DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DEWAN PIMPINAN DAERAH PERPAMSI PROPINSI JAWA TENGAH
Advertisements

KESEHATAN DAN K E S E L A M A T A N K E R J A
Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
K3 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Pengertian
Administrasi Perkantoran
Pengertian Kecelakaan Difinisi adalah :
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MENDISKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)
INSPEKSI K3.
Definisi Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan.
KONSEP KESELAMATAN KERJA TEORI DAN STATISTIK KECELAKAAN
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN INSIDEN SERTA PENYEBAB-PENYEBABNYA
STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Asuransi Rekayasa.
RESIKO Dan Penanggulangannya K3LH Bagi Peserta Diklat SMK N 4 Langsa Guru Pembimbing: Roy Sari Milda, ST.
PROTEKSI SUMBER DAYA MANUSIA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan I
Dasar Menejemen Kelas XI Akuntansi
Created by sasongko KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3K3K3K3.
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Elemen Sistem Manajemen Bencana
KECELAKAAN KERJA.
Daftar Kerugian Potensial
MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PSIKOLOGI KESEHATAN : PENYAKIT AKIBAT KERJA
KESEHATAN KERJA.
WELCOME TO DASAR - DASAR K3 Oleh : SYAFRIANI, SKM.
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Manajemen Sumber Daya Manusia
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2014 YUSRON ALMAS HUDA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
CV CARBA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DASAR – DASAR K3 Catur Septiawan G.
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PRINSIP– PRINSIP K3 10 Mei 2016.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESELAMATAN KERJA DIATAS KAPAL
II. DASAR-DASAR K3 Oleh : Ir. Soedarjanto.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
12 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Pemeliharaan Karyawan
UPAYA KESEHATAN KERJA.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
JOB SAFETY ANALYSIS. DASAR PEMIKIRAN Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu urutan tahapan sederhana Setiap.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UNDANG – UNDANG NO. 1 TAHUN 1970
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. KASUS - KASUS K3 Kecelakaan lalu lintas.
HALIMA TUSSAKDIYAH, S. Pd KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA (K3)
K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Faktor Utama Unsafe Action: Tindakan Tak Aman (80%)‏ Unsafe Condition: Kondisi Tak Aman (20%)‏ (HW. Heinrich th 1931.
UNDANG – UNDANG NO. 1 TAHUN 1970
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
MATERI TRAINING Era revolusi industri (abad 18) Era revolusi industri (abad 18) – Perubahan sistem kerja : – Penggunaan tenaga mesin – Pengenalan metode.
Kecelakaan kerja.
DASAR K3.
Oleh : Siti Lailatul M KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LOGO “ Add your company slogan ” PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK PPG 3T UNIMED Berdoa dan Berusaha adalah Kunci Keberhasilan FIRASHAHDATY, S.Pd.
Obyektif Setelah mengikuti pembekalan materi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), audience diharapkan mampu: Berperilaku aman di tempat kerja. Bersikap.
K3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Disusun oleh: Marta Shaiful Islam UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
OLEH ; FEBRY TALAKUA, ST., MPH. Keselamatan kerja ( Occupational Safety ), dalam istilah sehari – hari sering disebut “SAFETY” KESELAMATAN KERJA Menurut.
DASAR-DASAR K3 Reny Nugraheni. S.KM.,MM. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Secara Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
Transcript presentasi:

DASAR-DASAR K3 Apa itu K3 ? Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M WA 089507440002 Asesor dan Trainer Keselamatan dan Kesehatan Kerja instagram @ariedoviziosoputra

PENGERTIAN K3 SECARA KEILMUAN SECARA FILOSOFI “Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur” SECARA KEILMUAN “Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, kebakaran dan pencemaran lingkungan”

SECARA ETIMOLOGI Merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan efisien dalam pemakaiannya.

Tujuan K-3 UNIVERSAL UU No. 1/1970 Mencegah terjadinya kecelakaan Mencegah agar kecelakaan yang serupa tidak terulang kembali (repeated accident) Menjamin pekerja dapat mengembangkan potensinya sesuai harkat dan martabatnya sbg manusia UU No. 1/1970 Agar setiap TK terjamin keselamatannya untuk hidup & meningkatkan produksi kerja serta produktivitas nasional Agar orang lain yg berada di tempat kerja terjamin keselamatannya Agar sumber produksi dapat dipakai secara aman & efisien

Insiden K3 Pengertian Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat). Kecelakaan Kerja Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Nearmiss (hampir celaka) Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Kecelakaan Kerja Nearmiss (hampir celaka)

Piramida Kecelakaan Kerja Setiap Terjadi 1 Kecelakaan Fatal/Kematian 10 Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Yang di dalamnya terdapat 30 Yang di dalamnya terdapat 600 Insiden (kejadian) Sebelumnya

Penyebab Kecelakaan Kerja Penyebab Tidak Langsung Penyebab Dasar Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja Kerugian Kurangnya Prosedur/Aturan. Kurangnya Sarana. Kurangnya Kesadaran. Kurangnya Kepatuhan. Faktor Pekerjaan. Faktor Pribadi. Tindakan Tidak Aman. Kondisi Tidak Aman. Kontak Dengan Bahaya. Kegagalan Fungsi. Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK). Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat). Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal). Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam). Teori Efek Domino – H.W. Heinrich

