PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL SURAKARTA (AK TEKSTIL SOLO)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kajian Implementasi Program Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud Jenjang S2 dan S3 Dalam dan Luar Negeri.
Advertisements

UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Berbagi Pengalaman Upaya Meningkatkan Akreditasi Program Studi
Peranan pendidikan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan
Suryanti STUDI PELAKSANAAN PPG SD PRAJABATAN DI UNESA Suryanti
PENGENALAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
KURIKULUM INTI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI draft-Februari 2015
STATUTA PERGURUAN TINGGI
Konsep Teaching Factory
RINGKASAN EKSLUSIF HASIL STUDI KAJIAN (Assessment Study Result) “Pendidikan Tinggi : Industri Produk Jasa Pengetahuan dan Keterampilan”
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
PROGRAM DAN SASARAN KERJA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
KORPUS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN(PENYEGARAN) CALON DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
PERTEMUAN AAWAL TAHUN2016 CAPAIAN DAN PROGRAM KERJA
Disampaikan Oleh : Drs.H.Andi M.Darlis,M.Pd.I
PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN (TRAINING OF FACILITATOR)
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
RUMUSAN REKOMENDASI STANDAR AKADEMI KOMUNITAS
REVITALISASI LPTK Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
STATUTA PERGURUAN TINGGI
Pedoman PPL PPG-SM3T 2017 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Peran Guru TIK pada Kurikulum 2013
Kebijakan program BINTEK pengembangan kpt dalam rangka PENINGKATAN MUTU pendidikan tinggi STKIP MUHAMMADIYAH SORONG, 7-9 JUNI 2017.
Program Keahlian Ganda (PKG)
PAPARAN CALON KEPALA SEKOLAH
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PMP
PENGEMBANGAN KURIKULUM SKEMA 321
Konsep Dasar Micro Teaching
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
PROGRAM DAN SASARAN KERJA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)
PUSAT PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN
IKAH BERKAH XI TKJ 2 SMKN 1 RENGASDENGKLOK PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG SEKRETARIAT DAERAH.
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
WINARIAH AGUSTINI XI TKJ 2 SMKN 1 RENGASDENGKLOK PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG SEKRETARIAT DAERAH Jl.Jendral.
WELCOME Peserta Sosialisasi & Workshop
 PERANGKAT AKREDITASI HASIL UJICOBA
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
APLIKASI TOTAL QUALITY MANAJEMEN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kedokteran Sosial
Grand Desain Pemenuhan dan Peningkatan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN.
Jurusan Pendidikan Sejarah. Visi Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Mewujudkan Program Studi Pendidikan Sejarah yang maju sebagai.
PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) OLEH : HARIYANI,S.PD SMK NEGERI 1 BENGKAYANG.
SERTIFIKASI KOMPETENSI
A.B. Mutiara Kerangka Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Mengacu KKNI Rumpun Ilmu Informatika & Komputer A.B. Mutiara.
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi Laporan Kinerja PT
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
ISU/GAP KETENAGAKERJAAN
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN VOKASI SISTEM GANDA
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Departemen Gizi Kesehatan FK UGM
PENDIDIKAN KEPERAWATAN (Profesi ners) DI INDONESIA
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Hubungan antara SN-Dikti dengan Kriteria Akreditasi
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL SURAKARTA (AK TEKSTIL SOLO)

PENDAHULUAN Latar belakang Maksud dan tujuan

Latar Belakang Pendidikan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta dengan model Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidang tekstil dan produk tekstil. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing. Dimana para peserta didik yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri.

