BAGIAN BAGIAN POKOK SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) dan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Advertisements

PENYUSUNAN LAPORAN DEWAN PENGAWAS BLU
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
Audit Mutu Internal Oleh ; Ir. Masruki Kabib, MT
PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
R. Arum, SP, SSi, MT SHKI Unila 2013
STANDAR 2.
PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 70 TAHUN 2012
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
KRITERIA PENILAIAN AIPT << STANDAR 2 >>
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LABORATORIUM
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2014
Pengenalan Audit Mutu Perguruan Tinggi
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Pertemuan 6 Prosedur dalam Manajemen Mutu
Organisasi Proyek (Modul 5).
Interpretasi Klausul 4 ISO Sistem Manajemen Mutu
PENGAWASAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DASAR HUKUM :  UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA  PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014.
Klausul Perencanaan realisasi produk
Klausul 8, SMM ISO 9001:2008 PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN
KRITERIA PENILAIAN AIPT << STANDAR 2 >>
INSPEKTORAT WILAYAH VI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR APRIL 2017
RAPAT KOORDINASI PEMANTAPAN ADMINISTRASI DALAM RANGKA
Biro Sumber Daya Manusia-Sekretariat Jenderal
EVALUASI JABATAN Menurut Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
TATA CARA SWAKELOLA.
KLAUSUL SMM ISO 9001:2008 Tim gama solution.
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
Sistem Manajemen Mutu.
AIPT Standar 2. Tata Pamong, KEPEMIMPINAN, SISTEM Pengelolaan, DAN Penjaminan Mutu (BY DR. ISLAHUZZAMAN, SE., MSI., AK., CA) HP
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
TEORI PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL
TEORI AUDIT MUTU INTERNAL
Fungsi dan Proses Perencanaan serta Pengendalian
PENGENDALIAN MUTU dan Jadwal 1 MUTU DAN PENGELOLA MUTU
Pertemuan 10 Struktur Organisasi
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
STANDAR NASIONAL INDONESIA
PERENCANAAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
25 APRIL 2013 Dinas Kesehatan Kab. Sumedang
SPESIFIKASI TEKNIS DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
EVALUASI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2017 PADA SNVT
SIKLUS HIDUP PROYEK dan MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI (SMK3 KONSTRUKSI) Disampaikan oleh
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
EVALUASI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2017 PADA SNVT
Organisasi dan struktur
EVALUASI PENYUSUNAN SKP TAHUN 2017 PADA SNVT
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PENGADAAN BARANG DAN JASA MANDIRI
ISO PERSYARATAN KLAUSUL
INSPEKTORAT III KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Bali, 15 Desember 2017
Alur Pengusulan Paket dan Penugasan Pokja Komposisi Pokja
PENGADAAN BARANG/JASA
Pengendalian manajemen proyek
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TUGAS DAN FUNGSI TIM PELAKSANA KEGIATAN DALAM PEKERJAAN SWAKELOLA
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012 PELATIHAN AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) KOPERTIS WILAYAH VI SEPTEMBER 2012.
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air dan Konstruksi PENDAHULUAN Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
Contoh penyusunan skp.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDIKBUD TERKAIT BANTUAN PEMERINTAH
PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA ENERGI DIREKTORAT PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA DIREKTUR JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN.
Transcript presentasi:

BAGIAN BAGIAN POKOK SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) dan RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

BIO DATA Nama : Ir. Isprasetya Basuki MSc. Lahir : 9 April 1953 di Yogyakarta Pendidikan : S1 Teknik Sipil UGM S2 Irrigation Engeenering, Southampton University Pangkat Terakhir : IVd Riwayat Pekerjaan : Bagpro Proyek Irigasi Baro Raya Sigli, Aceh PMU Proyek Rekonstruksi Tsunami Flores, NTT Pemimpin Proyek Irigasi Timor, NTT Pemimpin Proyek Waduk Jati Gede PIPWS Cimanuk Cisanggarung Kepala PMU South Java Flood Control Sector Project Dan Pinpro Proyek Penngendalian Banjir DIY Pemimpin Proyek Pengendalian Lahar Gunung Berapi Pulau Jawa Pengairan Kasubdit Evaluasi Kinerja , Direktorat Bina Program Kasudit Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Bina Program Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Sulselbar Kepala BBWSW Pemali Juana Jawa Tengah

DASAR PENGATURAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DAN RENCANA MUTU KONTRAK (RMK)

PERATURAN MENTERI PU No. 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL SDA NOMOR: 22/SE/D/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU

PERATURAN MENTERI PU No. 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)

Pengertian… Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat. Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebut SMM, adalah sistem manajemen organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu.

Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. Rencana Mutu Unit Kerja yang selanjutnya disebut RMU merupakan rencana kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program kegiatan tahunan berjalan yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam rangka menjamin mutu.

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya disingkat RMP merupakan dokumen Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) dalam rangka menjamin mutu kegiatan.    Rencana Mutu Kontrak yang selanjutnya disebut RMK adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.

MENJAMIN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR YANG HANDAL BAGI MASYARAKAT KEBIJAKAN MUTU KEMENTERIAN  PUPR   MENJAMIN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR YANG HANDAL BAGI MASYARAKAT DENGAN PRINSIP EFEKTIF DAN EFISIEN SERTA MELAKUKAN PENINGKATAN MUTU KEGIATAN SECARA BERKESINAMBUNGAN

PENERAPAN SMM   Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM. Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM. Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum baik di pusat maupun di daerah wajib memahami dan menerapkan SMM. Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Departemen baik di pusat maupun di daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja penerapan SMM melalui Audit Internal. Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik di pusat maupun di daerah wajib melakukan audit SMM terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen

PENYELENGGARAAN KEGIATAN Penerapam SMM sekurang kurangnya mencakup: Rencana Mutu Proses yang berkaitan dengan pelanggan; Desain dan Pengembangan; Sosialisasi/Pelatihan/Bimbingan Teknis; Pengadaan; Proses dan Pelaksanaan Kegiatan; Pengendalian Sarana Monitoring dan Pengukuran;

RENCANA MUTU Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, dan Penyedia Barang/Jasa harus memiliki Rencana Mutu. Dokumen Rencana Mutu dibedakan sebagai berikut: 1. Rencana Mutu Unit Kerja (RMU), merupakan dokumen rencana penetapan kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program tahunan berjalan yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam rangka menjamin mutu. 2. Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP), merupakan dokumen SMM Pelaksanaan yang disusun oleh Kepala Satker, SNVT, SKS, dan PPK dalam rangka menjamin mutu. 3. Rencana Mutu Kontrak (RMK), merupakan dokumen SMM yang disusun oleh Penyedia Barang/Jasa untuk setiap kontrak pekerjaan dalam rangka menjamin mutu.

Rencana Mutu Unit Kerja (RMU) Isi Rencana Mutu Unit Kerja (RMU): a) Penetapan Kinerja tahunan dari rencana kegiatan tahunan pada Unit Kerja guna mendukung pencapaian RENSTRA Departemen; b) Program Tahunan terdiri dari Rincian Program Tahunan berjalan; c) Kebutuhan Sumber Daya (antara lain: sumber daya manusia, prasarana dan sarana, informasi dan teknologi, keuangan); d) Disusun setelah DIPA ditandatangani, untuk menjamin mutu kegiatan/hasil pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Penanggung Jawab RMU : a) Pimpinan Puncak Eselon I sampai Eselon II bertanggung jawab untuk menyusun RMU;  b) Atasan Langsung masing-masing Eselon bertanggung jawab atas pengesahan dan pemantauan pelaksanaan RMU; c) Pimpinan Puncak Unit Kerja bertanggung jawab melakukan sosialisasi RMU kepada seluruh jajarannya; d) Pimpinan Puncak Unit Kerja harus menjamin bahwa RMU yang telah ditetapkan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 3. Apabila di dalam masa pelaksanaan Program Tahunan terjadi perubahan-perubahan maka RMU harus disesuaikan kembali dengan perubahan tersebut dan dilakukan persetujuan ulang. 4. RMU digunakan sebagai panduan pelaksanaan, pemantauan dan peninjauan terhadap pelaksanaan program tahunan.

