ABSORPSI TOKSIKAN DOSEN PEMBIMBING MIRA FEBRINA, M. Sc, Apt KELOMPOK 3 : Annisa Rahmawati (1901119) Dwi Nurma Yunita (1801091) Indah Putriana (1801097) Muthi Khairunnisa (1801103) Nurhayati (1801106) Rizki Wulandari (1801114) Siti Apsyah
B. Defenisi Absorbsi toksikan ABSORPSI TOKSIKAN A. Defenisi Absorbsi Secara umum, absorpsi adalah proses penyerapan ke dalam organ tertentu. secara khusus absorpsi adalah penyerapan zat yang memasuki tubuh melalui mata, kulit, perut, usus, atau paru-paru. B. Defenisi Absorbsi toksikan Absorpsi toksikan adalah proses dimana toxicants mendapatkan pintu masuk ke tubuh.
MEKANISME ABSORPSI TOKSIKAN Mekanisme absorbsi toksikan atau xenobiotika melewati membran dapat berlangsung melalui: a. difusi pasif melalui membran fosfolipid b. filtrasi lewat pori-pori membran ”poren” c. transpor dengan perantara molekul pengemban ”carrier” d. pencaplokan oleh sel ”pinositosis dan fagositosis”
Difusi pasif Sebagian besar toksikan melewati membran sel secara difusi pasif sederhana. Laju difusi berhubungan langsung dengan perbedaan kadar yang dibatasi oleh membran itu, dan daya larutnya dalam lipid. Banyak toksikan bersifat mampu meng-ion. Bentuk non-ion cukup larut dalam lipid. Sebaliknya Bentuk ion sering tidak dapat menembus membran sel karena daya larut lipidnya yang rendah. dapat menembus membran dengan laju penetrasi yang bergantung pada daya larut lipidnya.
Lanjutan Proses terjadinya difusi pasif harus melalui beberapa kondisi diantaranya: · Gradient konsentrasi harus mampu melewati membran · Senyawa harus larut dalam lipid · Senyawa bersifat non-ion
Filtrasi lewat pori-pori membran Membran sel umumnya memiliki lubang dengan ukuran yang bervariasi tergantung pada sifat dari membran selnya. Pori memban kapiler dan glomerulus ginjal sekitar 70nm dilewati oleh molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil dari albumin (BM sekitar 60.000) . Hal ini memungkinkan lewatnya molekul-molekul yang lebih besar pula. Aliran air lewat pori-pori ini terjadi karena tekanan hidrostatik dan atau osmotik dan dapat bertindak sebagai pembawa toksikan
Transpor dengan perantaraan carrier Transpor aktif merupakan proses khusus yang memerlukan pembawa untuk mengikat toksin membentuk komplek toksin yang melewati membran. Struktur, konformasi, ukuran, dan muatan molekul penting dalam menentukan afinitas suatu zat kimia terhadap situs carrier. Transpor aktif melibatkan carrier untuk memindahkan molekul melewati membran melawan perbedaan kadar, atau jika molekul itu suatu ion, melawan perbedaan muatan. Transpor ini membutuhkan energi metabolisme dan dapat dihambat oleh racun yang mengganggu metabolisme sel
Proses ini melibatkan pembentukan kompleks zat kimia dan carrier makromolekuler di satu sisi membran. Kompleks ini lalu berdifusi ke sisi lain, tempat zat kimia itu dilepaskan. Sesudah itu carrier kembali ke permukaan semula untuk mengulangi proses transpor.
Pencaplokan oleh Sel (Endositosis) Partikel-partikel dapat ditelan oleh sel. Bila partikel itu benda padat, prosesnya disebut fagositosis, dan bila cairan, disebut pinositosis. Sistem transpor khusus semacam ini penting untuk menghilangkan partikel dari alveoli dan menghilangkan racun tertentu dari darah oleh sistem retikuloendotelial.
ALUR PROSES ABSORPSI TOKSIKAN TOKSIKAN Jalur utama bagi penyerapan toksikan adalah saluran cerna, paru-paru, dan kulit. Namun, dalam penelitian toksikologi, sering digunakan jalur khusus seperti injeksi intraperitoneal, intramuskular, dan subkutan.
ALUR ABSORBSI TOKSIKAN ALIRAN TOKSIKAN jalur pencernaan (ingestion) Aliran toksikan dalam tubuh makhluk hidup Aliran toksikan dalam lingkungan pernafasan (inhalation) kulit (dermal)
ALIRAN TOKSIN DALAM LINGKUNGAN Absorpsi dapat terjadi di seluruh saluran cerna. Misalnya, obat-obat tertentu diberikan sebagai tablet sublingual dan suppositoria untuk diserap di sana. Namun, umumnya, mulut dan rektum tidak begitu penting bagi absorpsi zat-zat kimia dari lingkungan. Suatu toksikan melewati saluran cerna -bersama makanan dan minuman -sebagai obat atau zat kimia Lambung : penyerapan asam-asam lemah Contoh : asam benzoat Usus : penyerapan basa lemah Contoh : Anilin SALURAN PENCERNAAN
RUTE MELALUI SALURAN PERCERNAAN
SALURAN PERNAFASAN Tempat utama bagi absorpsi di saluran napas adalah alveoli paru-paru. Ini terutama berlaku untuk gas. Laju absorpsi bergantung pada daya larut gas dalam darah. semakin mudah larut, semakin cepat absorpsi. Kapasitas absorpsi yang tinggi (berkaitan dengan luasnya permukaan alveoli, laju aliran darah yang cepat, dan dekatnya darah dengan udara alveoli).
RUTE MELALUI KULIT Impermeabel Beberapa dapat diserap. Ex: sarin, karbon tetraklorida Sel epidermis-sel kelenjar keringat-kelenjar sebsea-atau masuk melalui folikel rambut. Melalui jalan perkutan, harus menembus lapisan luar yg tersusun padat dari sel-sel epidermis yg berzat tanduk dan berkeratin, melalui germ layer dari epidermis, melalui corium,dan terus kedalam sirkulasi sistemik.
Bahan toksik paling banyak terabsorpsi melalui epidermis Absorpsi nya tergantung pada ketipisan kulit, kondisi kulit, kelarutannya dalam air dan aliran darah pada titik singgung.
kelenjar sebasea (minyak ) RUTE MELALUI KULIT Absorpsi terjadi bila xenobiotika dapat melintasi membran epidermis dan dermis diserap melalui folikel, sel-sel keringat, dan kelenjar sebasea (minyak ) Fase I Tahap absorpsi Fase II
ALIRAN TOKSIN DALAM LINGKUNGAN Bahan kimia yang mengandung toksik dapat di hasilkan oleh suatu kegiatan termasuk industri.Bahan toksik tersebut dapat di gunakan namun dalam jumlah yang terbatas serta di lakukan recycling untuk mengubah bahan yang bersifat toksik menjadi non toksik. Pestisida merupakan semua zat kimia yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman.