BAB 14. STRATEGI PENYEIMBANGAN KELUARGA DAN PEKERJAAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
K O N F L I K.
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
Sehat mental:  Kemampuan individu untuk mnyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Kriteria sehat jiwa (WHO)  Dapat.
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Teori Perilaku Konsumen
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
Teori Distribusi Pendapatan dan kemiskinan
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indeference Curve)
MENTORSHIP STUDY DAY Oleh Ambarukmi Team CI.
Evaluasi (Penilaian):
Oleh :HERTIANA IKASARI, SE, MSi
VIENA RUSMIATI HASANAH
Peran Keluarga dan Rumah Tangga dalam Perilaku Konsumen
Pengantar: Pengertian dan Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro
BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
TEORI KONSUMEN PERTEMUAN 4.
Teori Perilaku Konsumen
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Ekonomi Manajerial Bab 6 : Perilaku Konsumen
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: Kurva Kepuasan Sama (Indefference Curve)
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Modul 6 Analisis Perilaku Konsumen
KONFLIK DALAM KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
Konsep Diri By : Afrira Esa Putri.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Nama Kelompok 5 : Khoirunnisah ( )
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
Manajemen Konflik Negosiasi.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
Teori Perilaku Konsumen
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
Pengantar: Pengertian dan Konsep2 Dasar Teori Ekonomi Mikro
TEORI KONSUMSI.
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
Coping.
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
Teori Tingkah Laku Konsumen
Pengantar: Pengertian dan Konsep2 Dasar Teori Ekonomi Mikro
Teori Tingkah Laku Konsumen
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
SELAMAT DATANG DI PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Konsep Dasar Keperawatan
Teori Tingkah Laku Konsumen
Kepuasan Kerja, dan Stress
Teori Tingkah Laku Konsumen
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
Topik-Topik Dalam Teori Permintaan.  Bagian ini menguraikan pembahasan tentang teori permintaan dengan mempertimbangkan secara lebih rinci asumsi tentang.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Pengantar: Pengertian dan Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Komunikasi dalam Keluarga
BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
Teori Perilaku Konsumen. Adalah analisis yang menerangkan : 1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang atau jasa pada harga yang.
Transcript presentasi:

BAB 14. STRATEGI PENYEIMBANGAN KELUARGA DAN PEKERJAAN Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc. Program Studi Ilmu Keluarga dan Konsumen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor

INTERMEZZO DULUU

RELASI ANTAR KELUARGA SESUAI PERKEMBANGAN MANUSIA PERKEMBANGAN MANUSIA LAKI-LAKI PERKEMBANGAN MANUSIA PEREMPUAN Mewujudkan manusia-manusia terbaik (sehat jasmani, rohani, berkarakter, holistik, sejahtera) Usia Dini Anak-anak Remaja Dewasa Lanjut usia RELASI ANTAR KELUARGA Kedamaian antar manusia, Kesejahteraan manusia, kedamaian dan keselamatan dunia, Keselarasan alam Usia Dini Anak-anak Remaja Dewasa Lanjut usia INSTITUSI KELUARGA, INSTITUSI PENDIDIKAN (F,NF,IF), MASYARAKAT DAPAT MENDUKUNG PENDIDIKAN KARAKTER

Menuju Era Revolusi Industri 4.0 Revolusi industri yang keempat dibangun di atas inovasi industri ketiga (penggunaan IT dan robot) yang akan mengubah industri di seluruh dunia dengan implementasi sistem cyber-physical seperti: Kecerdasan buatan (artificial intelligence). Internet untuk segala. Kendaraan berkemudi otomatis. Teknologi nano. Energi terbarukan.

Kebutuhan Ketrampilan pada Tahun 2020 Complex problem solving. Critical thinking. Creativity. People management. Coordinating with others. Emotional intelligence. Judgment and decision making. Service orientation. Negotiation. Cognitive flexibility.

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) SEHAT JASMANI (CAGER) SEHAT ROHANI/ SPIRITUAL (BAGER) SEHAT OTAK (PINTER)

Multiple Intelligences Howard Gardner dan lainnya mengidentifikasi adanya multiple intelligences yang dimiliki manusia. Howard Gardner's Eight Intelligences : 1. Verbal-Linguistic 2. Logico-mathematical 3. Visual-spatial 4. Body-kinesthetic 5. Musical/rhythmic 6. Intra-personal 7. Inter-personal 8. Natural

