WALI SONGO OLEH: M HUSAIN HAEKAL
Sunan Gresik (Syaikh Maulana Malik Ibrahim) Metode Dakwah Strategi dakwahnya dimulai dari perdagangan, yang dilanjutkan dengan pendekatan politik. Sunan Gresik kemudian menjalin hubungan dengan penguasa saat itu. Sunan Grasik juga mendirikan pesantren dan masjid untuk menyebarkan Islam. Karya Kesenian: Tembang suluk, Gundul-gundul pacul Dll Pendidikan: Pondok pesantren di leran, gresik Peninggalan Bersejarah Masjid Pesucinan didirikan Syekh Maulana Malik Ibrahim pada tahun 1404 Masehi, saat mengawali penyebaran agama Islam. Karena itu, masjid ini juga menjadi masjid tertua di Pulau Jawa. Selain sebagai tempat menyebarkan ajaran Islam, Masjid Pesucinan ini juga digunakan untuk pendidikan para dai dan mengajarkan warga mengenai teknik irigasi atau pengolahan persawahan maupun tambak di sepanjang pesisir utara Gresik. Jejak peninggalan ilmu irigasi terlihat dari sistem irigasi pengairan areal pertanian maupun tambak masyarakat pesisir utara Gresik yang cukup andal hingga sekarang.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Gresik Sunan Gresik mengandalkan jaringan perdagangan untuk memperkaya petani. Cara tersebut untuk merangkul dan menolong masyarakat pada waktu itu. Apalagi waktu itu masyarakat terkena dampak dari perang saudara di Kerajaan Majapahit. Berlahan- lahan masyarakat tertarik untuk belajar agama Islam. Sunan Gresik juga mendirikan pondok pesantren dan masjid sebagai tempat untuk mengajarkan agama Islam bagi masyarakat. Pondok pesantren dibangun di daerah Leran, Gresik. Budi pekerti dan ramah tamah selalu diperlihatkan saat pergaulan sehari-hari dengan masyarakat. Dalam berdakwah, Sunan Gresik harus menghadapi masyarakat yang telah menganut agama Hindu dan Budha serta kepercayaan asli yang sudah mengakar waktu itu. MASJID PESUCIAN (DESA LERAN) Implementasi dakwah Sunan Gresik pada konteks kekinian di Indonesia. -Bersikap ramah tamah kepada setiap golongan masyarakat -Tidak memaksa merubah adat istiadat agama lain -Menghormati penganut agama lain
Sunan Ampel (Raden Rahmat) Metode Dakwah Sunan Ampel menyampaikan dakwah kepada orang-orang dengan menggunakan dasar yang sederhana yaitu dasar aqidah dan ibadah. Ajaran tersebut dikenal dengan Moh limo yang berarti tidak melakukan lima hal yang tercela yaitu moh main, moh ngumbe, moh maling, moh madat, dan moh madon. Karya a) Perancang Kerajaan Islam Demak b) Mendirikan Pesantren Ampel Denta c) Mo Limo : Moh main, ngombe, maling, madat, madon d) Mendirikan masjid Demak Peninggalan Bersejarah a) Adapun Peninggalan Bersejarah Sunan Ampel : b) Masjid Sunan Ampel c) Sumur Tua yang ada di wilayah makam Sunan Ampel d) Masjid Jami’ Peneleh
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Ampel Sunan Ampel membangun pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Pada pesantren yang diasuhnya Sunan Ampel mendidik kader-kader da'i yang kemudian disebar ke seluruh Jawa. Sunan Ampel telah mendidik murid-murid yang terkenal antara lain Sunan Bonang dan Sunan Drajat yang tak lain keduanya adalah putra Sunan Ampel sendiri, Maulana Ishak, Sunan Giri, dan Raden Patah (Sultan Demak). Sunan Ampel dikenal sebagai negarawan, tokoh yang mempunyai gagasan dan perencana berdirinya kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Menurut bukti sejarah Sunan Ampel sebagai orang yang mengukuhkan Raden Fatah sebagai sultan pertama Kesultanan Demak Bintoro. Pada akhirnya kesultanan Demak Bintoro menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Kesultanan Demak Bintoro menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Masjid Masjid Demak didirikan pada tahun 1478 yang diprakarsai oleh Sunan Ampel bersama dengan para Walisanga. Implementasi dakwah Sunan Ampel pada konteks kekinian di Indonesia. a) Menjauhi yang diharamkan oleh agama b) Taat dalam beragama c) Memberikan wadah pendidikan untuk mempelajari ilmu agama
SUNAN BONANG (MAKHDUM IBRAHIM) Metode Dakwah Dalam menjalankan kegiatan dakwahnya Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) mempunyai keunikan dengan cara mengubah nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat sebagaimana yang dikenal dalam Islam. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya persuasif terhadap penganut ajaran Hindu dan Budha yang telah lama dipeluk sebelumnya. Karya Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah tembang Tamba Ati (dari bahasa Jawa, berarti penyembuh jiwa) yang kini masih sering dinyanyikan orang.
