1 Kesadaran diri (Awareness) Kemampuan pasien untuk menyadari keadaan diri sendiri berdasarkan pengetahuan dan penerimaan keadaannya sendiri yang mengalami penyakit DM Penyebaran kuesioner SQ (Spirituality Questionnaire) Ordinal -Kesadaran diri kurang -Kesadaran diri cukup -Kesadaran diri baik Variabel Dependen 3 Kejadian Komplikasi DM Jenis penyakit lain yang dialami pasien akibat menderita DM dan penyakit yag dialami setelah didiagnosa dengan mengalami DM Penyebaran kuesionerKuesionerOrdinal-Komplikasi -Tidak komplikasi Tabel 3.1 Defenisi Operasional

P ENGOLAHAN D ATA Setelah lembar observasi diisi oleh peneliti, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Editing 2. Coding 3. Transfering 4. Tabulating

A NALISIS D ATA Analisa data distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus P = f x 100% n Keterangan : P : persentase f : frekuensi teramati n : jumlah responden yang menjadi sampel

Analisa data untuk mencari hubungan dengan menggunakan uji Chi-Square test (x 2 ) yaitu sebagai berikut: X 2 =∑ Keterangan: o= Frekuensi teramati e= frekuensi harapan x 2 = Chi-kuadrat