Gizi Kerja & Produktivitas Kerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gizi Olahraga Nawan Primasoni .M .Or.
Advertisements

DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
STATUS GIZI LANJUT USIA
SISTEM PENCERNAAN.
ILMU ALAMIAH DASAR KELOMPOK 8 PBA (C) 2012/2013.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Gizi Olahraga Nawan Primasoni .M .Or
GIZI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
LIPID ROUHDY RANGGA Mata Kuliah : Biokimia
Pertemuan 13 Komposisi Tubuh.
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
Pertemuan 13 Komposisi Tubuh.
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
Tim Penggerak PKK Kota Banda Aceh
MELAKUKAN PERENCANAAN HIDANGAN HARIAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI
Wanda Lestari, STP, M.Gizi
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
PEMELIHARAAN KESEHATAN
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
METODE PENILAIAN STATUS GIZI
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
SISTEM PENCERNAAN MAUDUDI M.A..
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Oleh: Drs. IGK. Wijasa, MARS
GIZI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
KONSEP DASAR ILMU GIZI oleh: Suhaema,S.Si.T, MPH.
METODE PENILAIAN STATUS GIZI
KESEIMBANGAN ENERGI SYAFRIANI, SKM, M.KES.
MAKANAN & FUNGSINYA OLEH: IDA RIANAWATY
DASAR – DASAR ILMU GIZI Pertemuan 1.
BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Titus Priyo Harjatmo, M.Kes
FLASH IKMA’10 JOZZZ…..!!!.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
GIZI PADA KEHAMILAN UTARY DWI L, SST, M.Kes.
Prinsip Dasar Gizi Seimbang
ZAT MAKANAN Terkandung dalam makanan Zat makanan makro
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
D4 Keselamatan & Kesehatan Kerja UNIDA Gontor
KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
Rusman Efendi PRODI GIZI STIKES HUSADA BORNEO
Titus Priyo Harjatmo, M.Kes
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
Oleh: Weni Pratiwi Azhar Billah Aziz Agung Kurniaji
Gizi dan Penyakit Degeneratif
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
TUMBUH KEMBANG JADWAL MAKAN DAN MENU PADA ANAK USIA TAHUN
PEMBERIAN NUTRISI PADA ANAK
KESEIMBANGAN ENERGI.
Dr. Nur Ainun Rani, M.Kes, Sp.GK DIET SEIMBANG. Diet seimbang Pola makan yang seimbang antara zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi.
GIZI SEIMBANG
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN. Oleh : M. Ma’ruf Habibi Zat Makanan.
DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si FKIK UNSOED
Metode Penilaian Keadaan Gizi
GIZI MASYARAKAT.
GIZI PADA MASA LAKTASI / MENYUSUI
Transcript presentasi:

Gizi Kerja & Produktivitas Kerja Indikator Penilaian Gizi Kerja & Produktivitas Kerja Nurul Pratiwi Army

Pengertian Gizi Kerja SPECIAL DESSERT Gizi kerja adalah nutrisi atau zat makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya dengan tujuan untuk meningkat daya kerja dan kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dengan tingkat gizi seseorang (Suma‟mur, 1996) SPECIAL DESSERT Ada beberapa jenis atau unsur zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Unsur-unsur tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan air. Enam unsur tersebut dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: a. Unsur gizi pemberi energi, yaitu : karbohidrat, protein, dan lemak. b. Unsur gizi pembangun sel-sel jaringan tubuh, yaitu : protein, mineral, dan air. c. Unsur gizi pengatur fungsi faal tubuh, yaitu : mineral, vitamin, dan air.

Unsur-Unsur Gizi

Unsur-Unsur Gizi Mineral protein A 1 B 2 C 3 Air

Vitamin Fungsi vitamin adalah merangsang dan melindungi metabolisme serta mempercepat perubahan-perubahan zat makanan (katalisator). Vitamin terdapatdua macam, yaitu: Larut dalam air dan tidak larut dalam lemak, misalnya vitamin B komplek dan vitamin C. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak, misalnya vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin banyak yang terdapat dalam sayur-sayuran, buah-buahan yang berwarna, biji-bijian, hati, ikan, susu, keju, mentega, dsb.

