ANESTETIKA. Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yaitu keadaan tanpa rasa sakit atau tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Advertisements

Interaksi obat Buku teks yang dapat dipelajari : 1. Hansten, P.D, J.R. Horn, Drug Interactions Monograph Ivan Stockley, Drug Interaction, 5th.
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
CARA PEMBERIAN OBAT.
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
BAB 12 KERACUNAN Tujuan instruksional :
PENGENALAN & PENANGANAN BAHAN KIMIA
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
LUKA BAKAR.
ANESTETIK LOKAL Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup.
ANAFILAKSIS Haryson Tondy Winoto, dr. Msi.Med. Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
OBAT ANTIEPILEPSI/KONVULSI
Oleh : FERRYANSYAH ILHAM SYAH MELISSA MANDATASARI.
KIMIA MEDISINAL II JULAEHA., M.P.H., Apt
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
Menghitung Tetesan Infus
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF PUSAT
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANESTETIK
DASAR – DASAR ANESTESIA I
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
Disusun oleh : Felyani Ali
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
Antimetic Nausea Vomiting Pregnancy
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
Madu sebagai Suplemen Makanan yang Baik
Cara-cara Pemberian Obat
Dra.Maria Caecilia N.Setiawati,M.Sc, Apt
PERINTANG GANGLION DISUSUN OLEH : KELOMPOK V FANI NOVITA FIRDA ARISNA
ANGINA PEKTORIS.
HIPNOTIK SEDATIF.
KELOMPOK 1 : AZHARUDDIN AGUSRIYANTI
ANESTETIK UMUM Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disertai dengan hilangnya kesadaran secara total REVERSIBEL.
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Calcium Channel Blocker
Obat Otonom Oleh : Ida Mukhlisa,s.farm.,Apt.
Obat Otonom Oleh : Ida Mukhlisa,s.farm.,Apt.
ANESTESI NAMA KELOMPOK: ARDIAN YUDHITAMA DINA WIDYA ASMARA SOLIN
Silahkan untuk Mengumpulkan tugasnya
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
PERNAFASAN / RESPIRASI
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
OBAT ANESTESI oleh: Jumain. OBAT ANESTESI oleh: Jumain.
ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
OBAT OTONOM Laboratorium Farmakologi
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
KERACUNAN STRYCHNIN KELOMPOK 2. Isep Ramdan Ayuni Stevia Nurul Febriana Safitri Ni Putu Devi W
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
dr. Imtihanah Amri,M.Kes, SpAn
Human Respiratory System
Transcript presentasi:

ANESTETIKA

Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yaitu keadaan tanpa rasa sakit atau tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Anestesi Umum yaitu hilangnya rasa sakit disertai dengan hilangnya kesadaran 2. Anestesi Lokal yaitu hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilangnya kesadaran

Biasanya anestetika dikombinasi dengan obat pembantu yang diberikan kepada pasien sebagai premedikasi lk 1 jam sebelum induksi dimulai 3SSP_faal/ikun/2006

OBAT PREMEDIKASI Pemberian obat premedikasi bertujuan: a)Menimbulkan rasa nyaman pada pasien (menghilangkan kekhawatiran, memberikan ketenangan, membuat amnesia, memberikan analgesi) b)Memudahkan/memperlancar induksi, rumatan, anestesi c)Mengurangi jumlah obat-obatan anestesi d)Mengurangi timbulnya hipersalivasi, bradikardi, mual, dan muntah pasca anestesi contoh atropin dan skopolamin (bersama morfin) e)Mengurangi stress fisiologis (takikardia, nafas cepat, dll) f)Mengurangi keasaman lambung g) Memperkuat efek anestesi h) Memperkuat relaksasi otot; co: tubokurarin, galamin

Obat-obat yang dapat diberikan sebagai premedikasi pada tindakan anestesi A. Analgetik Narkotik Morfin Dosis premedikasi dewasa 5-10 mg (0,1-0,2 mg/kgBB) intramuskular. Diberikan untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan pasien menjelang operasi, dan agar anestesi berjalan dengan tenag dan dalam. Petidin Dosis premedikasi dewasa mg (1-1,5 mg/kgBB) intravena. Diberikan untuk menekan tekanan darah dan pernafasan serta merangsang otot polos.