Peninggalan Bersejarah - Masjid Astana Bonang - Pendopo yang dekat dengan masjid dan makamnya - Benda Antik seperti tempayan, peti batu, pipisan, dan yoni Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Bonang Dalam riwayatnya, Sunan Bonang diketahui mensyiarkan Islam melalui beberapa metode, di antaranya memanfaatkan media wayang, tembang, sastra sufistik, termasuk tasawuf. Implementasi dakwah Sunan Bonang pada konteks kekinian di Indonesia. - Menyebarkan agama dengan sifat tidak memaksa - Toleransi antar umat beragama - Tekun dalam menimba ilmu
SUNAN KALIJAGA (RADEN SYAHID) Metode Dakwah Dalam menyebarkan agama Islam, cara pendekatan yang dilakukan Sunan Kalijaga dengan memakai sarana kesenian dan kebudayaan. Sunan Kalijaga juga merancang pendekatan yang sesuai dengan penduduk Jawa. Yaitu, akulturasi budaya dengan menyisipkan nilai-nilai Islam ke dalam segi-segi budaya lokal. Ia juga menyumbangkan ide seperti perencanaan alat-alat pertanian, desain pakaian, permainan tradisional untuk anak-anak, hingga musik gamelan. Karya Sunan Kalijaga pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja dan pencipta tembang lir- ilir. Peninggalan Bersejarah Jejak peninggalan sejarah Sunan Kalijaga pada masjid Jami' Menggoro dapat dilihat dari keberadaan 16 tiang bulat di dalam masjid. Dari 16 tiang terdiri dari 12 tiang berukuran tinggi 3 meter mengelilingi 4 tiang dengan tinggi 5 meter. Bangunan masjid Jami' Menggoro yang berupa 16 tiang bulat dalam masjid memiliki beberapa persamaan dengan arsitektur masjid Demak. Masjid Demak juga merupakan peninggalan sejarah yang dibangun oleh Sunan Kalijaga. Perbedaannya dengan Masjid Demak terletak pada tiang terbuat dari bahan tatah( limbah) kayu.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Kalijaga Beliau menggunakan model dakwah yang unik seperti menciptakan wayang kulit, baju takwa, lagu Lir-ilir, gundul-gundul pacul, suluk linglung, kidung rumekso ing wengi, grebeg maulud, dan Serat Dewa Ruci.... Sunan Kalijaga memasukkan ajaran-ajaran Islam ke kebudayaan Jawa sehingga dakwahnya berjalan dengan cepat dan tepat. Implementasi dakwah Sunan Gresik pada konteks kekinian di Indonesia. - Lemah lembut dalam mengajarkan ilmu - Istiqomah dan Tekun dalam belajar - Berdakwah dengan cara tidak memaksa
SUNAN GIRI (AINUL YAQIN) Metode Dakwah Sunan Giri juga mengembangkan sistem pendidikan berbasis pesantren pada masanya. Dalam dakwahnya, Sunan Giri menggunakan pendekatan kultural, seperti menciptakan beberapa tembang dan permainan untuk anak-anak. Karya Terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, diantaranya adalah permainan- permainan anak seperti Jelungan, dan Cublak Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung. Peninggalan Bersejarah a) masjid sunan giri. b) giri Kedaton. c) telaga pegat.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Giri Setelah kembali ke Tanah Jawa, Sunan Giri mendirikan pesantren di perbukitan Sidomukti daerah Kemobas, yang dinamai Pesantren Giri, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Sunan Giri membuat berbagai lagu Jawa dan juga lagu untuk permainan anak-anak. Lagu yang diciptakan mengandung ajaran Islam seperti cublak suweng, dsb. Implementasi dakwah Sunan Giri pada konteks kekinian di Indonesia. - Berteguh pendirian - Berjuang semaksimal mungkin untuk menyampaikan kebenaran - Menyampaikan dakwah dengan baik
SUNAN DRAJAD (RADEN QOSIM) Metode Dakwah Disebut Sunan Drajad karena beliau berdakwah di daerah Drajad kecamatan Paciran Lamongan. Sunan Drajat kerap berdakwah lewat tembang pangkur dengan iringan gending. Terakhir, ia juga menyampaikan ajaran agama melalui ritual adat tradisional, sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Karya Sunan Drajad termasuk salah satu sunan yang punya jiwa seni tinggi. Selain terkenal sebagai ahli ukir, dalam menyebarkan Islam, Sunan Drajat seringkali menggunakan gamelan Jawa. Salah satu karyanya yang masih disukai masyarakat Jawa sampai saat ini yaitu gending pangkur. Peninggalan Bersejarah Ada tiga benda peninggalan Sunan Drajat yang terkenal, yaitu Gamelan Singo Mengkok, Batik Drajat, dan Daun Lontar bertuliskan Surat Yusuf.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Drajad Sunan Drajat sangat berjasa dan berperan dalam penyebaran agama Islam di pesisir utara. Tidak hanya itu, ia juga mengajarkan jika penyebaran agama Islam tidak hanya dapat disampaikan melalui dakwah saja, namun juga bisa melalui perbuatan baik kepada sesama. Ia juga menciptakan tembang pangkur yang merupakan salah satu tembang Macapat serta menciptakan Catur Piwulang yang menjadi pedoman hidup masyarakat. Implementasi dakwah Sunan Drajad pada konteks kekinian di Indonesia. - Bergotong royong - Saling membantu - Menyampaikan ilmu yang benar
