Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik diharapkan dapat menjelaskan definisi jembatan, memahami, serta mampu mempresentasikan klasifikasi dan jenis-jenis jembatan REKAYASA IDE 1 DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN Dosen Pengampu 1.Prof.Dr.Abdul Hamid K,M.Pd 2.Dr.Rachmat Mulyana,M.Si 3.Dr. Enny K.Sinaga, S.Pd.,M.Si 4.Riansyah Putra,S.Pd.,M.Si
NAMA : MARDATILAH ISYARATIH NIM : KELAS : PTB A 2019
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 1. Definisi Jembatan 2. Klasifikasi Dan Jenis-Jenis Jembatan 3. Spesifikasi Jembatan Melalui proses mencari informasi dan berdiskusi peserta didik diharapkan dapat menjelaskan definisi jembatan dan spesifikasi jembatan, memahami, serta mampu mempresentasikan klasifikasi dan jenis-jenis jembatan 1. Memahami Pengertian Jembatan 2. Memahami Dan Menyajikan Klasifikasi Jembatan 3. Memahami Spesifikasi Jembatan Materi KD Tujuan
DEFINISI JEMBATAN Jembatan merupakan konstruksi yang berada di atas permukaan tanah ataupun permukaan air dan dibuat bersilangan dengan sungai, lembah, dan jalan lain yang memiliki perbedaan tinggi, dengan kegunaan untuk meneruskan jalan agar bisa melewati rintangan
1.Jembatan tetap/ permanen, jembatan ini dapat digunakan secara terus menerus sesuai waktu atau umur yang direncanaan, jembatan ini berupa bagunan yang permanen dan tidak berubah bentuk dan penggunaaannya juga relatif lama. 2.Jembatan Gerak yaitu jembatan yang dalam proses penggunaannya bisa digerakkan sesuai dengan kebutuhan. Jembatan ini bisa bergerak dikarenakan adanya lalu lintas lain yang melewatinya, Bahan baja dan komposit biasanya digunakan untuk membuat jembatan, hal ini disebabkan bahan baja dan komposit mempunyai sifat yang mudah diopersikan. Klasifikasi Jembatan Menurut Keberadaannya
Klasifikasi Dan Jenis Jembatan Menurut Fungsinya 1.Jembatan jalan raya (highway bridge) adalah Jembatan yang menghubungkan antara jalan raya dengan jalan raya. Jembatan ini direncanakan untuk menahan beban arus lalu lintas kendaraan di jalan raya baik kendaran berat, sedang, maupun ringan 2.Jembatan jalan rel kereta (railway bridge) adalah jembatan yang direncanakan khusus untuk dilewati kereta api. Seluruh perencanaan dari jembatan ini disesuaikan dengan jenis ataupun tipe kereta api yang akan menggunakan jembatan tersebut 3.Jembatan penyeberangan (pedestrian bridge) adalah Jembatan yang dipakai oleh pejalan kaki untuk menyeberang jalan 4.Jembatan air/ pipa/ saluran adalah pipa yang melintasi saluran, sungai, atau lainnya, yang tidak memungkinkan pipa ditanam di dalam tanah. Dibuat harus mempunyai fondasi/ penyokong yang kokoh di kedua ujungnya untuk perkuatan 5.Jembatan militer adalah suatu jenis jembatan sederhana yang didesain untuk keperluan operasi militer. Jembatan ini harus siap dalam bagian-bagian kecil agar dapat diangkut secara cepat setiap saat. Jembatan militer harus dapat didirikan secara mudah dan cepat, dan ketika harus dipindahkan tidak perlu dirakit lagi.
Klasifikasi Jembatan Menurut Materialnya 1.Jembatan bambu 2.Jembatan kayu 3.Jembatan beton bertulang (RC) 4.Jembatan Beton Prategang (PC) 5.Jembatan baja 6.Jembatan komposit 7.Jembatan pasangan batu kali Jembatan Beton prategang dan jembatan beton bertulang sebenarnya sama-sama terbuat dari beton. Keduanya juga sama- sama memanfaatkan tulangan dari baja untuk meningkatkan kekuatannya terhadap gaya tarik. Adapun perbedaannya terletak pada pemasangan tulangan bajanya. Pada jembatan dengan beton bertulang, tulangan baja dibiarkan tergeletak begitu saja sedangkan tulangan baja pada jembatan beton prategang akan diberi gaya tekan (ditekuk) terlebih dahulu. Hal ini membuat gaya tarik yang dimiliki oleh jembatan dengan beton prategang lebih kuat daripada jembatan beton bertulang. Tapi karena pembuatannya sangat rumit, beton prategangnya harus dibuat di pabrik dengan perhitungan yang tinggi.
