Di susun oleh : 1. Izdihar Ulfah 2. Dina Okta Fiana 3. Ria Kartika Sari 4. Winda Meidiana 5. Yusuf ade 6. Nurul arifin.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ABSORBERS Sri Widya Ningsih ( )
Advertisements

Ekstraksi dengan Pelarut
PENYULINGAN (DESTILASI)
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
METODE KROMATOGRAFI Khromatografi : suatu cara pemisahan dua atau lebih senyawa dalam campuran, yang dimaksudkan untuk pemurnian, identifikasi atau penetapan.
KROMATOGRAFI.
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
Teori Kromatografi Modern
ISOLASI MINYAK ESSENSIAL
Sensitivitas & Selektivitas
ABSORBSI DAN ADSORPSI.
Kromatografi.
SIFAT POLAR DAN KELARUTAN
KESETIMBANGAN HETEROGEN
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
KROMATOGRAFI KOLOM.
KROMATOGRAFI.
ISOLASI MINYAK ATSIRI Laela Hayu Nurani. ISOLASI MINYAK ATSIRI Laela Hayu Nurani.
KROMATOGRAFI Asal Nama Kromatografi
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
GC & HPLC.
Asistensi Praktikum Fitokimia
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
K R O M A T O G R A F I.
K R O M A T O G R A F I.
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Fase diam (dalam kolom)
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia SMK
PENGHILANGAN/PEMBERSIHAN GULA (Sugar Removal)
Kelas x Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
Kimia Analit Ke-7 KROMATOGRAFI Oleh Prof. Dr. Ir
PENGANTAR KROMATOGRAFI
EKSTRAKSI PELARUT (herbal extraction)
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Disusun oleh:Hanik Maftukhah
INSTRUMEN KIMIA FARMASI
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
PENGANTAR UMUM KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DEFINISI KROMATOGRAFI
Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)
KROMATOGRAFI KERTAS [KKt] Paper Chromatography Hakekatnya KKt adalah kromatografi lapis tipis menggunakan kertas Whatman no 1. Fase gerak: seperti halnya.
Performa pemisahan Oleh: Purwadi, M.Si.
KIMIA INSTRUMEN GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
High Performance Liquid Chromatography
HPLC-ICP-MS HPLC-MIP-MS
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
KROMATOGRAFI KERTAS [KKt]
Visualisasi dan Identifikasi
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
DESTILASI.
UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
Ahmad Farih Azmi, S.Kep., Ns, M.Si. Pengantar Kimia Farmasi.
PRINSIP DASAR ANALISIS KIMIA SECARA KROMATOGRAFI
Kelompok 9 Ardian Dhani K P Bonaventura Raka BS P Claritta Aliefiandra S P Deni Puspitasari P Desi Aditya P
Klt (Kromatografi lapis tipis)
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
Universitas Tulang Bawang, 2009
SISTEM KOLOID. SISTEM DISPERSI Sistem dispersi adalah campuran antara fasa terdispersi (fasa dalam) dengan medium pendispersi (fasa luar) yang bercampur.
“EKSTRAKSI CAIR CAIR” By : Kelompok 5 Dosen pembimbing : Ir. Ishak, MT ( )
Ekstraksi Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari sampel berdasarkan kelarutannya pada pelarut tertentu.
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
METODOLOGI PEMISAHAN (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) KELOMPOK 4: FITRATUL AINI NOVA JUWITA RAMADHANI SAFITRI.
HPLC (High Performance Liquid Chromatography)
GAS CHROMATOGRAPHY (GC)
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
GAS CHROMATOGRAPHY Presented by: SAMRIANI H
Transcript presentasi:

Di susun oleh : 1. Izdihar Ulfah 2. Dina Okta Fiana 3. Ria Kartika Sari 4. Winda Meidiana 5. Yusuf ade 6. Nurul arifin

Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam.

Kromatografi terdiri dari dua fase, fase gerak dan fase diam, Menurut Alimin (2007:115), dalam proses kromatografi selalu terdapat salah satu kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam cairan, melekat pada permukaan padatan halus, bereaksi secara kimia dan terekslusi pada pori-pori fasa diam. Dalam beberapa hal metode pemisahan kromatografi mempunyai kemiripan dengan metode pemisahan ekstraksi. Kedua metode ini sama-sama menggunakan dua fasa, dimana fasa satu bergerak terhadap fasa lainnya, kesetimbangan solut selalu terjadi di antara kedua fasa.

Kromatografi kolom adalah pemisahan pertama yang berdasarkan perbedaan polaritas atau afinitas zat tersebut, setelah itu senyawa yang sudah dipisahkan dikarakterisasi dan dipisahkan lagi secara kromatografi kolom.

Prinsip Kerja Kromatografi Kolom Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.

Kromatografi kolom memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan metode kromatografi lainnya, kelebihannya antara lain: 1. Sensivitasnya tinggi 2 Mampu mengidentifikasi konstituen renik 3 Batas deteksi sampai dengan 10-9 g/L 4 Dapat dilengkapi sistem komputer untuk mengontrol bagian- bagian kromatogram dan menyimpan data hasil percobaan dalam memorinya.

Sedangkan kekurangan kromatografi kolom di antaranya adalah: 1. memerlukan bahan kimia yang cukup banyak sebagai fasa diam dan fasa bergerak bergantung pada ukuran kolom gelas. 2. Untuk melakukan pemisahan campuran dengan metode kromatografi kolom diperlukan waktu yangcukup lama, biasa berjam-jam hanya untuk memisahkan satu campuran. 3. Selain itu, hasil pemisahan kurang jelas artinya kadang-kadang sukar mendapatkan pemisahan secara sempurna karena pita komponen yang satu bertumpang tindih dengan komponen lainnya

Dari jurnal: “Kamfora, salah satu komponen minyak atsiri rimpang Temulawak (curcuma xanthorrhiza Roxb.) dari Kebun Tanaman Obat PT. Nyonya meneer, Karangjati Cara kerja penelitian: Minyak atsiri dipisahkan terlebih dahulu dengan metode destilasi selama 3,5 jam efektif. Kemudian minyak atsiri dipisahkan lebih lanjut dengan kromatografi kolom. Isolasi komponen selanjutnya dilakukan secara kromatografi lapis tipis preparatif. Dan dilakukan identifikasi isolat komponen minyak atsiri dengan kromatografi gas.

Hasil dan Pembahasan