JOURNAL READING TETANUS : PATHOPHYSIOLOGY, TREATMENT, AND THE POSSIBILITY OF USING BOTULINUM TOXIN AGAINST TETANUS-INDUCED RIGIDITY AND SPASMS Bjornar.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Advertisements

PENANGANAN KOMPREHENSIF DAN HOLISTIK TETANUS
Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
TETANUS M. Atoillah.
STRUKTUR HEWAN (SISTEM SARAF &PEREDARAN DARAH PADA MAMALIA)
PENYAKIT TROPIS & INFEKSI I
ENCEPHALITIS.
Dr.Galuh Ramaningrum,Sp.A SMF Anak RS.Tugurejo
ANATOMI & FISIOLOGI chapter 1 : MUSCLE
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Milk Fever dan Bloat.
Tetanus pada Orang Dewasa
Pemberian intravena berulang
STUDI KASUS PENGKAJIAN FISIK
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
TETANUS OLEH : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR
TETANUS NEONATORUM Ahmad buchori Ananta yandini Linda rahayu
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
Oleh Dr. Nugroho Susanto
INFEKSI BAKTERI ANAEROB FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
NEUROTRANSMITER.
Santi susanti nim :
DASAR – DASAR ANESTESIA I
Disusun oleh : Felyani Ali
Sistem Organ dan Fungsinya
Oleh : Nindita Putri Nirwasita 5B
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
Neurobehavior II Stephanie D. A.
SISTEM ORGAN & FUNGSINYA
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Cara-cara Pemberian Obat
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
dr. Djoko Santoso , M.Kes, DAHK
BENDA ASING DI SALURAN NAFAS
MANIFESTASI KLINIS TETANUS PADA PENYAKIT ORAL
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
Sistem Organ & Fungsinya
POLIOMYELITIS Oleh: Dewi Rini Astuti Zega, SST
Jhanis cahyo Rahmanto M. Reyhan Emiriel M. Umar Abdul Aziz XI-IPA 2
Silvia rahmayani KEHAMILAN DENGAN PMS.
Sindrom Guillain–Barré
Dr.Abdul Ghofir,SpS(K) Department of Neurology Gadjah Mada University
Komplikasi Tetanus Inas Amalia
Om Swastyastu.
Perawatan bayi baru lahir
ENCEPHALITIS.
Disusun oleh : Savira syifa M. Frizasqy Nabila Bestari
MYASTHENIA GRAVIS.
KULIAH SENIN Pkl – BLOK TROPMED
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Calsium ( Ca ).
Tetanus Laporan Kasus Penyaji : Ali Napiah Nasution
PENYAKIT RABIES.
DISTONIA AKUT PADA PASIEN SKIZOFRENIA
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
dr. Nurtakdir Setiawan, Sp.S
TETANUS NEONATORUM Suharyo.
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
ABSES GIGI.
KERACUNAN STRYCHNIN KELOMPOK 2. Isep Ramdan Ayuni Stevia Nurul Febriana Safitri Ni Putu Devi W
Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBCUTAN NAMA: 1.Anita kristiani waruwu 2.Indah sari ridwan kiah 3.Putri bungsu 4.Rizky rahmadani pane.
Tuberculosis Peritonitis pada Pasien Cerebral Palsy: Kendala dalam Diagnosis dan Manajemen Pembimbing : dr. Bekti Safarini, Sp. Rad. JOURNAL READING KOAS.
Transcript presentasi:

JOURNAL READING TETANUS : PATHOPHYSIOLOGY, TREATMENT, AND THE POSSIBILITY OF USING BOTULINUM TOXIN AGAINST TETANUS-INDUCED RIGIDITY AND SPASMS Bjornar Hassel Department of neurology, Oslo University Hospital-Rikshospitalet, 0027 Oslp, Norway Pembimbing : dr. Nur Takdir Setiawan, Sp.S. M. SC Oleh : Anindita Farhana Balqis 1820221082

I. abstract

Clostridium Tetani Gejala Tetanus Toxin Botulinum Kekakuan otot dan kejang. Sering bermanisfestasi sebagai : Trismus Disfagia Opistotonus kekauan dan spasme pada otot pernapasan Otot laring, otot abdomen, yang dapat menyebabkan gagal napas Trismus -> duntikan toksin botulinum ke dalam masseter dan temporalis muscle.

I. Introduction II. Pathophysiology of tetanus toxin III I. Introduction II. Pathophysiology of tetanus toxin III. Symtomatology of tetanus IV. Treatment of tetanus

Insiden global tetanus diperkirakan sekitar 1 juta kasus/ tahun I. Introduction Insiden global tetanus diperkirakan sekitar 1 juta kasus/ tahun This Review discusses the possibility of using botulinum toxin for tetanus-induced rigidity and spasms in the context of the pathophysiology, symptomatology, and medical treatment of Clostridium tetani infection

II. Pathophysiology of tetanus toxin Paralisis flaksid akibat gangguan pelepasan asetilkolin di taut serat otot. Tetanus toksin dapat menyebar secara rettograde di LMN -> medula spinalis serta batang otak II. Pathophysiology of tetanus toxin C. Tetani masuk kedalam tubuh, toksin yang dihasilkan dapat menyebar melalui pembuluh darah dan saluran limfatik. Toksin juga dapat diabsorbsi di tautan saraf otot -> bermigrasi melalui jarinfan perineural ke susunan saraf pusat (SSP). Toksin di trasportasikan menyebrangi sinaps dan diambil oleh ujung saraf inhibitor GABA (gamma aminobutyric acid) dan atau saraf glisinergik yang mengontrol aktivitas LMN Menyebabkan hambat pelepasan GABA dan glisin -> hiperaktivasi dan peningkatan aktivitas otot

III. Symtomatology of tetanus Tipikal manisfestasi tetanus: trismus/lockjaw Risus Sardonicus Dysphagia Neck stiffness Abdominal rigidity Opistotonus III. Symtomatology of tetanus Masa inkubasi 5-14 hari Tetanus dibagi dalam 4 kategori Localited tetanus Cephalic tetanus Generalized tetanus Neonatal tetanus

IV. Treatment of tetanus Pembersihan Luka Pemberian Antibiotik Metronidazole iv 500mg 3x1 Penisilin 100.000-200.000 iv/kg/hari Tetanus Toksin 1x secara i.m Dosis 500 Iu, 3000 Iu

V. Keuntungan dan kerugian pemberian toksin botulinum Penggunakan toksin botulinum untuk memperbaiki gejala trismus Suntikan pada otot trapezius, splenius capitis, levator scaplae dan sternocleidomastoideus dapat meringankan kekauan leher Kesulitan mengobati semua kelompok otot dalam tetanus umum. Kemungkinan besar overdosis Biaya pengobatan -> terutama tetanus umum

kesimpulan Toksin botulinum dapat mengobati trismus yang merupakan salah satu gejala tetanus yang dapat mengancam jiwa Dimana trismus merupakan masalah utama pada tetanus dan merupakan predisposisi terjadinya aspirasi paru, mengigit lidah secara sengaja, anoreksia, karies gigi

TERIMA KASIH