PSCPT TKR KELAS 3
Rencana pembelajaran MEMAHAMI DAN MEMELIHARA SUSPENSI Pertemuan 1. Memahami Fungsi dan syarat Suspensi Memahami Komponen Utama Suspensi Pertemuan 2 Memahami model dan karakteristik sistem suspensi. Mengindentifikasi konstruksi suspensi dan komponen- Komponennya
MEMAHAMI DAN MEMELIHARA SUSPENSI PENDAHULUAN Kenyamanan berkendaraan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang tidak rata. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut setiap kendaraan perlu dilengkapi dengan sistem suspensi. Apabila salah satu komponen system suspensi mengalami gangguan, maka akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Sehingga kenyamanan pengendaraan tidak akan dapat dicapai.
Suspensi adalah meredam kejut melalui pegas dan meredam getaran melalui absorber. Kendaraan tanpa suspensi mengakibatkan umur komponen-komponen cepat habis atau cepat rusak. Diantaranya bearing roda , rangka bisa bengkok, poros axle bisa patah jika dikendarai di jalan yang rusak parah dll Salah satu fungsi suspensi untuk menyeimbangkan kondisi kndaraan terutama pd jalan tdk rata ataupun belokkan dgn meredam titik tumpu beban akibat kndisi jalan dan beban
SYARAT SUSPENSI : 1. Dapat mengurangi vibrasi dan tumbukan . 2. Dapat melindungi bodi, penumpang, dan muatan 3. Dapat menyalurkan tenaga dorong dan tenaga pengereman . 4. Dapat menjaga roda agar posisinya benar selaras dengan bodi 5. Dapat menjaga kemampuan untuk bergerak .
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI Dalam subyek getaran dan kwalitas mengendarai mobil, terdapat istilah: Sprung weight : berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas. Termasuk diantaranya adalah body, frame ,engine,transmission, dst. Unsprung weight : berat roda dan komponen-komponen mobil yang tidak ditopang oleh pegas. Termasuk diantaranya adalah tires,wheels, axles dsb.
SISTEM SUSPENSI MEMILIKI BEBERAPA FUNGSI YAITU Kendaraan secara bersama – sama dengan roda, menyerap getaran, oskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini melindungi penumpang dan barang agar aman serta menambah kenyaman. Menghubungkan bodi kendaraan dengan roda-roda. Meningkatkan kemampuan cangkeram roda terhadap jalan. Menopang bodi kendaraan pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. Sebagai penyetabil kendaraan saat menikung/ membelok
OSKILASI SPRUNG WEIGHT GETARAN – GETARAN PADA AUTOMOBIL OSKILASI SPRUNG WEIGHT Pitching oskilasi turun naik bagian depan dan belakang kendaraan terhadap titik tengah (titik berat) kendaraan dilihat dari samping kendaraan. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah Rolling Rolling terjadi saat kendaraan membelok atau melalui jalan bergelombang, salah satu pegas mengembang dan pegas lain mengkerut Bouncing Bouncing adalah gerakan naikturun kendaraan secara keseluruhan, saat melalui jalan bergelombang dengan kecepatan tinggi. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah Yawing Yawing adalah gerakan bodi kendaraan ke arah kanan dan kiri terhadap titik tengah kendaraan dilihat dari atas kendaraan.
OSKILASI UNSPRUNG WEIGHT Hopping Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada kecepatan sedang dan tinggi Tramping Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid. Wind Up Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment penggerak kendaraan
Komponen Utama Suspensi SPRING ( PEGAS ) SHOCK ABSORBER BALL JOINT STABILIZER BAR STRUT BAR BUMPER CONTROL ARM* BUSHING KARET LATERAL CONTROL ROD SUSPENSION ARM*
1. SPRING ( PEGAS ) Fungsi Untuk menghubungkan frame dengan axle Juga sebagai bantalan penyerap guncangan yang ditimbulkan oleh permukaan jalan. Menyerap kejutan jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan kebody kendaraan 2. PEGAS DAUN ( LEAF SPRING ) 3. PEGAS TORSI (TORSION SPRING) 1. COIL SPRING
1. COIL SPRING/ pegas coil Pegas coil berfungsi meredam kejutan dari jalan sehingga tidak langsung diterima body. Pegas coil memiliki tahanan atau redaman kejutan yang lebih baik dibandingkan dengan pegas daun dan tidak terjadi gesekan antara pegas (defleksi) yang menyebabkan getaran pada body. Sebaliknya pegas koil memiliki kekurangan saat menerima kejutan, maka secara langsung kejutan tersebut dilendutkan sehingga menyebabkan kejutan balik yang cepat pada body. Oleh karena pada umumnya pegas koil di kombinasikan dengan shock absorber. KEUNTUNGAN Pegas dapat dibuat ringan Membantu menjaga kualitas berkendara yang lebih baik dan dapat menyerap getaran yang memiliki frekuensi tinggi Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung KERUGIAN Membuat konstruksi suspensi lebih rumit. Penggunaan: Pada suspensi independen dan aksel rigid
2. PEGAS DAUN ( LEAF SPRING ) Konstuksi pegas ini terdiri dari plat baja yang diikat atau disusun menjadi satu.keuntungan pegas daun adalah mampu meredam pembebanan yang besar, oleh karena itu penggunaannya terdapat pada kendaraan angkutan,. KEUNTUNGAN Konstruksi sederhana KERUGIAN Berat Tidak menyerap getaran yang memiliki frekuensi tinggi Penggunaan: Aksel depan / belakang, tanpa / dengan penggerak roda.