SUNAN KUDUS (RADEN JA`FAR SHADIQ Metode Dakwah Cara dakwah sunan Kudus dengan cara toleransi meniru pendekatan Sunan Kalijaga,sangat toleran pada budaya setempat.Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Karya Masjid dan Menara Kudus. Keris Cintoko. Dua tombak Sunan Kudus. Tembang Asmarandana. Peninggalan Bersejarah - Masjid Menara Kudus. Masjid Menara Kudus berbentuk empat persegi panjang, desainnya merupakan penggabungan Budaya Hindu dan Budaya Islam - Menara Masjid Kudus. - Makam.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Kudus Strategi dakwah yang ia usung adalah melalui pendekatan seni dan budaya. Ia tidak langsung melarang masyarakat yang masih menganut kepercayaan animisme dan agama Hindu-Buddha, melainkan merangkulnya pelan-pelan. Berkat kharisma dan keluwesan pergaulannya, Ja'far Shadiq memperoleh simpati dari masyarakat. Sunan Kudus kemudian mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat. Implementasi dakwah Sunan Kudus pada konteks kekinian di Indonesia. - Menghormati perbedaan yang ada - Gagah berani dalam menegakkan kebenaran - Tidak memaksakan ego semata
SUNAN MURIA (RADEN UMAR SA`ID) Metode Dakwah Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Muria lebih memusatkan pada rakyat jelata dan bukan kaum bangsawan. Beliau lebih senang mengasingkan diri bersama rakyat jelata dibandingkan tinggal di pusat Kerajaan Demak. Metode dakwah beliau sering disebut dengan Topo Ngeli, yang berarti menghanyutkan diri di dalam masyarakat. Karya Karya sastra budaya Sunan Muria sebagai dakwah antara lain Tembang Sinom dan Tembang Kinanti. Peninggalan Bersejarah masjid peninggalan Sunan Muria yang berada di puncak Gunung Muria, Desa Colo, Kudus, Jawa Tengah. Masjid peninggalan walisongo tersebut bak masjid di atas awan karena berada di ketingian 1600 meter di atas permukaan laut dengan pemandangan yang indah.
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Muria Meskipun Sunan Muria diterima dengan baik oleh masyarakat, bukan berarti proses dakwah beliau berjalan dengan lancar. Kebanyakan penduduk di kawasan gunung Muria masih menganut kepercayaan turun temurun yang sulit untuk diubah. Sunan Muria menggunakan metode dakwah bil hikmah, yaitu dengan cara-cara bijaksana dan tidak memaksa. Implementasi dakwah Sunan Muria pada konteks kekinian di Indonesia. - Toleransi - Saling menghargai - Kasih saying terhadap sesama
SUNAN GUNUNG JATI (RADEN SYARIF HIDAYATULLAH) Metode Dakwah Sebagai anggota Wali Songo dalam berdakwahnya Sunan Gunung Jati menerapkan berbagai metode dalam proses islamisasi di tanah Jawa. Adapun ragam metode dakwahnya yakni menggunakan metode “maw'izhatul hasanah wa mujadalah billati hiya ahsan” Karya Membangun infrastruktur berupa jalan-jalanyang menghubungkan antar wilayah Melakukan ekspedisi ke Banten Memanfaatkan pengaruhnya sebagai cucu kerajaan Padjajaran menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon kepedalaman Pasundan/priangan Peninggalan Bersejarah Benda pusaka: Kereta kencana Singa Barong, Senjata Tombak, Keris, Meriam, Peralatan musik: Gamelan, Alat-alat permainan: Guci, keramik yang semua itu disimpan di museum pusakakeraton kesepuhan di Cirebon, Jawa Barat
Analisa terhadap cara dakwah yg digunakan Sunan Gunung Jati Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam tidak menggunakan budaya Arab, tapi menggunakan adat dan budaya lokal melalui kesenian daerah. Hasilnya, Sunan Gunung Jati mampu meng- Islamkan Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta secara damai, tanpa ada peperangan Implementasi dakwah Sunan Gunung Jati pada konteks kekinian di Indonesia. Tawadhu’ Jujur dan adil Berhati hati agar tidak menyinggung suatu golongan masyarakat
TERIMA KASIH