Maksud dan Tujuan Meningkatkan dan Mengembangkan model pendidikan dual system di AK-Tekstil Solo. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja). Memperkokoh ” link and macth ” antara pendidikan vokasi dengan dunia industri. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK Tekstil Solo) merupakan salah satu perguruan tinggi vokasi industri yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian dengan Status Negeri. Program pendidikan yang diselenggarakan adalah Program Diploma II bergelar Ahli Muda (A.Ma.) dengan 3 pilihan Program Studi, yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Kain Tenun, dan Teknik Pembuatan Garmen. AK Tekstil Solo menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Sistem Ganda dengan Blok Waktu terhadap perkuliahannya Pola perkuliahan setiap semesternya adalah 0-1 bulan kuliah teori di Kampus, 1,5-2 bulan kuliah praktik di Workshop, dan 2-3 bulan praktik kerja di Industri. Beasiswa Ikatan Kerja yang menuntut setiap mahasiswa AK Tekstil Solo mengikuti program pendidikan selama 2 tahun (atau 4 semester) di AK Tekstil Solo dan 3 tahun wajib ikatan kerja di industri yang akan menjadi penempatan kerjanya. AK Tekstil Solo didirikan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri Level IV dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) atau dalam jabatan setingkat Supervisor lingkup sektor industri tekstil dan produk tekstil.

Peraturan Perundangan INPUT OUTPUT  Lulusan yang bekompeten  Penelitian terapan  Program pengabdian masyarakat yang tepat guna  Produk Industri  Tenant mandiri SUMBER DAYA PENUNJANG SDM Sarana Prasarana Keuangan Sistem Informasi Proses Pendukung PROSES Pendidikan Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat Teaching Factory Inkubator Bisnis Proses Utama Sertifi kasi Profe si  calon mahasiswa  persyaratan pelanggan  teknologi/ rekayasa Pend aftara n Maha siswa Baruc Tanggung Jawab Manajemen Monitoring Ind eks Kep uas an Pela ngg an

PENDIDIKAN TINGGI SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) DI AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TPT SURAKARTA Keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri Keterlibatan SMA/SMK/MA Penyelarasan Kurikulum dan Implementasinya Penelitian Terapan dan Pengabdian Pada Masyarakat Sertifikasi Kompetensi Lulusan Penyediaan dan Peningkatan Kapabilitas SDM Pengembangan Sarana dan Prasarana Akreditasi, Tata Kelola Organisasi, dan Peningkatan Kerjasama Kelembagaan ASPEK-ASPEK YANG MEMPENGARUHI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI SISTEM GANDA (DUAL SYSTEM) DI AKADEMI KOMUNITAS INDUSTRI TPT SURAKARTA

2. KONDISI SAAT INI Spesialisasi yang dikembangkan sesuai kebutuhan industri Kurikulum yang mengacu pada kebutuhan industri Sarana dan prasarana (workshop, laboratorium, dan teaching factory) Praktik kerja di industri Lulusan Serapan

Spesialisasi yang dikembangkan sebagai ciri khas Program Studi Teknik Pembuatan Benang (Spinning Manufacturing) Program Studi Teknik Pembuatan Garmen (Garment Manufacturing) Industri Tekstil dan Produk Tekstil Program Studi Teknik Pembuatan Kain Tenun (Weaving Manufacturing)

Kurikulum yang mengacu pada kebutuhan industri

Kurikulum …..

Sarana dan prasarana (workshop, laboratorium, dan teaching factory) WORKSHOP TEKNIK PEMBUATAN BENANG (1)

Sarana dan prasarana ….. WORKSHOP TEKNIK PEMBUATAN BENANG (2)

Sarana dan prasarana ….. WORKSHOP TEKNIK PEMBUATAN KAIN TENUN

Sarana dan prasarana ….. WORKSHOP TEKNIK PEMBUATAN GARMEN

Sarana dan prasarana ….. LABORATORIUM EVALUASI DAN PENGUJIAN KAPAS, BENANG, KAIN, DAN GARMEN

Praktik kerja di industri (contoh semester 1)

Lulusan dan serapan Angkatan Ke-1 (Tahun 2015) Indeks Prestasi Rata-rata = 3,32 Masa Studi = 1 Tahun 11 Bulan Waktu Tunggu = 0 Tahun % Lulusan CumLaude = 35 % Serapan = 100 %

