KULIAH KE-1 MK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK 211- 3 SKS) MAHASISWA STRATA-1 DIPERSIAPKAN OLEH: DR. IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSC., MSC. DEPT. ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA 2019
Tujuan Instruksional Khusus M Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estim. waktu Daftar Pustaka Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1 Menjelaskan pentingnya keluarga dan kemajuan dan karakter bangsa, pengasuhan dan karakter manusia serta menguraikan pentingnya teori keluarga sebagai paradigma untuk melandasi kebijakan dan program nasional (Bu Herien) Pendahuluan Kerangka Teori Pendekatan studi Keluarga Peran Departemen IKK dalam meningkatkan kualitas SDM. Pentingnya pemahaman teori atau paradigma dalam diskusi tentang keluarga dan perempuan. Pentingnya keluarga dalam pembentukan SDM Bangsa Landasan Keilmuan 3 x 50 ‘ (1 mg) Buku Gender dan keluarga Buku P. Studi Keluarga Bab 2
Tujuan Pembelajaran: Menjelaskan pentingnya keluarga dan kemajuan dan karakter bangsa, pengasuhan dan karakter manusia serta menguraikan pentingnya teori keluarga sebagai paradigma untuk melandasi kebijakan dan program nasional
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Profil Penduduk Indonesia (Supas, 2015) Jumlah penduduk laki-laki : 128.2 juta (50.2%) perempuan : 126.9 juta (49.7%). Total : 255.18 juta Jumlah keluarga : 81.210.230 unit keluarga Dikepalai Laki-laki : 61.75 juta (76%) Dikepalai perempuan : 19.45 juta (24%). Berdasarkan pendidikan: Tidak tamat SD : lebih dari 15% Tamat SD : 30 % Tamat SMP : lebih dari 15 % Tamat SMA : lebih dari 25 % Tamat PT : kurang dari 10 % Buta aksara : 8.213.327 kepala keluarga (10,11%).
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan EMPAT KELOMPOK PENDUDUK DENGAN KEBUTUHAN BERBEDA 11,37% 28,07 juta Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 8
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, 1999–Maret 2018 (BPS, 2018)
81,2 Million 66,2 million 61,75 Million Family in Indonesia: Socio-demographic Context 81,2 Million Families Every 1 Household consist of 1,23 families Average Number of Household Members 66,2 million Household 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 4,8 4,8 4,4 4,5 4,6 3,8 3,8 3,7 3,7 3,7 19,45 Million Female-headed households 61,75 Million Male-headed Households 24% 76% 2013 2014 2015 2016 2017 Poor Household Nonpoor Households Number of Families Based on the Age of the Family Head Usia < 18 Tahun Usia 18 – 60 Tahun Usia > 60 Average Years of Schooling of Household Head (Years) 8,2 Percentage of Female-headed Households 9,0 8,0 7,0 6,0 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 18,0 17,0 16,0 15,0 14,0 13,0 12,0 7,8 7,9 8,0 5,1 5,2 5,3 16,9 16,1 16,1 16,3 Mio 15,2 14,9 5,5 1,77 Mio (20%) 14,9 15,1 14,4 14,2 14,4 63,2 Mio 2013 2014 2015 2016 201 7 2013 2014 2015 2016 Nonpoor Households 2017 Poor Household Nonpoor Households Poor Household Source: Supas 2015 Source: Susenas 2013-2017 8
