Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 1 REFRESING.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Advertisements

Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
MANUAL HANDLING Manual Handling :
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
Senam Lantai.
BAHAN AJAR RENANG.
ECG 12 LEAD.
PENIMBANGAN BERAT BADAN DAN PENGUKURAN TINGGI / PANJANG BADAN
Sarari dan Manajemen Laktasi
Kurangi/hilangkan faktor** bila mungkin :Kurangi/hilangkan faktor** bila mungkin : 1.Ketidak mampuan u/ mempertahankan posisi yang sesuai.. A. Merujuk.
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
Oleh : Wahyuni Tri Widayati
Oleh: Noeroel Widajati.  Alat yg dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kimia darah dengan cara cepat, mudah, dan akurat  Menggunakan reaksi kimia.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
Kenali dan Kendalikan Obesitas Obesitas (kegemukan) merupakan salah satu masalah yang ditakuti remaja, khususnya remaja putri. Mereka merasa kehilangan.
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
Bantul.23 Mei 2015 By.Khotimah S.Si.Apt
BALAI LABORAORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAN TAHUN 2013
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
SENAM NIFAS Dwi Astuti,M.Kes.
Teknologi Dan Rekayasa
Mengenal Tipe Kegemukan
TEKNIK PEMBERIAN INJEKSI IV
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
K3 DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Dosen : Ratih Setyaningrum,MT
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
1. PENGUATAN ABDOMINAL DASAR
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
MASA PERDARAHAN.
William Fleksion Exercise
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
TES PENDENGARAN.
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
William Fleksion Exercise
RAHASIA SEHAT DIBALIK GERAKAN SHOLAT
PEMERIKSAAN FISIK PADA
Pemeriksaan kimia darah
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
Sesi II Explorasi Biologi.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
KONSEP PEMBALUTAN & PEMBIDAIAN Rudiyanto PSMK FK UB.
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
PENYAKIT JANTUNG Chania Dwi Mentary
Devi Baniarti Eka Novitasari Eva Laili Rahmawati Nini Ariani
TIPS ERGONOMI BAGI PENGGUNA KOMPUTER
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PRAKTIKUM HIPERKES TEST PENDENGARAN.
PENTAKSIRAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (Ujian Kecergasan)
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Oleh Mahasiswa Program Studi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2015.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
Pemeriksaan Fisik Oleh Zaenal Arifin.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
Efrizal Fariandi, A.Md.Gizi.  Penentuan Umur : - Hitung umur dalam tahun dan bulan penuh Cara :  Tentukan tanggal bln, tahun pengukuran  Cantumkan.
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN IBU HAMIL SUSI DYAH PUSPOWATI, MSI UPTD Puskesmas Sibela Dinas Kesehatan Kota Surakarta KULIAH PENGANTAR.
PUSKESMAS KASIHAN I. PENDAHULUAN PENGERTIAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) Suatu tempat yang didalamnya berisi kegiatan pembinaan kesehatan dimulai.
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
ROLLING DEPAN, SIKAP LILIN DAN KAPAL TERBANG PADA SENAM LANTAI.
Transcript presentasi:

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI 1 REFRESING KADER UPT PUSKESMAS KAYON PALANGKA RAYA, 18 SEPTEMBER 2019

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melaksanakan pengukuran dan pemeriksaan faktor risiko PTM. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah sesi ini selesai, peserta mampu : 1.Melakukan pengukuran tinggi badan 2.Melakukan pengukuran berat badan 3.Melakukan pengukuran lingkar perut 4.Menghitung indeks massa tubuh (IMT) 5.Melakukan Pemeriksaan tekanan darah 6.Melakukan Pemeriksaan darah. TUJUAN PEMBELAJARAN 2

PENGUKURAN FR PTM: 1. Berat Badan 2. Tinggi Badan 3. Lingkar Perut 4. Indeks Massa Tubuh (IMT) 3