Kerugian Kecelakaan Kerja Biaya Langsung Biaya Pengobatan & Perawatan. Biaya Kompensasi (Asuransi). Rp. 1 Juta ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Biaya Tidak Langsung Kerusakan Bangunan. Kerusakan Alat dan Mesin. Kerusakan Produk dan Bahan/Material. Gangguan/Terhentinya Produksi. Biaya Administrasi. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat. Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja { Rp. 5 – 50 Juta (Biaya Kerusakan Aset Yang Tidak Diasuransikan) Rp. 5 – 3Juta Waktu untuk Investigasi. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang . Biaya Perekrutan dan Pelatihan. Biaya Lembur. Biaya Ekstra Pengawas. Waktu untuk Administrasi. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena Cedera. Kerugian Bisnis dan Nama Baik. (Biaya Lain-lain Yang Tidak Diasuransikan)

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja Pemantauan Kondisi Tidak Aman. Pemantauan Tindakan Tidak Aman. Pembinaan dan Pengawasan Pelatihan dan Pendidikan. Konseling & Konsultasi. Pengembangan Sumber Daya. Sistem Manajemen Prosedur dan Aturan. Penyediaan Sarana dan Prasarana. Penghargaan dan Sanksi.

Bahaya K3 Faktor Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang). Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif). Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi). Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin). Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif). Pengertian Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Sumber Manusia. Mesin. Material. Metode. Lingkungan. Jenis Tindakan. Kondisi.

“HAZARD/BAHAYA” Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Hazard dapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja.

“DANGER” “SAFE” (Aman) Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi bilamana terjadi accident “SAFE” adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan ke tingkat yang memadai (Aman)

Kecelakaan Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda PERMENAKER.03/MEN/1998

Kecelakaan Kerja Kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui Catatan : Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.

Akibat kecelakaan kerja Kerusakan dan atau bentuk kerugian berupa cidera, sakit fisik atau mental, kematian, kerusakan properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian tadi.

DEFINISI INCIDENT Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. Sakit Penyakit (ill health) : Kondisi kelainan fisik atau mental yang teridentifikasi berasal dari dan/atau bertambah buruk karena kegiatan kerja dan/atau situasi yang terkait pekerjaan.

DEFINISI NEARMISS Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana dapat diartikan menjadi “hampir celaka”. (tidak ada cidera, tidak sakit dan tidak mati) Nyaris Terjadi / Hampir Kena / Close Call/ Kejadian berbahaya Insiden (nearmiss) perlu mendapat perhatian yang sama seperti kecelakaan. Kejadian yang sama apabila terulang mungkin berakibat cidera serius.

DEFINISI ACCIDENT Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan. Accident adalah suatu insident yang menyebabkan cidera, sakit penyakit atau kematian. -OHSAS

Sasaran K3 Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar

Teori Kecelakaan Kerja Kerugian akibat kecelakaan kerja Teori Gunung Es : Kerugian yang timbul akibat adanya kecelakaan ada yang terlihat jelas, ada juga yang tidak jelas terlihat Kerugian langsung Penderitaan pribadi Rasa kehilangan keluarga korban Kerugian tak langsung : Kerusakan material Hilangnya peralatan Biaya akibat berhentinya produksi

TEORI DOMINO (William W. Heinrich 1930) B C D E LINGKUNGAN SOSIAL SIFAT INDIVIDU PERBUATAN/ KONDISI BERBAHAYA KECELAKAAN CIDERA/RUSAK Bahwa untuk mencegah kecelakaan adalah cukup dengan membuang salah satu kartu domino atau memutus rangkaian mata rantai domino. (Diluar perusahaan) (Dalam perusahaan)

TEORI DOMINO (Bird & Germain (1986): Lemahnya Kontrol Penyebab Dasar Penyebab Langsung INSIDEN KERUGIAN ACCIDENT

UNSAFE ACTION (Tindakan Tak Aman) UNSAFE CONDITION (Kondisi Tak Aman) Penyebab Kecelakaan UNSAFE ACTION (Tindakan Tak Aman) UNSAFE CONDITION (Kondisi Tak Aman) Penyebab langsung

Penyebab dan Akibat Kerugian LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN SEBAB LANGSUNG Bird & Germain (1986): 1. Lemahnya Kontrol: Tidak ada Program, Tidak ada standar, tidak terpenuhinya standar 2. Penyebab Dasar: Faktor personal dan faktor pekerjaan (pengetahuan dari pekerja, skill, motivation, physical or capability work problems.) 3. Penyebab Langsung: TTA & KTA 4. Insiden: Adanya kontak dengan energi/bahan-bahan berbahaya 5. Kerugian: Manusia, harta benda, proses produksi

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Eliminasi Subtitusi Rekayasa Teknis Segitiga terbalik: Porsinya APD terkecil (tingkat keefektifan dan kehandalan) Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri   Rekayasa Administrasi APD

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Eliminasi Subtitusi Rekayasa Teknis Rekayasa Administrasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri   Alat Pelindung Diri

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Memindahkan Hazard yang bisa menyebabkan tersandung Membuang bahan kimia yang tidak diperlukan Menghilangkan proses-proses yang berbahaya Eliminasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri  

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Contoh : Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta Proses menyapu diganti dengan vakum Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan Subtitusi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri  

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Contoh : Pemasangan alat pelindung mesin Pemasangan general dan local ventilation Pemasangan alat sensor otomatis Rekayasa Teknis Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri  

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Pemisahan lokasi Pergantian shift kerja Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan Contoh : Rekayasa Administrasi Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri  

HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO Helmet Safety Shoes Ear plug/muff Safety goggles Contoh : Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut : 1. Eliminasi - Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya 2. Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan 3. Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 4. Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja Pelatihan karyawan 5. Alat Pelindung Diri   APD

Terimakasih... SAFETY?