Child Marriage Reminds a Challenge Issues on Marriage Child Marriage Reminds a Challenge 1 IN 4 GIRLS MARRIED BEFORE 18 YEARS OLD Issues on Marriage People Now Marry Later Singulate mean age at first marriage 1971 to 2015 (Year) 27,0 27,5 25,2 25,8 25,9 25,7 23, 8 24,1 23,4 23,1 21,6 22,2 22,7 22,2 19, 3 20,0 Percentage of women aged 20-24 married before the ages of 18 and 15 30,0 27,4 25,8 24,5 24,7 25 24,2 24,3 25,0 22,82 22,35 1971 1980 1990 1995 2000 2005 2010 2015 Census SUPAS 20,0 15,0 10,0 5,0 Men Women Divorce Cases is Increasing Number of Divorce (2010 – 2017) 3 2,5 2,5 2,44 2,04 1,87 1,78 1,12 1,08 400.00 0 350.00 0 300.00 0 250.00 0 200.00 0 150.00 0 100.00 0 50.000 0,0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Usia Perkawinan Pertama < 15 tahun Usia Perkawinan Pertama < 18 tahun Sumber: Susenas, BPS (2008- 2016) Child marriage occurs due to economic, social and cultural factors. Family and parent play critical roles in child marriage. - 2010 2011 2012 2013 Source: BPS, Statistick Indonesia, 2013-2017 2014 2015 2016 2017 10
INDEKS KETAHANAN KELUARGA (BPS, 2016) 50 55 60 65 70 75 80 DI Yogyakarta Kepulauan Riau Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Bali Jawa Tengah Kalimantan Tengah Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Jambi Kalimantan Utara Jawa Timur Sulawesi Utara Sumatera Barat Aceh Riau Sumatera Selatan INDONESIA Sulawesi Selatan Lampung Bengkulu Gorontalo Jawa Barat Maluku Utara Sulawesi Tengah Maluku Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Banten Kalimantan Barat Sumatera Utara Papua Barat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi INDEKS KETAHANAN KELUARGA (BPS, 2016)
Indeks Kebahagian Nasional 2017 (BPS, 2018) Indeks Kebahagiaan Indonesia diukur menggunakan Dimensi Kepuasan Hidup yang mencakup 10 (sepuluh) indikator, yaitu: Pendidikan dan Keterampilan, Pekerjaan/Usaha/ Kegiatan Utama Pendapatan Rumah Tangga, Kesehatan Keharmonisan Keluarga, Ketersediaan Waktu Luang, Hubungan Sosial, Keadaan Lingkungan, Kondisi Keamanan, Rumah dan Fasilitas Rumah.
Sub Bahasan 2: Peran Departemen IKK-FEMA IPB dalam meningkatkan kualitas SDM dan Keluarga di Indonesia
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA-IPB
DEPARTMENT OF FAMILY AND CONSUMER SCIENCES BUILDING INDONESIAN FAMILY STRENGTH IN MILLENIUM ERA
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSEK MASY. PENGANTAR ILMU KELUARGA KONSULTAN DI BIDANG KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSEK MASY. CCT PKH (2007-2015) PPK, P2KP PUG, PKK LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DI BIDANG KELUARGA DAN PERKEMBANGAN ANAK PENINGKATAN KESEJAHT. MASYARAKAT PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN TARGET MDGs PENINGKATAN KUALITAS SDM (HDI, GDI, GEM) LULUSAN SARJANA KOMPETENSI DI BIDANG KELUARGA TENAGA PENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI GURU/ TENAGA KEPENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN WAJAR 9 TAHUN EFA , BOS PENGANTAR ILMU KELUARGA BIROKRAT DI PUSAT DAN DAERAH GAMBAR. LULUSAN DEPT-IKK-FEMA-IPB DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
LINGKUNGAN INDIVIDU DAN KELUARGA MAHASISWA KUALITAS BONDING/ KERJASAMA KUALITAS PENDIDIKAN SDM TENAGA PENGAJAR MATERI PEMBELAJARAN METODE MENGAJAR KUALITAS LULUSAN DEPT-IKK-FEMA-IPB BerkomPetensi di Bid. IKK Berkarakter Baik Punya Visi Luas dan mampu bekerjasama dengan Baik Mengaplikasikan ilmu di Masy. LINGKUNGAN AKADEMIS SARANA PRASARANA KUALITAS BONDING/ KERJASAMA DOSEN-DOSEN MAHASISWA-DOSEN MAHASISWA-MAHASISWA Gambar 1. Lingkungan yang Berpengaruh pada Kualitas LULUSAN DEPT-IKK-FEMA-IPB.
MK WAJIB MAYOR-MINOR IKK PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK 211- 3 SKS) MENGAJARKAN TEORI-TEORI KELUARGA SEBAGAI LANDASAN PEMAHAMAN KEILMUAN KELUARGA DI DEPT-IKK-FEMA-IPB. KOODINATOR: Dr. TIN HERAWATI, SP., MSi. TIM PENGAJAR: DR.IR. HERIEN PUSPITAWATI, MSc., MSc.
