KLASIFIKASI TANAH. KLASIFIKASI??? Merupakan proses menempatkan suatu contoh tanah kedalam kelompok – kelompok atau kelas – kelas tertentu. TUJUAN KLASIFIKASI???

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PONDASI 1.
Advertisements

SIFAT- SIFAT TANAH DAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM
Tujuan klasifikasi tanah
Permeabilitas dan Rembesan (seepage)
PENGERTIAN TANAH Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara.
2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
KLASIFIKASI TANAH.
BATAS-BATAS ATTERBERG
Pengertian Kuat Geser Tanah
PERMEABILITAS Yulvi Zaika.
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Mekanika Tanah Materi 3 Sistem Klasifikasi Tanah Unified
KLASIFIKASI TANAH (Soil Classification) Dr. Runi Asmaranto, ST
Pemisahan Campuran dengan Penyaringan (Filtrasi)
Klasifikasi tanah USCS Yulvi Zaika.
SUBGRADE.
EVALUASI LAHAN NON PERTANIAN
ILMU TANAH KLAS AGT.2 Pengampu Matakuliah/Klas: Purwanto Hadisudarmo
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
REKAYASA PONDASI I PERTEMUAN 2 KONSEP TEGANGAN TANAH LATERAL Oleh :
Fakultas Teknik UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
JUNI, 2016 PONTIANAK, INDONESIA.
Mata kuliah semester berikutnya
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
5 PEMBUATAN SALURAN DRAINASE MENGGUNAKAN BAJAK MOLE PADA LAHAN PERTANIAN Latar Belakang Masalah Pembuatan saluran drainase menggunakan bajak mole dibawah.
EROSI DAN KONSERVASI TANAH
SIFAT FISIK SIFAT KIMIA SIFAT BIOLOGI
BAHAN KAJIAN MK. STELA smno fpub april 2014
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
1. MENGOLAH CLAY BODY MENJADI TANAH LIAT PLASTIS
ML : SANDY SILT MH : SILT GP : GRAVELLY SAND SW : SAND CH : CLAY
Struktur Tanah dan Analisa Saringan
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
Latihan Penyelesaian Soal
Sifat-sifat Material Sedimen
Nur Achmad Husin Mix Disain.
Rehabilitasi Erosi Permasalahan dan Penanggulangan
Overlay Kesesuaian Lahan (Overlay)
SALLOW FOUNDATIONS General Shear failure Vesic, 1973
BERSUMBER DARI MATERI YANG DIAJARKAN DI JURUSAN POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN DOSEN DANDUNG NOVIANTO, ST.MT.
Kuliah ke-3 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Kuliah ke-4 WA TKS333 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2002 (Pt T B)
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
BAB II PEMADATAN TANAH Adhi Muhtadi, ST, SE, MSi..
TANAH.
STABILISASI DAN PERKUATAN TANAH
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
PENGGUNAAN ILMU MEKANIKA TANAH (1)
GEOTEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA PERTEMUAN 6 DAN 7
PENGENALPASTIAN DAN PENGELASAN TANAH
Geologi Teknik Norma Puspita, ST. MT.
STRUKTUR BADAN JALAN KERETA API (SUBGRADE)
GEOTEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA PERTEMUAN 6 DAN 7
 Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta By. Yulcherlina.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
Menghitung Tebal Lapis Perkerasan Lentur
DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
OLEH : HAADI KUSUMAH, MT KESTABILAN TANAH DI KOTA SUKABUMI.
Transcript presentasi:

KLASIFIKASI TANAH

KLASIFIKASI??? Merupakan proses menempatkan suatu contoh tanah kedalam kelompok – kelompok atau kelas – kelas tertentu. TUJUAN KLASIFIKASI??? Mempermudah dalam menerangkan tanah tersebut dalam batasan – batasan yang dimengerti oleh dunia Internasional

KEGUNAAN KLASIFIKASI TANAH??? Pada umumnya klasifikasi tanah digunakan untuk mengatasi 3 permasalahan berikut : Penentuan penurunan bangunan Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji Mengevaluasi stabilitas tanah yang miring

Penentuan penurunan bangunan Penentuan penurunan bangunan Ialah dengan menentukan kompresibilitas tanah. Selanjutnya akan digunakan dalam persamaan penurunan yang didasarkan pada teori konsolidasi (Teori Terzaghi).

Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji dilakukan untuk menghitung koefisien permeabilitas yang dilanjutkan dengan menghubungkan dengan Hukum Darcy dan jaring arus (flownet) untuk menentukan debit aliran yang lewat struktur tanah.

Mengevaluasi stabilitas tanah yang miring Mengevaluasi stabilitas tanah yang miring Ialah dengan menentukan kuat geser tanah. Lalu dilanjutkan dengan disubtitusikan dalam rumus statika (kestabilan lereng)

SISTEM KLASIFIKASI TANAH Terdapat dua macam sistem klasifikasi tanah yang sering digunakan, antara lain : Unified Soil Clasification ASSHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) Pada dasarnya, kedua sistem ini menggunakan sifat – sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran, batas cair, dan indeks plastis.

