Teknik Penulisan Populer Oleh: Asep Yahya Mawali BPS Prov. Sulsel Disampaikan Pada Acara Penyusunan Profil Gender
Menulis, ibarat seorang koki
Beda tulisan ilmiah, populer, dan non ilmiah
PERMASALAHAN DALAM PENULISAN Taburan angka, rumusan statistik, yang dominan pada tiap- tiap kalimat membuat keengganan untuk membacanya Setiap kalimat berpotensi mengerutkan dahi pembacanya. Bahkan dalam beberapa hal, berulang-ulang pembaca dipaksa untuk membacanya. Bukan lantaran kepiawaian dalam meramu kata, namun hanya untuk memahami apa yang ingin disampaikan penulis Tampilan grafik yang sedianya dibuat guna mempermudah pemahaman, justru dinilai kian memperumit
PERMASALAHAN DALAM PENULISAN Hasil penelitian tidak tersampaikan secara efektif kepada para pembacanya Taburan angka seolah menjadi momok bagi para pembaca Masyarakat lebih menginginkan informasi yang ringan dan pendek, ketimbang berat dan panjang Anggapan bahwa karya penelitian hanya ada dalam lembaran jurnal ilmiah, yang dibaca oleh segelintir orang yang memang amat membutuhkan.
Penelitian vs. Jurnalisme Menempatkan karya penelitian ilmiah dalam posisi yang eksklusif adalah anggapan yang salah besar Hasil penelitian terutama yang dihasilkan dari proses ‘pengumpulan data langsung dari masyarakat’, adalah profil utuh masyarakat yang sepatutnya diketahui masyarakat Tantangannya adalah bagaimana menyampaikan hasil tersebut dalam format penyampaian yang bersifat populer dan efektif Efektivitas penyampaian pesanproduk jurnalistik
JURNALISTIK PRESISI Philip Mayer menjadi sosok rujukan yang memperkenalkan jurnalisme presisi. Ia seorang wartawan, sekaligus ilmuwan-akademis Penggunaan metode riset dalam praktik jurnalistik Menggunakan metode kuantitatif. Mampu menganalisis data dan fakta yang terkumpul dan menginterpretasikannya. Artikel-artikel yang didasarkan pada hasil pengolahan data primer ataupun pengolahan data sekunder.
KELEMAHAN DALAM KARYA ILMIAH Menuliskan hasil penelitian dengan menggunakan sudut pandang pemahaman si peneliti, BUKAN PEMBACANYA Kecenderungan penulis memaparkan segenap temuan panjang lebar, dengan pertimbangan utama kelengkapan. Komponen hasil kajian dimasukan dengan bobot yang sama TULISAN TERKESAN BERAT kecenderungan penulisan dengan kalimat yang panjang dan gemar menggunakan angka
MEWUJUDKAN TULISAN ILMIAH POPULER Tulisan ilmiah popular adalah kaya tulis yang bersifat ilmiah namun dikemas dalam pola penulisan yang bersifat popular Namun karya tulis ilmiah popular tidak sepenuhnya menggunakan format penulisan artikel harus tetap memiliki kekuatan sekaligus kekhasan Kedalaman pembahasan dan kelengkapan analisis tidak mungkin dirangkai dalam karya penulisan yang singkat. Kekhasan karya ilmiah tetap dipertahankan pada bagian tubuh berita Body berita berisi jalinan peristiwa yang disusun secara sistematik dan logis
Tulisan ilmiah menjadi lebih popular dengan menerapkan pembuatan judul dan pembuatan lead yang menarik, sebagaimana yang dilakukan dalam pembuatan karya jurnalistik. Judul dari suatu laporan karya ilmiah terkesan kaku, datar, panjang, dan kurang memiliki daya tarik Membuat judul lebih popular berarti juga membuat rangkaian kata yang singkat mampu menarik perhatian pembaca dan sekaligus tidak menimbulkan arti yang berbeda dari temuan penelitian Contoh:
Selain perbaikan struktur dalam suatu karya ilmiah populer diperlukan pula upaya penghindaran berbagai kerumitan teknis penelitian tanpa menghilangkan makna yang terkandung Penggunaan angka-angka ataupun simbol-simbol teknis yang berlebihan, misalnya, dapat digantikan dengan menggunakan cara- cara pemaparan yang bersifat kualitatif. Upaya semacam ini sedikit banyak akan memperbaiki kualitas penyampaian tulisan ilmiah menjadi popular
Ditulis dengan bantuan kerangka tulisan supaya runut dan sistematis Menjabarkan argumen, data, hasil riset, dan observasi yg telah dikumpulkan Perhatikan panjang kalimat: jumlah kata, anak kalimat Jumlah kata dalam satu kalimat ≤ 15 kata. Jika satu kalimat terdiri lebih dari 22 kata, maka pembaca sulit menangkap isi dari apa yang disampaikan. Hindari bahasa ilmiah kaku, contoh: signifikan, konversi, mutasi, sumber daya produktif NB: jika tidak terhindarkan, beri penjelasan yang cukup Hindari menulis angka secara detil, contoh: Rp 235.500; 9,86% dll
Tulisan Populer PENJABARAN KERANGKA: Menuliskan berdasarkan kalimat-kalimat pokok Satu kalimat pokok biasanya dituliskan menjadi 1 paragraf 1 paragraf berisikan maksimal 60 kata atau 3-5 kalimat 1 kalimat berisikan maks 20 kata, usahakan bisa 10- 15 kata. Penjabaran didukung dengan data/angka yang memperkuat/mendukung tema