9 Multiple Intelligences Howard Gardner's 1 Picture Smart  (Kecerdasan Spasial)   Kemampuan tinggi dalam memvisualisasikan fenomena dalam bentuk gambar. Gemar menggambar, menyenangi warna, garis, membangun balok, dan mampu memberi arah di mana suatu lokasi berada. Para arsitek, pelukis, ahli desain interior, dan pilot memiliki kecerdasan yang tinggi dalam bidang ini. 2 People Smart  (Kecerdasan Interpersonal) Mudah bergaul dengan orang lain dan senang mencari teman. Senang terlibat dalam kerja kelompok yang melibatkan diskusi. Anak-anak yang cerdas dalam bidang ini biasanya mampu membaca perasaan orang lain melalui nada bicara, gerak tubuh, dan ekspresi wajah. Biasanya anak-anak ini juga mudah menyelesaikan konflik dengan orang lain. 3 Body Smart  (Kecerdasan Kinestetik) Cepat mempelajari dan menguasai kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik, baik motorik kasar maupun halus. Kemampuan dalam menggunakan seluruh anggota tubuhnya dalam pekerjaan, pemecahan masalah, keterampilan tangan, jari, atau lengan dalam memproduksi sesuatu. Atlet, pemain film atau drama, penari, penyulam memiliki kecerdasan yang satu ini. 4 Word Smart  (Kecerdasan Bahasa) Sangat mampu mengekspresikan pikirannya secara verbal, mudah mengingat nama, dan mampu menulis dengan baik. Anak-anak dengan kecerdasan bahasa banyak mengajukan pertanyaan dan senang berdiskusi. 5 Self Smart  (Kecerdasan Intrapersonal, Mengenal Diri Sendiri) Mudah mengenali perasaan diri. dapat menghayati puisi, drama, bermeditasi, menulis jurnal, dan bercerita. 6 Sound Smart  (Kecerdasan Musik) Sangat sensitif terhadap bermacam  bunyi dan cepat mempelajari  berbagai jenis music, lagu, dan alat-alat musik. 7 Nature Smart  (Kecerdasan Mempelajari Alam) Cepat mempelajari fenomena alam, biologi, mengamati dan membaca kehidupan tumbuhan, binatang, serta gemar akan kegiatan pecinta alam. 8 Number Smart  (Kecerdasan Logika-Matematika) Cepat mempelajari angka, mengelompokkan, membuat hipotesis, dan berpikir logis lainnya. Ilmuwan, filsuf, ahli matematika, dan computer programmer memiliki kecerdasan dalam bidang ini. 9 Spiritual Smart  (Kecerdasan Spiritual) Kemampuan berpikir dalam tentang makna hidup, mempertanyakan “kenapa kita hidup,” “mengapa kita akan mati,” dan kemampuan menyadari adanya keterkaitan antara dirinya sendiri dengan manusia lain dan lingkungannya.

21st Century Thinking = Alternative Ideas / Solutions Stimulus/ Problem = Alternative Ideas / Solutions

‘The illiterate of the 21st Century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and relearn...’ Alvin Toffler

+ Bermain di Atas atau di Bawah Garis ? Menjadi orang kunci Kemauan +20 Menjadi orang kunci + Berkeyakinan Pengetahuan +10 Bertanggung jawab - 10 Menyalahkan W H I N E R Beralasan - 20 Menyangkal - 100

KONSEP PEMBANGUNAN KELUARGA YANG KOMPREHENSIF DAN TERINTEGRASI SISTEM PEMERINTAH (PUSAT DAN DAERAH) SISTEM MASYARAKAT Sosial Kementerian/Lembaga SKPD SISTEM KELUARGA Kebijakan/Program/ Kegiatan Institusi/Ormas UU/Perda Ekonomi Budaya Sinergisme antar K/L atau SKPD dan stakeholder

KOMPONEN KETAHANAN KELUARGA

B A STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA J1 J3 J2 Gambar . Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat melalui Kerjasama Gender yang Harmonis (Puspitawati, 2006a) PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN STRATEGI PEMBAGIAN PERAN DALAM KELUARGA

BALANCING WORK N FAMILY

Pentingnya topik ini... Topik ini ditujukan untuk perempuan dan laki-laki, terutama untuk perempuan. Topik Balancing work and family sangat penting dan relevan dengan dinamika perkembangan di dunia saat ini. Menjadi perempuan jaman sekarang dapat dikatakan sangat beruntung dibandingkan dengan perempuan jaman seabad yang lalu dari sisi penyediaan akses terhadap sumberdaya apa saja. Apakah itu sumberdaya informasi maupun sumberdaya material. Perempuan jaman sekarang diberikan kebebasan dalam memilih untuk berperan apa saja, apakah berperan aktif sebagai ibu rumahtangga saja ataukah berperan aktif ganda sebagai ibu rumahtangga dan pekerja di luar rumah.

KELUARGA? PEKERJAAN? MENGAPA TIDAK KEDUANYA SEKALIGUS!!!

Saya berusaha semaksimal mungkin menjadi Ibu super yang multi peran, doain ya……. saya diberi kekuatan , kesabaran dan keberkahan….