B. Barbiturat Pentobarbital dan Sekobarbital Diberikan untuk menimbulkan sedasi. Dosis dewasa mg, pada anak dan bayi 1 mg/kgBB secara oral atau intramuskular. Keuntungannya adalah masa pemulihan tidak diperpanjang dan kurang menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Yang mudah didapat adalah fenobarbital dengan efek depresan yang lemah terhadap pernafasan dan sirkulasi serta jarang menyebabkan mual dan muntah.

C. Antikolinergik Atropin Diberikan untuk mencegah hipersekresi kelenjar ludah dan bronkus selama 90 menit. Dosis 0,4-0,6 mg intramuskular bekerja setelah menit.

D. Obat Penenang (transquillizer) Diazepam Diazepam (valium®) merupakan golongan benzodiazepin. Pemberian dosis rendah bersifat sedatif sedangkan dosis besar hipnotik. Dosis premedikasi dewasa 10 mg intramuskular atau 5-10 mg oral (0,2-0,5 mg/kgBB) dengan dosis maksimal 15 mg. Dosis sedasi pada analgesi regional 5-10 mg (0,04-0,2 mg/kgBB) intravena. Dosis induksi 0,2-1 mg/kgBB intravena.

Post medikasi Untuk menghilangkan eso: gelisah, mual Co: klorpromazin, anti emetikum lain (ondansetron) 9SSP_faal/ikun/2006

ANESTESI UMUM Anestesi umum : tindakan menghilangkan rasa nyeri/sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali (reversible). Komponen trias anestesi ideal terdiri dari hipnotik, analgesik, dan relaksasi otot. Obat anaestesi adalah: obat yang dapat menimbulkan anestesia atau narkosa (yun. An=tanpa; aisthesis= perasaan), yakni suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di SSP yg reversibel dimana seluruh kesadaran dan perasaan ditiadakan sehingga mirip pingsan. Obat Anestesi digunakan pada pembedahan dengan maksud : mencapai keadaan pingsan, merintangi rangsangan nyeri, memblokir reaksi refleks dan relaksasi otot.

Anestetik Umum: a.Anestetik intravena b.Anestetik inhalasi c.Antimuskarinik d.Sedatif dan analgesik peri-operatif e.Pelemas otot f.Antikolinesterase yang digunakan dlm anestesia g.Antagonis u/ depresi syaraf pusat dan pernafasan h.Obat u/ hipertermia maglina 11

Anestetika Inhalasi Diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Mekanisme: hidrat gas dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps sehingga terjadi anestesia. Keuntungan: – resorpsi cepat melalui paru-paru. – Mudah dipantau, jika diperlukan setiap waktu dapat segera dihentikan Dosis pemberian pertama kali harus tinggi kemudian diturunkan sampai hanya sekedar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran (ekshalasi) Ekskresi melalui gelembung paru (alveoli) 12

Anestetika inhalasi samb... ESO 1.Menekan pernafasan 2.Menekan sistem kardiovaskular 3.Merusak hati dan ginjal 4.Oliguri (reversibel) karena berkurangnya pengaliran darah ke ginjal, pasien perlu dihidratasi secukupnya 5.Menekan sistem regulasi suhu 13

Teknik pemberian obat inhalasi Sistem terbuka: cairan terbang (eter, kloroform, trikloretilen) diteteskan tetes demi tetes ke atas sehelai kain kasa di bawah suatu kap dari kawat yang menutupi mulut dan hidung pasien. – Kerugian: kurang ekonomis (gas banyak terbuang), mengganggu lingkungan Sistem tertutup: suatu mesin khusus menyalurkan campuran gas dengan oksigen kedlm suatu kap, dimana sejumlah CO2 dari ekshalasi dimasukkan kembali. Fungsinya untuk mengisi kembali kebutuhan oksigen basal. Fungsi CO2: memperdalam pernafasan, mencegah timbul apnoea (henti nafas)

Insuflasi: gas atau uap ditiupkan kedalam mulut atau tenggorokan melalui mesin (co: pembedahan amandel) 15SSP_faal/ikun/2006

Cara pemberian anestesi umum: Menurut penggunaannya anestesi umum dapat digolongkan menjadi 2, : 1.Anaestesi injeksi : cont : diazepam, midazolam, ketamin dll Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk tindakan yang singkat atau induksi anestesi. Umumnya diberikan Tiopental, namun pada kasus tertentu dapat digunakan ketamin, diazepam, dll. Untuk tindakan yang lama anestesi parenteral dikombinasikan dengan cara lain. Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat. 2. Anaestesi Inhalasi : diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan, cont : halotan, isofluran, enfluran dll Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anestesi yang mudah menguap sebagai zat anestesi melalui udara pernafasan. Zat anestetik yang digunakan berupa campuran gas (dengan O2) dan konsentrasi zat anestetik tersebut tergantung dari tekanan parsialnya. Tekanan parsial dalam jaringan otak akan menentukan kekuatan daya anestesi, zat anestetik tersebut dikatakan bila dengan tekanan parsial yang rendah sudah dapat memberikan anaestesi yang adekuat dan mempertahankan rasa tidak sadar.

Untuk prosedur tertentu dibutuhkan hipotensi terkendali, obat yang digunakan : labetolol dan gliseril trinitrat. Dan untuk mengendalikan aritmia selama Anaestesi digunakan obat : Amiodaron, adenosin, amiodaron dan verapamil.

OBAT ANESTESI INTRAVENA Natrium Tiopental (tiopental,pentotal) Ultra short acting barbital Tiopental berupa bubuk kuning yang bila akan digunakan dilarutkan dalam air menjadi larutan 2,5% atau 5%. Indikasi sebagai anestetika injeksi baik, tp efek singkat (lk 5 menit), pemberian tiopental adalah induksi anestesi umum, operasi/tindakan yang singkat(reposisi fraktur, insisi, jahit luka, dilatasi serviks, dan kuretase), sedasi pada analgesi regional, dan untuk mengatasi kejang-kejang eklampsia atau epilepsi. Kontra indikasinya adalah status asmatikus, syok, anemia, disfungsi hepar, asma bronkial, miastenia gravis dan riwayat alergi terhadap tiopental. Keuntungan penggunaan tiopental adalah induksi mudah dan cepat, tidak ada delirium, masa pemulihan cepat, tidak ada iritasi mukosa jalan napas. Sedangkan kerugiannya adalah dapat menyebabkan depresi pernapasan, depresi kardiovaskuler, cenderung menyebabkan spasme laring, relaksasi otot perut kurang dan bukan analgetik.

Ketamin –Derivat sikloheksana –Ketamin adalah suatu rapid acting nonbarbiturat general anaesthetic. Indikasi pemakaian ketamin adalah prosedur dengan pengendalian jalan napas yang sulit, prosedur diagnosis, tindakan ortopedi, pasien resiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma. Kontra indikasinya adalah tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg, riwayat penyakit serebrovaskular, dan gagal jantung. –Metabolitnya mempunyai daya analgetika lama dibanding efek hipnotis. –Disalahgunakan untuk halusinasi –Eso: hipertensi, kejang-kejang, peningkatan intrakranial dan intraokuler. Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan) Droperidol adalah turunan buturofenon, derivat benzimidazolinon, dan merupakan antagonis reseptor dopamin. Obat ini digunakan sebagai premedikasi (antiemetik yang baik) dan sedasi pada anestesi regional. Obat anestetik ini juga dapat digunakan untuk membantu prosedur intubasi, bronkoskopi, esofagoskopi, dan gastroskopi. Droperidol dapat menimbulkan reaksi ekstrapiramidal yang dapat diatasi dengan pemberian diphenhidramin. Antidopamin kuat, antiserotonin lemah Untuk antipsikotikum dan premedikasi atau induksi dari anestesi

Diprivan (diisopropil fenol, propofol) Derivat isopropil fenol adalah campuran 1% obat dalm air dan emulsi berisi 10% minyak kedelai, 2,25% gliserol, dan lesitin telur. Propofol menghambat transmisi neuron yang dihantarkan oleh GABA. Untuk induksi dan pemeliharaan anestetika umu. Setelah injeksi iv, dengan cepat disalurkan ke otak, jantung, hati dan ginjal. Eso: sesak nafas, depresi sistem kardiovaskular, tromboflibitis.

Midazolam – Derivat benzodiazepin – Hipnotis, anxiolitis, relaksasi otot, antikonvulsi. – Eso: hambatan pernafasan

OBAT ANESTESI INHALASI Dinitrogen Oksida (N2O/ gas gelak) Analgetis kuat, anaestetika lemah, bukan relaksan otot N2O merupakan gas yang tidak berwarna, berbau manis, tidak iritatif, tidak berasa, lebih berat dari pada udara, tidak mudah terbakar/meledak dan tidak bereaksi dengan soda lime absorber (pengikat CO2). Penggunaan dalam anestesi umumnya dipakai dalam kombinasi N2O:O2 yaitu 60%:40%, 70%:30%, dan 50%:50%. Dosis untuk mendapatkan efek analgesik digunakan dengan perbandingan 20%;80%, untuk induksi 80%:20%, dan pemeliharaan 70%:30%. eso: hipoksia, anemia megaloblaster Trikloretilen – Bau dan rasa seperti kloroform, tdk ekslposif » Anestetika lemah, analgetika kuat, toksisitas rendah » Eso: bradycardia, penghambatan fungsi hati dan ginjal.

