APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN SISTEM SARAF Adalah bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI
Advertisements

Regensi Melati Mas Blok B 14 Serpong Utara - Tangsel
Sistem Indera SiswaNF.com.
Struktur telinga bagian dalam. Pembagian daerah telinga.
Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Unit 4 Sistem Indra Learning More Biology 3.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN.
Bahan Ajar Sains SD kelas VI ALAT INDERA Oleh:.
Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
Kompentesi Dasar Materi Simulasi Next.
PANCA INDERA.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
IPA BIOLOGI.
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
BAB 9 SISTEM KOORDINASI.
PANCA INDRA PADA MANUSIA
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
SISTEM KOORDINASI Standar Kompetensi:
SISTEM SENSORIS II.
SISTEM INDERA MANUSIA Kelompok 7: Tutut Widiyanti
SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem Saraf Pusat.
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
SISTEM SARAF.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
SISTEM KOORDINASI BAB IX SISTEM ENDOKRIN SISTEM SYARAF
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
Oleh Rezqi Handayani, S.Farm., M.P.H., Apt
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
MINGGU II By: Natalia Konradus
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ORGANON AUDITUS P E N D G A R.
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
STKIP BINA BANGSA MEULABOH Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Alat Indera Sistem Hormon
TIM HISTOLOGI FKP 2016 JARINGAN SARAF.
BIOLOGI - XI IPA SISTEM INDERA MANUSIA.
SISTEM KOORDINASI DAN INDRA
PHONORESEPTOR & STATORESEPTOR
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
Fungsi sistem saraf pada manusia
Sistem Saraf Invertebrata
INDERA PENDENGARAN.
BIOLOGI 3 “ SISTEM KOORDINASI “.
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Yustisio arya nugroho dan naufal fawaz zahran
SARAF & HORMON.
Nama anggota Kelompok : 1. Dameria Pasaribu 2. Dini Raudhatul Jannah 3
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
Mata.
INDERA PENDENGARAN Kelompok 2 : DIAN MONITA HENDRA ANDRIANTO ANNE NURHAYATI TOTOK YAKOBUS SHINTA PRATIWI INE.
BIMBINGAN BELAJAR HARAPAN BANGSA
1 JARINGAN SARAF Kelompok 4 Ines Gusti Pebri Gressha Vionalle Ademi Hidayati Hariska Andriani Fitria Sasmita Yezi Gita Rahayu Lisa Sya’baniar Rahma Erlis.
Reseptor Khusus. Merupakan unit sensoris yang berfungsi menyampaikan informasi dunia luar ke susunan saraf pusat.
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN SISTEM SARAF Adalah bagian dari tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf dan tanggapan atau reaksi dalam bentuk pulsa elektrik.

BAGIAN-BAGIAN SUSUNAN SARAF MANUSIA OTAK BESAR OTAK KECIL

BAGIAN-BAGIAN SISTEM SARAF MANUSIA OTAK SUMSUM TULANG PUNGGUNG SARAF TEPI

APAKAH FUNGSI SISTEM SARAF BAGI TUBUH KITA ? Sebagai alat pengenal perubahan yang terjadi di luar tubuh atau alat penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indera Sebagai alat pengenal perubahan yang terjadi di luar tubuh atau alat penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indera Sebagai alat pengatur atau alat pengendali tanggapan (respons) terhadap keadaan sekitar Sebagai alat pengatur atau alat pengendali tanggapan (respons) terhadap keadaan sekitar Mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh sehingga organ tersebut dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya. Mengatur dan mengendalikan kerja organ tubuh sehingga organ tersebut dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya.

Sel saraf (neuron) berfungsi menerima dan mengirimkan impuls saraf. Sel saraf (neuron) berfungsi menerima dan mengirimkan impuls saraf. Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, dan sitoplasma yang memanjang keluar dari badan sel dan membentuk serabut-serabut saraf yang halus Sel saraf terdiri dari badan sel, inti sel, dan sitoplasma yang memanjang keluar dari badan sel dan membentuk serabut-serabut saraf yang halus Serabut saraf dibedakan menjadi dua macam yaitu akson/neurit dan dendrit. Serabut saraf dibedakan menjadi dua macam yaitu akson/neurit dan dendrit.

SEL SARAF DENDRIT INTI SEL NODUS RANVIER SELUBUNG MYELIN SEL SCHWANN AKSON/NEURIT BADAN SEL SARAF

Akson merupakan serabut saraf yang berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya. Akson dibungkus oleh selubung mielin. Pada selubung mielin terdapat sel Schwann Akson merupakan serabut saraf yang berfungsi menghantarkan rangsang dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya. Akson dibungkus oleh selubung mielin. Pada selubung mielin terdapat sel Schwann Dendrit berfungsi menerima dan membawa rangsang ke badan sel saraf. Dendrit berfungsi menerima dan membawa rangsang ke badan sel saraf.

Sel saraf atau neuron mempunyai kemampuan untuk menerima dan memberikan jawaban terhadap rangsang yang diberikan kepadanya. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (alat indera) akan dihantarkan ke pusat susunan saraf. Rangsangan dari dendrit terus ke badan sel saraf dan selanjutnya oleh akson akan diteruskan ke dendrit neuron lainnya. Hubungan antara akson dan dendrit dari sel saraf lain terdapat jarak yang sangat kecil yang disebut sinapsis.

Ketika impuls mencapai ujung akson, ia “meloncat” ke saraf berikutnya. Perpindahan ini dilakukan oleh neurontranmiter yaitu bahan yang disintesis oleh neuron yang bersifat memacu ujung dendrit yang berhubungan dengan neuron lainnya. Beberapa neuron- transmiter yang telah dikenal antara lain : asetilkolin dan epinefrin.