3. PENDIDIKAN SISTEM GANDA Program studi spesialis sesuai kebutuhan industri Kurikulum disusun bersama industri Dukungan komitmen dari industri Sistem modular atau blok waktu Sarana dan prasarana standar industri atau lebih maju Pembelajaran di dua tempat, yaitu kampus dengan industri 50% : 50% Perbandingan teori : praktik = 30% : 70% Lulusan langsung dipesan/ bekerja di industri

Program studi spesialis sesuai kebutuhan industri Program Studi Teknik Pembuatan Benang (Spinning Manufacturing) Program Studi Teknik Pembuatan Garmen (Garment Manufacturing) Industri Tekstil dan Produk Tekstil Program Studi Teknik Pembuatan Kain Tenun (Weaving Manufacturing)

PROGRAM D2 TEKNIK PEMBUATAN BENANG Dasar-dasar Keindustritekstilan : Bahas Inggris, Pengantar Komputer, Etika Industri, Pengetahuan Barang dan Manufaktur Tekstil, Kerjasama Team, dan K3 Out put : memiliki kemampuan dasar-dasar keindustritekstilan Menjadi pimpinan level pertama di industri tekstil Mempunyai kemampuan tentang dasar tentang proses produksi, pengoperasian, penyetelan dan perawatan mesin, kualitas produk di industri pemintalan. Menjadi pimpinan level pertama di industri tekstil Mempunyai kemampuan tentang dasar tentang proses produksi, pengoperasian, penyetelan dan perawatan mesin, kualitas produk di industri pemintalan. Elemen Mesin Tekstil, Perencanaan Produksi tekstil, Kalkulasi Biaya, Otomasi, Utilitas dan Manajemen Supervisi Out put : Mampu menerapkan dasar-dasar manajemen supervisi Tahun pertama Kompeten dibidang pengoperasian mesin-mesin pemintalan, menetukan mutu serat dan dasar- dasar bidang keindustritekstilan Tahun Kedua Kompeten dibidang penyetelan dan pemeliharaan mesin- mesin pemintalan, menentukan mutu benang serta dasar- dasar manajemen Serat Tekstil Out put : Memiliki kemampuan mengidentifikasi serat-serat tekstil Serat Tekstil Out put : Memiliki kemampuan mengidentifikasi serat-serat tekstil Pengoperasian Mesin Pemintalan Out put : Mampu mengoperasikan mesin-mesin pemintalan Pengoperasian Mesin Pemintalan Out put : Mampu mengoperasikan mesin-mesin pemintalan Pengujian dan Evaluasi Serat Out put : Mampu melakukan pengujian mutu serat tekstil Pengujian dan Evaluasi Serat Out put : Mampu melakukan pengujian mutu serat tekstil Kurikulum berbasis kompetensi yang di desain sesuai KKNI level 4 Penyetelan dan Perawatan Mesin Pemintalan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin-mesin pemintalan Penyetelan dan Perawatan Mesin Pemintalan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin-mesin pemintalan Pengujian dan Evaluasi Benang Out put : Mampu melakukan pengujian mutu benang Pengujian dan Evaluasi Benang Out put : Mampu melakukan pengujian mutu benang Pengendalian Mutu Out put : Mampu melakukan proses pengendalian mutu pada proses pemintalan Pengendalian Mutu Out put : Mampu melakukan proses pengendalian mutu pada proses pemintalan Kurikulum disusun bersama industri

