JAWA TIMUR
ORGANISASI Organisasi Pola hubungan kerjasama / aktifitas bersama dari 2 orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
SEJARAH PARI ASRO 1952 IKASRI ( IKAtan Asisten Radiologi Indonesia ) 1956 21 Oktober PARI ( Persatuan Asisten Radiologi Indonesia ) 1980 1984 di Jakarta Kongres Persatuan Ahli Radiografi Indonesia 2008 AHU – 81.AH.01.06 Th 2008
Ketua Umum PARI Pusat Hans Sendok 1956-1982 Drs. WH . Manulang 1982-1986 DRS J. Dahjono, B.Sc 1986-1990 Drs. Komang Suganda , M.Pd 1990-1994 Drs. Sholeh Mursyid, M.Si 1994-2003 Abdul Gamal S, S.Skm. M.K 2003-2014 Letkol CKM Ode U. Naharudin, S.H . M.H.Kes 2014 -2015 DR. Sugiyanto, S.Pd.,M.App.Sc ( MRI ) 2015- 2019
Ketua Pengda PARI Jatim Soegardo Indra P , B.Sc., S.E.,M.Kes 1994 - 2007 Bambang Wahono, Amd.Rad.,MBA 2007 -2015 ( 2 Periode ) R. M. Halil, Amd.Rad, S.T 2015- 2023 ( 2 Periode
Pengertian Visi & Misi Visi Impian, Cita – cita atau nilai inti sebuah organisasi Misi Tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan visi tersebut / pencapaian misi
VISI & MISI PARI Pusat Visi Bersatu & Bermartabat Misi Meletakkan semangat kebersamaan sebagai dasar organisasi yang kuat untuk mencapai tujuan Meningkatkan kesejahteraan anggota dengan memperhatikan keberagaman dan potensi untuk terus berkarya Menjali persahabatan dengan komunitas radiografer internasional
Visi & Misi PARI Jatim Visi Profesional, Amanah, Responsif, Inovatif Penguatan fungsi engurus serta anggota aktif dan peduli terhadap OP, Serta membangun networking dengan OP lain / Institusi pemerintah terkait Terus dan selalu meningkatkan kompetensi radiografer dengan melaksanakan kegiatan pelatihan / workshop, Seminar, Lokakarya dan sejenisnya Mengupayakan dengan mengutamakan kesejahteraan anggota sesuai dengan kompetensinya
Perangkat Organisasi PARI Perangkat Organisasi PARI AD / ART Pengurus Sekretariat Papan Nama Atribut Atribut Pari Logo Pari Pataka ukuran 105 x 90 cm berbentuk segi lima/ Bendera PARI Mars & Hymne PARI Jas PARI warna biru muda jenis bellini levis high class / Batik PARI
Tujuan kegiatan Landak Mengetahui struktur organisasi alur proses dalam berorgansasi serta menambahkan dasar – dasar ilmu manajemen dalam berorganisasi Membentuk teamwork yang solid baik di internal bidang antar bidang dalam pengda / Pengcab , serta antara pengda , korwil, dan cabang Membentuk karakter kepemimpinan agar bisa memberikan kontribusi yang terbaik buat PARI daerah / cabang Agar para pengurus memahami tugas pokok dan fungsinya sehingga daat menjadi pengurus pari yang Profesional, Amanah , Responsif & Inovatif
Struktur dan Tata Kelola Organisasi PARI Pusat 34 Pengda PEMBINA PENASEHAT KETUA PARI JATIM WAKA 1 BIDANG PSDR BIDANG APIK WAKA 2 BIDANG PUPG BIDANG RINGKAS SEKRETARIS BENDAHARA WAKA 3 BIDANG POP BIDANG AKEK WAKA 4 BIDANG HUMAS BIDANG SAKTI PENDEKAR
Struktur dan Tata Kelola Organisasi PEMBINA PENASEHAT KETUA WAKA 1 WAKA 2 WAKA 3 WAKA 4 PENDEKAR
WAKA 1 KORWIL 1 Cab. Surabaya I . A Cab. Madura I . B KORWIL 2 Cab. GRESIK II . A Cab. LAMONGAN II . B Cab. BOJONEGORO II . C Cab. Tuban II . D
WAKA 2 KORWIL 3 Cab. SIDOARJO III . A Cab. PASURUAN III . B Cab. PROBOLINGGO III. C KORWIL 4 Cab. MOJOKERTO IV . A Cab. JOMBANG IV. B Cab. NGANJUK IV.C
WAKA 3 KORWIL 5 Cab. MALANG RAYA V . A Cab. BLITAR V. B KORWIL 6 Cab. KEDIRI VI. A Cab. TULUNGAGUNG VI. B Cab. TRENGGALEK VI. C
Cab. MADIUN MAGETAN VIII. A WAKA 4 KORWIL 7 Cab. LUMAJANG VII . A Cab. JEMBER SI BON VII . B Cab. BANYUWANGI VII. C KORWIL 8 Cab. MADIUN MAGETAN VIII. A Cab. PONOROGO VIII. B Cab. NGAWI VIII. C Cab. PACITAN VIII. D
Berkaitan dengan Proker Cabang Pengcab Wajib membuat Proker dengan mengacu pada Proker Pengda yang sudah diputuskan dalam Rakerda. Proker Cabang wajib disosialisasikan kepada anggota baik melalui pertemuan rutin ataupun medsos cabang bila sudah ada dan memungkinkan. Cabang wajib ber audiensi dengan kepala daerah / Instansi terkait , berkaitan dengan susunan kepungurusan progam kerja serta kemungkinan bekerja sama / mendapat suport dari kepala daerah / instansi terkait ( Komunikasi dan networking ). Cabang wajib memiliki database yang benar dan akurat tentang keanggotaan , STR / SIP angggota, modalitas pesawat X – Ray yang dimiliki, Perizinan Bapeten, anggota yang memiliki kompetensi lain semisal PPR.