AKSON DENDRIT SINAPSIS

MACAM-MACAM SEL SARAF 1.SEL SARAF SENSORIS 2. SEL SARAF PENGHUBUNG 3. SEL SARAF MOTORIS

Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) Sel saraf sensoris disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) Sel saraf motoris atau sel saraf penggerak berfungsi membawa respon dari pusat saraf ke otot atau kelenjar Sel saraf motoris atau sel saraf penggerak berfungsi membawa respon dari pusat saraf ke otot atau kelenjar Sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang dan berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke saraf motoris Sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang dan berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan rangsangan dari sel saraf sensoris ke saraf motoris

Penggolongan Sistem Saraf Sistem saraf Saraf pusaSaraf pusat Saraf tepi Otak Sumsum tulang belakang Otak besar Otak tengah Otak depan Otak kecil Sumsum lanjutan Saraf somatik Saraf otonom 12 pasang saraf otak (saraf kranial12 pasang saraf otak (saraf kranial) 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) Saraf simpatetik Saraf parasimpatetik Saraftak sadar Saraf sadar

Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi organ dan anggota tubuh serta tenpat budi pekerti manusia terletak. Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi organ dan anggota tubuh serta tenpat budi pekerti manusia terletak. Sistem saraf pusat terdiri dari otak atau enchephalon dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis Sistem saraf pusat terdiri dari otak atau enchephalon dan sumsum tulang belakang atau medula spinalis

Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Saraf pusat dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid dan piamater. Diantara arachnoid dengan piamater terdapat ruang subarachnoid yang berisikan cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung/peredam dari benturan.

Otak adalah pusat koordinasi utama. Di dalam otak, semua kegiatan tubuh dikontrol dan dikendalikan dengan baik. Otak adalah pusat koordinasi utama. Di dalam otak, semua kegiatan tubuh dikontrol dan dikendalikan dengan baik. Otak terdiri atas empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), otak tengah (mesensefalon/ midbrain), dan sumsum penghubung (medula oblongata) Otak terdiri atas empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), otak tengah (mesensefalon/ midbrain), dan sumsum penghubung (medula oblongata)

OTAK BESAR OTAK KECILSUMSUM LANJUTAN OTAK TENGAH

Selain dilindungi tengkorak, otak diselubugi oleh membran yang disebut meninges. Tugasnya adalah melindungi otak atau sebagai penghambat selektif dan sebagai pendukung fisik bagi otak. Selain dilindungi tengkorak, otak diselubugi oleh membran yang disebut meninges. Tugasnya adalah melindungi otak atau sebagai penghambat selektif dan sebagai pendukung fisik bagi otak. Meninges terdiri dari tiga lapisan : duramater, selaput arachnoid, dan piamater. Diantara meninges terdapat cairan cerebrospinal. Meninges terdiri dari tiga lapisan : duramater, selaput arachnoid, dan piamater. Diantara meninges terdapat cairan cerebrospinal.

LAPISAN PELINDUNG OTAK DURAMATER ARACHNOID PIAMATER OTAK

Terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan, dan belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri. Terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan, dan belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri. Memiliki permukaan yangberlipat-lipat dan mengandung ratusan juta neuron. Memiliki permukaan yangberlipat-lipat dan mengandung ratusan juta neuron.

Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam. Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam. Korteks berwarna kelabu yang berisi badan- badan sel saraf, permukaan korteks berlipat- lipat, berfungsi memperluas permukaan korteks. Korteks berwarna kelabu yang berisi badan- badan sel saraf, permukaan korteks berlipat- lipat, berfungsi memperluas permukaan korteks. Lapisan dalam tebal dan berwarna putih karena banyak mengandung serabut saraf (dendrit dan neurit). Lapisan dalam tebal dan berwarna putih karena banyak mengandung serabut saraf (dendrit dan neurit).

Terbagi menjadi empat bagian : Terbagi menjadi empat bagian : 1. yaitu dahi (lobus frontalis), berfungsi untuk mengatur gerakan-gerakan tubuh yang disadari. 2. ubun-ubun (lobus parietalis), berfungsi mengatur kulit dan otot-otot terhadap panas, dingin, sentuhan, dan tekanan 3.pelipis (lobus temporalis), berfungsi sebagai pusat pendengaran 4.kepala belakang (lobus oksipitalis), berfungsi sebagai pusat penglihatan. Antara otak bagian tengah dan belakang terdapat pusat perkembangan, kecerdasan, ingatan, kemauan dan sikap.

LOBUS FRONTAL LOBUS PARIETAL LOBUS OCCIPITAL LOBUS TEMPORAL

Otak kecil mempunyai dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Antara kedua belahan dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil mempunyai dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Antara kedua belahan dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil terdiri dari dua lapisan, lapisan luar berwarna kelabu, dan lapisan dalam berwarna putih Otak kecil terdiri dari dua lapisan, lapisan luar berwarna kelabu, dan lapisan dalam berwarna putih Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot-otot ketika bergerak. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot-otot ketika bergerak.

Menghubungkan bagian otak dengan sumsum tulang belakang. Menghubungkan bagian otak dengan sumsum tulang belakang. Berfungsi untuk mengatur perna- pasan, denyut jantung, dan tekanan darah Berfungsi untuk mengatur perna- pasan, denyut jantung, dan tekanan darah

Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis) Merupakan sambungan dari sumsum lanjutan sampai vertebra lumbalis. Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar) Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu: - Ventral (mengarah ke perut) - Dorsal (mengarah ke punggung) Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor Dorsal mengandung badan neoron sensorik Sumsum tulang belakang ganglion Ruas-ruas tulang belakang Badan sel saraf motorik Badan sel saraf sensorik

Pada umumnya, perjalanan rangsang pertama kali diterima reseptor (alat indera). Kemudian, rangsang dihantarkan melalui saraf sensoris ke otak. Sesudah diolah di otak, tanggapan terhadap rangsang akan dihantarkan melalui saraf motoris ke efektor (otot atau kelenjar). Hasil rangsangan tersebut menimbulkan gerak biasa. RANGSANG NEURON SENSORIS OTAK NEURON MOTORIS TANGGAPAN

Gerak refleks adalah gerak yang terjadi secara spontan, tanpa melalui pusat gerak di otak. Jalan terpendek yang ditempuh suatu gerak refleks disebut lengkung refleks. RANGSANG NEURON SENSORIS NEURON PERANTARA ATAU KONEKTOR ( STB ) NEURON MOTORIS TANGGAPAN

NEURON SENSORIS RANGSANG NEURON PERANTARA ATAU KONEKTOR NEURON MOTORIS TANGGAPAN

Gerak Refleks Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai mekanisme respon untuk mengelak dari rangsangan yang membahayakan. Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya melengkung balik

Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Sistem tersebut adalah sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak

Organ Penyusun Sistem Saraf Fungsi sistem saraf: - Penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indra - Pengatur respon terhadap rangsangan - Mengatur dan mengendalikan kerja organ- organ tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya

Organ Penyusun Sistem Saraf Sel Saraf (neuron) Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf. Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama: - Badan sel - Dendrit - neurit nukleus dendrit BadanBadan sel NeuritNeurit (akson) Sel SchwannSchwann neurofibrineurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin

Organ Penyusun Sistem Saraf Badan sel Di dalam badan sel terdapat: - Sitoplasma - Nukleus (inti sel) - Nukleous (anak inti sel) nukleus dendrit BadanBadan sel NeuritNeurit (akson) Sel SchwannSchwann neurofibrineurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin

Organ Penyusun Sistem Saraf Dendrit Merupakan tonjolan sitoplasma yang pendek, dengan ujung yang bercabang-cabang] Berfungsi meneruskan rangsang (impuls) saraf menuju badan sal saraf nukleus dendrit BadanBadan sel NeuritNeurit (akson) Sel SchwannSchwann neurofibrineurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin

Organ Penyusun Sistem Saraf Neurit (akson) Merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma yang panjang Berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel yang satu ke badan sel yang lain Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator). Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang memberi makan neurit dan membantu regenerasi neurit Di dalam neurit terdapat benang- benang halus neurofibril nukleus dendrit BadanBadan sel NeuritNeurit (akson) Sel SchwannSchwann neurofibrineurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin

Organ Penyusun Sistem Saraf Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3 macam, yaitu: - Neuron sensorik (sel saraf indra) - Neuron motorik - Neuron konektor (sel saraf penghubung)

Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf aferen - Sistem saraf eferen Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke efektor

Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu: - Sistem saraf somatik - Sistem saraf otonom

Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf somatik Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) Saraf kranial terdiri atas: - Sensorik (1,2 dan 8) - Motorik (3,4,6,11 dan 12) - Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10) Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik (berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari ventral)

*SARAF SADAR Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: 12 pasang saraf cranial dan 13 saraf spinal. Saraf kranial merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang

Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf otonom Disebut juga saraf tak sadar Sistem saraf otonom dibedakan menjadi: - Sistem saraf simpatik - Sistem saraf parasimpatik Mengecilkan pupil Membesarkan pupil parasimpatiksimpatik Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus Menstimulasi peristalsis dan sekresi Menghambat peristalsis dan sekresi Menstimulasi pelepasan bilus Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa Mengerutkan kandung kemih Sekresi andrenalin dan norandrenalin Menghambat kontraksi kandung kemih Rantai Ganglia simpatik

* Saraf tidak sadar (otonom) Yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot sadar atau serat lintang. Dengan membawa informas ke otot halus atau otot jantung yang dilakukan otomatis. Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagisn yaitu susunan saraf simpatis dan susunan saraf parasimpatis. Yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan penting mempengaruhi pekerjaan otot sadar atau serat lintang. Dengan membawa informas ke otot halus atau otot jantung yang dilakukan otomatis. Menurut fungsinya susunan saraf otonom terdiri dari dua bagisn yaitu susunan saraf simpatis dan susunan saraf parasimpatis.

SISTEM SARAF SIMPATIS  Sistem simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan serta berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak didepan kolumna vertebra,lantas berakhir dalam pelvis di depan koksigis,sebagai ganglion

Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah berikut: Ganglion-ganglion itu tersusun berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah berikut: Daerah leher : Tiga pasang ganglion servikal. Daerah leher : Tiga pasang ganglion servikal. Daerah dada : Sebelas pasang ganglion torakal. Daerah dada : Sebelas pasang ganglion torakal.

Daerah pinggang: Empat pasang ganglion lumbal. Daerah pinggang: Empat pasang ganglion lumbal. Daerah pelvis: Empat pasang ganglion sacral. Daerah pelvis: Empat pasang ganglion sacral. Di depan koksigis: 1 pasang Ganglion Koksigens. Di depan koksigis: 1 pasang Ganglion Koksigens.

Ganglion simpatis lainnya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia ini,dan bersama serabut-serabutnya membentuk plexus-plexus simpatis : (1)Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru-paru. (1)Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabang-cabangnya ke situ dan ke paru-paru. (2)Plexus seliaka (coecliac) terletak sebelah belakang lambung,dan melayani organ-organ dalam rongga abdomen. (2)Plexus seliaka (coecliac) terletak sebelah belakang lambung,dan melayani organ-organ dalam rongga abdomen.

(3)Plexus mesenterikus (plexus hipogatilus) terletak di depan sacrum dan melayani organ- organ dalam pelvis. (3)Plexus mesenterikus (plexus hipogatilus) terletak di depan sacrum dan melayani organ- organ dalam pelvis.

Fungsi,serabut-serabut saraf simpatis: Mensarafi otot jantung Mensarafi otot jantung Mensarafi pembuluh darah Mensarafi pembuluh darah Mempersarafi seluruh alatdalam seperti lambung, pankreas, dan usus Mempersarafi seluruh alatdalam seperti lambung, pankreas, dan usus Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat Serabut motorik pada otot tak sadar Serabut motorik pada otot tak sadar Mempertahankan tonus semua otot sadar Mempertahankan tonus semua otot sadar

SISTEM SARAF PARASIMPATIS Saraf kranial otonom adalah saraf cranial ketiga,ketujuh,kesembilan,dan kesepuluh. Saraf kranial otonom adalah saraf cranial ketiga,ketujuh,kesembilan,dan kesepuluh. Saraf-saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-serabut para simpatik lewat,dalam perjalanannya keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya. Saraf-saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-serabut para simpatik lewat,dalam perjalanannya keluar dari otak menuju organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya.

Fungsi saraf parasimpatis Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandubularis dan kelenjar- kelenjar dalam mukosa rongga hidung Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis, submandubularis dan kelenjar- kelenjar dalam mukosa rongga hidung Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei laktimalis. Saraf-sarafnya keluar bersama pervus fasialis Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat di nuklei laktimalis. Saraf-sarafnya keluar bersama pervus fasialis Mempersiapkan kelenjar ludah (sublingualis submandibularis) Mempersiapkan kelenjar ludah (sublingualis submandibularis)

Alat Indra Alat indra adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu Manusia memiliki lima alat indra, yaitu: - Mata - Telinga - Hidung - Lidah - kulit

INDERA PENGLIHATAN

Indera Penglihatan Mata peka terhadap cahaya. Ketika cahaya mengenai benda, menyebabkan cahaya dipantulkan sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Mata peka terhadap cahaya. Ketika cahaya mengenai benda, menyebabkan cahaya dipantulkan sehingga kita bisa melihat benda tersebut. Mata tersusun atas alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, serta saraf otak II. Mata tersusun atas alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, serta saraf otak II.

Alat Tambahan Alis Mata Terdiri atas rambut kasar yg letaknya melintang di atas mata Terdiri atas rambut kasar yg letaknya melintang di atas mata Fungsi: dalam kecantikan dan melindungi mata dari keringat Fungsi: dalam kecantikan dan melindungi mata dari keringat Kelopak Mata Memiliki kelopak mata atas dan bawah Memiliki kelopak mata atas dan bawah Lapisan, dari dalam: Lapisan, dari dalam: 1. Konjungtiva, selaput lendir 2. Kel. Meibomian, penghasil lemak 3. Lapisan tarsal, jaringan ikat kuat sbg penunjang 4. Otot orbikularis okuli, menutup bola mata 5. Jaringan ikat 6. Kulit luar

Bulu Mata Barisan rambut pada ujung kelopak mata Barisan rambut pada ujung kelopak mata Pada akar bulu mata terdapat kelenjar minyak yaitu Kelanjar Zeis Pada akar bulu mata terdapat kelenjar minyak yaitu Kelanjar Zeis Aparatus Lakrimalis Terdiri dari kelenjar lakrimalis (kelenjar air mata), saluran lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Terdiri dari kelenjar lakrimalis (kelenjar air mata), saluran lakrimalis, dan duktus nasolakrimalis. Benda asing menyentuh mata- terbentuk impuls di reseptor nyeri di konjungtiva-impuls dijalarkan lewat saraf v menuju jembatan varol ke motorik saraf VII-air mata keluar Benda asing menyentuh mata- terbentuk impuls di reseptor nyeri di konjungtiva-impuls dijalarkan lewat saraf v menuju jembatan varol ke motorik saraf VII-air mata keluar

Otot Bola Mata Terdapat 6 otot lurik tiap mata Terdapat 6 otot lurik tiap mata Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran

Bola Mata Lapisan Bola Mata: Tunika Fibrosa Terdiri dari sklera dan kornea(membantu memfokuskan bayangan pada retina) Terdiri dari sklera dan kornea(membantu memfokuskan bayangan pada retina)

Tunika Vaskulosa Lapisan tengah (Koroid dan Iris) Lapisan tengah (Koroid dan Iris) Koroid berfungsi sebagai pemberi zat makanan pada retina Koroid berfungsi sebagai pemberi zat makanan pada retina Iris : ada otot dilator pupil (memperlebar pupil) dan otot sfingter (memperkecil diameter pupil) Iris : ada otot dilator pupil (memperlebar pupil) dan otot sfingter (memperkecil diameter pupil)

Tunika Nervosa/retina 3 lapisan : lapisan sel batang dan kerucut (sbg reseptor), neuron bipolar, neuron ganglion. 3 lapisan : lapisan sel batang dan kerucut (sbg reseptor), neuron bipolar, neuron ganglion. Kelainan: Kelainan: 1. Monokromasi 2. Dikromasi 3. Trikromasi 4. Mata miopi 5. Mata hipermetropi 6. Mata astigmatis 7. Mata presbiopi

Kelainan mata Mata miopi Mata miopi Mata hipermetropi Mata hipermetropi Mata astigmatis Mata astigmatis Mata presbiopi Mata presbiopi

Mata Mata adalah alat indra yang peka terhadap cahaya Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata dan kelenjar air mata.

Mata Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu: - Sklera - Koroidea - retina

Mata Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata) Bagian depan lapisan ini menonjol dan disebut kornea

Mata Koroidea merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah. Bagian depan lapisan ini sedikit terbuka dan disebut dengan pupil Sel-sel koroidea disekitar pupil mengandung warna yang disebut iris

Mata Lensa mata terletak dibelakang pupil, berfungsi membentuk bayangan benda. Lensa mata berbentuk cembung dan lentur

Mata Retina atau selaput jala sebagai penangkap bayangan benda. Retina mengandung reseptor yang peka terhadap cahaya, yaitu: - Sel batang (basilus) berfungsi pada cahaya suram dan tidak mengenal warna - Sel kerucut (konus) berfungsi pada cahaya terang dan mengenal warna

FUNGSI MATA MENERIMA RANGSANGAN BERKAS CAHAYA PADA RETINA DENGAN PERANTARAAN SERABUT NERVUS OPTIKUS, MENGHANTARKAN RANGSANGAN INI KEPUSAT PENGLIHATAN PADA OTAK UNTUK DITAFSIRKAN

Posisi iris mata terlindung di belakang kornea dan di depan lensa, iris mata adalah lingkaran berwarna yang terletak di sekeliling biji mata. Retina adalah garis mata bagian belakang di mana penglihatan diproses. Iris mata BUKAN Retina.

ORGAN OKULI ASSESORIA KAVUM ORBITA MERUPAKAN RONGGA MATA YANG BENTUKNYA SEPERTI KERUCUT TERDIRI : OS FRONTALIS, OS ZIGOMATIKUM, OS SLENOIDAL, OS ETMOIDALIS, OS PALATUM, OS LAKRIMAL SUPERSILIUM (ALIS MATA) - DUA POTONG KULIT TEBAL YANG MELENGKUNG DITUMBUHI OLEH BULU - BERFUNGSI SEBAGAI PELINDUNG MATA & KECANTIKAN PALPEBRA (KELOPAK MATA) - TERDIRI DARI KELOPAK MATA ATAS & BAWAH - BERFUNGSI PELINDUNG MATA APABILA ADA GANGGUAN PADA MATA (MENUTUP & MEMBUKA MATA) - KELOPAK MATA ATAS TERDIRI DARI MUSKULUS LEVATOR PALPEBRA SUPERIOR - BAGIAN KELOPAK YANG BERLIPAT (TARSUS) →PADA KEDUA TARSUS TERDAPAT KELENJAR TARSALIA, SEBASEA & KERINGAT APARATUS LAKRIMARIS (AIR MATA) - DIHASILKAN OLEH KELENJAR LAKRIMALIS SUPERIOR & INFERIOR - (PROSES) MELALUI DUKTUS EKSKRETORIUS LAKRIMARIS → SAKUS KONJUNGTIVA → MELALUI BAGIAN DEPAN BOLA MATA → SUDUT TENGAH BOLA MATA → KANALIS LAKRIMALIS → DUKTUS NASOLAKRIMARIS → MEATUS NASALIS INFERIOR