Apabila di dalam masa pelaksanaan Program Tahunan terjadi perubahan-perubahan maka RMU harus disesuaikan kembali dengan perubahan tersebut dan dilakukan persetujuan ulang. RMU digunakan sebagai panduan pelaksanaan, pemantauan dan peninjauan terhadap pelaksanaan program tahunan.  

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) Isi (14) Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP): a) Informasi Kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai nama dan kode kegiatan, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan penanggung jawab kegiatan; b) Sasaran Mutu Kegiatan; c) Persyaratan teknis dan administrasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja, SNVT, SKS, dan PPK; d) Struktur Organisasi yaitu bagan struktur organisasi pelaksanaan kegiatan; e) Tugas, tanggung jawab dan wewenang yaitu uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing kedudukan personil yang ada dalam struktur organisasi seperti dalam butir d); f) Kebutuhan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam rangka memenuhi mutu yang dipersyaratkan; g) Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan urutan proses kegiatan dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan akhir kegiatan, termasuk kegiatan verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian (sesuai keperluannya);

h) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan tahapan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan waktu; i) Jadwal Penggunaan Prasarana dan sarana yaitu menguraikan perencanaan penggunaan prasarana dan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan; Jadwal Personil yaitu menguraikan perencanaan tugas personil, tenaga ahli dan staff pendukung (termasuk tenaga outsourcing/dari luar) Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya; l) Daftar Kriteria Penerimaan yaitu menguraikan ketentuan- ketentuan dari setiap tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan (KAK, spesifikasi teknis, standar atau peraturan perundang-undangan). m) Daftar dokumen SMM dalam rangka mencapai kesesuaian mutu yang dipersyaratkan; n) Daftar Induk Rekaman (bukti kerja) untuk membuktikan bahwa pelaksanaan kegiatan telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan;

Penanggung Jawab RMP: a) Kepala Satuan Kerja/SNVT/ SKS/PPK bertanggung jawab untuk untuk menjamin mutu tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya; b) Atasan Langsung dari Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK bertanggung jawab atas pengesahan pelaksanaan RMP dan digunakan sebagai dokumen monitoring kegiatan; c) Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran satuan kerjanya; d) Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK harus menjamin bahwa RMP yang telah ditetapkan dilaksanakan.

Apabila di dalam masa pelaksanaan kegiatan terjadi perubahan atau pekerjaan tambah kurang maka RMP harus disesuaikan kembali dengan perubahan tersebut dan dilakukan persetujuan ulang; RMP digunakan sebagai panduan pelaksanaan, monitoring dan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan terhadap ketentuan- ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam perencanaan program.

Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP) Isi (14) Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan (RMP): a) Informasi Kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai nama dan kode kegiatan, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan penanggung jawab kegiatan; b) Sasaran Mutu Kegiatan; c) Persyaratan teknis dan administrasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja, SNVT, SKS, dan PPK; d) Struktur Organisasi yaitu bagan struktur organisasi pelaksanaan kegiatan; e) Tugas, tanggung jawab dan wewenang yaitu uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing kedudukan personil yang ada dalam struktur organisasi seperti dalam butir d); f) Kebutuhan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dalam rangka memenuhi mutu yang dipersyaratkan; g) Bagan Alir Pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan urutan proses kegiatan dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan akhir kegiatan, termasuk kegiatan verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian (sesuai keperluannya);

h) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan tahapan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan waktu; i) Jadwal Penggunaan Prasarana dan sarana yaitu menguraikan perencanaan penggunaan prasarana dan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan;  j) Jadwal Personil yaitu menguraikan perencanaan tugas personil, tenaga ahli dan staff pendukung (termasuk tenaga outsourcing/dari luar) dalam setiap kegiatan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan  k) Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya; l) Daftar Kriteria Penerimaan yaitu menguraikan ketentuan- ketentuan dari setiap tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan (KAK, spesifikasi teknis, standar atau peraturan perundang-undangan). m) Daftar dokumen SMM dalam rangka mencapai kesesuaian mutu yang dipersyaratkan; n) Daftar Induk Rekaman (bukti kerja) untuk membuktikan bahwa pelaksanaan kegiatan telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan;

2. Penanggung Jawab RMP: a) Kepala Satuan Kerja/SNVT/ SKS/PPK bertanggung jawab untuk untuk menjamin mutu tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya; b) Atasan Langsung dari Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK bertanggung jawab atas pengesahan pelaksanaan RMP dan digunakan sebagai dokumen monitoring kegiatan; Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh jajaran satuan kerjanya; Kepala Satuan Kerja/SNVT/SKS/PPK harus menjamin bahwa RMP yang telah ditetapkan dilaksanakan.