Mineral Fungsi mineral adalah sebagai pembentuk struktur tubuh, pengatur keseimbangan asam basa tubuh, pengatur keseimbangan air, dan fraksi penting dalam suatu enzim (Sunita Almatsier, 2002). Mineral dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: Dalam jumlah sedikit, tetapi mutlak dibutuhkan oleh tubuh yaitu Cu, Co, Mn, Zn, dan Y. Dalam jumlah banyak dibutuhkan oleh tubuh, yaitu Ca, P, Mg, Na, K, dan Cl. Dalam jumlah sedikit dibutuhkan oleh tubuh, tetapi belum terang peranannya yaitu Al, As dan Br. Dalam jumlah sedikit dibutuhkan oleh tubuh dan dapat meracun seperti Se, F, dan Pb.

Air Fungsi air bagi tubuh adalah membentuk cairan tubuh, sebagai alat engangkut unsur gizi, katalisator berbagai reaksi biologis dalam sel, sisa pembakaran yang tidak dapat digunakan lagi oleh tubuh dan untuk mengatur panas tubuh (Sunita Almatsier, 2002).

Penilaian Status Gizi Antropometri Biokimia Survei Statistik Makanan Langsung Antropometri Biokimia Tidak langsung Survei Statistik Makanan Status Vital

Penilaian Status Gizi Langsung Antropometri Antropometri berasal dari kata anthropo yang berarti manusia dan metri adalah ukuran. Metode antropometri dapat diartikan sebagai mengukur fisik dan bagian tubuh manusia. Jadi antropometri adalah pengukuran tubuh atau bagian tubuh manusia. Dalam menilai status gizi dengan metode antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai metode untuk menentukan status gizi. Ada beberapa indeks antropometri yang umumnya dikenal, yaitu : Berat badan menurut umur (BB/U) Tinggi badan menurut umur (TB/U) Berat badan menurut Tinggi badan (BB/TB) Lingkar lengan atas menurut umur (LLA/U), Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan digunakan untuk memantau Indeks Massa Tubuh (IMT) orang dewasa. IMT atau Body Mass Tubuh (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Penilaian Status Gizi Langsung Antropometri 2. Biokimia Penilaian status gizi dengan metode biokimia adalah pemeriksaan dengan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh (I Dewa Nyoman Supariasa, 2002:19).

Penilaian Status Gizi Tidak Langsung Survei Konsumsi Makanan Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. 2. Statistik Vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lain yang berhubungan dengan gizi (I Dewa Nyoman Supariasa, 2002:20).

Produktivitas kerja adalah efisiensi proses menghasilkan dari sumber daya yang digunakan (Pandji Anoraga, 2001:52). Produktivitas seringkali juga diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran (output) dan masukan (input) (Sritomo Wigjo Soebroto, 2003:5). Jadi produktivitas disini adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dari setiap jumlah sumber daya yang dipergunakan selama proses berlangsung (Sugeng Budiono, 2003:263). Produktivitas Kerja

Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Faktor Yang Mempengaruhi 01 Jenis Kelamin 02 Umur Menurut Anto Dajan (1976:254), produktivitas kerja dapat diukur dengan menggunakan rumus: Rpo = K/M Keterangan: Rpo = rasio produktivitas dan juga dinamakan indeks produktivitas. K = kuantitas (output) barang yang dihasilkan. M = jumlah jam kerja per orang. 03 Status Kesehatan 04 Gangguan Biologis Tenaga Kerja Wanita 05 Masa Kerja

Kesimpulan Gizi Kerja dan Produktivitas Kerja Dalam hubungannya dengan produktivitas kerja, seseorang tenaga kerjadengan keadaan gizi yang baik akan memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih baik (Sugeng Budiono, 2003:154). Seseorang yang kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat maupun ringan, yaitu IMT <17,0 dan IMT 17,0-18, 4 maka orang tersebut akan kurang mampu bekerja keras, sedangkan orang yang gemuk atau kelebihan berat badan , yaitu IMT 25,1-27,0 dan IMT > 27,0 maka orang tersebut kurang gesit dan lamban dalam bekerja. Sedangkan orang yang mempunyai berat badan normal dengan IMT 18,5-25,0 akan lebih lincah dalam bekerja

Insert the Sub Title of Your Presentation THANK YOU Insert the Sub Title of Your Presentation