Klasifikasi Jembatan Berdasar Bentuk Struktur Atas 1.Jembatan balok (beam bridge), Jembatan balok pada dasarnya adalah sebuah struktur horizontal kaku yang terletak pada dua tumpuan, dari ujung ke ujung 2.Jembatan plat/ (slab bridge), Pada jembatan ini struktur horizontal berfungsi untuk meneruskan ataupun menyebarkan beban menuju struktur yang mendukung gaya vertikal 3.Jembatan busur/ pelengkung (Arch Bridge) merupakan jembatan yang memiliki bentuk struktur atas berupa setengah lingkaran dengan didukung dengan kepala jembatan di masing-masing sisinya. 4.Jembatan rangka (Truss Bridge) struktur konstruksi jembatan yang tersusun dari rangka-rangka yang diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan dengan sendi pada setiap titik hubungnya 5.Jembatan gantung (Suspension Bridge) atau dikenal dengan jembatan gantung merupakan jembatan yang memakai kabel yang terbuat dari baja sebagai kekuatan konstruksinya
Klasifikasi Jembatan Menurut Daktilitasnya Berdasarkan daktilitasnya, klasifikasi jembatan dapat kategorikan menjadi: 1)Jembatan monolit yang mempunyai daktilitas penuh, dinamakan jembatan jenis A. 2)Jembatan tidak monolit/ terpisah yang mempunyai daktilitas penuh, dinamakan jembatan jenis B 3)Jembatan yang tidak daktail, dinamakan jembatan jenis C. 4)Jembatan yang tidak menghasilkan mekasnisme plastis yang pasti, dan akan memerlukan analisis dinamik oleh ahli khusus, ini merupakan jembatan selain jenis A, B, dan C.
Klasifikasi Jembatan Menurut Letak Lantai Jembatan 1. Jembatan Lantai Atas 2. Jembatan Lantai Bawah 3. Jembatan Lantai Tengah 4. Jembatan Lantai Ganda
Klasifikasi Jembatan Menurut Lama Waktu Yang Digunakan 1. Jembatan sementara/ darurat. Jembatan darurat ini biasanya berupa jembatan dari bambu, jembatan dari kayu, ataupun jembatan plat 2. Jembatan semi permanen adalah jembatan semula bersifat hanya sementara, tetapi dapat dinaikan kualitasnya menjadi jembatan yang bersifat tetap, fungsi dari jembatan ini dapat ditingkatkan dengan cara mengganti bahan-bahan penyusunnya dengan bahan yang lebih baik 3. Jembatan permanen, Pada umumnya jembatan permanen dibuat dari material-material yang mempunyai kekuatan dan keawetan yang baik. Jembatan baja, beton bertulang, beton prategang, baja, dan komposit merupakan jenis-jenis dari jembatan permanen
S P E S I F I K A S I J E M B A T A N 1. Umum. Dalam bagian ini menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan analisa bahan yang harus dipahami oleh penyedia jasa dan pengguna jasa 2. Persyaratan. Menjelaskan tentang paduan yang dipergunakan pada saat melaksanakan pekerjaan, serta kemungkinan atau toleransi-toleransi yang diizinkan. Bahan yang akan dipergunakan juga dibahas pada bagian spesifikasi persyaratan 3. Pelakasanaan. Dibagian spesifikasi pelakasanaan akan dijelaskan tentang metode pelaksanaan pekerjaan yang berdasar pada paduan yang berlaku. Hal tersebut meliputi penggunaan bahan sampai dengan penggunaan peralatan 4. Pengendalian mutu. Dalam pekerjaan pembangunan jembatan pengendalian mutu sangatlah penting untuk diperhatikan seperti halnya dengan bagian yang lain. Hal ini mengatur dari penerimaan bahan, jaminan mutu bahan dan struktur bangunan, perbaikan dan pemeliharaan selama pekerjaan berlangsung 5. Pengukuran dan Pembayaran. Hal penting yang harus dipahami penyedia jasa pekerjaan jembatan adalah bagian pengukuran dan pembayaran, kedua hal tersebut adalah bagian yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya
TERIMA KASIH KELUAR