Halotan Anestetika kuat, analgetika rendah, relaksan otot ringan Halotan merupakan cairan tidak berwarna, berbau enek, tidak iritatif, mudah menguap, tidak mudah terbakar/tdk mdh meledak, tidak bereaksi dengan soda lime, dan mudah diuraikan cahaya. Halotan merupakan obat anestetik dengan kekuatan 4-5 kali eter atai 2 kali kloroform. Keuntungan penggunaan halotan adalah induksi cepat dan lancar, tidak mengiritasi jalan nafas, bronkodilatasi, pemulihan cepat, proteksi terhadap syok, jarang menyebabkan mual/muntah. Kerugiannya adalah sangat poten, relatif terjadi over dosis, analgesi dan relaksasi yang kurang, harus dikombinasika dengan obat analgetik dan relaksan, harga mahal,menimbulkan hipotensi, aritmia. Eso: menekan pernafasan, aritmia

Etil Klorida Merupakan cairan tidak berwarna, sangat mudah menguap, dan mudah terbakar. Anestesi dengan etil klorida cepat terjadi namun cepat hilang. Induksi dapat dicapai dalam 0,5-2 menit dengan waktu pemulihan 2-3 menit sesudah pemberian anestesi dihentikan. Etil klorida sudah tidak dianjurkan digunakn sebagai anestesi umum. Sebagai anestesi lokal etil klorida digunakan dengan cara disemprotkan pada kulit sampai beku.

Eter (Dietil Eter) Khasiat analgetis, anaestetika, relaksan otot baik Merupakan cairan tidak berwarna, mudah menguap, berbau khas, mengiritasi saluran napas, mudah terbakar/meledak/eksplosif, tidak bereaksi dengan soda lime absorber, dan dapat terurai oleh udara serta cahaya. Eter merupakan obat anestesi yang sangat kuat sehingga pasien dapat memasuki tiap tingkat anestesi. Keuntungan penggunaan eter adalah mudah didapat dan murah, tidak perlu digunakan bersama-sama dengan obat-obat lain karena telah memenuhi trias anestesi, cukup aman dengan batas keamanan yang lebar, dan alat yang digunakan cukup sederhana. Kerugiannya adalah mudah terbakar/meledak, bau tidak enak, mengiritasi jalan napas, menimbulkan hipersekresi kelenjar ludah, menyebabkan mual dan muntah serta masa pemulihannya cepat. Jumlah eter yang dibutuhkan tergantung dari berat badan dan kondisi pasien, kebutuhan dalamnya anestesi dan teknik yang digunakan.

Enfluran (ethran) Merupakan obat anaestetik eter berhalogen berbentuk cairan, mudah menguap, tidak mudah terbakar, tidak bereaksi dengan soda lime. Induksi dengan enfluran cepat dan lancar. Oabt ini jarang menimbulkan mualdan muntah serta masa pemulihannya cepat. Anestetika inhalasi kuat Analgetikum pada persalinan Daya relaksan baik Eso: hipotensi, menekan pernafasan, aritmia, co: isofluran Isofluran (forane) Merupakan eter berhalogen, berbau tajam dan tidak mudah terbakar. Keuntungan penggunaan isofluran adalah irama jantung stabil dan tidak terangsang oleh adrenalin serta induksi dan masa pulih anestesi cepat. Sevofluran Obat anestesi ini merupakan turunan eter berhalogen yang paling disukai untuk induksi inhalasi, induksinya enak dan cepat terutama pada anak.