MUSKULUS OKULI (OTOT MATA) –M. LEVATOR PALPEBRALIS SUPERIOR INFERIOR (MENGANGKAT KELOPAK MATA) –M. ORBIKULARIS OKULI * LINGKAR MATA ( MENUTUP MATA) –M. REKTUS OKULI INFERIOR * DISEKITAR MATA (MENUTUP MATA) –M. REKTUS OKULI MEDIAL * DISEKITAR MATA (MENGGERAKAN MATA DALAM /BOLA MATA) –M. OBLIQUES OKULI INFERIOR (MENGGERAKAN BOLA MATA KE BAWAH KE DALAM) –M. OBLIQUES OKULI SUPERIOR (MEMUTAR MATA KE ATAS, KE BAWAH DAN KELUAR) → PADA STRABISMUS (JULING) DISEBABKAN TIDAK SEIMBANGNYA / PARALISE KELUMPUHAN FUNGSI DARI SALAH SATU OTOT MATA KONJUNGTIVA SELAPUT BENING HALUS YANG MELAPISI PERMUKAAN DALAM KELOPAK MATA (KONJUNGTIVA PALPEBRA) DAN KEMUDIAN MEMBALIK KELUAR PADA BAGIAN DEPAN BOLA MATA (KONJUNGIVA BULBI /OKULER)

OKULUS (MATA) MATA ADALAH STRUKTUR SFERIS BERISI CAIRAN YANG DIBUNGKUS OLEH LAPISAN ; - SKLERA (MEMBENTUK BAGIAN PUTIH MATA)/ KORNEA (TEMPAT LEWATNYA BERKAS CAHAYA KE INTERIOR MATA) - KOROID (MENGANDUNG PEMBULUH DARAH UNTUK MEMBERI MAKAN RETINA)/ BADAN SILIARIS / IRIS - RETINA (TERDIRI LAPISAN BERPIGMEN DISEBELAH LUAR & LAPISAN SEBELAH DALAM TERDIRI LAPISAN JARINGAN SARAF) MENGANDUNG SEL BATANG & SEL KERUCUT (FOTORESEPTOR YANG MENGUBAH ENERGI CAHAYA MENJADI IMPULS SARAF) PIGMEN DI KOROID DAN RETINA MENYERAP CAHAYA UNTUK MENCEGH PEMANTULAN CAHAYA DI DALAM MATA - BAGIAN DALAM TERDIRI 2 RONGGA BERISI CAIRAN →DIPISAHKAN SEBUAH LENSA (MEMUNGKINKAN CAHAYA LEWAT MENEMBUS MATA DARI KORNEA KE RETINA RONGGA ANTERIOR ANTARA KORNEA & LENSA (AQUEOUS HUMOR) → MENGANDUNG ZAT GIZI UNTUK KORNEA & LENSA RONGGA POSTERIOR ANTARA LENSA & RETINA (VITREOUS HUMOR) → MEMBENTUK BOLA MATA YANG SFERIS

SUMBATAN DRAINASE HUMOR AQUEOUS → GLAUKOMA (MENINGKATNYA TEKANAN INTRAOKULER)

PENGATURAN CAHAYA PUPIL (TEMPAT MASUKNYA CAHAYA KE BAGIAN MATA) YANG DIKONTROL SARAF OTONOM * CAHAYA TERANG (PUPIL MENGECIL APABILA OTOT SIRKULER /KONSTRIKTOR BERKONTRAKSI & MEMBENTUK CINCIN YANG LEBIH KECIL) → SIMPATIS * CAHAYA GELAP (OTOT RADIALIS MEMENDEK MENYEBABKAN UKURAN PUPIL MENINGKAT) → PARASIMPATIS

PEMFOKUSAN BERKAS CAHAYA PEMBELOKAN SUATU BERKAS CAHAYA (REFRAKSI) KETIKA SUATU BERKAS CAHAYA MENGENAI PERMUKAAN LENGKUNG DENGAN DENSITAS LEBIH BESAR, ARAH REFRAKSI TERGANTUNG PADA SUDUT KELENGKUNGAN * LENSA KONVEKS (CEMBUNG) MENYEBABKAN KONVERGENSI / PENYATUAN BERKAS CAHAYA * LENSA KONKAF (CEKUNG) MENYEBABKAN DIVERGENSI (PENYEBARAN) BERKAS CAHAYA

FUNGSI REFRAKSI MATA CAHAYA JATUH DI ATAS MATA → BAYANGAN LETAKNYA DIFOKUSKAN PADA RETINA → MENEMBUS & DIUBAH KORNE ALENSA BADAN AQUES & VITROUS → MEMBIASKAN & MEMFOKUSKAN BAYANGAN PADA RETINA BERSATU MENANGKAP SEBUAH TITIK BAYANGAN YANG DIFOKUSKAN

AKOMODASI AKOMODASI ADALAH KEMAMPUAN MENYESUAIKAN KEKUATAN LENSA SEHINGGA BAIK SUMBER CAHAYA DEKAT MAUPUN JAUH DAPAT DIFOKUSKAN DI RETINA * KONTRAKSI OTOT SILIARIS, LIGAMENTUM SUSPENSORIUM MELEMAS & TEGANGAN PADA LENSA BERKURANG (LENSA MEMBULAT & MENGUAT)

INDERA PENDENGARAN

TELINGA BAGIAN LUAR AURIKULA/PINNA (DAUN TELINGA) MENAMPUNG GELOMBANG SUARA DATANG DARI LUAR MASUK KE DALAM TELINGA MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNA (LIANG TELINGA) SALURAN PENGHUBUNG AURIKULA DENGAN MEMBRAN TIMPANI (TERDIRI TULANG RAWAN & KERAS, SALURAN INI MENGANDUNG RAMBUT, KELENJAR SEBASEA & KELENJAR KERINGAT, KHUSUSNYA MENGHASILKAN SEKRET-SEKRET BERBENTUK SERUM) MEMBRAN TIMPANI SELAPUT GENDANG TELINGA BATAS ANTARA TELINGA LUAR & TELINGA TENGAH

TELINGA BAGIAN TENGAH KAVUM TIMPANI RONGGA DIDALAM TULANG TEMPORALIS TERDAPAT 3 BUAH TULANG PENDENGARAN (MALEUS, INKUS DAN STAPES) ANTRUM TIMPANI RONGGA TIDAK TERATUR TERLETAK DI BAWAH SAMPING DARI KAVUM TIMPANI TUBA AUDITIVA EUSTAKI SALURAN TULANG RAWAN YANG BERJALAN MIRING KE BAWAH AGAK KEDEPAN

TELINGA BAGIAN DALAM LABIRIN OSSEUS SERANGKAIAN SALURAN BAWAH DIKELILINGI OLEH CAIRAN (PERILIMFE) - VESTIBULUM - KOKLEA - KANALIS SEMI SIRKULER LABIRINTUS MEMBRANOSUS - UTRIKULUS - SAKULUS - DUKTUS SEMI SIRKULARIS

PROSES PENDENGARAN..

