NEAR DROWNING Andreani Uria Utama Ludjen FAA
PENDAHULUAN 2 PNEUMONIA ASPIRASI peradangan yang mengenai parenkim paru, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat yang disebabkan oleh aspirasi benda asing baik yang berasal dari dalam tubuh maupun di luar tubuh penderita. NEAR DROWNING keadaan dimana seseorang yang telah terendam dapat bertahan hidup walaupun kemudian terdapat komplikasi sekunder atau bahkan kematian Kallas H. Drowning and near drowning. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia : Saunders ; h
LAPORAN KASUS NEAR DROWNING
IDENTITAS Nama : An. MSUmur: 15 tahunJenis kelamin: Laki-lakiNo. RM: Tgl Masuk RS: 22 April 2021
KELUHAN SEKARANG 15 menit SMRS pasien tidak sadarkan diri setelah tenggelam di sungai setelah bermain dengan temannya. Pasien sempat tenggelam selama 30 menit. Teman pasien yang takut dan tidak bisa menolong akhirnya memanggil pertolongan orang dewasa dan membutuhkan waktu lama karena kondisi sungai sepi dan tidak ada orang di tempat kejadian. Setelah ditolong pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Dr. Doris Sylvanus. Selama perjalanan pasien tidak ada respon, batuk (-). Pada saat di IGD pasien dilakukan penekanan pada daerah perut, pasien tetap tidak sadar dan air tetap tidak keluar, kemudian dilakukan bantuan nafas pada daerah mulut, setelah dua menit, air keluar dari mulut pasien dan kemudian pasien sadar. Pasien juga diberikan oksigen dan mengalami muntah 1 kali, berisi air dan makanan, berwarna kemerahan, sebanyak ±1 gelas dan tidak menyemprot.
RIWAYAT PENYAKIT 1.Riwayat penyakit dahulu Pasien tidak pernah menderita penyakit jantung, asma dan kejang. Riwayat penyakit dalam keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit asma dan penyakit jantung.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG 1.Riwayat kehamilan Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit berat, tidak mengonsumsi obat-obatan/jamu, kontrol kehamilan teratur ke bidan, dan lama hamil cukup bulan. Riwayat kelahiran Lahir spontan, ditolong bidan, saat lahir menangis kuat dengan berat badan lahir 2900 gr panjang badan lupa. Riwayat makanan dan minuman ASI: 0-2 tahun PASI: 6-8 bulan Bubur susu: 6 bulan Nasi Tim: 8 bulan Nasi biasa: 1 tahun sampai sekarang Riwayat imunisasi Imunisasi dasar lengkap Riwayat tumbuh kembang Perkembangan: saat ini pasien sekolah di SMA Negeri 2 Palangkaraya kelas X. Riwayat lingkungan dan perumahan Tinggal di rumah permanen, sumber air minum dari air galon, buang air besar di WC dalam rumah, sampah dibuang ke TPA, pekarangan cukup luas. Kesan : higiene dan sanitasi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK (PRIMARY SURVEY) Airway: unclear, hembusan udara minimal Breath: lemah, gerak simetris, trakea di tengah, RR: 26 x/menit SpO2 : 84%, dengan NRM 15 LPM 92% Circulation: HR teratur 98 x/menit TD: 130/80 mmHg, akral hangat, CRT<2 detik GCS: E2V4M2 pupil isokor hemiparese (-/-)
EVALUASI MASALAH Kasus ini merupakan kasus ke dalam priority sign yaitu pasien datang diantar keluarga dengan penurunan kesadaran dan gangguan oksigenasi karena terjadi penurunan saturasi dan nafas tidak adekuat akibat obstruksi jalan napas atas Tatalaksana awal: Tata laksana awal pada pasien adalah abdominal thrust untuk mengeluarkan air yang menyumbat di jalan napas. Pasien juga diberikan Oksigen NRM 15 LPM
PEMERIKSAAN FISIK (SECONDARY SURVEY) Allergy: (-)Medication: (-)Past illness : (-) Last meal: 2 jam yang lalu Environment: Sungai