Pengertian Strategi Koping Usaha kognitif dan perilaku seseorang untuk mengorganisasikan sumberdaya personal untuk mencapai tujuan (Lazarus, 1991). Berdasarkan model ini seorang individu dapat: (1) Memperkirakan faktor lingkungan untuk menentukan apakah situasi tersebut merupakan ancaman atau peluang bagi dirinya, (2) Mengevaluasi tuntutan, pembatas dan sumberdaya atau daya dukung lingkungan serta mengorganisasikan elemen-elemen tersebut dan (3) Membangun dan menggunakan strategi spesifik untuk mengurangi konsekuensi negatif yang timbul karena ada tekanan (Folkman & Lazarus 1988)

Pengertian Strategi Koping Survival strategies: Coping strategies adalah upaya-upaya penyesuaian terhadap lingkungan (baik mikro, meso dan makro) yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan keluarga. Upaya-upaya ini meliputi penyesuaian ketersediaan sumberdaya, proses manajemen sumberdaya keluarga,dan penyesuaian standar hidup atau standar output/ target hidup yang akan dicapai dengan cara mengurangi stres dan mendapatkan pertolongan orang lain. Perilaku yang melindungi orang-orang dari pengalaman yang dapat membahayakan secara psikologis (Pearlin dan Schooler 1978; 1982).

Jenis Strategi Koping (Puspitawati 1998) Generating additional income Cutting back expenses Generating additional income

Jenis Strategi Koping (Berry 1979) Time Management Strategies Time saving Time buying

Jenis Strategi Koping (Berry 1979) Time Saving Time Buying Time-buying consumer (strategi menggunakan time saving meals seperti mengekonomisasi waktu dalam penyiapan makanan, membeli dalam jumlah besar makanan, menghindari antrian di toko, menunda belanja karena lagi musim belanja, belanja di toko kelontong, belanja makanan siap saji) Time saving shopping (strategi belanja dengan menggunakan katalog belanja, belanja melalui pesan antar atau pengiriman pos atau telepon).

Mekanisme Koping yang Berpusat pada Masalah (Stuart dan Sundeen 1991) Strategi Koping Mekanisme Koping yang Berpusat pada Masalah (Stuart dan Sundeen 1991) Konfrontasi (Confrontative) adalah usaha-usaha untuk mengubah keadaan atau menyelesaikan masalah secara agresif Isolasi adalah penarikan diri individu dari lingkungan atau tidak mau tahu tentang masalah yang dihadapi Kompromi adalah mengubah keadaan dengan hati-hati dengan cara meminta bantuan atau bekerja sama dengan keluarga dekat atau teman sebaya

Mekanisme Koping yang Berpusat pada Masalah (Lazarus dan Folkman 1984) Strategi Koping Mekanisme Koping yang Berpusat pada Masalah (Lazarus dan Folkman 1984) Planful problem solving yaitu melakukan usaha-usaha yang bertujuan untuk mengubah keadaan, diikuti pendekatan analitis dalam menyelesaikan masalah Confrontative coping yaitu bereaksi untuk mengubah keadaan yang dapat menggambarkan tingkat risiko yang harus diambil Seeking social support yaitu bereaksi dengan mencari dukungan dari pihak luar, baik berupa informasi, bantuan nyata, maupun dukungan emosional.

Strategi Koping Mekanisme Koping yang Berpusat pada Emosi (Stuart dan Sundeen 1991) Denial Rasionalisasi Kompensasi Represi Sublimasi Identifikasi Regresi Proyeksi Konversi Displacement

Strategi Koping Mekanisme Koping yang Berpusat pada Emosi (Lazarus dan Folkman 1984) Positive reappraisal (memberi penilaian positif) adalah bereaksi dengan menciptakan hal-hal yang bermakna positif dengan bertujuan untuk mengembangkan diri termasuk melibatkan diri dalam hal-hal yang religius. Accepting responsibility (penekanan pada tanggung jawab) yaitu bereaksi dengan menumbuhkan kesadaran akan peran diri dalam permasalahan yang dihadapi Self controlling (pengendalian diri) yaitu bereaksi dengan melakukan pengaturan baik dalam perasaan maupun tindakan Distancing (menjaga jarak) agar tidak terbelenggu oleh permasalahan Escape avoidance (menghindarkan diri) yaitu menghindar dari masalah yang dihadapi.

Strategi koping keluarga internal (intrafamilial) Mengandalkan kemampuan diri sendiri dari keluarga Penggunaan humor, yang menurut Hott (Friedman 1998) meliputi perasaan humor yang merupakan aset penting dalam keluarga karena dapat memberikan perubahan sikap keluarga terhadap masalah yang dihadapi Musyawarah bersama (memelihara ikatan keluarga) dengan cara mengatasi masalah bersama dengan keluarga . Fleksibilitas peran untuk mengatasi suatu masalah dalam keluarga dengan cara membedakan tingkat keadaan dan tingkat stres yang berbeda Normalisasi keluarga sehingga keluarga dapat melakukan koping terhadap sebuah stresor dalam jangka panjang

Strategi koping keluarga internal (ekstrafamilial) Mencari informasi dan pengetahuan yang berubungan dengan stresor Memelihara hubungan aktif dengan komunitas dengan menggunakan sistem dukungan sosial secara berkesinambungan, jangka panjang dan bersifat umum Mencari pendukung sosial dalam jaringan kerja sosial keluarga yang dapat diperoleh dari sistem kekerabatan keluarga, kelompok profesional, para tokoh masyarakat Mencari dukungan spiritual untuk mengatasi masalah dengan cara kepercayaan kepada Tuhan dan berdoa dalam mengatasi stres