SARAF PENDENGARAN NERVUS AUDITORI MENGUMPULKAN SENSIBILITAS & BAGIAN VESTIBULER RONGGA TELINGA DALAM YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN KESEIMBANGAN BERGERAK MENUJU NUKLEUS VESTIBULARIS YANG BERADA PADA TITIK PERTEMUAN ANTARA PONS & MEDULA OBLONGATA → SEREBELUM BAGIAN KOKLEARIS PADA NERVUS AUDITORI SARAF PENDENGARAN, SERABUT SARAF DIPANCARKAN KE NUKLEUS DI BELAKANG THALAMUS, MENUJU KORTEKS OTAK (BAGIAN TEMPORALIS)

KEHILANGAN PENDENGARAN KONDUKTIF Kehilangan pendengaran dimana transmisi bunyi yang efektif ke telinga dalam terputus oleh sumbatan atau proses penyakit (impaksi serumen, otitis media, otosklerosis/ pembentukan tulang baru) KEHILANGAN PENDENGARAN SENSORINEURAL Kehilangan pendengaran sehubungan dengan kerusakan organ akhir untuk pendengaran dan atau nervus kranialis VIII (kerusakan kokhlea/ saraf vestibulokokhlear)

UJI RINNE Membandingkan hantaran/ konduksi suara melalui tulang pendengaran dengan udara Normal : konduksi udara berlangsung lebih lama dari konduksi tulang * Bila ada kehilangan pendengaran konduktif konduksi tulang akan melebihi konduksi udara “begitu konduksi tulang menghilang, pasien tidak mampu lagi mendengar mekanisme konduksi yang biasa” * Bila ada kehilangan pendengaran sensorineural suara yang dihantarkan melalui udara lebih baik dari tulang, meskipun keduanya merupakan konduktor yang buruk & segala suara diterima seperti sangat jauh & lemah

UJI WEBER Memanfaatkan konduksi tulang untuk menguji adanya laterisasi suara Normal : mendengar suara seimbang pada kedua telinga/ suara terpusat di tengah kepala * Bila ada kehilangan pendengaran konduktif suara akan lebih jelas terdengar pada sisi yang sakit * Bila ada kehilangan pendengaran sensorineural suara akan mengalami laterisasi ke telinga yang pendengarannya lebih baik

INDERA PENCIUMAN

PROSES PENCIUMAN BAU →RONGGA HIDUNG →SARAF / NERVUS OLFAKTORIUS → LOBUS TEMPORAL (PERASAAN DITAFSIRKAN) RANGSANG PENCIUMAN DIRANGSANG OLEH GAS YANG DIHISAP KONKA NASALIS - KONKA NASALIS SUPERIOR - KONKA NASALIS MEDIA - KONKA NASALIS INFERIOR SINUS PARANASAL - SINUS MAKSILARIS - SINUS SFENOIDALIS - SINUS FRONTALIS

INDERA PENGECAP

LIDAH TERDIRI 2 KELOMPOK - OTOT INTRINSIK MELAKUKAN GERAKAN HALUS - OTOT EKSTRINSIK MELAKSANAKAN GERAKAN KASAR PADA WAKTU MENGUNYAH & MENELAN BAGIAN LIDAH - RADIK LINGUA (PANGKAL LIDAH) - DORSUM LINGUA (PUNGGUNG LIDAH) - APEKS LINGUA (UJUNG LIDAH) FUNGSI ALAT PENGECAP MERASAKAN ARTI MAKANAN, SEBAGAI ALAT REFLEK SUSUNAN SALIVA (KELENJAR LUDAH) AIR, GLIKOPROTEIN, ENZIMPENCERNAAN (PTIALIN), GARAM ALKALI, DLL FUNGSI SALIVA - MEKANIS - KIMIAWI (ENZIM PTIALIN- HIDRAT ARANG → MALTOSE, ENZIM MALTOSE → GLUKOSA) - MEMBASAHI LIDAH - MELARUTKAN MAKANAN - MENCEGAH KARIES GIGI (MENGUBAH SUASANA ASAM0

Telinga Telinga adalah organ yang peka terhadap suara. Telinga terdiri dari: - telinga luar - Telinga tengah - Telinga dalam

Indera Pendengaran / Telinga Indera pendengaran  dipersarafi oleh N. Auditorius. Indera pendengaran  dipersarafi oleh N. Auditorius. Telinga terdiri dari : Telinga terdiri dari : Telinga Luar Telinga Luar Telinga Tengah Telinga Tengah Telinga Dalam Telinga Dalam

Bagian Telinga Telinga Luar : Telinga Luar : aurikel/pinna (daun telinga) aurikel/pinna (daun telinga) meatus akustikus eksterna (1/3 luar cartilage & 2/3 dalam tulang) meatus akustikus eksterna (1/3 luar cartilage & 2/3 dalam tulang) membrana timpani (menghantarkan getaran suara) membrana timpani (menghantarkan getaran suara)

Telinga Tengah Merupakan rongga timpani yang berbentuk seperti lensa bikonkaf Merupakan rongga timpani yang berbentuk seperti lensa bikonkaf Dinding lateral  membrana timfani Dinding lateral  membrana timfani Dinding medial  permukaan luar dari telinga dalam, Dinding medial  permukaan luar dari telinga dalam, Dilewati oleh 3 tulang  malleus/palu, inkus/landasan dan stapes/sanggurdi (membentang dari membrana timpani  telinga dalam)  menghantarkan getaran suara dari membrana timpani ke rongga telinga dalam Dilewati oleh 3 tulang  malleus/palu, inkus/landasan dan stapes/sanggurdi (membentang dari membrana timpani  telinga dalam)  menghantarkan getaran suara dari membrana timpani ke rongga telinga dalam Berhubungan dengan nasopharings  tuba eustachius Berhubungan dengan nasopharings  tuba eustachius Bagian belakang bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus  celah ‘aditus’ Bagian belakang bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus  celah ‘aditus’

Telinga Dalam Berada dalam os.petrosum tulang temporalis. Berada dalam os.petrosum tulang temporalis. Terdiri dari suatu sistem saluran yang tak beraturan (labirin membranosa) yang dibatasi oleh tulang (labirin tulang) Terdiri dari suatu sistem saluran yang tak beraturan (labirin membranosa) yang dibatasi oleh tulang (labirin tulang) Saluran bermembran ini mengandung cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan. Saluran bermembran ini mengandung cairan dan ujung-ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan.

