GEOGRAFI PEDESAAN Mata Pencaharian Penduduk Terhadap Kemajuan Masyarakat Desa (Kasus Desa Pertanian) Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Zid M.Si. Disusun Oleh : Nikita Theresia Afdan Aulia Seftiari Fakaruddin Wahyu PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018
Apa yang terlintas dipikiran anda mengenai desa?
Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusianya.Di Indonesia Petani adalah mata pencaharian penduduk terbesar, hal ini karena Indonesia adalah negara agraris.
DEFINISI Hakikat Desa Desa adalah suatu tempat yang terutama untuk tempat tinggal dan bahkan terutama sebagai pusat perdagangan. Desa-desa itu disusun sebagian besar oleh rumah-rumah pertanian dan dihubungkan dengan bangunan tambahan (Finch, 1957). Menurut Mubyarto (1989 : 16) Pertanian dalam arti luas adalah usaha yang mencakup usaha pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit berupa perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Hakikat Pertanian
Desa pertanian ada suatu wilayah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai seorang petani yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitanya dan mengelolanya sehingga dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi untuk diproduksi ataupun dikonsumsi.
Mata Pencaharian Penduduk Desa Sebagian besar masyarakat di desa bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dapat diketahui sejak masa kolonial Belanda, nenek moyang Indonesia sudah menerapkan sistem bercocok tanam. Namun, ilmu pengetahuan dan pendidikan yang rendah membuat pertanian desa sedikit terhambat. Pertanian sebagai sektor utama masyarakat desa pada umumnya belum memiliki perhatian secara serius, nyatanya produk- produk pertanian semakin berkurang daya saingnya dibandingkan dengan sektor nonpertanian.
PERANAN PERTANIAN DALAM EKONOMI PEDESAAN Para pemikir ekonomi telah lama menyadari bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang besar dalam perekonomian, terutama di tahap- tahap awal pembangunan (Lewis 1954; Johnston dan Mellor 1961; Kuznets 1964) PERTANIAN World Bank (2007) menunjukan bahwa lebih dari 60 persen rumah tangga perdesaan di Indonesia berpartisipasi di pertanian, namun pangsa pendapatan rumah tangga perdesaan yang berasal dari pertanian kurang dari 30 persen.
Pertanian memiliki peranan penting dalam transformasi perekonomian di desa yang dapat memengaruhi sektor nonpertanian, dapat dilihat dari sisi produksi pertanian membutuhkan pupuk, benih, serta pestisida yang diproduksi dan didistribusikan oleh perusahaan nonpertanian. Pertanian akan mendorong pembangunan agroindustri. Industri yang mengolah bahan baku primer yang dihasilkan pertanian, seperti industri pangan, tekstil, minuman,obat-obatan dan industri bahan bakar nabati. Pertanian dapat mendorong industri- industri yang membutuhkan bahan-bahan baku.
Pembahasan Teoritis Dalam hal ini secara teoritis dapat dikaji bahwa desa identik dengan pertanian karena lahan yang luas dan subur, serta penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini didukung dengan tumpuan perekonomian desa yang mengandalkan sektor pertanian, dalam hal ini dapat dikaji bahwa untuk menunjang kemajuan desa maka perlu diikuti dengan penguasaan teknologi pertanian. Sumber gambar: Google.com/Petani
STUDI KASUS DESA PERTANIAN (DESA SILABAN) Silaban merupakan desa yang berada di Kecamatan Lintong Ni Huta, Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara, Indonesia. Sekitar 91,50% penduduk Desa Silaban berprofesi sebagai petani. Hasil pertaniannya merupakan sumber kehidupan yang paling utama bagi para penduduknya. Mata pencaharian penduduk dalam hal ini merupakan aktivitas penduduk untuk mempertahankan hidupnya dan memperoleh taraf hidup yang layak. Sumber gambar: Google.com/Desa Silaban
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lisken Rosda Silaban dan Sugiharto, pengetahuan masyarakat Desa Silaban mengenai teknologi pertanian masih tergolong rendah, hal ini diakibatkan oleh tingkat pendidikan yang rendah dan juga faktor lokasi yang cukup terpencil serta aksesibilitas yang rendah Sumber Gambar: Dinas pekerjaan Umum dan Penataan ruang Kabupaten Humbang Hasudutan Pemerintah sudah melakukan penyuluhan tentang pertanian kepada masyarakat desa Silaban serta pengenalan alat-alat pertanian modern, namun tampaknya hal ini tidak membuat masyarakat mengerti tentang pertanian dan juga faktor ekonomi yang menjadi pemicu utama masyarakat Desa Silaban sehingga mereka tidak mampu membeli alat-alat pertanian modern seperti traktor, dll.
Oleh sebab itu, perlunya pendidikan yang baik dan mempemberdayaan masyarakat untuk angkatan kerja muda agar pemuda di desa tidak mencari pekerjaan di kota, tetapi belajar di kota dan kembali untuk mengembangkan desanya, sebab masih banyak sektor pertanian di desa yang perlu dikembangkan khususnya oleh pemuda- pemuda di desa sebagai generasi penerus desa. Hal ini jugalah yang nantinya dapat memajukan desa pertanian.
KESIMPULAN Desa merupakan suatu wilayah yang terdiri kurang lebih 2500 penduduk, yang memiliki sistem pemerintahan sendiri, dan memiliki luas lahan didominasi oleh sektor pertanian. Desa Silaban Kecamatan Lintong Ni Huta yang sebagian besar penduduknya sebagai petani, namun pendapatan yang mereka dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat desa Karena tingkat pendidikannya rendah serta pengetahuan mengenai teknologi pertanian dan penerapannya yang masih minim meskipun pemerintah telah melakukan penyuluhan mengenai pertanian. Rata-rata penduduk di Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini juga yang membuat pertanian menjadi sektor utama dalam perekonomian serta kemajuan desa
SARAN Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat desa pertanian, terutama dalam hal pendidikan karena melalui pendidikan, masyarakat desa pertanian dapat belajar menggunakan teknologi yang baru untuk kemajuan desa. Mengingat betapa pentingya sistem pertanian dan sumber pangan bagi kehidupan dalam negeri. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat mau belajar dan menerapkan penyuluhan yang telah diberikan pemerintah mengenai pentingnya penggunaan teknologi modern guna menunjang kemajuan desa pertanian.