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Image seorang ibu rumahtangga tradisional sejati yang selalu tinggal di rumah dengan anak-anaknya dan seluruh hidupnya dan energinya didedikasikan untuk keluarganya. Pandangan ekstrim lainnya yang berkaitan dengan image dari “supermom”, yaitu yang menghabiskan waktunya antara pekerjaan dan keluarganya dengan seimbang

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Image seorang ibu rumahtangga tradisional sejati yang selalu tinggal di rumah dengan anak-anaknya dan seluruh hidupnya dan energinya didedikasikan untuk keluarganya. Pandangan ekstrim lainnya yang berkaitan dengan image dari “supermom”, yaitu yang menghabiskan waktunya antara pekerjaan dan keluarganya dengan seimbang

Perempuan yang berada pada tahapan family life cycle awal Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Perempuan yang berada pada tahapan family life cycle awal Seorang ibu sangat dibutuhkan kehadiran fisiknya oleh anak bayi/ balitanya pada saat melakukan fungsi perawatan dan pemeliharaan Seorang ibu sangat dibutuhkan kehadiran fisiknya oleh anak bayi/ balitanya pada saat melakukan fungsi pendidikan dan sosialisasi Anak usia sekoah tidak butuh untuk digendong, dimandikan atau dirawat tubuhnya lagi, namun masih tetap butuh perlindungan melalui komunikasi dan interaksi interpersonal Kebutuhan biaya sekolah anak usia SD, fasilitas belajar dan fasilitas lainnya yang semakin meningkat dibandingkan dengan anak usia bayi/balita. sebaiknya perempuan yang berperan sebagai pekerja sekaligus sebagai ibu dan istri menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga

Ilustrasi strategi penyeimbangan keluarga dan pekerjaan. F W B C Ilustrasi strategi penyeimbangan keluarga dan pekerjaan. A: Keadaan seimbang antara tuntutan keluarga dan pekerjaaan C= Keadaan tuntutan pekerjaaan lebih besar daripada keluarga B= Keadaan tuntutan keluarga lebih besar daripada pekerjaaan A

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Tahapan keluarga yang mempunyai anak remaja Anak usia remaja SMP/ SMA (13-18 tahun) membutuhkan pendidikan dan sosialisasi anak melalui pendidikan karakter oleh ibu yang sangat tinggi. Usia remaja merupakan usia transisi menuju kedewasaan Kebutuhan sangat tinggi: komunikasi, interaksi, bonding yg baik antara orangtua dan anak Strategi: meningkatkan dan memantapkan karir lebih baik dibandingkan dengan tahapan siklus keluarga awal Kebutuhan biaya sekolah anak usia remaja SMP, fasilitas belajar dan fasilitas lainnya Membutuhkan pengawasan dan perlindungan dari pergaulan sosial yang negatif

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Tahapan keluarga yang mempunyai anak dewasa Kebutuhan sangat tinggi: komunikasi, interaksi, bonding yg baik antara orangtua dan anak Anak usia dewasa sudah tidak membutuhkan pengasuhan dari orangtua lagi Anak usia dewasa sudah mulai meninggalkan rumah orangtuanya Strategi: meningkatkan dan memantapkan karir lebih baik dibandingkan dengan tahapan siklus keluarga pertengahan pertama Kebutuhan biaya sekolah anak usia remaja SMP, fasilitas belajar dan fasilitas lainnya Membutuhkan pengawasan dan perlindungan dari pergaulan sosial yang negatif

Community Family Work Faith “BALANCING WORK AND FAMILY”, dengan tetap “Menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga”.

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan Prioritas ke Pekerjaan Pekerjaan adalah lebih prioritas dibandingkan dengan keluarga. Kepentingan keluarga (anak dan suami) dapat dikorbankan untuk kepentingan pekerjaan. Menyeimbangkan pekerjaan & keluarga Pekerjaan dan keluarga mempunyai tingkat prioritas yang sama. Tidak ada yang harus dikorbankan, baik kepentingan keluarga maupun kepentingan pekerjaan. Prioritas ke keluarga Keluarga adalah lebih prioritas dibandingkan dengan pekerjaan. Kepentingan pekerjaan dapat dikorbankan untuk kepentingan keluarga.. Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan Prioritas ke Pekerjaan Melakukan resiko apapun untuk kemajuan karir termasuk dipromosikan atau disekolahkan keluar kota. Melewatkan acara/ urusan keluarga yang sangat penting karena urusan pekerjaan. Menyeimbangkan pekerjaan & keluarga Kepentingan pekerjaan dapat dikombinasikan dengan optimalisasi fungsi keluarga. Istri bersepakat dengan suami untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Prioritas ke keluarga Melakukan resiko apapun untuk kepentingan keluarga meskipun resikonya apak dipecat dari pekerjaan. Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan

Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan Prioritas ke Pekerjaan Hal yang wajar jika istri tidak meminta ijin suami jika mendapat tugas lembur atau mendapat tugas ke luar kota. Menyeimbangkan pekerjaan & keluarga Suami membantu mengurus rumahtangga apabila istri sibuk dengan pekerjaan di tempat kerja. Istri berkompromi dengan suami apabila ada tugas lembur atau keluar kota, dan diputuskan bersama dengan baik. Prioritas ke keluarga Istri selayaknya meminta ijin suami apabila ada tugas di luar kota. Kalau suaminya tidak mengijinkan maka istri tidak akan berangka tugas keluar kota/lembur di kantor. Strategi Penyeimbangan Keluarga dan Pekerjaan

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Teori New Home Economics The household economy menjelaskan aktivitas ekonomi kolektif yang dilakukan oleh anggota rumahtangga (Ironmonger 1996) . Becker (1965) menyatakan bahwa teori New Home Economics memandang bahwa rumahtangga dapat berfungsi memproduksi dan mengkonsumsi barang dan jasa.

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Teori New Home Economics Fungsi utility atau fungsi utilitas adalah kegunaan fungsi dari barang dan jasa yang diproduksi dan dikonsumsi oleh rumahtangga/keluarga. Kegunaan (utility) akan mencapai titik maksimum apabila: dimana Zi = barang dan jasa yang diproduksi oleh anggota keluarga Maks U = u (Z1, Z2…..Zn),

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Asumsi Adanya Diminishing Marjinal Utility Membeli dan mengkonsumsi sebagai kegiatan yang sama Tidak ada perbedaan dalam hal waktu untuk kedua kejadian tersebut Produksi komoditi menggunakan barang dan jasa yang dibeli Produksi komoditi menggunakan waktu yang digunakan

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Kendala yang membatasi rumahtangga/ keluarga adalah keterbatasan uang dan nilai waktu yang tersedia. Dimana: I = pengeluaran untuk Xi + nilai waktu yang tersedia Te = waktu yang digunakan untuk produksi dan konsumsi w = nilai setiap unit waktu ~ tingkat upah I = P1X1 + P2X2 + …. PnXn + (te x w)

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Pengambil keputusan untuk memilih barang dan jasa bagi rumahtangga/ keluarga didasarkan pada preferensi atau taste dengan kendala full income (pendapatan penuh) dan fungsi produksi. I = Full Income constraint Y = Nilai barang + jasa yang dibeli L = Nilai waktu yang digunakan untuk produksi dan konsumsi dari komoditi yang diinginkan I = Y + L

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Alokasi waktu dan Nilai Waktu Dimana: T = Total waktu yang tersedia (24 jam) tw = Waktu kerja di pasar tenaga kerja te = Waktu produksi rumah tangga T = tw + te

Pemaknaan Aplikasi Teori Ekonomi Keluarga dalam Kehidupan Keluarga Nilai kerja Dimana: L = Nilai kerja te = Waktu kerja di pasar tenaga kerja w = Tingkat upah (wage) dengan asumsi sama untuk setiap saat L = te + W

Pemaknaan Teori New Home Economics dalam Kehidupan Keluarga Keluarga sebagai unit produksi dan konsumsi adalah agregat dari anggota keluarga Setiap anggota keluarga diasumsikan memiliki fungsi utilitas yang sama Utilitas keluarga akan mencapai maksimum apabila ada keseimbangan antara dari semua anggota keluarga Utilitas keluarga merupakan penjumlahan dari semua utilitas anggota keluarga

Apa yang harus diproduksi oleh keluarga ?

Keputusan produksi rumahtangga/ keluarga diputuskan dan dikomunikasikan bersama-sama oleh semua anggota keluarga. Utilitas dari komoditi yang diproduksi oleh anggota keluarga adalah mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga baik dari dimensi fisik, sosial, ekonomi, psikologis/ mental dan spiritual: a. Mewujudkan kualitas anak yg baik b. Mewujudkan kualitas perkawinan yg harmonis. c. Mewujudkan kepemilikan materi yg berkecukupan d. Mewujudkan lingkungan hidup yg sehat. e. Mewujudkan peran keluarga yg berguna bagi lingkungan.

Bagaimana sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi keluarga yang tersedia dipergunakan untuk memproduksi barang-barang?

Sumberdaya keluarga harus dipergunakan secara optimal dalam menghasilkan produksi rumahtangga untuk mewujudkan tujuan keluarga. Salah satu cara keluarga dalam meningkatkan rasa kebersamaan dan kebahagiaan adalah dengan cara misalnya menonton bioskop. Salah satu cara keluarga dalam meningkatkan kualitas anak adalah dengan cara mengasuh anaknya dengan baik. Pendekatan Marginal Utility bertitik tolak dari anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap keluarga/konsumen dapat diukur dengan satuan. Sedangkan pendekatan Indifference Curve mengatakan bahwa tingkat kepuasan konsumen dapat lebih tinggi atau lebih rendah.

Untuk siapa konsumsi rumahtangga diproduksi atau bagaimana barang-barang tersebut dibagikan ke seluruh anggota keluarga?

Produksi rumahtangga diproduksi oleh semua anggota keluarga dan dinikmati untuk semua keluarga. Suami sebagai kepala keluarga dan sebagai pemimpin keluarga wajib untuk mengatur produksi rumahtangga dan membagi produksi rumahtangga secara adil sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga. Suami dan istri bersama sama memelihara, mengatur, mengontrol dan mengevaluasi serta mengalokasikan semua manajemen sumberdaya keluarga dalam proses produksi rumahtangga. Harus ada alokasi kekuasaan/ kewenangan dalam pengambilan keputusan, alokasi solidaritas, dan alokasi akses/ kontrol/ partisipasi/ manfaat atas semua sumberdaya keluarga

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan X= Komoditi Rumahtangga/Keluarga X1 X2 I2 I1 Budget line Y= Komoditi Pekerjaan I3 I4 Y1 A C B Kurva Indifference X3 O Garis anggaran (budget line) dan kurva indifference (indifference curve) antara konsumsi komoditi X (keluarga) dan konsumsi komoditi Y (pekerjaan) (merujuk pada Boediono 1985; Clower et al. 1988).

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Apabila seorang perempuan ingin mengkonsumsi komoditi X (produksi rumahtangga/ keluarga) maka semua sumberdayanya (materi, waktu, ide, pikiran, tenaga) akan dialokasikan untuk mengkonsumsi komoditi X (rumahtangga/ keluarga) dan akan memperoleh sejumlah konsumsi . Sebaliknya, apabila seorang perempuan ingin mengkonsumsi komoditi Y (pekerjaan) maka semua sumberdayanya akan dialokasikan untuk mengkonsumsi komoditi Y dan akan memperoleh sejumlah konsumsi . Seorang perempuan juga dapat mengkombinasikan konsumsi komoditi X dan Y yang ditunjukkan oleh garis lurus yang menghubungkan dan . Garis ini dapat dikatakan sebagai garis anggaran atau budget line.

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Tingkat kepuasan yang maksimum akan dicapai apabila seorang perempuan menggunakan semua sumberdayanya untuk mengkonsumsi komoditi rumahtangga/ keluarga sebesar OX1 dan mengkonsumsi komoditi pekerjaan sebesar OY1. Di titik A itulah terjadi titik keseimbangan (equilibrium) persinggungan antara kurva indifference yang tertinggi yang dapat dijangkau oleh budget line. Kurva indifference yang semakin menjauh dari titik 0, maka perempuan akan semakin puas (I2 > I1; I3 > I2; I4 > I3) karena kurva indifference yang semakin menjauh dari titik ) membutuhkan persinggungan budget line yang semakin bergeser ke kanan.

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Di Titik A seorang perempuan akan mencapai tingkat kepuasan total (total utility). Pada tingkat produksi OX1, maka setiap tambahan konsumsi 1 (satu) unit X akan memberikan tambahan kepuasan (yang dapat dinilai dengan uang) sebesar X1B, sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk satu unit tersebut adalah X1A (=OPx). Sehingga ada tambahan kepuasan netto dari perempuan sebesar AB bila perempuan tersebut mengkonsumsi lebih banyak X.

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Efek perubahan harga terhadap jumlah yang dikonsumsi dapat dibedakan menjadi efek substitusi (substitution effect) dan efek pendapatan (income effect). Efek total dari penurunan harga barang X dari Px menjadi Px' dapat dipecah menjadi: X1X2 = Efek substitusi; kenaikan konsumsi X karena adanya substitusi Y dengan X, hal ini disebabkan harga X relatif lebih murah dibandingkan dengan harga Y. X2X3 = Efek income adalah kenaikan konsumsi X yang disebabkan oleh kenaikan income riil karena turunnya harga X.

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Penurunan aktivitas untuk K (keluarga) dalam bentuk alokasi waktu, energi, dan lainnya, akan menurunkan kualitas konsumsi keluarga seperti kualitas pengasuhan anak (child care) (asumsi ceteris paribus), kualitas tumbuh kembang anak (aspek kognitif, psiko-sosial/ emosional/ mental/ spiritual/ behavioral), kualitas perkawinan, dan kualitas bonding, kualitas interaksi dan kualitas komunikasi seluruh anggota keluarga yang berdampak terhadap penurunan human capital dalam sistem keluarga tersebut yang akhirnya dapat terancam konflik keluarga, perceraian, stres dan kekerasan dalam rumahtangga

Pemaknaan Teori Ekonomi Terhadap Strategi Penyeimbangan Keluarga dn Pekerjaan (Balancing Work and Family) pada Perempuan Penurunan aktivitas untuk P (pekerjaan) dalam bentuk alokasi waktu, energi, dan lainnya, akan menurunkan kualitas konsumsi terhadap karir seperti manajerial (asumsi ceteris paribus), kualitas pekerjaan profesional, penurunan pendapatan yang berdampak terhadap penurunan human capital dalam sistem pekerjaan profesional yang akhirnya dapat terancam dipecat dari pekerjaan dan lebih jauh lagi berdampak terhadap konflik keluarga, perceraian, stres dan kekerasan dalam rumahtangga

Pertimbangan Analisis Benefit Cost Ratio dalam Pengambilan Keputusan Keluarga Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah kemampuan anggota keluarga untuk memutuskan sesuatu untuk kepentingan bersama. Pengambilan keputusan keluarga merupakan pengaruh yang komplek antara individu-individu dalam keluarga yang mencerminkan saling ketergantungan antara pilihan pribadi dan pilihan kolektif.