Berkaitan dengan Proker Cabang Pengcab wajib membuat pertemuan anggota minimal 3 bulan sekali bagi cabang dengan jumlah anggota maksimal 50 , 4 bulan sekali bagi yang beranggotakan 50 – 100 orang , 6 bulan sekali bagi cabang yang beranggotakan diatas 100 orang. Pertemuan wajib diisi presentasi ilmiah. Bagi cabang yang memiliki anggota diatas 100 wajib membuat kepungursan anak cabang ( yang di S.K kan oleh Ketua cabang ) dengan struktur keanggotaan ada ketua , wakil ketua , sekretaris, dan Humas ) Pengcab wajib membuat laporan kegiatan kerja / bulan sekali ke pengda PARI Jatim dengan mengetahui Ketua Korwil (paraf)
Tugas Ketua / Pengurus Korwil Menjadi koordiantor bagi ketua / pengurus cabang di dalamnya sesuai pembagian wilayah yang ditetapkan Oleh pengda PARi Jatim Menjadi penghubung antara Pengda ARI Jatim ( melalui Waka / dengan ketua / pengurus cabang dalam wilayahnya ) Bersama Waka yang menjadi atasan langsung menjadi penanggung jawab seluruh kegiatan pengcab pari dalam wilayahnya Menjadi inisiator dan motivator dalam menyiapkan program kerja yan akan dilaksanakan dengan wilayahnya ( kerjasama seluruh cabang )
Alur Pengajuan SKP / Proker lainnya dari cabang Panitia lokal Ketua Cabang ketua korwil Waka yang membawahinya Ketua Pengda Bidang terkait dikaji Pengajuan SKP ke Pusat SKP turun Bidang terkait Waka korwil cabang panitia
Spirit for organisation Kepemimpinan & Organisasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan , organisasi melatih leadership , leadership menjamin kelangsungan organisasi Walau organisasi memiliki sistem yang tertata , jika kebersamaan di dalamnya memudar , lambat laun organisasi itu juga ikut memudar Bagi generasi muda , organisasi adalah senjata utama melatih kemampuan memimpin Dalam organisasi Cuma terdapat seorang leader , tai jiwa leadership harus dimiliki seluruh pengurus
Spirit for organisation Tanpa komunikasi yang baik , sebuah organisasi hanya akan menjadi rumah besar yang kumuh dan tak berisi Seperti manusia , organisasi sangat butuh semangat , upaya dalam membangkitkan dan mempertahankan semangat organisasi , sangat menentukan kelangsungan organisasi itu sendiri Sebuah organisasi itu seperti keluarga , jika organisasi kita tidak seperti keluarga , maka dipastikan akan berantakan Semua posisi dan organisasi , adalah penting , jika tidak percaya tempatkanlah orang yang kurang bermutu di dalamnya maka dipastikan seluruh bagian organisasi akan terguncang
Spirit for organisation Untuk menyelesaikan permasalah organisasi terkadang dibutuhkan teori. Teori menejemen yang canggih, tetapi terkadang Cuma dibutuhkan komunikasi yang sederhana Perubahan sering terjadi di sekitar kita , jika menguntungkan untuk organisasi kita harus segera memasuklan perubahan – perubahan tersebut ke dalamnya , sebelum semuanya terlambat Sebuah konflik kecil bisa membesar dengan tiba - tiba dan menghancurkan organisasi , sebaliknya konflik besar terkadang menyadarkan kita tentang pentingnya organisasi dalam hidup kita
Spirit for organisation Seni menyelesaikan konflik adlah seni yang wajib dipelajari oleh semua pengurus , dan sistem manajemen konflik adalah sistem yang sebaiknya dimiliki sebuah organisasi Untuk membentuk kebersamaan dalam organisasi libatkan seluruh anggota dalam berbagai kegiatan baik dalam kegiatan proker maupun kegiatan insidentil.