PEMERIKSAAN FISIK a.Keadaan umum : Baik a.GCS: E2V4M2 a.Tanda vital Tekanan Darah: 130/80 mmHg Nadi: 98 x/menit Pernapasan: 26 x/menit Suhu: 36,8 o C SpO2: 92% dengan NRM 15 LPM
Lembab, ikterik (-), sikatrik (-), hiper/hipopigmentasi (-), rash(-) Kulit Normosefali Rambut hitam tebal, tidak mudah dicabut Kepala Palpebra edema (-), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek cahaya +/+, reflek kornea +/+ Mata Pembesaran KGB (-), Peningkatan JVP (-), kaku kuduk (-), deviasi trakea (-). Leher Bibir dan mukosa tidak pucat, trismus (-). Mulut PEMERIKSAAN FISIK 5
Pemeriksaan Fisik Bronkovesikuler (+/+), ronki (+/+), wheezing (-/-) Pulmo SI- S II tunggal, murmur -, gallop – Cor 6 Ekstremitas Edema (-), atrofi otot ( - ), Kesan lateralisasi (-/-) Inspeksi : distensi abdomen (-), venektasi (-), jejas (-) Aukultasi : peningkatan/penurunan bising usus (-) Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), Perkusi : perkusi timpani di 9 regio abdomen. Abdomen
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 6 APRIL 2021 PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan HEMATOLOGI Hemoglobin15, – 18.00g/Dl Leukosit10, – 11.0ribu/uL Eritrosit5,294,00 – 5.50juta/uL Hematokrit46,640-48vol% Trombosit – 400ribu/uL RDW-CV41,111,5 – 14,5% MCV, MCH, MCHC MCV88, Fl MCH29,127,0 – 31,0Pg MCHC33,031,8 – 35,4% HITUNG JENIS Neu%81, % Lim%16, % Monosit%1, % KIMIA Ureum170-50mg/dL Kreatinin0, mg/dL DIABETES Gula Darah Sewaktu246<200Mg/dl HATI DAN PANKREAS SGOT215-34U/l SGPT160-55U/l ELEKTROLIT Natrium Meq/L Kalium3, Meq/L Calcium1,000,98-1,2Meq/L
ANALISIS GAS DARAH 15 PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan GAS DARAH pH7,187,350-7,450 PCO ,0-45,0mmHg PO ,0-100,0mmHg
HASIL RONTGEN THORAKS Sudut costofrenikus kiri dan kanan lancip Konsolidasi multiple Hilus suram (batas tidak jelas) CTR < 50% Infiltrat seluruh lapang paru Kesan : Acute Respiratory Distress Syndrome dengan Bronkopneumonia
HASIL CT-SCAN KEPALA NON-KONTRAS Tidak ditemukan lesi hipodens atau lesi hiperdens pada CT-Scan Kesimpulan: CT-Scan kepala tidak ditemukan kelainan
DIAGNOSIS Diagnosis kerja Near drowning + bronkopneumonia aspirasi + Ensefalopati Hipoksemia 1.Tatalaksana Non farmakologi Bed rest O 2 NRM liter/menit Menghangatkan pasien dengan selimut tebal Farmakologi IVFD RL 20 tpm Inj. Meropenem 1 gr/12 jam Inf. Metronidazole 500 mg/8 jam Inj. Levofloxacin 750 mg/24 jam Inj. Methyl prednisolon 125 mg/ 8 jam Inj. Paracetamol 1000 mg/ 12 jam Rawat di ruangan ICU
PEMBAHASAN NEAR DROWNING
DEFINISI Tenggelam (drowning) adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan, sedangkan hampir tenggelam (near drowning) adalah adanya gangguan fisiologi tubuh akibat tenggelam, tetapi tidak terjadi kematian. “ “ Pada pasien ini merupakan pasien near drowning karena pasien masih bisa selamat Kallas H. Drowning and near drowning. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia : Saunders ; h
Klasifikasi Berdasarkan Paru-Paru Korban Typicaly drowning : cairan masuk kedalam saluran pernafasan saat korban tenggelam Atypical drowning : dry drowning, immersion syndrome, submersion of the uncosious Berdasarkan kondisi kejadian Tenggelam (drowning) Hampir tenggelam (near drowning) Berdasarkan Jenis air Air tawar (air sungai, danau, koam renang) Air laut Penyebab a. Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan b. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan c. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang d. Perahu atau kapal tenggelam e. Terperangkap atau terjerat di dalam air f. Bunuh diri Faktor Resiko a.Usia tua b.Anak usia > 5 tahun c.Kondisi air yang melebihi kemampuan perenang, seperti arus kuat dan air yang dalam d.Ditenggelamkan dengan paksa dengan orang lain e.Tidak bisa berenang f.Tidak menggunakan pelampung ketika berada di perahu 15 menit SMRS pasien tidak sadarkan diri setelah tenggelam di sungai setelah bermain dengan temannya. Pasien sempat tenggelam selama 30 menit American Heart Association. Drowning. Circulation 2005;112:IV-133-IV-135
Patofisiologi Asfiksia Penurunan Kesadaran Henti Jantung Diakibatkan oleh spasme laring Kurangnya asupan oksigen pada tubuh akibat asfiksia menyebabkan penurunan kesadaran Air masuk secara pasif ke jalan nafas dan paru Kematian disertai aspirasi cairan Aspirasi Cairan Pasien telah sampai di tahap aspirasi cairan American Heart Association. Drowning. Circulation 2005;112:IV-133-IV-135
Perbedaan air tawar dan air laut AIR LAUT hipertonik hemokonsentrasi AIR TAWAR hipotonik hemodilusi Osmolaritas > darah hipovolemik Osmolaritas < darah hipervolemik Numa AH, Hammer J, Newth C. Near-drowning and drowning. Dalam: Chernick V, Boat TF, Wilmott RW, Bush A, penyunting. Kendig's disorders of the respiratory tract in children. Edisi ke-7. Philadelphia: Saunders-Elsivier; hlm
Patofisiologi Air tawar Meninggal Masuk ke dalam alveolus paru-paru dan terjadi absorbsi dalam jumlah besar Inhalasi air tawar Terjadi hemolisis dan hipervolemi Hemodilusi hebat Kalium dalam plasma meningkat, natrium berkurang Perubahan biokimiawi. Anoksia myocardium dan serebri Numa AH, Hammer J, Newth C. Near-drowning and drowning. Dalam: Chernick V, Boat TF, Wilmott RW, Bush A, penyunting. Kendig's disorders of the respiratory tract in children. Edisi ke-7. Philadelphia: Saunders-Elsivier; hlm
Pada pasien ini telah terjadi ARDS Jones KM. Towards evidence based emergency medicine : best BETs from the Manchester Royal Infirmary ; 18 :
Tatalaksana Oksigen KASUS Pasien ini mendapat oksigen NRM LPM dengan saturasi 92% TEORI Segera setelah korban ditolong, harus dilakukan resusitasi jantung paru. Oksigen harus diberikan secepatnya dan dilanjutkan dalam perjalanan ke rumah sakit dan untuk membalikkan keadaan anoksia dan mencegah cedera karena hipoksia. Setiap menit yang dilalui tanpa pernapasan dan sirkulasi yang adekuat menurunkan secara dramatis kesempatan luaran yang baik. Jones KM. Towards evidence based emergency medicine : best BETs from the Manchester Royal Infirmary ; 18 :
Tatalaksana Antibiotik KASUS Pasien ini diberikan: Inj. Meropenem 1 gr/12 jam Inf. Metronidazole 500 mg/8 jam Inj. Levofloxacin 750 mg/24 jam TEORI Tatalaksana paling tepat untuk pasien dengan pneumonia adalah terapi kausal serta terapi suportif. Terapi antibiotik harus segera diberikan pada anak dengan pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri Jones KM. Towards evidence based emergency medicine : best BETs from the Manchester Royal Infirmary ; 18 :
Tatalaksana Anti Inflamasi KASUS Pasien ini juga diberikan inj metilprednisolon 125 mg/8 jam. TEORI Pada studi prospektif dari 10 pasien yang mengalami near drowning, 7 pasien diberikan methyl prednisolon 50 mg/kgbb/8 jam intravena, 6 diantaranya menunjukkan perbaikan Jones KM. Towards evidence based emergency medicine : best BETs from the Manchester Royal Infirmary ; 18 :