Taraf- taraf narkose pada anestesi umum Anaestesi umum dapat menekan susunan saraf sentral secara berurutan :’ 1.Taraf analgesia, yaitu kesadaran dan rasa nyeri berkurang, terjadi euforia (rasa nyaman) disertai halusinasi; co: Eter, Nitrogenmonoksida 2.Eksitasi : kesadaran hilang, timbul gelisah Kedua taraf ini disebut taraf induksi

Taraf anaestesi : reflek mata hilang, nafas otomatis dan teratur seperti tidur serta otot – otot melemas (relaksasi) Taraf pelumpuhan sumsum tulang : kerja jantung dan pernafasan berhenti Tujuan Narkose : Mencapai taraf anestesi dengan sedikit mungkin kerja ikutan dan efek samping dan guna mencapai narkosa umum yang dalam dan lama digunakan suatu anestesi pokok.

Anestesi Pokok Sebelum Narkose (premedikasi), diberikan obat- obat sedatif : CPZ, morfin dan pethidin, guna meniadakankegelisahan dan obat- obat parasimpatolitik (atropine) guna menekan sekresi ludah yang berlebihan Selama Narkose, diberikan obat- obat relaksasi otot : tubokurarin, galamin dll) Setelah narkose (postmedikasi), diberikan obat- obat analgetika : metampiron, sedative : luminal dan antiemetik : chlorpromazine

Berikut efek samping yang harus diperhatikan pada pemberian Anaestesi umum Menekan pernafasan, ditimbulkan oleh halothan, enfluran, dan isofluran, efek yg paling ringan dihasilkan oleh N2O dan eter Mengurangi kontraksi jantung, ditimbulkan oleh halothan, isofluran dan enfluran, efek yang paling ringan dihasilkan oleh eter Merusak hati, ditimbulkan oleh senyawa klor, cont : kloroform, oleh karena itu kloroform sudah tidak digunakan lagi Merusak ginjal, khususnya metoksifluran

ANAESTESI LOKAL Merupakan tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran. Obat pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dengan demikian menghilangkan atau mengurangi nyeri, gatal, rasa panas atau dingin. Anestetik Lokal bekerja dengan cara menyebabkan blokade yang reversibel atas konduksi sepanjang serat syaraf. Yang perlu diperhatikan : Potensi Obat Toksisitas Lama Kerja Stabilitas Kelarutan dalam air Kemampuan menembus membran mukosa

Struktur dasar anestetika lokal – Gugus amino hidrofil (sekunder atau tersier) yang dihubungkan dengan ikatan ester atau alkohol atau amida dengan suatu gugus aromatis lipofil. Semakin panjang gugus alkohol semakin semakin besar daya anaestetika dan toksis meningkat 32

Mekanisme kerja Pusat mekanisme kerja ada di membran sel, menghambat penerusan impuls dengan jalan menurunkan permeabilitas membran sel saraf untuk ion Natrium yang perlu bagi fungsi saraf. Hal ini disebabkan oleh adanya persaingan dengan ion calcium yang berada berdekatan dengan saluran Natrium di membran Neuron. Akibat turunnya laju depolarisasi ambang kepekaan tehadap rangsangan listrik lambat laun meningkat sehingga terjadi kehilangan rasa setempat secara reversibel. 33

Persyaratan anestetika lokal Tidak merangsang jaringan Tidak menimbulkan kerusakan permanen pada susunan saraf Toksisitas sistemis rendah Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan stempat pada selaput lendir Mula kerja cepat, bertahan lama Larut dalam air, menghasilkan larutan yang stabil. 34

Penggolongan Senyawa ester: cocain; ester-PABA (benzokain, prokain, oksibuprokain, tetrakain) Senyawa amida ; lidokain, prilokain, mepivakain, bupivakain, cinchokain Lainnya: fenol, benzilalkohol, etil klorida Semua senyawa diatas sinetis kecuali cocain (anestetika lokal pertama yang diperoleh dari daun tumbuhan alang-alang di pegunungan Andes) 35

Eso anestetika lokal Menekan SSP Menekan sistem kardiovaskular. Reaksi hipersensitisasi. 36SSP_faal/ikun/2006

Penggunaan Secara parenteral 1.Anestesia infiltrasi: injeksi diberikan pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesir sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak lebih dalam. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan, misalnya pada daerah kulit dan gusi (pencabutan gigi, THT). 2.Anestesi konduksi (blokade saraf perifer): –penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf (injeksi di tulang belakang pada suatu tempat berkumpulnya banyak saraf) hingga tercapai anestesia dari suatu daerah yang lebih luas terutama pada operasi lengan atau kaki, bahu. –Anaestesi blok, yaitu Analgesik regional intravena, yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal intravena. 37

