E. HALOALKANA Senyawa haloalkana yang disebut juga alkil halida merupakan senyawa turunan alkana yang salah satu atau beberapa atom hidrogennya disubstitusi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ETER / ALKOKSI ALKANA M E N U O Rumus : R – O - R Gugus Fungsi : - O -
Advertisements

GUGUS FUNGSI SENYAWA KARBON
SENYAWA TURUNAN ALKANA `
Eter (Alkoksialkana) Pertemuan 7.
STRUKTUR SENYAWA KARBON
Sifat Alkana Alkana merupakan zat yang sukar bereaksi sehingga disebut paraffin yang berarti memiliki afinitas kecil. Alkana dapat mengalami reaksi pembakaran,
ETER / ALKOKSI ALKANA M E N U O Rumus : R – O - R Gugus Fungsi : - O -
Penyaji: Tiardo Crisel Vanda XII IPA 1
Hidrokarbon dan minyak bumi
STRUKTUR DAN TATA NAMA SENYAWA KARBON
**** ETER.
HIDROKARBON Kelas : X OLEH : DIAH PURWANINGTYAS SMA NEGERI 3 MALANG.
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Struktur dan tata nama senyawa karbon
Evy Endah Purwandani,S.Si,Apt.
Alkana, Alkena, Alkuna PERTEMUAN 5 dan 6 Adri Nora S.Si M.Si
ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
Kimia dasar KiMIa organik VII. Alkena dan alkuna
ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
H I D R O K A R B O N Adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan.
SENYAWA KARBON Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
KImia dasar kimia organik Eter dan sulfida
Hidrokarbon Organic Chemistry Selamat belajar ^^.
SENYAWA HIDROKARBON senyawa karbon yang hanya terdiri atas
KIMIA ORGANIK Ashfar Kurnia.
Aldehid Rumus Umum 2. Tata Nama
Alkohol dan Eter PERTEMUAN 7 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES.
ALKOHOL & ETER.
Penyaji: Dra. Sri Hartini Iing Sumastutiana, SPd
Alkohol dan Fenol.
ALKENA.
HIDROKARBON TATA NAMA ALKANA.
Struktur dan tata nama senyawa karbon OLEH: M. NURISSALAM, S
Asam Karboksilat & Turunannya
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
ALKIL HALIDA.
1. REAKSI ADISI ASAM HALIDA PADA ALKENA
HIDROKARBON Pertemuan Ii & III Alkana, Alkena & Alkuna
KETON 1A-Analis Kimia Indra Afiando Iryanti Triana
SIFAT-SIFAT SENYAWA HIDROKARBON
TURUNAN ALKANA Alkana  CnH2n+2 CnH2n+1 – H R - H  diganti gugus lain
SIANG SEMUA.
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
BAB 7 Haloalkana, Benzena, dan Polimer Standar Kompetensi
Reaksi senyawa hidrokarbon
TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI “ALKANA”
SENYAWA HIDROKARBON senyawa karbon yang hanya terdiri atas
HALOALKANA / ALKIL HALIDA
CAPAIAN PEMBELAJARAN Menganalisis struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi.
Senyawa yang mempunyai 2 gugus organik melekat pada atom O tunggal
ALKIL HALIDA/HALO ALKANA
Oleh : Andreas Wira Aditama Gabriella Adinda
ALKENA.
Reaksi senyawa hidrokarbon
H CH KIMIA SENYAWA HIDROKARBON XI-MIA 1 H 2 C 3 H 2 H 3 C H H 2 2 H 3
BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
Bahan Ajar KIMIA Ira Lestari, S.Si Kimia Dasar 2.
“Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat dan alkil alkanoat)”
PENGANTAR KIMIA ORGANIK
SENYAWA KARBON Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
ALDEHID & KETON. NAMA KELOMPOK Inilah yang akan kita pelajari nanti. Yuk simak baik-baik! Pengertian Aldehid dan Keton Sifa-Sifat Aldehid dan Keton Struktur.
INDIKATOR Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon.
ALKIL HALIDA PENGERTIAN TATA NAMA KLASIFIKASI KEGUNAAN.
Assalamu’alaikum wr wb. KEGUNAAN DAN SINTESIS ALKANA KELOMPOK I LINA MUHAMMAD SOPIANAZHARI ERNIYATI.
Struktur dan tata nama senyawa karbon OLEH: M. NURISSALAM, S
SENYAWA KARBON N Senyawa karbon organik: senyawa karbon yang berasal dari mahluk hidup. Senyawa karbon anorganik senyawa karbon yang berasal bukan dari.
Aldehid dan Keton Kelompok 2 Eva Febrianti Febrianti Mawaddah Fitri Puspasari Fuspasari 3kB.
MATERIAPLIKASIEVALUASIS KLATIHAN MENU A L K O H O L 1.Rumus : R – OH 2.Gugus Fungsi : - OH 3.Contoh : CH 3 -OH Metil alkohol Metanol O H R.
Struktur, Tatanama, Sifat Sintesis dan Kegunaan Senyawa Karbon
ALKANA 1. Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja. sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh, karena.
Transcript presentasi:

E. HALOALKANA Senyawa haloalkana yang disebut juga alkil halida merupakan senyawa turunan alkana yang salah satu atau beberapa atom hidrogennya disubstitusi dengan atom halogen. Senyawa haloalkana banyak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan senyawa haloalkana Karbon tetraklorida (CCl 4 ) dan kloroform (CHCl 3 ) Klorofluorokarbon (CFC) Pelarut organik Zat pendorong dan pembusa pada industri karet busa, botol semprot (spray), danpendingin pada AC (dikenal sebagai freon)

Tata Nama Haloalkana Tata nama IUPAC: a.Penamaan senyawa haloalkana didahului dengan awalan halo- diikuti dengan nama alkana yang mengikat. Jumlah halogen disebutkan dengan awalan mono-, di-, tri-, tetra-, dan seterusnya. Cara penamaan yang lain (trivial) disebut dengan alkilhalida, dengan menyebut jumlah halida dengan mono-, di-, tri-, tetra-, dan seterusnya. Awalan mono- kadang-kadang tidak disebutkan. Contoh: CH 3 Cl : klorometana atau metilklorida CH 2 Cl 2 : diklorometana atau metildiklorida CHCl 3 : triklorometana atau metiltriklorida (nama lain: kloroform) CCl 4 : tetraklorometana atau metil tetraklorida E. HALOALKANA

Tata Nama Haloalkana b.Jika rantai karbonnya panjang, penomoran dilakukan sedemikian hingga atom karbon tempat atom halogen terikat mempunyai nomor sekecil mungkin. Contoh: CH 3 –CH–CH 3 : 2-kloropropana atau isopropil klorida | Cl CH 3 –CH–CH–CH 3 : 2,3-dibromobutana | Br Br E. HALOALKANA

Tata Nama Haloalkana c.Jika terdapat lebih dari satu gugus halogen atau gugus alkil, penomorannya diambil dari atom C yang paling dekat dengan cabang, dan ketika jaraknya dari ujung sama, maka dipilih berdasarkan urutan abjad. Contoh: CH 3 –CH–CH–CH 2 –CH 3 : 2-kloro-3-metilpentana | | Cl CH 3 CH 3 –CH–CH–CH 3 : 2-kloro-3-metilbutana,bukan 2-metil-3-klorobutana | | Cl CH 3 E. HALOALKANA

Sifat-sifat Haloalkana 1)Haloalkana merupakan senyawa tidak berwarna, tidak berbau, dan sukar larut dalam air. 2)Adanya halogen yang terikat pada alkana menyebabkan terjadinya kepolaran ikatan sehingga beberapa senyawa haloalkana bersifat polar. 3)Untuk jumlah atom karbon yang sama, haloalkana mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada alkana. Untuk jenis halogen yang diikat, titik didihnya semakin tinggi dengan urutan F, Cl, Br, dan I.Tabel 7.5 menunjukkan data titik didih beberapa haloalkana dan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama. E. HALOALKANA Sifat fisis

Sifat-sifat Haloalkana E. HALOALKANA Rumus molekul X= H Alkana X = F Fluoroalkana X = Cl Kloroalkana X = Br Bromoalkana X = I Iodoalkana CH 3 X −161,7−78,4−24,23,63,642,4 CH 3 CH 2 X −88,8−37,712,338,472,3 CH 3 (CH 2 ) 2 X −42,1−2,546,671,0102,5 CH 3 (CH 2 ) 3 X −0,532,578,4101,6130,5 CH 3 (CH 2 ) 4 X 36,162,8107,8129,6157,0 CH 3 (CH 2 ) 7 X 125,7142,0182,0200,3225,5 Titik didih beberapa senyawa haloalkana ( o C)

Sifat-sifat Haloalkana 1)Reaksi substitusi Reaksi substitusi haloalkana dengan suatu basa akan menghasilkan alkohol. R–X + MOH  R–OH + MX Contoh: CH 3 Cl + AgOH  CH 3 OH + AgCl Reaksi substitusi haloalkana dengan Na-etoksida (alkanolat) akan menghasilkan eter. R–X + R’–ONa  R–O–R’ + NaX Contoh: CH 3 –Cl + C 2 H 5 –ONa  CH 3 –O–C 2 H 5 + NaCl E. HALOALKANA Sifat kimia

Sifat-sifat Haloalkana E. HALOALKANA 2)Reaksi eliminasi Eliminasi terhadap suatu haloalkana dilakukan dengan pereaksi basa kuat dalam alkohol pada suhu tinggi. –C–C– + KOH → – C = C – + KX + H 2 O | | H X Eliminasi gugus halogen, berlaku aturan Saytzef, yaitu atom hidrogen yang tereliminasi adalah atom hidrogen yang terdapat pada atom karbon yang paling sedikit mengikat hidrogen. Contoh: CH 3 –CH – CH 2 – CH 3 + KOH → CH 3 – CH = CH – CH 3 + KCl + H 2 O | Cl alkohol

Sifat-sifat Haloalkana E. HALOALKANA 3)Reaksi haloalkana dengan KOH pada suhu kamar akan menghasilkan alkohol. R–Cl + KOH  R–OH + KCl 4)Reaksi reduksi Reaksi haloalkana dengan gas hidrogen atau hidrida akan menghasilkan alkana. 4R–X  4R–H + LiX + AlX 3 Contoh: 4C 2 H 5 Cl  4C 2 H 6 + LiCl + AlCl 3 LiAlH 4

Sifat-sifat Haloalkana E. HALOALKANA 5)Sintesis Wurt SintesisWurt merupakan reaksi pembentukan alkana dari suatu alkil halida (haloalkana) dengan logam natrium. 2RX + 2Na  R–R + 2NaX Contoh: 2CH 3 Cl + 2Na  CH 3 –CH 3 + 2NaCl 6)Pereaksi Grignard Pereaksi Grignard merupakan pereaksi yang khas untuk mensintesis beberapa senyawa karbon, misalnya alkana atau keton. Pereaksi Grignard mempunyai rumus umum RMgX. RX + Mg  RMgX Reaksi ini dilakukan didalam pelarut eter yang kering. Contoh: C 2 H 5 Cl + Mg  C 2 H 5 MgCl (Pereaksi Grignard)

Pembuatan Haloalkana E. HALOALKANA a.Substitusi halogen terhadap alkana dengan bantuan sinar ultraviolet (UV). R–H + X 2  R–X + HX (X 2 yang dapat mensubstitusi alkana umumnya Cl 2 dan Br 2 ) Contoh: CH 3 – CH 3 + Cl 2 → CH 3 – CH 2 Cl + HCl b.Adisi asam halida (HX) terhadap alkena atau alkuna (Adisi Markovnikov) R – CH = CH – R ’ + HX  R – CH 2 – CH – R’ | X Contoh: CH 2 =CH 2 + HCl  CH 3 –CH 2 Cl u.v

Pembuatan Haloalkana E. HALOALKANA c.Substitusi gugus OH pada alkohol dengan fosfor pentahalida (PX 5 ) R – OH + PX 5  R – X + POX 3 + HX Contoh: CH 3 – OH + PCl 5  CH 3 – Cl + POCl 3 + HCl

Beberapa Haloalkana dan Kegunaannya E. HALOALKANA PVC (Polivinilklorida) merupakan polimer yang digunakan sebagai pipa plastik (pipa air), plastik CD,dan sebagainya. Plastik Teflon (Tetrafluoroetena) banyak digunakan sebagai bahan pembuat peralatan rumah tangga.

Beberapa Haloalkana dan Kegunaannya E. HALOALKANA Pelarut Karbon tetraklorida digunakan sebagai pelarut non-polar. Kloroform sebagai pelarut organik. 1,1,1-trikloroetana digunakan untuk pelarut cat dan pembersih. Obat anestesi (pembius) Senyawa2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana merupakan pengganti eter dan kloroform yang digunakan sebagai obat anestesi (bius) pada operasi bedah.

Beberapa Haloalkana dan Kegunaannya E. HALOALKANA Peptisida DDT (diklorodifeniltrikloroetana) dan gamexen (heksaklorosikloheksana) banyak digunakan sebagai pestisida, tetapi DDT sudah ditinggalkan karena residunya dapat bertahan puluhan tahun sehingga mencemari lingkungan. Zat pendorong atau pembusa Freon digunakan sebagai zat pendorong dan pembusa pada proses pembuatan karet busa.Penggunaan freon yang mengandung klor (CFC) sudah ditinggalkan dan diganti jenis freon yang tidak mengandung klor (Non-CFC).