2. PEGAS DAUN ( LEAF SPRING ) Ujung pegas daun terpanjang (main leaf ) digulung sehingga membentuk mata pegas sebagai tempat pemasangan frame/rangka kendaraan Besarnya lenturan pegas pada saat tenpa beban disebut camber
2. PEGAS DAUN ( LEAF SPRING ) Nip adalah lenturan masing-masing pegas daun Urutab dari no.1, no. 2, no. 3 ..dimulai dari atas Besarnya nip bila panjang pegas berkurang sehingga mencegah timbulnya celah masing masing daun saat beban berkurang Pegas menjadi lembut dengan bertambahnya panjang dan bertambah keras serta tahan terhadap beban lebih besar bila jumlah pegas daunnya lebih banyak
KEADAAN TERPASANG Depan pegas daun dipasangkan spring hanger dan ujung belakang pada shackle. Bagian tengah dipasangkan pada spring seat dan diikat dengan baut “U” ke axle housing CARA KERJA Saat pegas melentur terjadi gesekan antara masing masing pegas daun, sehingga timbul gaya perlawanan lenturan. Karena pegas itu pegas dengan jumlah daun lebih banyak, lebih keras serta dapat menahan lebih besar.
2. PEGAS DAUN ( LEAF SPRING ) SHACKLE Shackle berfungsi sebagai pengimbang panjang pegas daun saat pegas daun mengalami perubahan bentuk akibat menerima gaya tekan. Dengan shackle, pegas daun dapat berdefleksi dengan lancar dan mengurangi resiko pegas daun patah. Umumnya shackle dipasang pada bagian ujung belakang pegas daun.
HELPER SPRING Helper spring adalah pegas tambahan yang dipasangkan diatas pegas utama pada truck dan kendaraan angkutan berat. Helper spring bekerja bersama – sama dengan pegas utama, apabila kendaraan mendapat beban diatas jumlah spesifikasi
3. PEGAS TORSI (TORSION SPRING) Pegas Batang Torsi (Puntir) Pada saat pemegasan, pegas menerima beban puntir KEUNTUNGAN Paling ringan dibanding semua pegas yang digunakan pada kendaraan Suspensi dapat dibuat sederhana. Secara efektif menyerap getaran dengan frekuensi yang tinggi. Penggunaan: Suspensi Independen
3. PEGAS TORSI (TORSION SPRING) Pegas Batang Torsi Pegas torsi memanfaatkan gaya elastisitas pada batang baja. Salah satu ujung batang baja diikat kan dengan kuat dan sebuah ujung lain diikatkan dengan lengan bawah / lower arm. Apabila lengan bawah / lower arm ini digerkan ke atas atau kebawah , batang torsi ini cenderung menahan gerakan dengan demikian timbul efek penyerapan yang sama dengan pegas daun dan pegas ulir
2. SHOCK ABSORBER Sifat elatisitas komponen pegas yang cenderung berayu‑ayun ketika menerima suatu gaya merupakan suatu kerugian, untuk itulah shock absorber dibuat. Fungsi shock absorber : Menyerap energi getaran atau meredam gerakan mengayun‑ayun dari pegas. Dengan diredamnya gerakan mengayun itu kestabilan dan steerabilty kendaraan akan terjaga, menambah keawetan komponen lainnya , untuk melindungi beban pada kendaraan dari kerusakan Gaya redam ini dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melaluiorifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
2. SHOCK ABSORBER 1. Menurut Cara Kerja 2. Menurut Kontruksinya TIPE-TIPE SHOCK ABSORBER 1. Menurut Cara Kerja Shock Absorber Kerja Tunggal (Single Action) Shock Absorber Kerja Ganda (Multiple Action) 2. Menurut Kontruksinya Shock Absorber Tipe Twin Tube Shock Absorber Tipe Mono-tube 3. Menurut Medium Kerjanya Shock Absorber Tipe Hidraulis Shock Absorber Berisi Gas
2. SHOCK ABSORBER Prinsip kerja Shock absorber ( peredam kejut ) Single action pada saat kompresi/turun (gambar yang kanan), maka piston bergerak turun dan katup (valve) terbuka sehingga minyak dapat mengalir dengan lancar, sehingga tidak terjadi peredaman. pada saat naik (expansi), maka piston juga bergerak naik dan katup tertutup. sehingga minyak akan melalui orifice (lubang kecil) saja, pada saat inilah terjadi peredaman oskilasi yang diakibatkan oleh pegas. Orifice Piston
1. BERDASARKAN CARA KERJA SHOCK ABSORBER 1. BERDASARKAN CARA KERJA A. KERJA TUNGGAL B. KERJA GANDA Baik saat ekspansi maupun kompresi selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini. Pada jenis ini mekanisme redaman terjadi pada saat kompresi maupun ekspansi, tentunya hal ini menguntungkan karena secara otomatis mampu meredam kejutan lebih baik dari kerja tunggal Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada waktu kompresi tidak terjadi efek meredam Pada jenis ini saat piston menekan (melakukan proses kompresi) maka tidak terjadi efek redam sedangkan pada saat ekspansi terjadi efek redam.
