GLIKOSIDA (2021 TA 2020/2021) tim fitokimia FITOKIMIA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

POTENSI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI
PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Kimia Bahan Pangan Ratih Yuniastri
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Alkaloid.
Tugas Fitokimia Kelompok 12 Sambiloto ( Andrographis paniculata )
KROMATOGRAFI.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Misal : D – glukosa – manosa. BUKTI RUMUS HEKSOSA  1. Analisis → Rumus molekul : C6H12O6. 2. Reduksi dengan – Na – amalgama → heksitol. C6H14O6.
Menyari senyawa dari bahan asal
HARI / TANGGAL : SABTU MATA PELAJARAN : KIMIA
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting.
BIOASSAY GUIDED FRACTINATION
LIPID ROUHDY RANGGA Mata Kuliah : Biokimia
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
TERPENOID KELOMPOK I ELGA LUSIANA
ANALISIS KUALITATIF ANALGETIK NON-NARKOTIK
Mikhania C.E., S.Farm, M.Si, Apt
GLIKOSIDA Di susun oleh : O Ade Irma Fuziawati O Diana Yosi O Eko Julianto O Elly Andalia O Intan Rindhani
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Larutan.
Asistensi Praktikum Fitokimia
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
ANALISIS PROTEIN.
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
PENGHILANGAN/PEMBERSIHAN GULA (Sugar Removal)
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Kimia Analit Ke-7 KROMATOGRAFI Oleh Prof. Dr. Ir
Glikosida Sianogen Oleh : Siti Karimah Siti Mas Ayu R. Vivi Desi S.
DATA PENGAMATAN Uji nyala api
Pola kromatografi Kromatogram (gambaran hasil kromatografi)
HCN – FITAT - FORMALIN Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
Materi Kimia Organik - Glikosida
ZAT WARNA ALAM.
TEST KUALITATIF PROTEIN
BAB 8 Karbohidrat, Protein, dan Biomolekul Standar Kompetensi
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
AJI NAJIHUDIN Pembimbing 1 : Atun Qowiyyah, M.Si., Apt.
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Kelompok 1 : Rahmatul Husna Wiwik Juliandestika
OLEH LILIS KHUSNUL KHOTIMAH B 2012
ISOLASI SENYAWA POLIKETIDA
Nanda Thyareza Imaniar ( )
ISOLASI SENYAWA TANIN DARI DAUN SIRIH
Visualisasi dan Identifikasi
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
Ahmad Farih Azmi, S.Kep., Ns, M.Si. Pengantar Kimia Farmasi.
LEMAK DAN MINYAK.
Apakah struktur di bawah ini merupakan glikosida?
BAB 6 Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Air laut mengandung berbagai jenis ion, seperti Air laut merupakan contoh.
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
KARBOHIDRAT XII MIPA 3 SMA NEGERI 2 LUMAJANG. A N G G O T A K E L O M P O K.
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
METODOLOGI PEMISAHAN (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) KELOMPOK 4: FITRATUL AINI NOVA JUWITA RAMADHANI SAFITRI.
4.3Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein). 4.4Mendeskripsikan struktur,
Putu G. M. W. Mahayasih, M.Farm., Apt.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
Transcript presentasi:

GLIKOSIDA (2021 TA 2020/2021) tim fitokimia FITOKIMIA

PENDAHULUAN Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas: gula (glikon) dan bukan gula (aglikon) Bagian aglikon dapat berupa triterpenoid, steroid, flavonoid, antrakuinon, atau golongan senyawa bahan alam lainnya. Bagian glikon dapat berupa glukosa (disebut glikosida), arabinosa (disebut abarabinosida), galakturonat (disebut galakturonosida). Bagian gula ada yang umum (misalnya glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa, dan manosa) dan gula spesifik (misalnya: digitoksosa, sarmentosa, rutinosa).

Glikosida dibagi berdasarkan bentuk ikatan aglikon dan glikonnya, yaitu: 1.C-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan C (contoh : barbaloin). 2.O-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan O (contoh : dioscin). 3. S-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan S (contoh: sinigrin). 4. N-glikosida : aglikon dan glikon dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa jembatan N contoh: adenosin)

barbaloin

Apabila aglikon dan glikon saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Jembatan oksigen yang menghubungkan glikon-aglikon ini sangat mudah terurai oleh: pengaruh asam, basa, enzim, air dan panas. Glikosida berbentuk kristal atau amorf. Glikosida biasanya lebih polar daripada aglikonnya, dan pembentukan glikosida umumnya meningkatkan kelarutannya dalam pelarut polar seperti air atau etanol encer.

