MODUL 9 MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Advertisements

Workshop Wakasek Kurikulum
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Memahami pementasan drama
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
APRESIASI SENI & BUDAYA ISLAM
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Hakekat Cerita Anak Cerita anak adalah cerita tentang kehidupan anak baik suka dukanya dalam keluarga dan masyarakat, sedangkan cerita untuk anak adalah.
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
Pembelajaran Apresiasi Sastra di SD
PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PRAKARYA
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Widyaiswara PPPPTK Matematika YOGYAKARTA
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
SASTRA ANAK (1) PERTEMUAN KE-13 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
HAKIKAT MENULIS.
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN
Oleh Mukh Doyin FBS Universitas Negeri Semarang
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Start.
PENGGUNAAN MEDIA PAPAN PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI INOVASI PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP STRUKTUR ATOM.
PENGAJARAN APRESIASI PUISI ANAK
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
Pengembangan Portofolio
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
HAKIKAT MEMBACA Proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
2.1.A ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI-KD, SILABUS, DAN TEMATIK TERPADU
Bindo sepuluh (13) KD: 16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat.
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD B. Esti Pramuki
CONTOH RPP MENULIS PERMULAAN
Pengembangan Muatan Lokal.
berlanjut … Lanjutan…… Meliputi : Sumber Daya Alam (SDA) Sumber Daya Manusia Geografis Budaya Historis.
Disarikan oleh : siti khusnul k
Disarikan oleh : siti khusnul k
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME BERBANTU KARTU BILANGAN ARIEF UNTUK SISWA SD KELAS I Setiani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN.
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN DALAM MENULIS
LAPORAN KELOMPOK KERJA MATA KULIAH RUMPUN BAHASA INDONESIA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Dinas PendidikanProvinsi DKI Jakarta
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
SASTRA.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
CERPEN -Novella Cathlin-.
Pengembangan Portofolio
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
STRUKTUR BUKU GURU PPT – 3.2.
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
PEMBELAJARAN SASTRA ANAK-ANAK
APRESIASI SENI & BUDAYA ISLAM
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Widyaiswara PPPPTK Matematika YOGYAKARTA
PERANCANGAN PEMBELAJARAN TERPADU
Pengembangan Portofolio
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Lanjut … Lanjutan…… Meliputi : Sumber Daya Alam (SDA) Sumber Daya Manusia Geografis Budaya Historis.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Menjelaskan bahwa istilah sastra disebut literature (bahasa inggris), literatur (bahasa Jerman) dan literature (bahasa prancis) yang ketiganya sama- sama.
Transcript presentasi:

MODUL 9 MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh Kelopok 9: 1. Hidayati/ 836143388 2. Masrifah/ 836110286 3. Sendi Yudistira/ 836121408

KEGIATAN BELAJAR 1 PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS RENDAH MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DI KELAS RENDAH BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI : Pelaksanaan pembelajaran Apresiasi Sastra Indonesia di Kelas

A. PENGERTIAN APRESIASI SASTRA DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI; 1999:53) APRESIASI DI DEFENISIKAN DALAM 3 HAL : KESADARAN TERHADAP NILAI-NILAI SENI BUDAYA; PENILAIAN (PENGHARGAAN) TERHADAP SESUATU; KENAIKAN NILAI BARANG KARENA HARGA PASARNYA NAIK ATAU PERMINTAAN AKAN BARANG ITU BERTAMBAH APRESIASI SASTRA ADALAH PENGHARGAAN ATAS KARYA SASTRA SEBAGI HASIL PENGENALAN, PEMAHAMAN. PENAFSIFARAN, PENGHAYATAN, DAN PENGHIKMATAN YANG DIDUKUNG OLEH KEPEKAAN BATIN TERHADAP NILAI- NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SUATU KARYA SASTRA. (ZAIDAN-DALAM SANTOSA 2008;8.17)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SD SAUDARA, HUCK,DKK (1987 DALAM Http:/mbahrata.wordpress.com) MENYATAKAN BAHWA PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SD HARUS MEMBERIKAN PENGALAMAN PADA SISWA YANG BERKONTRIBUSI PADA EMPAT TUJUAN, YAKNI PENCARIAN KESENANGAN OADA BUKU (DISCOVERING DELIGHT IN BOOK); MENGINTERPRETASI BACAAN SASTRA (INTERPRETING LITERATURE); MENGEMBANGKAN KESADARAN BERSASTRA (LITERARY AWARNESS; MENGEMBANGKAN APRESIASI (DEVELOPING APPRECIATION).

B. TUJUAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SD ADA DUA NILAI YANG DAPAT DIAMBIL DARI PEMBELAJARAN SASTRA YAITU NILAI PERSONAL DAN NILAI PENDIDIKAN. NILAI PERSONAL INI MELIPUTI PERKEMBANGAN EMOSIONAL, INTELEKTUAL, IMAJINASI, PERTUMBUHAN RASA SOSIAL, DAN PERTUMBUHAN RASA ETIS DAN RELIGIUS ADAPUN NILAI PENDIDIKAN INI MENCAKUP : EKSPLORASI DAN PENEMUAN. MEMBANTU KETERAMPILAN BERBAHASA. MENGEMBANGKAN CIPTA DAN RASA ATAU NILAI KEINDAHAN. MENANAMKAN WAWASAN MUTIKULUTURAL DAN PENANAMAN KEBIASAAN MEMBACA

C. KARAKTERISTIK SISWA SD RENDAH HAL INI PATUT DISADARI MENGINGAT DUNIA ANAK SEDANG MEMBUTUHKAN TELADAN, BUDAYA MEREKA MASIH LEBIH DOMINAN PADA MENDENGAR DAN MELIHAT TAYANGAN DARIPADA MEMBACA. ANAK SD KELAS RENDAH LEBIH MENYUKAI CERITA SEDERHANA TENTANG KEHIDUPAN SEHARI-HARI, DONGENG BINATANG, DAN KISAH-KISAH LUCU

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH PROSA KRITERIA KETERBACAAN DALAM PROSA YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT: KALIMAT PENDEK-PENDEK DAN TIDAK RUMIT, TEMA TERBUKA, MEMILIKI ALUR MAJU, MEMILIKI PENDESKRIPSIAN TOKOH SECARA SEDEHANA LATAR CERITA TIDAK “ASING” DENGAN LINGKUNGAN SISWA PUSAT PENGISAHAN DIPILIH SECARA KONSISTEN KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH PUISI KRITERIA KETERBACAAN DALAM PUISI YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT: BAHASA YANG DIGUNAKAN HARUS MAMPU DITAFSIRKAN DENGAN MUDAH; PESAN TERKANDUNG DIDALAMNYA MUDAH DIUNGKAP; MEMILIKI LARIK-LARIK YANG TIDAK PANJANG KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH DRAMA KRITERIA KETERBACAAN DALAM DRAM YANG DIPILIH HENDAKNYA MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT MEMILIKI KEJELASAN DIALOG. MEMILIKI KEJELASAN TEMA DAN PESAN YANG DISAMPAIKAN. ALUR DISAMPAIKAN SECARA SEDERHANA WATAK TOKOH YANG DISAMPAIKAN JELAS KRITERIA PEMULIHAN BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI GURU HARUS MENGGUNAKAN KRITERIA KETERBACAAN DAN KESESUAIAN YANG MUDAH DIPAHAMI OLEH SISWA

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS RENDAH LANGKAH-LANGKAH YANG DIGUNAKAN MULAILAH HARI ANDA DENGAN SEBUAH NIAT BAHWA ANDA AKAN MEMBERIKAN HATI ANDA SEPENUHNYA BAGI SISWA-SISWA YANG ANDA HADAPI, SETELAH ITU AWALAI LANGKAH ANDA DENGAN KEGIATAN PRA-KBM DI KELAS

E. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DI KELAS RENDAH PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS RENDAH DIHARAPKAN BENAR-BENAR DAPAT MENJADI PEMBELAJARAN SASTRA ANAK. SASTRA ANAK ADALAH KARYA SASTRA YANG SECARA KHUSUS DAPAT DIPAHAMI OLEH ANAK- ANAK DAN BERISI TENTANG DUNIA YANG AKRAB DENGAN ANAK-ANAK.

F. PEMBUATAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI SD KELAS RENDAH DALAM MELALUI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SISWA DIHARAPKAN MAMPU MENIKMATI DAN MEMANFAATKAN KARYA SASTRA UNTUK MEMPERLUAS WAWASAN DAN MEMPERHALUS BUDI PEKERTI SERTA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN BERBAHASA SALAH SATU CUKUP MUDAH UNTUK DIGUNAKAN ADALAH BENTUK DONGENG. DENGAN TOPIK INI ANDA MEMANCING IMAJINASI PARA SISWA CONTOH PERNYATAAN-PERNYATAAN BERIKUT INI MISALNYA. SALAH SATU DONGENG FAVORIT SAYA ADALAH “GUNUNG KELUD MELETUS”, BERAKTI LEMBUSURA (SI TOKOH UTAMA) SENDANG MURKA TUJUAN UTAMA CERITA INI JUGA AKAN BERMANFAAT DALAM MENJAGA KESELARASAN HIDUP. HAL INI PENTING KARENA MELALUI MATERI INI DAPAT MENGHUBUNGKAN DENGAN BERBAGAI NILAI MORAL, BUDI PEKERTI, ATAU TELADAN YANG BAIK BAGI MEREKA.

PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI KEGIATAN BELAJAR 2 PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI KELAS TINGGI

A. KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS TINGGI SECARA LEBIH SPESIFIK, NASUTION (DALAM http://xpresiriau.com) MENGATAKAN BAHWA PADA MASA KELAS TINGGI SD, SISWA MEMPUNYAI SIFAT KHAS SEBAGAI BERIKUT ADANYA MINAT TERHADAP KEHIDUPAN PRAKTIS SEHARI-HARI YANG KONKRET. AMAT REALISTIK, INGIN TAHU DAN INGIN BELAJAR MENJELANG AKHIR MASA INI TELAH ADA MINAT TERHADAP HAL- HAL DAN MATA PELAJARAN KHUSUS, OLEH AHLI YANG MENGIKUTI TEORI FAKTOR DITAFSIRKAN SEBAGAI MULAI MENONJOLNYA FAKTOR-FAKTOR TUGAS-TUGASNYA DENGAN BEBAS DAN BERUSAHA MENYELESAIKAN SENDIRI SISWA MEMANDANG NILAI (ANGKA RAPOT) SEBAGAI UKURAN YANG TEPAT MENGENAI PRESTASI SEKOLAH SISWA GEMAR MEMBENTUK KELOMPOK SEBAYA, BIASANYA UNTUK BERMAIN BERSAMA-SAMA

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA SECARA TERPADU DI KELAS TINGGI LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI DI KELAS TINGGI DASARNYA SERUPA DENGAN APA YANG TELAH DITULISKAN BAHAS DALAM KB.1 TENTANG LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA TERPADU DI KELAS RENDAH. PERBEDAANNYA ADALAH ADALAH TINGKAT KETERBACAAN BAHAN YANG DIGUNNAKAN DAN HAL-HAL LAIN YANG LEBIH KOMPLEK DARI BAHAN YANG DIBERIKAN DI SD KELAS RENDAH

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA KELAS TINGGI SISWA MAMPU MENGEMUKAKAN KEMBALI RINGKASAN ISI CERITASESUAI DENGAN RANGKAIAN CERITA, PELAKU, DAN TEMPAT KEJADIAN DALAM CERPEN BATU MENANGIS. SISWA MAMPU MEMBERIKAN TANGGAPAN TERHADAP KEJADIAN CERITA BATU MENANGIS SISWA MAMPU MENGEMUKAKAN KEMBALI RINGKASAN TANGGAPAN SECARA LISAN DENGAN BAIK DAN BENAR

D. PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI DI KELAS TINGGI, MODEL PEMBELAJARAN YANG APLIKATIF DAN PRAGMATIS ADALAH RPP YANG BENAR-BENAR DIGUNAKAN UNTUK MENGANTARKAN SISWA KEPADA PENCAPAIAN KOMPETENSI DENGAN TUNTAS MEMAHAMI SK, KD DAN MAMPU MENJABARKAN MENJADI INDIKATOR. DARI INDIKATOR DILAHIRKAN : TUJUAN PEMBELAJARAN, MATERI PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN, PROSEDUR PEMBELAJARAN SERTA INSTRUMEN PENILAIAN

E. PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI SD KELAS TINGGI DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SECARA TERPADU DI KELAS TINGGI. FOKUS PEMBELAJARAN TERTUJU PADA SISWA YANG TENGAH MEMBACA, MENIKMATI DAN MERESPON PERISTIWA-PERISTIWA YANG TERPAPAR MELALUI SAJIAN SASTRA. DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN APRESIASI SECARA TERPADU, KERJA GURU IALAH MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA MERDEKA ANAK DIDIK DENGAN MEWASPADAI RAMBU- RAMBU SIFAT KODRAT ANAK DIDIK, YAITU MENONTON NITENINIROKAKE (MELIHAT- MENGAMATI-MENIRU), DALAM SUASANA YANG BEBAS DARI TEKANAN, DARI KETAKUTAN, DAN DARI KEHARUSAN- KEHARUSAN

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA