TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penggunaan Karbohidrat dalam Menghasilkan Energi
Advertisements

Yetti Wira Citerawati Sy
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
PERAWATAN LANSIA DENGAN ARTRITIS GOUT (ASAM URAT)
DIET PADA GANGGUAN PERNAFASAN
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
DIETETIK PADA PRE& POST OPERASI
GIZI UNTUK PENINGKATAN HARAPAN HIDUP Oleh : Sartono, SKM, M. Kes (Jurs
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIACONT.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES
Tips Mencegah Timbulnya Gangguan Pencernaan
Makanan dan Minuman Pembakar Lemak
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Present by : ANNISA RUSDI
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Tatalaksana Diabetes Melitus
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
DIETETIK PADA PRE& POST OPERASI
GIZI PADA LANSIA DAN MASALAHNYA
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
DISUSUN OLEH : ARIANA DEWI ( ) YENI IMELDA ( )
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
Hepatitis A Nurmayanti.
Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan
GIZI UNTUK LANSIA NAMA:RIKA OKTAVIA IA.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
MANFAAT ZAT-ZAT GIZI BAGI WANITA SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
Oleh Meili rianita Skep Ners
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
TEKNIK KOMUNIKASI PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
SAAT BERPUASA DI BULAN RAMADHAN.  Gizi Seimbang : Keseimbangan antara zat- zat penting yang terkandung dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh.
GIZI PADA MASA LAKTASI / MENYUSUI
Transcript presentasi:

TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed

OUTLINE DEFINISI MASALAH GIZI PERIOPERATIF NCP TATALAKSANA DIET PRA BEDAH PASCA BEDAH

DEFINISI Asuhan gizi perioperatif : pra bedah (pre operasi), Tahap pembedahan (intra operasi), Tahap pasca bedah (post operasi) Pembedahan Elektif/berencana Cito/mendadak

MASALAH GIZI PADA PERIOPERATIF Pra bedah berencana  Puasa lebih dari 24 jam akan terjadi proses katabolik yang menghabiskan cadangan glycogen hati dan otot & gluconeogenesis  perlu penatalaksanaan nutrisi yang adekuat Pembedahan terjadi proses penyembuhan luka  perubahan metabolik akibat reaksi endokrin yang kompleks  perlu penatalaksanaan nutrisi yang adekuat Pasca bedah tergantung berat ringannya pembedaan, keadaan gizi pasien prabedah, dan pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan mengabsorsi zat-zat gizi

NCP ASSESMENT A: IMT (TB, BB)  status gizi B: darah, leukosit, eritrosit, hematokrit, elektrolit, pemeriksaan air kencing, albumin blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, gula darah C: tensi, suhu tubuh, frekuensi napas D: riwayat pola makan, recall 24 jam asupan Comorbiditas: penyakit penyerta?

NCP DIAGNOSIS GIZI Domain asupan, perilaku, klinis INTERVENSI Sesuai dengan diagnosis masalah gizi MONEV: Asupan makan: energi, lemak, karbohidrat, protein, Tanda & gejala pada diagnosis gizi

TATALAKSANA DIET PRA BEDAH tergantung  pada : Keadaan umum pasien, status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh pasien. Jenis penyakit penyerta Sifat operasi, cito/mendadak  sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu elektif/berencana  diet tertentu berdasarkan jenis pmbedahannya

TATALAKSANA DIET PRA BEDAH tergantung  pada : Jenis Pembedahan, bedah minor  tidak membutuhkan diet khusus, pasien (herniotomi, appendiktomi, hemorrhoid) diberikan dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Sedangkan pada pasien yang akan menjalani bedah sal cerna minor Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya bedah mayor  Formula Enteral Sisa Rendah selama 2-3 hari. Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar dilakukan 12-18 jam sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya. Utk bedah mayor sal cerna  diet rendah sisa 4 hari sbelumnya: hari ke-4 sebelum pembedahan diberi Makanan Lunak, hari ke-3 sebelum pembedahan diberi Makanan Saring, hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberikan Formula Enteral Sisa Rendah Tujuan dipuasakan untuk menghindari aspirasi

TATALAKSANA DIET PRA BEDAH Tujuan diet mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka Prinsip diet : TETP Syarat diet Energi : Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45 kkal/kg BB, Bagi pasien yang status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energi normal ditambah faktor stres sebesar 15% dari AMB protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB  sebagai cadangan untuk proses penyembuhan luka post operasi Lemak cukup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energi total Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energi total Vitamin cukup, terutama vitamin B (membantu metabolisme), C (antioksidan & penyembuhan luka), dan K (penyembuhan luka)

TATALAKSANA DIET PASCA BEDAH tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan hipertensi Diet Pasca Bedah 1 : diberikan setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja, Diberikan selama 6 jam sesudah operasi kecil/besar, makanan yang diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih Diet Pasca Bedah 2 : diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna (pancreatectomy, jejunustomy, ileustomy, gastrektomy) atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I Dieberikan dlm waktu sesingkat mungkin, berupa makanan cair kental (kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding) rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur.

TATALAKSANA DIET PASCA BEDAH diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari DPB II berupa makanan saring ditambah susu dan biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari Diet Pasca Bedah 4 : diberikan kepada pasien pasca bedah  kecil setelah Diet Pasca Bedah I, dan pada pasien pasca bedah besar setelah Diet Pasca Bedah III diberikan berupa Makanan Lunak  yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap atau pokok dan 1 atau 2 kali makanan selingan

TATALAKSANA DIET PASCA BEDAH Tujuan diet mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal, untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut : Memberikan kebutuhan dasar ( cairan, energi dan protein ) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan Prinsip diet : TETP

TATALAKSANA DIET PASCA BEDAH Syarat diet Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll) Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita. Memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa