SISTEM INFORMASI AKUNTANSI -Accounting Information system Marshall B. Romney Paul John Steinbart George H. Bodnar William S. Hopwood
MATERI 10 STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat: Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni (KU3) Mampu mengkombinasikan kompetensi teknikal dan keahlian profesional untuk menyelesaikan penugasan kerja (KU10)
MEMBELI PERANGKAT LUNAK Perusahaan yang membeli perangkat lunak SIA mengikuti siklus hidup pengembangan sistem – SDLC normal kecuali untuk hal berikut ini : Selama desain sistem konseptual, perusahaan menentukan apakah perangkat lunak yang memenuhi persyaratan SIA tersedia dan apabila tersedia apakah membelinya atau membuat sendiri Beberapa langkah desain fisik, implemntasi dan konversi dapat diabaikan.
Penggunaan RFP penting karena : Menghemat waktu MEMPEROLEH PERANGKAT KERAS DAN LUNAK Perusahaan yang membeli sistem yang besar atau kompleks mengirimi vendor dengan sebuah permintaan untuk proposal (request for proposal – RFP) Penggunaan RFP penting karena : Menghemat waktu Menyerdahanakan proses pembuatan keputusan Mengurangi kesalahan Menghindari potensi untuk ketidaksepakatan
PERANGKAT LUNAK YANG DIKEMBANGKAN PENGGUNA AKHIR Komputasi pengguna akhir merupakan pengembangan, penggunaan dan pengendalian terus menerus atas sistem informasi berbasis komputer oleh para pengguna. Berikut ini adalah contoh pengembangan pengguna akhir yang sesuai : Memuat informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan sederhana atau menjawab query dalam satu waktu. Menjalankan analisis sensitivitas atau analisis statistik Mengembangkan aplikasi menggunakan perangkat lunak seperti spreadsheet atau sistem database Menyiapkan jadwal, seperti jadwal depresiasi dan amortisasi pinjaman
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR Penciptaan, pegendalian dan implementasi pengguna Sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna Ketepatan waktu Membebaskan sumber data sistem Fleksibilitas dan kemudahan penggunaan Keuntungan Kesalahan logika dan pengembangan Aplikasi yang diuji dengan tidak layak Sistem yang tidak efisien dan duplikasi sistem dan data, sumber daya yang terbuang Sistem yang dikendalikan dan didokumentasikan dengan buruk Sistem yang tidak kompatibel dan peningkatan biaya Kerugiaan
MENGELOLA DAN MENGENDALIKAN KOMPUTASI PENGGUNA AKHIR Help desk : para analis dan teknisi yang menjawab pertanyaan pegawai dengan tujuan mendorong, mendukung, mengarahkan dan mengendalikan aktivitas pengguna akhir Tugas help desk adalah menyelesaikan masalah, menyebarkan informasi, mengevaluasi produk perangkat keras dan perangkat lunak baru serta memberitahukan para pengguna cara menggunakannya, membantu dalam pengembangan aplikasi serta memberikan pemeliharaan dan dukungan teknis
PRINSIP DAN TANTANGAN MANAJEMEN PROSES BISNIS Manajemen proses bisnis (Business process management - BPM) merupakan sebuah pendekatan sistematis untuk secara berkelanjutan meningkatkan dan mengoptimalkan proses bisnis; sebuah peningkatan yang lebih bertahap yang difasilitasi oleh teknologi. Sistem manajemen proses bisnis (Business process management system – BPMS) merupakan sistem yang mengotomatiskan dan menfasilitasi peningkatan proses bisnis diseluruh SDLC.
PRINSIP YANG MENDASARI BPM Proses bisnis dapat menghasilkan keuangan kompetitif Proses bisnis harus dikelola dari ujung ke ujung Proses bisnis haruslah cekatan Proses bisnis haruslah selras dengan strategi dan kebutuhan keorganisasian
EMPAT KOMPONEN UTAMA PADA BPMS Sebuah mesin proses untuk memodelkan dan menjalankan aplikasi, termasuk aturan bisnis Analisis bisnis untuk membantu mengidentifikasi dan bereaksi terhadap isu – isu, tren dan peluang bisnis Alat – alat kolaborasi untuk menghapus penghalang komunikasi Pengelola isi untuk menyimpan dan mengamankan dokumen, gambar, dan file elektronik lain.
PROTOTYPING Merupakan sebuah pendekatan terhadap desain sistem yang model kerjanya yang disederhanakan, atau prototipe, sebuah SI dikembangkann
LANGKAH UNTUK MENGEMBANGKAN SISTEM DARI PROTOTIPE
Menemui para guna untuk menyetujui ukuran dan cakupan sistem LANGKAH UNTUK MENGEMBANGKAN SISTEM DARI PROTOTIPE Menemui para guna untuk menyetujui ukuran dan cakupan sistem Mengembangkan sebuah prototipe awal Para pengembang menggunakan umpan balik untuk memodifikasi sistem dan mengembalikannya ke para pengguna Menggunakan sistem tersebut
KAPAN MENGGUNAKAN PROTOTYPING Kondisi yang mendorong penggunaan prototyping : Kebutuhan pengguna tidak dipahami, berubah secara pesat, atau berubah saat sistem digunakan Persyaratan sistem sulit dijelaskan Input dan output sistem tidak diketahui Tugas untuk dijalankan tidak tersusun secara baik Para mendesain tidak pasti mengenai jenis teknologi yang digunakan Sistem tersebut krusial dan dibutuhkan dengan cepat
Definisi yang lebih baik atas kebutuhan pengguna KEUNTUNGAN PROTOTYPING Definisi yang lebih baik atas kebutuhan pengguna Keterlibatan dan kepuasaan pengguna yang lebih tinggi Waktu pengembangan yang lebih cepat Lebih sedikit kesalahan Lebih banyak peluang bagi perubahan Lebih murah
Waktu pengguna yang signifikan KERUGIAN PROTOTYPING Waktu pengguna yang signifikan Penggunaan yang kurang efisien atas sumber daya sistem Pengujian dan dokumentasi yang tidak cukup Reaksi perilaku yang negatif
REKAYASA PERANGKAT LUNAK DIBANTU KOMPUTER Rekayasa Perangkat Lunak Dibantu Komputer (Computer-aided software (or systems) engineering – CASE) merupakan paket alat – alat terintegrasi yang pada pendesain ahli gunakan untuk membantu merencanakan, menganalisis, mendesain, memprogram dan memelihara sebuah SI. Alat – alat CASE menyediakan sejumlah keuntungan penting : Peningkatan produktivitas Peningkatan kualitas program Penghemat biaya Peningkatan prosedur pengendalian Dokumentasi yang disederhanakan
MASALAH SERIUS DENGAN TEKNOLOGI CASE Inkompatibilitas. Beberapa alat CASE tidak berinteraksi secara efektif dengan sistem lain Biaya. Teknologi CASE mahal, di luar jangkauan banyak perusahaan kecil Ekspektasi yang tidak terpenuhi. Sebuah survei Deloitte & Touche mengindikasikan bahwa hanya 37% CIO yang menggunakan CASE yakin bahwa mereka mencapai manfaat yang diharapkan.