ZAMAN BATU TENGAH ( MESOLITIKUM ) 2 K K E O L O M P ZAMAN BATU TENGAH ( MESOLITIKUM ) ALIYAH NAJWA / 04 CALLISTA FELISYA / 07 NAMA ANGGOTA CESYA CATHERINE / 09 FRANSISKA ANGELIKA / 15 MELINA VANIATAN / 24 PATRICIA GLORIA D.T / 27
FAKTOR PERKEMBANGAN BUDAYA PENGERTIAN FAKTOR PERKEMBANGAN BUDAYA KEHIDUPAN CIRI-CIRI MANUSIA PENDUKUNG KEBUDAYAAN PENINGGALAN ALAT-ALAT
1 PENGERTIAN Zaman mesolitikum merupakan zaman batu madya atau tengah Berasal dari bahasa Yunani Mesos = tengah lithos = batu Zaman batu madya ini adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara paleolitik ( zaman batu tua ) dan neolitik ( zaman batu muda ). Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya “Zaman Prasejarah” yang diterbitkan tahun 1865.
KENAPA DIKATAKAN TENGAH SIH ?? Ini karena diperkirakan terjadi pada masa holosen yang terjadi sekitar 10.000 tahun lalu. Di zaman batu tengah ini, dipercaya kalau manusia pra sejarah masih menggunakan batu untuk alat sehari-hari. KENAPA DIKATAKAN TENGAH SIH ??
PERKEMBANGAN BUDAYA YANG CEPAT PADA ZAMAN INI DIDUKUNG OLEH 2 FAKTOR : 1 Keadaan alam pada masa ini relatif stabil sehingga manusia bisa hidup dengan suasana yang lebih tenang, dengan begitu mereka dapat mengembangkan kebudayaan mereka. 2 Manusia pendukung kebudayaan mesolitikum yaitu homo sapiens lebih cerdas dari pendahulunya.
Kehidupan Zaman Mesolitikum Mereka masih memenuhi kebutuhan keseharian dengan mengumpulkan makanan dan juga berburu. Sehingga di lokasi tersebut banyak ditemukan peninggalan kebudayaan manusia pada zaman itu. Tapi, pada zaman ini manusia lebih cerdas dibandingkan dengan para pendahulunya. 1 5 4 3 2 Mereka sudah mulai menetap dan membangun tempat tinggal yang semi nomaden dan mulai bercocok tanam meski dengan cara yang sederhana. Lokasi yang mereka tempati umumnya di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa ( abris sous roche ).
Manusia purba pada zaman ini masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari tulang dan tanduk hewan untuk digunakan sehari-hari. 7 6 9 8 Benda-benda hasil budaya mesolitikum yang ditemukan, diantaranya adalah kapak genggam Sumatera, flake di daerah Toala, alat dari bahan tulang di Sampung. Alat-alat pada zaman mesolitikum banyak ditemukan di pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara bagian timur. Manusia yang hidup di zaman batu tengah ini sudah mempunyai kemampuan untuk membuat gerabah dari bahan tanah liat.
Ciri-ciri Zaman Mesolitikum Sudah tidak lagi nomaden atau sudah mempunyai tempat tinggal yang semi permanen seperti di goa dan di pantai. Sudah mempunyai kemampuan untuk bercocok tanam walaupun masih menggunakan cara yang sederhana. Sudah bisa membuat kerajinan dari gerabah. Masih melakukan food gathering ( mengumpulkan makanan ) Alat-alat yang dihasilkan, yaitu alat-alat yang terbuat dari batu dan masih kasar. Ditemukan sampah dapur yang disebut kjokkenmoddinger.
Manusia Pendukung Zaman Mesolitikum Salah satu jenis manusia pendukung zaman mesolitikum adalah bangsa melanosoid. Bangsa ini menyerupai nenek moyang orang Sakai, Aeta, Aborigin dan juga Papua.
Kebudayaan Peninggalan Zaman Mesolitikum Abris Sous Roche Goa tempat tinggal para manusia purba zaman mesolitikum Fungsinya yaitu sebagai rumah atau tempat berlindung dari cuaca dan binatang buas Pertama kali diselidiki oleh Dr. Van Stein Callenfels tahun 1928-1931 di goa Lawa. Kjokkenmoddinger ( sampah dapur ) istilah yang berasal dari bahasa Denmark, yaitu Kjokken yang artinya dapur dan modding artinya sampah. Penemuan ini menjadi buktu bahwa manusia purba sudah mulai menetap atau sudah tidak nomaden lagi. Pada tahun 1925 dr. P.v. Van Stein Callenfels melakukan penelitian pada kjokkenmoddinger. Kemudian ia menemukan kapak genggam yang berbeda dengan kapak genggam pada zaman paleolitikum.
Kebudayaan tulang dari Sampung Kebudayaan Bacson-hoabinh Karena sebagian besar yang ditemukan adalah alat yang terbuat dari tulang, maka para arkeolog menyebutnya sebagai sampung bone culture. Kebudayaan Bacson-hoabinh Merupakan kebudayaan yang ditemukan didalam bukit-bukit kerang dan goa di Indo-China, Sumatera Timur, dan Melaka. Terdapat alat seperti batu giling yang ditemukan di goa itu. Peninggalan ini unik, karena jika ada orang yang meninggal mayatnya diposisikan berjongkok kemudian diberi cat warna merah. Tujuannya yaitu supaya mengembalikan hayat kepada mereka yang masih hidup. Kebudayaan Toala sebagian besar kebudayaan Toala membuat alatnya dari batu yang menyerupai batu api dari Eropa, seperti kaleson, jaspis, obsidian, dan kapur. Dan jika ada yang meninggal, ia akan dikuburkan dalam goa dan kalu tulangnya telah mengering, akan diberikan kepada keluarganya sebagai kenang-kenangan. Biasanya dibuat dalam bentuk kalung.
Alat Zaman Mesolitikum 1 Pebble Sumatera ( kapak genggam Sumatera ) 2 Hachecourt ( kapak pendek ) 3 Pipisan ( batu penggiling + landasannya).
Foto Manusia di Zaman Mesolitikum
Foto Peninggalan Kebudayaan Mesolitikum Kapak Sumatera Kapak Pendek Kjokkenmoddinger Batu Pipisan
Abris Sous Roche Sampung Bone Culture