Labirin tulang terdiri dari 3 bagian: Labirin tulang terdiri dari 3 bagian: vestibula  bagian tengah vestibula  bagian tengah Saluran ½ lingkaran  bersambung dengan vestibula  Tdd: saluran superior, posterior dan lateral. Ujung saluran  ampula. Saluran ½ lingkaran  bersambung dengan vestibula  Tdd: saluran superior, posterior dan lateral. Ujung saluran  ampula. Bagian telinga dalam ini berfungsi membantu cerebellum dalam mengendalikan keseimbangan, serta kesadaran akan kedudukan tubuh). Bagian telinga dalam ini berfungsi membantu cerebellum dalam mengendalikan keseimbangan, serta kesadaran akan kedudukan tubuh). Koklea  tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Koklea  tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput.

Belitan-belitan itu melingkari modiulus (sumbu berbentuk kerucut & terdapat tulang pada bagian tengahnya) Belitan-belitan itu melingkari modiulus (sumbu berbentuk kerucut & terdapat tulang pada bagian tengahnya) Dalam setiap belitan  saluran membranosa  terdapat ujung-ujung akhir saraf pendengaran Dalam setiap belitan  saluran membranosa  terdapat ujung-ujung akhir saraf pendengaran Cairan dalam labirin membranosa  endolimfe Cairan dalam labirin membranosa  endolimfe Cairan di luar labirin membranosa dan di dalam labirin tulang  perilimfe (cairan praktis tidak dapat dipadatkan) Cairan di luar labirin membranosa dan di dalam labirin tulang  perilimfe (cairan praktis tidak dapat dipadatkan) Adanya tingkap fenestra vestibuli dan fenestra kokhlea dalam labirin bertujuan agar getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengah  dalam perilimfe  dialihkan ke endolimfe  merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran Adanya tingkap fenestra vestibuli dan fenestra kokhlea dalam labirin bertujuan agar getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengah  dalam perilimfe  dialihkan ke endolimfe  merangsang ujung-ujung akhir saraf pendengaran

Telinga luar Telinga luar terdiri atas: Telinga luar terdiri atas: - Daun telinga - Lubang telinga - Gendang telinga

Telinga tengah Telinga tengah terdiri atas: Telinga tengah terdiri atas: - Tulang martil (malleus) - Tulang landasan (inkus) - Tulang sanggurdi (stapes) Telinga tengah dihubungkan dengan mulut oleh saluran eustachius Saluran eustachius Cairan limfa Cairan endolimfa ampula

Telinga dalam Telinga dalam terdiri atas: - Rumah siput (koklea) - Tiga saluran gelung (kanalis semisirkularis) Koklea berfungsi dalam penerimaan suara Saluran gelung berfungsi sebagai alat keseimbangan Cairan limfa Cairan endolimfa ampula

Kulit Kulit adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin tekanan sentuhan dingin panas sakit

Kulit Kulit melindungi tubuh, dengan cara : Kulit melindungi tubuh, dengan cara : Menghalangi serangan mikroorganisme Menghalangi serangan mikroorganisme Membantu pengaturan suhu tubuh, dengan mengeluarkan keringat dan berbagai limbah katabolisme Membantu pengaturan suhu tubuh, dengan mengeluarkan keringat dan berbagai limbah katabolisme Menjadi organ pengindera yang luas bagi tubuh untuk menerima rangsangan raba, suhu dan nyeri Menjadi organ pengindera yang luas bagi tubuh untuk menerima rangsangan raba, suhu dan nyeri Mempunyai kemampuan eksretori, sekretori dan absorbsi Mempunyai kemampuan eksretori, sekretori dan absorbsi

Fungsi Kulit Sebagai Organ Pengatur Panas Sebagai Organ Pengatur Panas Panas dapat dilepas oleh kulit dengan cara ; penguapan, pemancaran, konduksi dan konveksi Panas dapat dilepas oleh kulit dengan cara ; penguapan, pemancaran, konduksi dan konveksi Sebagai Indera Peraba Sebagai Indera Peraba Rangsangan raba pada ujung saraf sensorik yang terdapat di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang di rangasang. Rangsangan raba pada ujung saraf sensorik yang terdapat di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang di rangasang. Sebagai Tempat Penyimpanan Sebagai Tempat Penyimpanan Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, dan jaringan adiposa dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh. Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, dan jaringan adiposa dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

Kulit Kulit terdiri dari 2 lapisan : Kulit terdiri dari 2 lapisan : Epidermis (Lapisan tanduk) Epidermis (Lapisan tanduk) Tersusun atas epitelium berlapis gepeng dengan lapisan tandukdan terdiri atas 4 jenis sel  sel keratinosit, sel melanosit, sel lanerhans dan sel merkel. Tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Dermis Dermis Tersusun atas jaringan fibrous dan jaringan ikat yang elastik. Pada permukaan  papil-papil kecil  berisi ranting-ranting pembuluh darah. Di dalam dermis terdapat : Ujung akhir saraf sensoris, kelenjar keringat

Epidermis Epidermis (Lapisan tanduk), terdiri dari 5 lapis / stratum, yaitu : Epidermis (Lapisan tanduk), terdiri dari 5 lapis / stratum, yaitu : Stratum Korneum  Paling luar, tipis, datar, seperti sisik dan terus-menerus dilepaskan Stratum Korneum  Paling luar, tipis, datar, seperti sisik dan terus-menerus dilepaskan Stratum Lusidum  Selnya mempyai batas tegas, tetapi tidak ada intinya. Stratum Lusidum  Selnya mempyai batas tegas, tetapi tidak ada intinya. Stratum Granulosum  Selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan granula Stratum Granulosum  Selapis sel yang jelas tampak berisi inti dan granula Stratum Spinosum  Sel dengan fibril halus yang menyambung sel yang satu dengan yang lainnya di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri Stratum Spinosum  Sel dengan fibril halus yang menyambung sel yang satu dengan yang lainnya di dalam lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri Stratum Basal  Sel ini terus-menerus memproduksi sel epidermis. Sel ini disusun dengan teratur, berderet dan rapat. Stratum Basal  Sel ini terus-menerus memproduksi sel epidermis. Sel ini disusun dengan teratur, berderet dan rapat.