SHOCK ABSORBER 2. BERDASARKAN KONSTRUKSI TYPE TWIN TUBE Di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber( silinder dalam ) dan reservoir chamber ( silinder luar ) B. TYPE MONO TUBE Di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder ( atau tanpa reservoir)
SHOCK ABSORBER 3. BERDASARKAN MEDIUM KERJA a. HIDROLIS Di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja. B. PNEUMATIS Ini adalah absorber hidraulisis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 10-15 kg/cm² atau tekanan tinggi 20-30 kg/cm².
JENIS DUCARBON Shock absorber jenis ini berisi gas tekanan tinggi yang memiliki sifat peredam yang sangat stabil. Keuntungan jenis ducarbon Radiasi panasnya baik karena tabungnya single Tidak terjadi kejutan hidrolis saat terjadi perubahan gerakan Tidak terjadi suara mendesis apabila minyak mengalir melaui katup ( orifice )
3. BALL JOINT Ball Joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disamping itu juga berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok Tipe Ball Joint Penggantian Gemuk Tipe Ball Joint Tanpa Penggantian Gemuk
4. STABILIZER Stabilizer Bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan / melayang / rolling kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok dan meningkatkan traksi ban .
4. STABILIZER Cara Kerja : Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer ban harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas rod bagian luar (Outer Spring ) tertekan dan pegas roda bagian dalam ( Inner ) mengembang . Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurangi body rolling dan memelihara body dalam batas kemiringan yang aman .
5. STRUT BAR Fungsi : Untuk menopang lower arm agar tidak bergerak kedepan dan kebelakang pada saat kendaraan berjalan
6. BUMPER Bumper berFungsi : sebagai pelindung frame, axle, shock a bsorber dan lain-lain yang bekerja pada saat pegas coil mengerut dan mengembang diluar batas. Bahan utama pembuat bumper adalah karet. Bumper di bagi dua yaitu : Rebounding Bumper : Bumper yang bertugas menahan tumbukan saat suspensi mengembang. b. Bounding Bumper : bumper yang bertugas menahan tumbukan saat suspensi mengerut.
HOLLOW SPRING Hollow spring adalah potongan karet yang berlubang ditengah dan dibaut pada bagian atas axle, control arm atau pada bagian frame yang terletak diatas. Saat lubang tertutup dan udara terperangkap pada lubang tersebut berfungsi sebagai pegas Hollow spring umumnya digunakan sebagai pegas tambahan untuk melindungi frame dari benturan pegas
7. LATERAL CONTROL ROD Lateral Control Rod Dipasang diantara axle dan bodi kendaraan. Fungsinya untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.
8. CONTROL ARM
9. BUSHING KARET Komponen ini berfungsi untuk meredan suara hubungan antara ayunan pegas daun dengan frame bila roda menerima kejutan dari permukaan jalan, antara rangka dengan strut bar, antara stablizer bar dengan lower arm, antara lower arm dengan rangka
LOWER ARM DAN UPPER ARM* TUGAS Buat lah Kelompok dengan max 3 siswa kemudian salah satu perwakilan kelompok mempersentasikan didepan Menjelaskan, Fungsi , Letak, Dan Cara Pemeriksaan serta gambar komponen, bawah ini SPRING ( PEGAS ) SHOCK ABSORBER BALL JOINT STABILIZER BAR STRUT BAR BUMPER CONTROL ARM* BUSHING KARET LATERAL CONTROL ROD SUSPENSION ARM* LOWER ARM DAN UPPER ARM*