Pertimbangan Analisis Benefit Cost Ratio dalam Pengambilan Keputusan Keluarga B/C Alternative 1 > B/C Alternative 2, maka pilih Alternative 1 B/C Alternative 2 > B/C Alternative 1, maka pilih Alternative 2 B/C Alternative 1 = B/C Alternative 2, maka pilih mana saja Alternative terbaik Alternatif 1 Melanjutkan studi Doktoral ke luar negeri Alternatif 2 Melanjutkan studi Doktoral di dalam negeri Benefit (Keuntungan) Alumni luar negeri adalah standar internasional. Mendapat banyak teman dan langsung menjadi jaringan internasional. Lebih siap berargumentasi dalam bahasa Inggris. Belajar dari sumber pertama. Lebih menambah kompetensi dan profesionalisme. Cost (Biaya) Meninggalkan keluarga selama 3-4 tahun. Anak tidak terurus fisik dan mental. Anak kurang menghargai/menurut. Resiko anak menjadi nakal. Resiko ‘kehilangan’ suami dan anak. Resiko suami kawin lagi. Butuh biaya besar. Komunikasi keluarga tidak efektif Tidak ada kebersamaan keluarga. Tidak usah meninggalkan keluarga. Tidak beresiko suami/anak ‘hilang’. Biaya relatif lebih murah. Sambil bekerja, belajar & berkeluarga (3-b’s). Anak terjamin tumbuh dan kembang . Anak lebih ‘sayang’. Suami lebih menghargai. Dapat mengatur rumahtangga. Karir & keluarga berjalan berbarengan . Alumni dalam negeri belum tentu standar internasional. Kurang banyak teman internasional dan belum menjadi jaringan internasional. Kurang siap berargumentasi dalam bahasa Inggris. Menyia-nyiakan kesempatan emas & langka. Kurang menjadi bagian jaringan internasional. Kurang dapat fokus karena adanya peran ganda. Apa keputusannya?? Pusiiiiiiiiiiing !!!!!!!!! memilihnya Bicarakanlah semua proses pertimbangan benefit cost ratio ini dengan suami, anak, dan bila perlu dengan keluarga besar; Pikirkanlah dengan matang apapun keputusan yang akan diambil, dengan mempertimbangkan semua sumberdaya keluarga (materi maupun non materi); Resiko apapun harus ditanggung bersama terutama oleh suami dan istri; Harus diniatkan bahwa tujuan perempuan untuk melanjutkan studi doktoral adalah untuk kesejahteraan keluarga dan pengoptimalan kompetensi individual perempuan agar bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga dan masyarakat.

Pertimbangan Analisis Benefit Cost Ratio dalam Pengambilan Keputusan Keluarga B/C Alternative 1 > B/C Alternative 2, maka pilih Alternative 1 B/C Alternative 2 > B/C Alternative 1, maka pilih Alternative 2 B/C Alternative 1 = B/C Alternative 2, maka pilih mana saja Alternative terbaik Alternatif 1 Bekerja di luar rumah, berperan ganda Alternatif 2 Tidak bekerja, menjadi ibu rumahtangga saja Benefit (Keuntungan) Dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga. Merasa diri berguna dan mengaktualkan potensi dan kompetensi diri. Dapat berinteraksi dengan orang lain di tempat kerja dan menjadi bagian dari jaringan kerja. Menambah wawasan dan pembelajaran hidup. Memberi contoh pada anak. Cost (Biaya) Harus meninggalkan rumah secara rutin selama beberapa jam setiap hari kerja. Meninggalkan anak untuk dirawat/dijaga orang lain. Ada resiko anak terganggu tumbuh dan kembangnya. Ada resiko suami tidak bahagia. Rumah kurang terurus. Resiko menimbulkan konflik peran. Resiko pulang malam/keluar kota. Interaksi dengan anak dan keluarga akan terjamin. Menjadi ibu rumahtangga adalah kebanggaan dan amanah agama. Resiko anak terganggu tumbuh kembang sangat minimal. Resiko suami tidak bahagia sangat minimal. Rumah terawatt; makanan terjamin. Tidak sering meninggalkan rumah Resiko konflik peran sangat minimal. Tidak punya kontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga. Kurang punya kesempatan untuk mengaktualisasikan kompetensi. Kurang dapat berinteraksi dengan jaringan kerja. Wawasan dan pembelajaran sangat terbatas. Kurang dapat melatih cara mengatasi peran ganda. Mobilitas terbatas. Kurang punya pengalaman tentang kondisi pekerjaan profesionalisme. Apa keputusannya?? Pusiiiiiiiiiiing !!!!!!!!! memilihnya Bicarakanlah semua proses pertimbangan benefit cost ratio ini dengan suami; Apabila suami sudah mencukupi nafkah materi, maka pertimbangan pengambilan keputusan akan berbeda dibandingkan dengan keadaan apabila suami tidak mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga; Harus diniatkan bahwa tujuan perempuan untuk bekerja adalah untuk kesejahteraan keluarga dan pengoptimalan kompetensi individual perempuan agar bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga dan masyarakat; Harus ada pertimbangan bahwa perempuan bekerja bukan untuk menandingi/melawan suami.