1. SISTEM KLASIFIKASI UNIFIED Klasifikasi tanah sistem Unified ini pertama kali diusulkan oleh Casagrande (1942), kemudian direvisi oleh kelompok teknisi dari USBR (United State Bureau of Reclamation). Sistem ini banyak digunakan oleh berbagai organisasi konsultan geoteknik Pada sistem ini tanah diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu: tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika 50% lolos saringan nomor 200, dan Tanah organik.

Simbol – simbol yang sering digunakan dalam pengklasifikasian di sejumlah kelompok dan subkelompok: G = kerikil (gravel) S = pasir (sand) C = lempung (clay) M = lanau (silt) O = lanau atau lempung organik (organic silt or clay) Pt = tanah gambut dan tanah organik tinggi (peat and highly organic soil

W = gradasi baik (well-graded) P = gradasi buruk (poorly-graded) H = plastisitas tinggi (high-plasticity) L = plastisitas rendah (low-plasticity)

Prosedur untuk menentukan klasifikasi tanah Sistem Unified adalah sebagai berikut : 1. Tentukan jenis butiran tanah (apakah halus atau kasar) secara visual atau dengan saringan nomor 200 mesh 2. Jika tanah butiran kasar : a. Saring tanah tersebut dan gambarkan grafik distribusi butiran. b. Tentukan Persen butiran lolos saringan no 4.bila butiran yang lolos 50% lolos maka tergolong sebagai pasir. c. Tentukan jumlah butiran yang lolos saringan no. 200, bila prosentase butiran yang lolos <50%, pertimbangkan bentuk grafik distribusi butiran dengan menghitung C u dan C c. bila termasuk gradasi baik, maka klasifikasikan GW (bila kerikil) SW (bila pasir). Jika bergradasi buruk, klasifikasikan GP (bila kerikil) SP (bila pasir)

d. Jika prosentase butiran yang lolos saringan no. 200 >12%, maka harus dilanjutkan dengan uji batas – batas Atterberg dengan menyingkirkan butiran tanah yang tertinggal dalam saringan no. 40. kemudian gunakan diagram plastisitas, ditentukan klasifikasinya (GM, GC, SM, SC, GM – GC, atau SM – SC) 3. Jika tanah berbutir halus a. Kerjakan uji batas – batas Atterberg. Bila batas cair >50, klasifikasikan sebagai H (plasitisitas tinggi), bila <50 klasifikasikan sebagai L (plastisitas rendah).

b. Untuk H (plastisitas tinggi), jika plot batas-batas Atterberg pada grafik plastisitas jatuh di bawah garis A, tentukan apakah tanah organik (OH) atau anorganik(MH). Jika plotnya jatuh diatas garis A maka diklasifikasikan sebagai CH. c. Untuk L (plastisitas rendah), jika plot batas-batas Atterberg pada grafik plastisitas jatuh di bawah garis A dan area yang diarsir, tentukan apakah tanah organik (OL) atau anorganik(ML) berdasar warna, bau, atau perubahan batas cair dan batas plastisnya dengan mengeringkannya di dalam oven. d. Jika plot batas-batas Atterberg pada grafik plastisitas jatuh pada area yang diarsir, dekat garis A atau nilai LL sekitar 50 gunakan simbol dobel.

GRAFIK PLASTISITAS

Diagram alir sistem Unified

GAMBAR CASAGRANDE

2. SISTEM KLASIFIKASI AASHTO Sistem klasifikasi ASSHTO digunakan untuk menentukan kualitas tanah dalam perancangan timbunan jalan, subbase dan subgrade. Pada sistem klasifikasi ASSHTO ini, tanah dibagi menjadi 8 kelompok (tabel 1.7). Pengujian setiap jenis tanah menggunakan analisis saringan dan batas-batas Atterberg. Indeks kelompok digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut setiap tanah dalam kelompoknya yang dihitung dengan persamaan :

GI = (F-35)(0, (LL – 40)] (F – 15)(PI – 10) Dimana: GI: Indeks Kelompok F: % butiran lolos saringan no. 200 LL: batas cair PI: indeks plastisitas

Bila indeks kelompok (GI) semakin tinggi, maka tanah semakin berkurang ketepatan penggunaannya. Tanah granular diklasifikasikan dalam A-1 sampai A-3. Tanah A-1 merupakan tanah granular bergradasi baik, sedangkan tanah A-3 adalah pasir bersih bergradasi buruk. Tanah A-3 termasuk tanah granular (<35% lolos saringan no 200) yang masih berkomposisikan lanau dan lempung. Tanah berbutir halus (lanau dan lempung) diklasifikasikan dari A-4 sampai A-7. beda dari keduanya berdasarkan dari batas-batas Atterberg.

Batas-batas Atterberg untuk subkelompok A-4, A-5, A-6, dan A-7

CEKAP SEMANTEN RUMIYEN NGGIH......