PERAN GLIKOSIDA Pada tanaman, glikosida berperan sebagai cadangan gula untuk sementara, menjaga diri terhadap hama dan penyakit, dsb. Dari segi biologi, beberapa senyawa glikosida menunjukkan beberapa macam aktifitas biologik, misalnya sebagai pengatur pertumbuhan, protektif, fungisid, memacu atau menghambat kerja enzim dan sebagainya.

MACAM-MACAM SENYAWA GLIKOSIDA 1.GLUKOSIDA JANTUNG 2.GLIKOSIDA SIANOGENIK 3.GLUKOSINOLAT 4.GLUKOSIDA TRITERPEN (SAPONIN) 5.GLUKOSIDA ANTRAKUINON

1. GLIKOSIDA JANTUNG Disebut juga glikosida steroid Bagian aglikonnya berupa senyawa steroid Secara kimiawi, bagian gula menempel pada posisi tiga dari inti steroid. Struktur steroid ini merupakan turunan sistem cincin tetrasiklik, yaitu dimetil-siklopentano-perhidrofenantrena, yang memiliki lingkaran γ-lakton disebut kardenolida, sedang yang mempunyai lingkaran δ- lakton disebut bufadienolida, keduanya terletak pada posisi atom C-17. kardenolida bufadienolida

Glikosida jantung memiliki efek kuat terhadap ritme jantung (mempengaruhi irama pergerakan kerja jantung) Glikosida jantung tersebar pada tanaman famili: Scrophulariaceae, Apocynaceae, dan Liliaceae. Contoh senyawa glikosida jantung: digoksin dan digitoksin dari daun Digitalis purpurea atau Digitalis lanata (Scrophulariaceae), Oleandrin (pada Nerii folium), Strophantosid (pada Strophanti semen)

digoksin digitoksin Digitalis purpurea

EKSTRAKSI Senyawa glikosida jantung tidak larut dalam pelarut non polar. Pada tumbuhan, lipid dan pigmen dihilangkan dengan ekstraksi memakai benzena atau dengan pengendapan menggunakan timbal hidroksida. Kemudian senyawa glikosida jantung paling cocok diekstraksi memakai etanol 70-95% dan metanol panas (Robinson, 1995).

PEMISAHAN GLIKOSIDA JANTUNG Cara yang digunakan tergantung pada kerumitan struktur glikosida yang terdapat pada tumbuhan. Misalnya: Glikosida jantung jenis Strophanthus dapat dipisahkan dengan KLT satu arah pada silika gel dengan pengembang etil asetat-piridina-air (5:1:4). Pemisahan kardenolida dalam Digitalis purpurea dilakukan dengan KLT dua arah menggunakan etil asetat-metanol-air (16:1:1) dan kloroform:piridina (6:1)

UJI DETEKSI GLIKOSIDA JANTUNG Beberapa senyawa yang mengandung α-β unsaturared lakton juga memberikan hasil yang positif dengan uji di bawah ini : Reaksi lain dari sequiterpen lakton dan glikosida jantung 1. Kedde reaction larutan I : asam 3,5-dinitrobenzoat 2% dalam MeOH, larutan II : KOH 5,7% dalam air. Tambahkan tiap larutan 0,2-0,4 mL ke dalam larutan sampel, dan warna kebiru-biruan sampai ungu akan muncul dalam 5 menit (spesifik menunjukkan adanya kardenolida).