3.Anestesia spinal (intrathecal) atau injeksi punggung : obat disuntikkan di tulang punggung yang berisi cairan otak dengan demikian injeksi melintasi selaput luar dari sumsum belakang (dura mater). Biasanya antara ruas lumbal ketiga dan keempat sehingga dapat dicapai dalam beberapa menit. 4.Anestesia epidural: juga termasuk injeksi punggung, obat disuntikkan di ruang epidural yakni ruang antara kedua selaput luar sumsum belakang. Anestesia dicapai setelah kl ½ jam. co: secara lumbal untuk persalinan, obstetri dan pembedahan perut bagian bawah, secara cervical: untuk hilang rasa di tengkuk, secara thoracal: untuk pemotongan paru-paru dan perut bagian bawah. 38

5. anestesia permukaan: suntikan untuk penghilang rasa sakit oleh dokter pada cabut gigi. pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung atau faring, misalnya pada tetes mata untuk mengukur tekanan okuler mata atau mengeluarkan benda asing di mata. Secara Oral: larutan untuk nyeri di mulut, atau tablet hisap (sakit tenggorokan) Tetes mata: untuk mengukur tekanan intraokuler atau mengeluarkan benda asing 39SSP_faal/ikun/2006

Anestetik Lokal kecuali Kokain menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Adrenalin menyebabkan vasokonstriksi yang menyebabkan absorbsi anestesi lokal menurun sehingga menyebabkan efek enestesi menjadi panjang Adrenalin tidak boleh berlebihan karena menyebabkan nekrosos iskemik. 40

Obat anestetika lokal A.Senyawa ester 1.Cocain: derivat tropan dengan struktur atropin dari tanaman Erythroxylon Coca, bersifat vasokonstriksi, kerja lebih lama, krn merintangi re-uptake noradrenalin di ujung neuron adrenergik shg kadar di daerah reseptor meningkat, berefek simpatomoimetik sentral dan perifer. Eso: gelisah, tegang, konvulsi, eufori. Cocain juga dapat bekerja medriasis (melebarkan pupil mata). Indikasi: anestesi permukaan pada pembedahan THT, mata 41SSP_faal/ikun/2006

2. Benzokain: ester PABA, derivat asam p-aminobenzoat dengan resorpsi lambat, anestetika lemah, indikasi untuk anestetika permukaan menghilangkan nyeri dan gatal 3. Prokain: derivat benzoat, bekerja singkat, dalam tubuh dihidrolisa oleh kolinesterase menjadi dietilaminoetanol dan PABA (asam para amino benzoat ) yang mengantagonir daya kerja sulfonamida. Resorpsi di kulit buruk maka dignkan injeksi biasanya bersama adrenalin untuk memperpanjang daya kerja. Eso: hipersensitisasi. Co: oksibupracain, tetracain 42

4. Lidokain Derivat asetanilid, kelompok amida, drug of choice untuk anestesia permukaan atau infiltrasi, digunakan pada selaput lendir dan kulit untuk nyeri, terbakar dan gatal. Khasiat kuat, mula kerja cepat, bertahan lama (t1/2 1,5-2 jam) 5. Mepivakain: derivat piperidin, kelompok amida, mula kerja dan kekuatan mirip lidokain, tdk vasodilatasi shg tdk perlu ditambah vasokonstriksi. Gol ini : Bupivakain 43SSP_faal/ikun/2006

B. Senyawa Amida: 1. Cinchocain (dibukain); derivat kinolin, lebih kuat dari lidokain, tapi toksis. Vasodilatasi 2. Articain: derivat tiofen C. Lain-lain: 1. etilklorida: gas mudah menyala, eksplosif, toksis bagi hati dan jantung, eso: nyeri dan kejang otot. 2. fenol: anestetika, antigatal, bakterisid, fungisid 3. Benzilalkohol: anestetika, antigatal lemah, bakteriostatis, virustatis, fungistatis lemah. 44

Obat yang tidak boleh dihentikan sebelum pembedahan : Analgesic, Antipilepsy, Anti- parkinson, Broncodilator, Obat Kardiovaskuler, Obat Glaucoma, Hormon Tiroid&anti-tiroid Obat yang harus dihentikan : Kontrasepsi Oral Lithium 45

OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL Obat anestesi regional/lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal. Anertesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen, batas keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan, dan efeknya reversible.

OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL Lidokain Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan ekstensif dibandingkan prokain. Bupivakain Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan mula kerja lambat dan masa kerja panjang.

TERIMA KASIH