PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG EVI SILVIANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS SURABAYA 2019
BAB I LATAR BELAKANG Gaya kepemimpinan adalah pola prilaku yang ditunjukan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain (Sedarmayanti, 2017). Pola prilaku bisa mempengaruhi beberapa faktor, seperti: nilai-nilai, asumsi, persepsi, harapan, dan sikap yang ada dalam diri pemimpin. Gaya kepemimpinan transformasional memberikan edukasi dan transfer keahlian dari seorang pemimpin kepada karyawan, dimana dalam pelaksanaan gaya kepemimpinan transformasional seorang pemimpin cenderung memberi contoh dan melayani para karyawan. Seperti yang dikemukakan (Robbins and Judge, 2015). Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau visi dari perusahaannya. Menurut Sedarmayanti (2017:173), pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima oleh pegawai sebagai balas jasa kerja mereka. Kompensasi adalah bentuk penghargaan bagi karyawan atau anggota perusahaan yang penting untuk mendapatkan kebijakan khusus. Tanpa adanya kompensasi bisa menurunkan nilai sumber daya manusia dalam perusahaan karena berkurangnya antusias dan ambisi untuk bersaing. Apalagi jika gaji pokok yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan effort pekerja.
BAB I LATAR BELAKANG Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan, hal ini disebabkan karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan. Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kinerja karyawan dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Menurut Robbins (2010) lingkungan adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi, lingkungan dirumuskan menjadi dua yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus. Lingkungan umum adalah segala sesuatu di luar organisasi yang memilki potensi untuk mempengaruhi organisasi. Kepuasan kerja memiliki pengertian sebagai tingkat kesenangan atau rasa puas dalam bekerja sehingga pekerja memiliki sense of belongin kepada pekerjaan yang tidak mudah untuk pindah atau mengundurkan diri dari perusahaan, loyal dan memiliki rasa aman dalam bekerja
BAB I LATAR BELAKANG Namun ketidakpuasan bekerja dapat mengakibatkan beberapa tingkah laku atau tindakan seperti upaya penyalahgunaan wewenang mencuri dalam perusahaan, kurangnya dalam bersosialisasi, dan keterlambatan. Beberapa penelitian memperdebatkan tentang prilaku tersebut, mereka menyatakan bahwa sebuah indiktor dari gejala yang lebih luas dari sebuah penyimpangan di dalam perusahaan. Dengan kata lain, pekerja tidak menyukai lingkungan kerjanya oleh karena itu mereka bertindak seperti itu. Kinerja pada umumnya diartikan sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang tinggi sehingga produktifitasnya maksimal.
BAB I LATAR BELAKANG Universitas Hasyim Asy’ari merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi yang letaknya di tebuireng kabupaten jombang. Universitas Hasyim sampai saat ini memiliki jumlah pegawai atau karyawan sebanyak 60 orang. Permasalahan kepuasan kerja pada Universitas Hasyim Asy’ari dapat dilihat dari hasil wawancara awal dengan Ka. Pegawaian yang menyatakan bahwa ada beberapa karyawan yang datang ke kantor hanya sekedar untuk melakukan absensi dan kemudian meninggalkan kantor, ada pula karyawan yang mendahului pulang sebelum waktunya pulang bahkan sering istirahat terlebih dahulu dan datangnya lewat dari jam istirahat. Dan dari permasalahan diatas peneliti mengambil judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG”.
BAB I LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Hasyim Asy’ari? 2.Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Hasyim Asy’ari? 3.Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan di Universitas Hasyim Asy’ari?
BAB I LATAR BELAKANG Tujuan Penelitian 1.Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja karyawan di Universita Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. 2.Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. 3.Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada lembaga perguruan tinggi Universitas Hasyim Asy’ari
BAB II KAJIAN TEORIS 2.1, Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional Robbins (2010:472) menyatakan bahwa, “Kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang menginspirasi para pengikut untuk melampaui kepentingan pribadi mereka yang mampu membawa dampak mendalam dan luar biasa pada para pengikut Dimensi dan Indikator Kepemimpinan Transformasional 1.Idealized influence, pemimpin harus menjadi contoh yang baik, yang dapat diikuti oleh karyawannya, sehingga akan menghasilkan rasa hormat dan percaya kepada pemimpin tersebut. 2.Inspirational motivation, pemimpin harus bisa memberikan motivasi, dan target yang jelas untuk dicapai oleh karyawannya. 3.Intellectual simulation, pemimpin harus mampu merangsang karyawannya untuk memunculkan ide-ide dan gagasan-gagasan baru, pemimpin juga harus membiarkan karyawannya menjadi problem solver dan memberikan inovasiinovasi baru dibawah bimbingannya. 4.Individualized consideration, pemimpin harus memberikan perhatian, mendengarkan keluhan, dan mengerti kebutuhan karyawannya. Seluruh dimensi tersebut jika dilaksanakan dengan baik maka akan membantu dalam memaksimalkan peran pemimpin dalam perusahaan.