Apabila di dalam masa pelaksanaan kegiatan terjadi perubahan atau pekerjaan tambah kurang maka RMP harus disesuaikan kembali dengan perubahan tersebut dan dilakukan persetujuan ulang; RMP digunakan sebagai panduan pelaksanaan, monitoring dan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan terhadap ketentuan- ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam perencanaan program.

Rencana Mutu Kontrak (RMK) 1. Isi Rencana Mutu Kontrak (RMK): a) Informasi Kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan nomor kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan penanggung jawab Penyedia Barang/Jasa; b) Sasaran Mutu yang menguraikan target pencapaian mutu yang terukur sesuai dengan KAK/RKS; c) Struktur Organisasi yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari pihak Organisasi Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) berikut organisasi konsultan pengawas pekerjaan (bila ada pada pekerjaan konstruksi) yaitu bagan struktur organisasi yang menjelaskan keterkaitan pihak- pihak dalam pelaksanaan kegiatan; d) Struktur Organisasi Penyedia Barang/Jasa yaitu bagan struktur organisasi penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan kontrak; e) Tugas, tanggungjawab dan wewenang yaitu uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang masing-masing kedudukan yang ada dalam struktur organisasi seperti dalam butir d);

f) Bagan alir pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan urutan proses kegiatan dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan akhir kegiatan, termasuk kegiatan verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian (sesuai keperluannya); g) Jadwal pelaksanaan kegiatan yaitu menguraikan tahapan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan waktu, termasuk perencanaan bobot pekerjaan; h) Jadwal Peralatan yaitu menguraikan perencanaan penggunaan peralatan yang diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan; i) Jadwal Material yaitu menguraikan perencanaan penggunaan bahan/material yang diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan; j) Jadwal Personil yaitu menguraikan perencanaan personil, tenaga ahli dan staff pendukung dalam setiap kegiatan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; k) Jadwal Arus Kas yaitu menguraikan perencanaan penerimaan dan pengeluaran Kas (keuangan) sesuai dengan nilai kontrak;

Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria penerimaannya; Daftar Kriteria Penerimaan yaitu menguraikan ketentuan- ketentuan dari setiap tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan (KAK, spesifikasi teknis, standar atau peraturan perundang-undangan). n) Daftar Induk Dokumen yaitu daftar dokumen (internal dan eksternal) yang diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan berupa Standar Kerja, Prosedur Kerja, Instruksi Kerja dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mencapai kesesuaian mutu yang dipersyaratkan; o) Daftar Induk Rekaman/Bukti Kerja yaitu daftar rekaman/bukti kerja sebagai bukti bahwa proses/kegiatan telah dilaksanakan;

Penanggung Jawab RMK: a) Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab untuk menyusun RMK; Penyedia Barang/Jasa wajib melakukan presentasi RMK kepada Kepala Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) sebelum pelaksanaan pekerjaan, untuk mendapatkan persetujuan rencana mutu tahapan proses dan hasil pekerjaan yang telah dipersyaratkan; Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab untuk mensosialisasikan RMK kepada seluruh tenaga ahli dan staff yang terlibat di dalam kegiatan penyedia barang/jasa dan memastikan bahwa seluruh tenaga ahli dan staff memahami kebutuhan untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan; d) Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa RMK yang telah disetujui dilaksanakan sesuai dengan ketentuannya.

Apabila di dalam masa pelaksanaan kontrak terjadi perubahan atau pekerjaan tambah kurang maka RMK harus disesuaikan kembali dengan perubahan tersebut dan dilakukan persetujuan ulang; RMK digunakan untuk menjamin bahwa spesifikasi teknis yang melekat pada kontrak antara Penyedia Barang/Jasa dengan Departemen Pekerjaan Umum yang diwakili oleh Unit Pelaksana Kegiatan dipenuhi sebagaimana mestinya.  

TERIMA KASIH Bagian 1