Jumlah Produksi X2 (Pekerjaan) Jumlah Produksi X1 (Keluarga) Pemaknaan Teori Pareto Optimum dalam balancing work and family dalam Keluarga yang Responsif Gender The Production Contract Curve Jumlah Produksi X2 (Pekerjaan) 4 A F 1 3 2 Jumlah Produksi X1 (Keluarga) B (X11 , X42) C (X21 , X32) D (X31 , X22) E (X41 , X12) Production Possibilities Frontier antara produksi keluarga dan pekerjaan dalam rumahtangga (merujuk pada Clower et al. 1988: 448).

Pemaknaan Teori Pareto Optimum dalam balancing work and family dalam Keluarga yang Responsif Gender General Equilibrium produksi keluarga dan pekerjaan antara suami dan istri (merujuk pada Clower et al. 1988: 445)

Pemaknaan Pareto Optimum Kurva Kontrak Produksi dapat dimaknai sebagai aplikasi “kontrak perkawinan” antara laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri dalam membentuk rumah tangga dan menjalankan peran dan fungsi untuk menghasilkan produksi rumah tangga.

Pemaknaan Pareto Optimum Kurva Kontrak Produksi juga dapat dipahami sebagai wadah kegiatan kerjasama dan kemitraan suami dan istri dalam menjalankan peran dan fungsi dalam keluarga untuk mewujudkan tujuan keluarga. Kurva kontrak produksi juga merupakan kegiatan “barter sumber daya manusia antara suami istri” yang meliputi barter materi, ide, pikiran, waktu, perasaan, komitmen, konsensus, empati, simpati, keinginan pribadi, kesukaan pribadi, kebiasaan diri, dan rasa saling berkorban satu dengan yang lainnya.

Bagaimana seorang perempuan (istri) ingin meningkatkan kepuasan hidup dalam memproduksi komoditas pekerjaan semaksimal mungkin, tetapi tidak mengurangi tingkat kepuasan hidup suami dan anak-anaknya? Di ujung hak asasi seorang istri, ada batas ujungnya hak asasi suami dan anaknya. Apabila perempuan ingin meneruskan studi ke jenjang yang lebih tinggi, atau mendapat promosi jabatan untuk posisi di luar kota, atau mau menambah jam kerja dan lebih fokus ke pekerjaan, atau ingin mencalonkan menjadi anggota legislatif atau ingin wirausaha dengan lebih fokus ke pekerjaan, harus dipertimbangkan apakah keinginan perempuan ini akan member manfaat bagi semua anggota keluarganya. Perlu dikomunikasikan dengan suami dan anak-anaknya, apakah suami dan anak siap menerima risiko bersama apabila ibunya lebih memfokuskan ke pekerjaan. Apabila perempuan masih mempunyai anak bayi dan balita atau anak cacat dan berkebutuhan khusus, maka keputusan untuk meningkatkan pekerjaan bagi perempuan harus mempertimbangkan permasalahan dan potensi keluarga. Apabila suami mempunyai pekerjaan yang mapan dan sangat mampu untuk mencukupi semua kebutuhan anggota keluarga, hal ini harus menjadi pertimbangan dalam “barter kepentingan” antara suami dengan istri.

Pemaknaan Teori Pareto Optimum dalam balancing work and family dalam Keluarga yang Responsif Gender Aplikasi general equilibrium pda produksi dalam kehidupan keluarga (merujuk pada Clower et al. 1988: 447).

”Pendekatan penyeimbangan keluarga dan pekerjaan merupakan strategi dalam mengkombinasikan aplikasi kepentingan konsep gender dan keluarga melalui pendekatan praktikal penyeimbangan keluarga dan pekerjaan”. ” Eksistensi seorang perempuan untuk dapat berkarir dengan baik dan mempunyai produktivitas tinggi dalam bekerja, tidak terlepas dari dukungan keluarganya, terutama dukungan suaminya. Dukungan suami disini meliputi dukungan moril dan materiil serta dukungan tenaga dalam membantu pekerjaan domestik di rumah (men help women’s domestic chores). Laki-laki berusaha untuk membantu pekerjaan rumah karena perempuan bekerja dan hal ini sangat berbeda keadaannya dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu”.