PENGANTAR ILMU KELUARGA (IKK 211- 3 SKS) MENGAJARKAN 3 TEORI KELUARGA YANG MELANDASI PERAN KELUARGA DALAM PEMBANGUNAN SDM: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL/ SISTEM TEORI KONFLIK SOSIAL TEORI GENDER/ FEMINISME MENGAJARKAN PERAN, FUNGSI, & TUJUAN KELUARGA Berkaitan dengan inter dan intra keluarga Berkaitan dengan lingkungan di sekitarnya (Mikro, Mezo, dan Makro) MENGAJARKAN PROSES PEMBENTUKAN SAMPAI PERPISAHAN KELUARGA
EKOSISTEM DALAM KELUARGA Fisik Keluarga Fisik Sosial LINGKUNGANMIKRO LINGKUNGAN MAKRO Politik EKONOMI Tehnologi Sosial Budaya Sistem Masyarakat MODEL DEACON & FIREBAUGH,1988 BRONFENBRENNER, 1979 Alami Buatan Manusia Biologi HUBUNGAN KELUARGA & LINGKUNGANNYA
Sub Bahasan 3: Pentingnya pemahaman teori atau paradigma dalam diskusi tentang keluarga dan perempuan.
PENGERTIAN TEORI ALAT UNTUK MEMAHAMI SUATU FENOMENA SEBUAH PETUNJUK UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN-
PENTINGNYA MEMAHAMI TEORI ATAU KERANGKA KONSEPTUAL MEMBERIKAN PANDUAN/PERSPEKTIF, IDE-2 DALAM MEMPELAJARI SUATU FENOMENA KERANGKA TEORI DAPAT MEMBANTU KITA UNTUK MENENTUKAN POLICY, INTERVENSI JANGKA PENDEK YANG BERKAITAN DENGAN TUJUAN JANGKA PANJANG
FAKTA TEORI Meramalkan Memperkecil jangkauan Meringkaskan Menolong Memprakarsai Menolak Menukar Orientasi Mendefinisikan kembali Memberi jalan mengubah Memperjelas celah Meringkaskan Memperkecil jangkauan Meramalkan TEORI
Peranan Fakta terhadap Teori Fakta menolong memprakarsai teori. Fakta memberi jalan dalam mengubah atau memformulasikan teori baru. Fakta dapat membuat penolakan terhadap teori Fakta menukar fokus dan orientasi dari teori Fakta memperterang dan memberi definisi kembali terhadap teori.
Sub Bahasan 4: Pentingnya Keluarga dalam Pembentukan SDM Bangsa
STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT STRONG EMOTIONAL BONDS FAMILY VALUES HARMONIOUS SOCIAL RELATIONSHIPS LOVE COMMITMENT RESPONSIBILITY RESPECT FAMILY TOGETHERNESS CONCESUS STABLE, PREDICTED ENVIRONMENT DEVOTED PARENTS STRONG EMOTIONAL BONDS HIGHLY QUALIFIED HUMAN BEING DEMOCRATIC OPEN HONEST RESPONSIBLE RELIABLE JUSTICE HARDWORKER TRUTH LOVER FAITH IN GOD FAMILY IS THE FUNDA- MENTAL UNIT OF SOCIETY H E A L T Y F M I
SOCIAL ORDER & PROSPERITY KELUARGA KONVENSIONAL LIBERAL VITAL PATRIARKI PERAN M/F BERBEDA FAMILY IS THE BASIC UNIT OF SOCIETY M/F TIDAK SETARA KONFLIK ?? EGALITER PERAN M/F SAMA FAMILY IS NOT THE BASIC UNIT M/F HARUS HARMONIS?? SOCIAL DISORDER REVITALISASI NILAI-NILAI FOKUS PADA SDM SETARA TAPI HARMONIS SOCIAL ORDER & PROSPERITY
TEORI-TEORI YANG MELANDASI INSTITUSI KELUARGA MAKRO: STRUKTURAL-FUNGSIONAL SOSIAL-KONFLIK MIKRO: Social-exchange Theory Symbolic Interaction Theory Family Development Theory TEORI GENDER/FEMINISME
PERAN KELUARGA DALAM PENGASUHAN DAN PEMELIHARAAN ANAK MENUJU KUALITAS SDM HANDAL
Pengertian Keluarga: UU 52 Tahun 2009 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Burgess dan Locke, 4 CIRI KELUARGA yaitu: Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum
Family is the first and main educator for all human beings Family is the school of love and trainers of management of stress, management of psicho-social-mental and spiritual, and educator of character building To educate women is to educate the whole nation
FUNGSI KELUARGA Fungsi Keagamaan Fungsi Sosial Budaya Fungsi Cinta Kasih Fungsi Perlindungan Fungsi Reproduksi Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi Ekonomi Fungsi Pembinaan Lingkungan
Tujuan Berkeluarga (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah) Sakinah adalah ketenangan, kehebatan (percaya diri) dan kedamaian. Mawaddah adalah kelembutan tindakan, kelembutan hati, kecerahan wajah, tawadhuk, kejernihan pikiran, kasih saying, empati, kesenangan, dan kemesraan. Rahmah adalah kerelaan berkorban, keikhlasan member, memelihara, kesediaan saling memahami, saling mengerti, kemauan untuk saling menjaga perasaan, sabar, jauh dari kemarahan, jauh dari keras hati dank eras kepala, jauh dari kekerasan fisik dan kekerasan mental.
STRUKTUR KELUARGA Ayah Ibu A2 A3 KELUARGA UTUH (INTACT FAMILIES) KELUARGA TUNGGAL (SINGLE PARENT FAMILIES) A1 A2 A3 Masing-masing Anggota mempunyai: PERAN, TANGGUNG JAWAB, HAK, KEWAJIBAN STATUS DALAM KELUARGA
B A STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA J1 J3 J2 Gambar . Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat melalui Kerjasama Gender yang Harmonis (Puspitawati, 2006a) PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA
KARAKTER KETERAMPILAN MENGELOLA OTAK Pengetahuan Tentang Moral Perasaan Tentang Moral KETERAMPILAN MENGELOLA OTAK Perilaku Bermoral
Konsep Pembentukan Karakter Pembentukan Karakter adalah gambaran pola realitas kehidupan (rumah tangga, kantor, masyarakat) yang ada dalam pikiran kita. 43
Konsep Pembentukan Karakter Ada dua realitas dalam kehidupan 2. Realitas internal (dalam fikiran) 1. Realitas eksternal Tempat kerja Masyarakat Rumahtangga 44
Fetal Development 9 9 10 10 9
Sistem syaraf mulai terbentuk saat dalam kandungan Sistem syaraf mulai terbentuk saat dalam kandungan. Selama itu (janin) setiap menitnya bertambah 250.000 neuron di otaknya Setelah bayi lahir neuron tidak bertambah lagi tapi serabut terus bertambah sesuai dengan usia. Saat berumur 20 tahun, serabutnya paling banyak. Setelah lewat usia 20 tahun jumlah serabut terus berkurang. Embrio Janin Kanak kanak 20 Tahun 40 Tahun 60 Tahun
Perkembangan Otak pada Usia 6 Minggu Otak yang tumbuh pada embrio, dengan banyak aliran pembuluh darah, hampir sama besarnya dengan tubuh embrio itu sendiri.
“LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak lahir 2 th 5 th Investasi terlambat, hasil tidak optimal Investasi tepat waktu 100% 80% “LOSS GENERATION” Pertumbuhan otak umur lahir 2 th 5 th
Tantangan Globalisasi di Abad 21
Sub Bahasan 4: Ilustrasi Pentingnya Keluarga.
TUGAS INDIVIDU 1 (TI-1) KUMPULKAN 12 September 2011 Tugas Individu-1 (TI-1): Mengumpulkan kasus-kasus KDRT atau kriminalitas (kasus-kasus ditulis dalam deskriptif dan lebih baik kalau disertai dengan gambar-gambar) (dikumpulkan minggu ke-3) herienpuspitawati.wordpress.com
TERIMA KASIH…..