VEKTOR DAN KINEMATIKA PARTIKEL KELOMPOK 8 : FRISMA WINDA AFIFAH PANUQIH ( ) JUNI ANDRE SITOPU ( ) JOJOR TAMBUNAN ( ) JOEL PEBRIAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB III VEKTOR.
Advertisements

KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK
BAB 2 VEKTOR Besaran Skalar Dan Vektor
BAB 1 ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
Pertemuan 3 Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
V E K T O R (4 SKS ).
VEKTOR Besaran Skalar dan Besaran Vektor
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
besaran fisis yg hanya memiliki besar (kuantitas) saja.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
3. KINEMATIKA Kinematika adalah ilmu yang membahas
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
VEKTOR.
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Kinematika Partikel Pokok Bahasan :
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
Matakuliah : K0252/Fisika Dasar I Tahun : 2007 Versi : 0/2
Pertemuan 02 Kinematika Partikel 1
1 Pertemuan 01 Matakuliah: K0614 / FISIKA Tahun: 2006.
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
VEKTOR 2.1.
Tri Rahajoeningroem,MT T. Elektro - UNIKOM
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Vektor.
Pertemuan Kinematika Partikel
VektoR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
KINEMATIKA I FISIKA DASAR I UNIVERSITAS ANDALAS.
VEKTOR.
MATERI DASAR FISIKA.
BAB 3. GERAK LURUS 3.1 Pendahuluan 3.1
PERTEMUAN II VEKTOR.
Waktu Praktikum : Jum’at ( – selesai)
Aljabar Linear Elementer
MEDAN ELEKTROMAGNETIK TF 2204
DOT PRODUCT dan PROYEKSI ORTHOGONAL
BAHAN AJAR FISIKA KLS XI SEMESTER 1 KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Perkalian vektor Perkalian titik (dot product)
BESARAN VEKTOR Disusun oleh: 1. Wasilah Arwanda Arna ( ) 2. Nur Chanif Muflichah ( ) 3. Dwi Indrawati ( ) Fakultas Keguruan.
BAB 3 VEKTOR 2.1.
BAB 2 GERAK SATU DIMENSI 3.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
BAB I ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Kinematika Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak. Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran,
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
VEKTOR.
VEKTOR.
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 2 VEKTOR 2.1.
V E K T O R (4 SKS ).
VEKTOR.
BESARAN & VEKTOR.
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
MODUL-3 VEKTOR dan SKALAR
Komponen vektor merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat
Perkalian vektor Perkalian titik (dot product)
Transcript presentasi:

VEKTOR DAN KINEMATIKA PARTIKEL KELOMPOK 8 : FRISMA WINDA AFIFAH PANUQIH ( ) JUNI ANDRE SITOPU ( ) JOJOR TAMBUNAN ( ) JOEL PEBRIAN SIHOMBING( ) MELDA PANGGABEAN ( )

VEKTOR dan SKALAR  Skalar  simbol: A  Kuantitas yang hanya memiliki besaran saja.  memenuhi aljabar biasa  Vektor  simbol: A atau  Kuantitas yang memiliki besaran dan arah  memenuhi aljabar vektor  Diagram: Gambar panah  Panjang panah: besarnya vektor  Arah panah: Arah vektor

Vektor 6 Penjumlahan & pengurangan vektor metoda grafis (jajaran genjang, poligon) metoda analitis (menggunakan vektor satuan)

Vektor 7 Metoda GRAFIS JAJARAN GENJANG

Vektor 8 POLIGON Metoda GRAFIS

Vektor 9 - Pengurangan vektor A – B = A + (  B) B - B A AA B = - B - B A - B +

Vektor 10 KOMPONEN X,Y,Z sebuah VEKTOR (koordinat Cartesian) v = ( v x + v z ) + v y VEKTOR SATUAN : v = v x + v y + v z v x = v x i; v y = v y j; v z = v z k v = v x i + v y j + v z k vektor yang besarnya 1 satuan ISTIMEWAi, j, k X Z Y V VxVx VzVz VyVy ^^^ ^ ^ ^^^ ^

Vektor 11    vyvy v vxvx vzvz Y Z X cos  = ; cos  = ; cos  = v x = v cos  ; v y = v cos  ; v z = v cos  Besarnya vektor v : Hubungan  cos 2  + cos 2  + cos 2  = 1

PERKALIAN VEKTOR  Perkalian titik A.B = AB cos  A.B = A x B x + A y B y + A z B z  Perkalian Silang C = A x B C = AB sin  C x = A y B z – A z B y C y = A z B x – A x B z C z = A x B y – A y B z C B A  B A 

Dot Product (Inner Product) Perkalian titik (dot product) a b (dibaca a dot b ) antara dua vektor a dan b merupakan perkalian antara panjang vektor dan cosinus sudut antara keduanya. Warsun Najib, Dalam bentuk komponen vektor, bila a = [a 1,b 1,c 1 ] dan b = [a 2,b 2,c 2 ], maka: ab > 0 jika {γ| 0 < γ < 90 o } ab = 0 jika {γ| γ = 90 o } ab < 0 jika {γ| 90 o < γ< 180 o }

19 Besar dan Arah dalam Perkalian Dot Product  Besar Sudut γ dapat dihitung dgn:

24 Vektor Product (Cross Product)  Hasil perkalian Dot product adalah skalar. Dlm beberapa aplikasi, misalkan berkaitan dengan rotasi, diperlukan perkalian vektor  Definisi a b v |v| merupakan luas parallelogram pd gambar di atas. Arah v = a x b tegaklurus kedua vektor a dan b dan a, b, v sedemikian sehingga membentuk aturan tangan kanan.

26 Vektor Product (Cross Product)  Dalam bentuk komponen vektor a b v Utk mengingat rumus di atas (ingat rumus determinan matrik)

 Kinematika partikel adalah ilmu yang mempelajari.tentang gerak benda (lintasan benda) tanpa mempermasalahkan penyebab gerak. Pertemuan ke dua (P02) mem -bahas tentang gerak satu dimensi dan pertemuan ke tiga (P03) tentang gerak dua dimensi.  Penggunaan ilmu ini mulai dari lapangan tennis (perhitungan lintasan bola) sampai pada bidang antariksa (perhitungan lintasan satelit dan roket) Kinematika Partikel

2 Kecepatan : Kecepatan adalah lajunya peruba- han letak partikel (benda) terhadap waktu (=linta san (ΔX) per waktu yang diperlukan menempuh lintasan (Δt)) (02-01) Pada umumnya lintasan yang dilalui sebuah partikel berada dalam bidang atau ruang sehing -ga kedudukan benda dapat dinyatakan dalam vector posisi (Gambar 2-01). 18

Y A,t A lintasan r A r B - r A = ∆r B,t B r B X Gambar Gerakan benda dalam vektor posisi Kecepatan sesaat dalam bentuk vektor : (02-02) atau (02-03) 19

3. Percepatam : Percepatan sebuah partikel (benda) adalah laju perubahan kecepatan terhadap waktu. Y 1 V 1 V 1 2 V 2 V 2 - V 1 = ∆V lintasan V 2 X Gambar 2-03 : Peruhan vektor kecepatan - Percepatan rata-rata, a rar-rata : (02-04) 20

- Percepatan sesaat, a : Sebagai besaran vektor ; (02-04) (02-05) 21