PROGRAM D2 TEKNIK PEMBUATAN KAIN TENUN Dasar-dasar Keindustritekstilan : Bahas Inggris, Pengantar Komputer, Etika Industri, Pengetahuan Barang dan Manufaktur Tekstil, Kerjasama Team, dan K3 Out put : memiliki kemampuan dasar-dasar keindustritekstilan Menjadi pimpinan level pertama di industri tekstil Mempunyai kemampuan tentang dasar tentang proses produksi, pengoperasian, penyetelan dan perawatan mesin, kualitas produk di industri pertenunan. Menjadi pimpinan level pertama di industri tekstil Mempunyai kemampuan tentang dasar tentang proses produksi, pengoperasian, penyetelan dan perawatan mesin, kualitas produk di industri pertenunan. Elemen Mesin Tekstil, Perencanaan Produksi tekstil, Kalkulasi Biaya, Otomasi, Utilitas dan Manajemen Supervisi Out put : Mampu menerapkan dasar-dasar manajemen supervisi Tahun pertama Kompeten dibidang pengoperasian mesin-mesin pertenunan, menetukan mutu serat dan dasar- dasar bidang keindustritekstilan Tahun Kedua Kompeten dibidang penyetelan dan pemeliharaan mesin- mesin pertenunan, menentukan mutu benang serta dasar- dasar manajemen Pengoperasian Mesin Persiapan Pertenunan Out put : Mampu mengoperasikan mesin- mesin persiapan pertenunan Pengoperasian Mesin Persiapan Pertenunan Out put : Mampu mengoperasikan mesin- mesin persiapan pertenunan Pengoperasian Mesin Pertenunan Out put : Mampu mengoperasikan mesin- mesin pertenunan Pengoperasian Mesin Pertenunan Out put : Mampu mengoperasikan mesin- mesin pertenunan Pengujian dan Evaluasi Benang Out put : Mampu melakukan pengujian mutu benang Pengujian dan Evaluasi Benang Out put : Mampu melakukan pengujian mutu benang Kurikulum berbasis kompetensi yang di desain sesuai KKNI level 4 Penyetelan dan Perawatan Mesin Pertenunan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin-mesin pertenunan Penyetelan dan Perawatan Mesin Pertenunan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin-mesin pertenunan Pengujian dan Evaluasi Kain Out put : Mampu melakukan pengujian mutu kain Pengujian dan Evaluasi Kain Out put : Mampu melakukan pengujian mutu kain Pengendalian Mutu Out put : Mampu melakukan proses pengendalian mutu pada proses pertenunan Pengendalian Mutu Out put : Mampu melakukan proses pengendalian mutu pada proses pertenunan Penyetelan dan Perawatan Mesin Persiapan Pertenunan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin- mesin persiapan pertenunan Penyetelan dan Perawatan Mesin Persiapan Pertenunan Out put : Mampu melakukan penyetelan dan pemeliharaan mesin- mesin persiapan pertenunan Desain tekstil Out put : Mampu melakukan dekomposisi kain dan membuat rencana tenun Desain tekstil Out put : Mampu melakukan dekomposisi kain dan membuat rencana tenun Kurikulum …..

Kemampuan mengoperasikan, melakukan penyetelan, dan perawatan pada mesin-mesin industri garmen Pembuatan Pola Manual dan CAD, Pemotongan Bahan, Operasi Perakitan Garmen, Teamwork Output : Semester kedua – mahasiswa mampu melakukan pemotongan bahan dalam jumlah banyak (dimulai dari spreading kain dalam tumpukan, pemotongan, sortir, bundling), pembuatan pola manual dan CAD, mampu mengoperasikan mesin pada pembuatan garmen. Serat Tekstil, Pengetahuan Barang dan Manufaktur Tesktil, Pembuatan Pola Manual dan CAD, Pengenalan Mesin Jahit, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan Pengujian Kain dan Garmen Output: semester pertama-mahasiswa mampu mengenal bahan garmen/kain, memahami penerapan K3 pada proses pembuatan garmen, memahami proses awal produksi garmen, perakitan komponen garmendan mampu melakukan pengujian di bawah pengawasan. Tahun pertama Pengetahuan dasar tentang serat dan bahan tekstil, pembuatan pola dan pemotongan, serta operaso perakitan garmen sederhana Tahun Kedua Kompeten dalam menjahit whole garmen, pemeriksaan hasil produksi garmen (QC) sampai pengepakan Output tahun kedua: pelaksana pada bagian pola manual atau CAD, atau menjadi ketua regu pada bagian penjahitan Pembuatan Pola Manual dan CAD, Operasi Perakitan Garmen Pembuatan Pola untuk jenis garmen yang lebih rumit dengan model yang lebih beragam, menjahit komponen pakaian kemudian merakitnya menjadi garmen Pembuatan Pola Manual dan CAD, Operasi Perakitan Garmen Pembuatan Pola untuk jenis garmen yang lebih rumit dengan model yang lebih beragam, menjahit komponen pakaian kemudian merakitnya menjadi garmen Output tahun kedua: dapat mengerjakan proses QC garmen sampai pengepakan dan dapat menghitung biaya produksi garmen Penyetelan, pengepresan, dan pengepakan garmen, perhitungan biaya produksi QC hasil proses penjahita, trimming, pengepresan garmen dan setrika uap sampai pada pengemasan garmen Penyetelan, pengepresan, dan pengepakan garmen, perhitungan biaya produksi QC hasil proses penjahita, trimming, pengepresan garmen dan setrika uap sampai pada pengemasan garmen Output tahun kedua: mampu melakukan perencanaan sederhana rangkaian proses pembuatan garmen Pemilihan mesin garmen, pemeliharaan dan perawatan mesin garmen Memahami fungsi mesin-mesin di industri garmen, menentukan mesin yang akan digunakan, melaksanakan pemeliharaan dan perawatan mesin garmen Pemilihan mesin garmen, pemeliharaan dan perawatan mesin garmen Memahami fungsi mesin-mesin di industri garmen, menentukan mesin yang akan digunakan, melaksanakan pemeliharaan dan perawatan mesin garmen PROGRAM D2 TEKNIK PEMBUATAN GARMEN Kurikulum berbasis kompetensi yang di desain sesuai KKNI level 4 Kurikulum …..

Dukungan komitmen dari industri

Dukungan …..

RUANG LINGKUP PERJANJIAN KERJASAMA Rekrutmen calon mahasiswaPenyelenggaraan kegiatan belajar mengajarPenyelenggaraan kuliah team teaching, kuliah umum dan/atau seminarPemagangan industri dan pelaksanaan praktik industriPemanfaatan hasil pabrik dalam sekolah (teachingfactory)Penempatan kerja lulusan Penelitian bersama terkait pengembangan keilmuan bidang teknologi dan proses produksi tekstil dan produk tekstil, serta pengabdian pada masyarakat Kegiatan lain dalam mewujudkan hilirisasi dan komersialisasi produk hasil penelitian dan pengembangan bersama

Sistem modular atau blok waktu Semester 1

Sistem modular atau blok waktu Semester 1

Sistem modular atau blok waktu Semester 3

Sistem modular atau blok waktu Semester 3

Sarana dan prasarana standar industri atau lebih maju

Pembelajaran di dua tempat, yaitu kampus dengan industri kurleb 50% : 50% Perbandingan teori dan praktik kurleb 30% : 70%

Lulusan langsung dipesan/ bekerja di industri

PENJADWALAN (PENCAPAIAN DALAM KURUN WAKTU 5 TAHUN

ASPEK Keterlibatan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)

ASPEK Keterlibatan SMA/ SMK/ MAN

ASPEK Penyelarasan Kurikulum Pendidikan Tinggi Sistem Ganda dan Implementasi nya

ASPEK Sertifikasi Kompetensi Lulusan

ASPEK Penyediaan dan Peningkatan Kapabilitas SDM

ASPEK Pengembangan Lembaga

ASPEK Akreditasi dan Tata Kelola Penyelenggara an Pendidikan Tinggi Vokasi Industri

TERIMA KASIH