Pelengkap Kulit : Pelengkap Kulit : Rambut  folikel rambut Rambut  folikel rambut Kuku  kulit yang telah berubah Kuku  kulit yang telah berubah Kelenjar Sebaseous  mengeluarkan sebum  memelihara kulit tetap empuk dan halus. Kelenjar Sebaseous  mengeluarkan sebum  memelihara kulit tetap empuk dan halus.

Indera Penciuman Indera penciuman  Hidung  dipersarafi oleh N. Olfaktorius. Indera penciuman  Hidung  dipersarafi oleh N. Olfaktorius. Rasa penciuman dirangsang oleh gas / unsur-unsur halus yang terhirup. Rasa penciuman dirangsang oleh gas / unsur-unsur halus yang terhirup. Rasa penciuman sangat peka Rasa penciuman sangat peka Selaput lendir yang sangat kering, sangat basah, atau membengkak  rasa penciuman melemah. Selaput lendir yang sangat kering, sangat basah, atau membengkak  rasa penciuman melemah.

Hidung Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas, yaitu bau.

Hidung Hidung  bangunan berongga Hidung  bangunan berongga Rongga hidung disusun oleh dinding kaku  tulang & hialine cartilage (Naris anterior dindingnya  jaringan ikat fibrosa dan cartilage) Rongga hidung disusun oleh dinding kaku  tulang & hialine cartilage (Naris anterior dindingnya  jaringan ikat fibrosa dan cartilage) Permukaan luar  kulit yang memiliki kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut Permukaan luar  kulit yang memiliki kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut Rongga hidung terbagi oleh 2 sekat (septum mediana) & dinding lateral  3 lengkungan tulang yang dilapisi mukosa, yaitu konka nasalis superior, konka nasalis medius dan konka nasalis inferior. Rongga hidung terbagi oleh 2 sekat (septum mediana) & dinding lateral  3 lengkungan tulang yang dilapisi mukosa, yaitu konka nasalis superior, konka nasalis medius dan konka nasalis inferior.

Lidah Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolan-tonjolan yang disebut papila Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap. Ada empat kuncup pengecap, yaitu: - Pengecap manis pada ujung lidah - Pengecap asin pada tepi lidah - Pengecap pahit pada pangkal lidah - Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang

Indera Pengecap Indera Pengecap  lidah  Otot  Otot Intrinsik (melakukan gerakan halus) dan Otot Ekstrinsik (melakukan gerakan kasar  mengunyah dan menelan Indera Pengecap  lidah  Otot  Otot Intrinsik (melakukan gerakan halus) dan Otot Ekstrinsik (melakukan gerakan kasar  mengunyah dan menelan Lidah terdapat pada dasar mulut Lidah terdapat pada dasar mulut Permukaan atasnya  seperti beludru dan ditutupi papil-papil Permukaan atasnya  seperti beludru dan ditutupi papil-papil 4 rasa kecapan  manis dan asin (pada ujung lidah), pahit (pada daerah sekitar papila sirkumvalata), dan asam (pada samping lidah). 4 rasa kecapan  manis dan asin (pada ujung lidah), pahit (pada daerah sekitar papila sirkumvalata), dan asam (pada samping lidah).

Papil pada lidah terdiri dari : Papil Sirkumvalata  8-12 buah terletak pada dasar lidah. Merupakan papil terbesar dan dikelilingi oleh lekukan seperti parit, serta membentuk huruf V pada bagian belakang lidah. Papil Sirkumvalata  8-12 buah terletak pada dasar lidah. Merupakan papil terbesar dan dikelilingi oleh lekukan seperti parit, serta membentuk huruf V pada bagian belakang lidah. Papil Fungiformis  menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, serta berbentuk jamur. Papil Fungiformis  menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, serta berbentuk jamur. Papil Filiformis  terbanyak dan tersebar di seluruh permukaan lidah  fx >> untuk menerima rasa sentuhan Papil Filiformis  terbanyak dan tersebar di seluruh permukaan lidah  fx >> untuk menerima rasa sentuhan Papil Foliata  terletak pada samping dan belakang lidah, berbentuk lipatan-lipatan mirip daun. Papil Foliata  terletak pada samping dan belakang lidah, berbentuk lipatan-lipatan mirip daun.

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Astigmatis (mata silindris) Astigmatis (mata silindris) Penyebab: bola mata tidak bulat Akibat: tidak dapat melihat garis-garis horisontal dan vertikal bersamaan Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata silindris

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Miopi (rabun jauh) Miopi (rabun jauh) Penyebab: lensa mata tidak dapat menipis Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cekung

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Hipermetropi (rabun dekat) Hipermetropi (rabun dekat) Penyebab: lensa mata tidak dapat menebal Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Presbiopi Presbiopi Penyebab: daya akomodasi mata berkurang Akibat: tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata bifokal

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Rabun senja Rabun senja Penyebab: kekurangan vitamin A Akibat: tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Keratomalasi Keratomalasi Penyebabkekurangan vitamin A yang parah Akibat: kornea mata keruh, permukaan mata kering dan kasar dan penglihatan berkurang hingga kebutaan

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Katarak Katarak Penyebab: lensa mata keruh dan kabur Akibat: cahaya tidak sampai ke retina Dapat diatasi dengan operasi

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Juling Juling Penyebab: ketidakserasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri Dapat diatasi dengan operasi

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Glaukoma Glaukoma Penyebab: penyumbatan disaluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata Akibat: kebutaan Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan dan operasi

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Buta Warna Buta Warna Penyebab: keturunan Akibat: tidak dapat melihat warna tertentu Kelainan ini tidak dapat disembuhkan. Lebih banyak menyerang laki-laki

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Radang telinga Radang telinga Penyebab: baketri dan virus Menyerang bagian luar melalui kotoran yang masuk ketika berenang Menyerang bagian dalam, bakteri atau virus masuk dari rongga mulut melalui saluran eustachius

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Otosklerosis Otosklerosis Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa Akibat: tuli konduksi yang menahun

Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra Anosmia Anosmia penyebab: cidera/infeksi didasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan penyebab: cidera/infeksi didasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan Akibat: kehilangan kemampuan untuk membau/mencium Pengobatan tergantung dari penyebabnya