2. Baljet reagent larutan I : 1 gram picric acid dalam 100 mL EtOH, larutan II : 10 gram NaOH dalam 100 mL air. Campurkan larutan I dan II, sebelum digunakan tambahkan 2-3 tetes mg sampel, reaksi positif diindikasikan dengan warna orange atau merah 3. Legal reagent Larutan I : 0,5% sodium nitroprussiate dalam air dibuat baru. Larutan II : 0,2 N NaOH. Larutkan 2 mg sampel dalam piridin (2-3 tetes), tambahkan 1 tetes larutan I dan 4 tetes larutan II pada saat bersamaan. Glikosida jantung diidentifikasi dengan adanya warna merah, sedangkan warna pink/merah jambu untuk α-β unsaturared lakton dan beberapa β-Υ lakton. pH harus selalu dikontrol karena mereka mungkin berisomerisasi pada larutan basa

Sampel : 1 = digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL) Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin, Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8) Fase diam = plat silika gel 60 F254 Deteksi : semprot dengan Kedde reagent, lalu diamati secara visible

visibleUV 365 nm Sampel : 1 = Digitalis lanatae folium, 2 = Digitalis purpureae folium (20-40 µL) Senyawa pembanding = T1 = lanatoside C (Tc), T2 = digitoxin, T3 = digoxin, T4 = gitoxin, Ta = lanatoside A, Tb = lanatoside B Fase gerak = etil asetat-metanol-air (81:11:8) Fase diam = plat silika gel 60 F254 Deteksi : semprot dengan antimoni (III) klorida (SbCl 3 ) reagent, lalu diamati secara visible dan UV 365 nm

2. GLIKOSIDA SIANOGENIK Glikosida sianogenik adalah glikosida yang ketika dihidrolisis kan terurai menjadi bagian-bagiannya dan menghasilkan asam sianida (HCN). Meskipun mengandung nitrogen, tetapi strukturnya sebagai glikosida adalah O-glikosida dan bukan N-glikosida. Bagian gulanya seperti gentiobiosa atau visianosa.

Contoh : senyawa amigdalin pada singkong (Manihot esculenta), Laurocerasin (pada Laurocerasi folium), Prunasin (dalam Prunus sp) dan juga terdapat dalam kobis (Brassica olearacea), sawi (Brassica nigra), dan buah-buahan seperti persik, ceri, plum, dan aprikot. -glukosa  -glukosidase H2OH2Ohidrolisis + HCN (Manihot esculenta)

Pada umumnya deteksi glikosida sianogenik didasarkan pada keberadaan gas HCN yang dibebaskan oleh hasil hidrolidis glikosida sianogenin, baik secara kimiawi maupun oleh enzim endogen dalam sistem tertutup. Glikosida sianogenik dapat diisolasi dan dimurnikan dengan cara umum yang digunakan untuk glikosida tumbuhan lain, namun selama proses isolasi, penting untuk me-non-aktifkan enzim glikosidase yang ada bersama jaringan tumbuhan.

Identifikasi glikosida sianogen Identifikasi dengan kertas pikrat Kertas pikrat dibuat dengan mencelupkan potongan kertas saring ke dalam larutan pikrat jenuh (0,05 M) dalam air, yang sebelumnya dinetralkan dengan NaHCO 3 dan disaring, setelah dikeringkan kertas dapat disimpan lama.

Percobaan : Beberapa potongan helai bahan uji yang masih segar ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan setetes atau dua tetes air dan toluen dan dilumatkan menggunakan batang pengaduk. Tabung kemudian ditutup kedap dengan gabus yang digantungi kertas pikrat. Inkubasi dilakukan pada suhu 40 o C selama kurang lebih 2 jam. Adanya HCN akan mengakibatkan terjadinya perubahan warna pada kertas pikrat dari kuning menjadi coklat kemerahan (merah bata). Apabila reaksi negatif, tabung tersebut tetap disimpan selama 2 hari untuk diamati lagi, apakah HCN dibebaskan secara non enzim.

Identifikasi dengan kromatografi kertas Bahan yang diperiksa: kobis (Brassica oleracea), sawi (Brassica nigra) yang hampir busuk. Fase diam: kertas Whatman no 1. Fase gerak: n-butanol-etanol-air (40:11:14) Deteksi: UV 254 Larutan percobaan: bahan segar yang disari dengan alkohol 80% sampai tersari secara pekat (dengan sedikit dilumatkan tapi tanpa pemanasan, saring atau didekanter bagian yang jernih diambil untuk ditotolkan)

3. GLUKOSINOLAT Glukosinolat adalah suatu glikosida yang mengandung sulfur dan nitrogen. Aglikonnya adalah isotiosianat yang merupakan turunan alifatik atau aromatik. Senyawa ini selalu ada dalam bentuk glukosinolate (S-glucoside). Apabila sel tanaman dirusak atau jaringan tumbuhan di distilasi uap, maka senyawa tersebut akan dipecah atau diuraikan oleh enzim myrosine (β-thioglucosidase).

Contoh : sinalbin dari biji mustard putih (Sinapis alba) dan sinigrin dari biji mustard hitam (Brassica nigra). Sinigrin dan mirosin setelah maserasi ditemukan minyak atsiri 1,3% di dalamnya ada alil isotiosianat, minyak lemak. Glikosinolat juga terdapat dalam Alii sativi bulbus

4. GLIKOSIDA SAPONIN Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin (dapat berupa tipe steroid dan tipe triterpenoid). Saponin memiliki bobot molekul yang tinggi. Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan pembentukan larutan koloid dengan air yang apabila digojog akan menimbulkan buih yang stabil. Saponin mampu menyebabkan hemolisis darah, bersifat racun bagi hewan, dan banyak digunakan sebagai racun ikan.

Contoh : asam glisirizat dari Licorice/akar manis (Glycyrrizha glabra)

Pada tumbuhan yang banyak mengandung saponin, sukar untuk memekatkan ekstrak alkohol-air dengan baik, walaupun digunakan penguap putar (rotary evaporator). Uji saponin sederhana adalah dengan mengocok ekstrak alkohol-air dari tumbuhan dalam tabung reaksi dan diperhatikan pembentukan buih yang tahan lama pada permukaan cairan. Saponin juga dapat diperiksa dalam ekstrak kasar berdasarkan kemampuan menghemolisis darah. Saponin jauh lebih polar dibanding sapogenin, sehingga pemisahan dan deteksi mudah dilakukan dengan metode KLT dan pengukuran spektrum.

Uji sapogenin : jaringan kering tumbuhan dihidrolisis dengan HCl 1 M selama 2-6 jam, lalu dinetralkan, dikeringkan, diekstraksi dengan eter minyak bumi. Ekstrak diuapkan sampai kering dan residunya dilarutkan dalam kloroform lalu ditentukan spektrum inframerahnya. Larutan itu dipekatkan, lalu di KLT pada silika gel dengan salah satu pengembang, seperti aseton-heksana (4:1), kloroform-karbon tetraklorida-aseton (2:2:1), CHCl 3 -Me 2 CO (4:1), CHCl 3 -EtOAc (1:1), atau heksana-Me 2 CO (4:1). Selanjutnya sapogenin dideteksi dengan pereaksi semprot antimon klorida dalam HCl pekat dan dipanaskan pada suhu 110  C selama 10 menit, hasil positif berupa bercak berwarna merah jambu sampai ungu.

5. GLIKOSIDA ANTRAKUINON Glikosida antrakuinon mudah terhidrolisis menjadi aglikonnya, yaitu dihidroksi antrakuinon, trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi antrakuinon. Bentuk glikosidanya jika dipanaskan dalam asam asetat atau larutan HCl encer dalam alkohol (misal 5%) mudah dihidrolisis dalam 1 jam pada suhu 70  C.

Contoh : 1. kaskarosida dari kulit kayu pohon kaskara (Rhamnus purshiana, famili Rhamnaceae) 2. barbaloin dari gel/musilago lidah buaya (Aloe vera, famili Liliaceae) 3. sennosida dari senna (Cassia angustifolia dan Cassia senna, famili Leguminosae). (Aloe vera) Cassia angustifolia (Rhamnus purshiana)

Biosintesis glikosida Uridyltransferase Enzyme

JURNAL PENELITIAN EKSTRAKSI DAN ISOLASI SENYAWA GLIKOSIDA

ISOLASI DAN KARAKTERISASI GLIKOSIDA STEROID DARI DAUN Stachytaspheta jamaicensis Linn Vahl.

INTRODUCTION

1 kg daun segar S. jamaicensis Ekstrak kental EtOH -Pengeringan sampel -Ekstraksi dengan soklet Steroid 1 (1,53 g) (dark yellow oil) Steroid 2 (1,4 g) (dark yellow oil) -Kromatografi kolom -Elusi dengan klorofom: EtOH:Eter (50:30:20) IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA -Spektrum UV -IR -Spektrum NMR -MS

INTRODUCTION

TERIMA KASIH