Pemeriksaan Swab Tenggorok dengan Bakteri Corynobacterium diphteriae.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

dr. Sardikin Giriputro, SpP(K)
SALMONELLOSIS (PULLORUM)
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
DIAGNOSIS LABORATORIUM UNTUK INFEKSI BAKTERI
Sistem pernapasan pada manusia
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
SUVEILANS DIFTERI bwk keren.
ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK
SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI MANUSIA)
Faktor Virulensi Patogen
System Respiratory Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir. Woro Busono, MS
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA SMP NEGERI 2 REMBANG JATENG
PNEUMONIA.
Penyakit Pes di China.
Dampak Negatif Virus Terhadap Manusia
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
TUGAS ILMU PENYAKIT UMUM Kelompok :  Hilda Baitiyah  Lindayanti  Mona Oktavia  Winda Pusva Lina.
DIFTERI Suharyo.
PERTUSIS Suharyo.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
BAKTERI.
Interaksi dalam kehidupan mikroorganisme dengan manusia
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Oleh Dr. Nugroho Susanto
INFEKSI BAKTERI ANAEROB FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes
Program Pengendalian Penyakit ANTHRAX
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Kelompok 1.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
PENANGGULANGAN KLB DIFTERI
serangga org lain (antraks kulit) Siklus Hidup serangga org lain (antraks kulit) - fase vegetatif spora (inang) vegetatif.
Mikrobiologi Udara.
FARINGITIS Oleh: dr. Irma Susanti.
SURVEILANS DIFTERI.
Intan Silviana Mustikawati
Penyakit tetanus Tabita wahyu a.
Pseudomonas SETIO HARSONO.
DIFTERIa.
Corynebacterium diphtheriae
PNEUMONIA dr. Purwanto.
Penyakit Pes di China.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Kelompok 3 PARU - PARU.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
TUGAS PATOLOGI DIFTERI.
Dr. Eko Budi Koendhori, dr.,M.Kes
MENINGITIS OLEH NUGROHO.
IMUNOPROFILAKTIK (Tujuan Imunisasi, Imunisasi Aktif)
D I F T E R I (Outbreak Respon Imunization)
SOSIALISASI PELAKSANAAN ORI (Outbreak Respon Immunization)
PHARINGITIS Annisetya Robetha M. Bate ( )
PROSEDUR MEMBEBASKAN JALAN NAPAS
SUVEILANSDIFTERISUVEILANSDIFTERISUVEILANSDIFTERISUVEILANSDIFTERI bwk keren.
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
PERTUSIS Suharyo.
Surveilans Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
Gangguan pada sistem pernapasan Ika Rian Sari, S.Pd.
Oleh: Novendi Rizka LARINGITIS AKUT Pembimbing : dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS), Sp.THT-KL.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Akut. ISPA  ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang terjadi secara tiba-tiba, mulai dari hidung sampai gelembung.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Tonsilofaringitis Akut Rustam Siregar Divisi Infeksi dan Penyakit tropis Departemen Ilmu kesehatan anak FK UNS/RS.Dr Moewardi.
7 Jadwal Pemberian Imunisasi yang Wajib pada si Kecil Baru lahir 0 hari s/d 7 hari Imunisasi HB 0 Imunisasi lanjutan DPT HB Hib dan campak 0 hari s/d 1bulan.
InfeksiSaluranPernafasanAkut (ISPA). Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) Akut 1. PENGERTIAN 2. FAKTOR PENYEBAB 3. KLASIFIKASI ISPA 4. FAKTOR AGEN, HOST,
Transcript presentasi:

Pemeriksaan Swab Tenggorok dengan Bakteri Corynobacterium diphteriae

Penyakit Difteri Menurut CDC (2012), difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Difteri menyebabkan adanya selaput tebal di tenggorokan menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga seseorang mengalami kesulitan bernapas dan bahkan kematian. Gejala awal penyakit difteri yaitu demam 38 C, pseudomembrane (selaput tipis), putih keabuan pada tenggorok (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas dan mudah berdarah serta dapat disertai dengan nyeri menelan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck) dan sesak nafas disertai bunyi (stridor)

a.pernafasan  difteri pernafasan/ respiratory yang meliputi area tonsilar, faringeal, dan nasal. Difteri pernafasan merupakan penyakit pada saluran nafas yang sangat serius, sebelum dikembangkannya pengobatan medis yang efektif, sekitar setengah dari kasus dengan gejala difteri pernafasan meninggal. b.Pada anak-anak yang menderita difteri ini, lokasi utama terdapat pada tenggorokan bagian atas dan bawah

Kenapa difteri berbahaya? Karena diproduksinya diptheria toxin (dt) yang merupakan eksotoksin. Membuat peradangan  nekrosis  pseudomembran  obstruksi nafas Toksin  meluas ke peredaran darah  sepsis

Pewarnaan : mengunakan pewarna Neisser Neisser A  Methylen Blue+Alkohol absolutr+Asam asetat+aquadest Neisser B  Bismarck brown+ Aquadest PRINSIP PENGECATAN pengecatan dengan Neisser A menyebabkan granula Babes Ernst (poolkarrel) berwarna violet hitam, cat tadi oleh granula bakteri dipegang kuat terhadap air. Sehingga dengan cat Neisser B tidak berubah (luntur), badan bakteri akan terlunturkan oleh air yang terdapat pada Neisser B sehingga mengambil warna kuning atau coklat dari Neisser B.

Kultur Bakteri Media Cystine tellurite blood agar  BAP  Media uji biokimia

Swab Nasofaring dan Orofaring Bakteri Streptococcus pneumoniae

Streptococcus pneumoniae Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri komensal dari saluran nafas bagian atas manusia sekitar 5-40% dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronkitis, bakteremia, meningitis dan proses infeksi lainnya2. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 mencatat bahwa pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita terbanyak3. Hal ini tidak berbanding lurus dengan angka kultur S.pneumoniae di laboratorium mikrobiologi RSUP Dr. Kariadi yang hanya 7,65 % dibanding dengan enterobactericae yang persentasenya lebih besar yaitu 50,61% 4.

Sampel swab langsung dimasukkan kedalam amies media Segera lakukan pemeriksaan / pengiriman sampel ke laboratorium Bisa langsung ditanam ke media enrichment DVJNWefmHjE

Kokus gram positif Non- motil Non- spora Katalase : negative Oxidase : negative Fakultatif anaerobic

S. pneumoniae yang menghasilkan pneumolisin mampu memecah eritrosit sehingga melepaskan protein yang mengandung heme. Baik hemin maupun hemoglobin yang terdapat pada eritrosit mampu menyokong penuh pertumbuhan kultur S. pneumoniae

Penanaman pada BAP Koloni Cembung Alfa-hemolisis

Koloni s.pneumoiae larut dalam larutan empedu Bile solutibility test : positive (+)

Salah satu upaya pencegahan infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae ialah melalui pemberian vaksin. Saat ini telah tersedia dua jenis vaksin yang tersedia yaitu Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV). Vaksin PCV13 mengandung 13 serotipe S. pneumoniae yaitu 1, 3, 4, 5, 6A, 6B, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, dan 23F

niae.html niae.html moniae+bacteria&hl=id&as_sdt=0,5 moniae+bacteria&hl=id&as_sdt=0,5 dalam-hidung-streptococcus-pneumoniae-berbahayakah/ dalam-hidung-streptococcus-pneumoniae-berbahayakah/