PEMERIKSAAN FR PTM 1. Tekanan Darah 2. Darah, Gula Darah Sewaktu, Kolesterol 3. Faktor Resiko PTM yang lain * Tajam penglihatan dan tajam pendengaran * Pemeriksaan Kesehatan Jiwa dgn SRQ20. 4

1. BERAT BADAN : Persiapan : a.Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya. b.Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar. c.Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci. d.Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0. Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan. 5

Prosedur Peserta diminta naik ke alat timbangan dg posisi kaki tepat ditengah alat timbangan tetapi tdk menutupi jendela baca. Perhatikan kaki peserta tepat ditengah alat timbangan, sikap tenang (jgn bergerak-gerak) dan kepala tdk menunduk. Jarum di kaca jendela alat timbangan akan bergerak dan tunggu sampai diam/tidak berubah (statis) Catat angka yg ditunjuk oleh jarum berhenti dan isikan pada buku monitoring faktor resiko PTM. Minta peserta turun dari alat timbangan. Jarum pada alat timbangan akan berada pada posisi 0 Untuk menimbang peserta posbindu berikutnya, ulangi prosedur dari awal. 6

2. TINGGI BADAN : Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan semua kelompok umur. Persiapan : Gunakan alat pengukur tinggi badan : microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm. Prosedur : Sesuai tatalaksana 7

Prosedur : Minta peserta melepas alas kaki dan topi (bila memakai topi) Pastikan alat geser berada diposisi atas. Peserta diminta berdiri tegak, persis dibawah alat geser. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel pada dinding tempat pita meteran terpasang. Pandangan lurus kedepan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala peserta pastikan Alat geser berada tepat di tengah kepala. Dalam keadaan ini bagian belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding. Baca angka tinggi badan tepat pada bagian atas kepala. Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah, sejajar dengan mata petugas. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas. Bangku agar hasil pembacaannya benar. Catat hasil pengukuran ke dalam Buku monitoring Peserta. 8

Yang perlu diperhatikan Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat dengan permukaan lantai dan dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau lengkungan di dinding. Bila tidak ditemukan dinding yang rata dan tegak lurus setinggi 2 meter, cari tiang rumah atau papan yang dapat dipergunakan untuk menempelkan microtoise. 9

Continue.. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk mendapatkan nilai IMT Obesitas. Penilaian IMT menggunakan rumus : IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas (PGS,2014) 10

Tabel 1. Klasifik Obesitas, Pedoman Gizi Seimbang 2014 IMT ˂ 17 Sangat kurus IMT 17 - <18,5Kurus IMT 18,5 – 25,0Normal IMT >25 – 27 Gemuk/ kelebihan berat badan (overweight) IMT > 27 – 29,9Obesitas I IMT > 30Obesitas II 11

3. LINGKAR PERUT : Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/ sentral. 1. Alat yang dibutuhkan : a. Ruangan yang tertutup, karena responden diukur membuka baju b. Pita pengukur c. Spidol atau pulpen. 2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran. 12

Cara Pengukuran Lingkar Perut : 13 1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkap pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu PTM untuk menetapkan titik pengukuran 2Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah 3Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul

4Tetapkan titik tengah di antara titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkal paha/ panggul dan tandai titik tengah tersebut dengan alat tulis 5Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal). Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/ diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar horizontal melingkari pinggang dan perut kembali menuju titik tengah diawal pengukuran. 6Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm. 14

Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit NoNoLingkar PerutJenis KelaminRisiko Penyakit 1≥ 90 cmLaki – lakiMeningkat 2≥ 102 cmLaki - lakiSangat Meningkat 3≥ 80 cmPerempuanMeningkat 4≥ 88PerempuanSangat Meningkat 15

6. Pemeriksaan Tekanan Darah Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi. (petugas pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan tenaga kesehatan). Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah pada individu. Alat dan Bahan: a. Tensimeter Digital b. Manset besar c. Batu baterai AA

Prosedur Pemeriksaan : a.Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat b.Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30 menit sebelum pengukuran. c.Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres d.Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung. e.Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kiri klien dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran.

Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah

Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit.

Tabel 5. Interpretasi Hasil Pengukuran Tekanan Darah No.Tekanan DarahKlasifikasi*) < 120/<80 mm/Hg /80-90 mm/Hg /90-99 mm/Hg >160/>100 mm/Hg Normal Prehipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2

7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Alat dan bahan : Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer) Test strip gula darah dan kolesterol Auto lancet (Autoclix) Lancet Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk single test strip Alkohol 70% Kapas Tissue kering Sarung tangan Kantong sampah medis

Pemeriksaan dengan Glukometer (disesuaikan dengan jenis gluko-meter) : Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan. Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam. Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar. Sentuhkan satu/dua tetes darah Baca hasil glukosa darah.

8. Pemeriksaan Kolesterol Total: Persiapan alat Analyzer Pengambilan darah Cara Meneteskan Darah Tunggu hasil

5.Pemeriksaan Sederhana Telinga Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui fungsi telinga. 1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan : a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda pada jarak sekitar 4,5-6 meter b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup salah satu telinga yang diperiksa. c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).

Continue… d. Beri tahu peserta posbindu untuk mengulangi bilangan yang didengarkan. e. Periksa telinga sebelahnya dengan cara yang sama. f. Bandingkan kemampuan mendengar pada telinga kanan dan kiri peserta posbindu.

2.Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan arloji : a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak arloji. c. Pindah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta peserta posbindu menyatakannya bila tidak dapat mendengar lagi detak arloji normalnya detak arloji masih dapat di dengar sampai jarak 30 cm dari telinga. d. Bandingkan telinga kanan dan kiri

Pemeriksaan kesehatan mata Alat yang digunakan Ophtalmologi Komunitas, yang terdiri dari : 1.Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E. 2.Oocluder atau penutup mata dengan pinhole Flexible. 3.Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di kedua ujungnya dari penanda pada 1 meter & 3 meter. 29

KARTU E/TUMBLING E & OOCLUDER 30

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Menggunakan Quisioner Self Repoting Questionnaire (SRQ) 20 * Sebelum pemeriksaan ada beberapa pertanyaan berhubungan dengan nyeri tertentu dan masalah yang mungkin mengganggu anda selama 30 hari. * Jika pertanyaan pertanyaan berikut anda rasakanselama lebih dari 30 hari maka anda menjawab : YA. * Jika pertanyaan pertanyaan berikt Tidak.Anda rasakan selama lebih 30 hari, maka Anda menjawab :TIDAK * Jika anda tidak yakin tentang bagaimana menjawab pertanyaan tolong beri jawaban terbaik yang Anda bisa. * Kami ingin meyakinkan bahwa jawabannya Anda akan berikan di sini bersifat rahasia. 31

1. 2, , Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sering menderita sakit kepala? Apakah anda selama 30 hari ini tidak nafsu makan? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit tidur ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mudah takut ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda pernah merasa tegang, cemas atau kuatir ? Apakah selam 30 hari terakhir ini tangan anda gemetar ? Apakah selama 30 hari terakhir ini pencernaan anda terganggu/buruk ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk berpikir jernih ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak bahagia ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda menangis lebih sering ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-hari ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda sulit untuk mengambil keputusan ? Apakah selam 30 hari terakhir ini pekerjaan sehari-hari anda terganggu ? Apakah selama 30 hari terakhir ini tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam hidup? Apakah selama 30 hari terakhir anda kehilangan minat pada berbagai hal? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda merasa tidak berharga ? Apakah selama 30 hari terakhir ini anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup ? Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu ? Apakah selama 30 hari terakhir anda mengalami rasa tidak enak di perut ? Apakah selama 30 hari terakhir anda mudah lelah ? 32 Lembar Quisioner SRQ 20 QUISIONER SELF REPORTING QUESTIONNAIRE (SRQ) 20 Pertanyaan ya tidak