Nama : Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.KM. (WA )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Advertisements

PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN K3 LANJUTAN P.P. NO.50 TH.2012 ( PASAL.9 ) MATERI 3
Pengertian Kecelakaan Difinisi adalah :
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
Keamanan & Kesehatan Karyawan
(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)
INSPEKSI K3.
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
PROTEKSI SUMBER DAYA MANUSIA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan I
SISTEM MANAJEMEN OHSAS 18001:2007
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
Harita Nickel Division
Elemen Sistem Manajemen Bencana
Manajemen Risiko Pertemuan XI
Daftar Kerugian Potensial
Audit Internal K3 By : Wahyuni, S.Psi, M.Kes.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
Keselamatan dan kesehatan kerja
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
HIRADC Hazard Identification Risk Assessment and Determining Controls
Integrating Safety, Environmental and Quality Risks for Project Management Using a FMEA Method (Mengintegrasikan Keselamatan, dan Kualitas Lingkungan untuk.
KESEHATAN KERJA.
Higiene Industri dan Identifikasi Faktor Berbahaya
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Oleh : Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
. STANDAR K3.
2014 YUSRON ALMAS HUDA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
CV CARBA JARINGAN KOMPUTER DAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
H I SYAFRIANI.
SMK3 : Pengelolaan SDM dan Kepemimpinan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBBR) =
PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STANDAR KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
UPAYA KESEHATAN KERJA.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
JOB SAFETY ANALYSIS. DASAR PEMIKIRAN Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu urutan tahapan sederhana Setiap.
MANAJEMEN RESIKO.
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
√ S K 3 Mekanisme dan Teknis Audit
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
K3 DAN HUKUM TENAGA KERJA KELOMPOK 1 (SATU) ROBIATUL IRUDAH FIZA LESTARI RIZQI NABILAH HASNA.
Beberapa contoh bahaya dapat terlihat pada : * Manusia - Sifat ceroboh seorang karyawan * Bahan - Mudah terbakarnya suatu jenis bahan bakar minyak tertentu.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
TOPIK IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PENGENDALIAN RISIKO
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
PERBEDAAN PERSYARATAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
Kementerian PUPR SMK3 DALAM PERENCANAAN SPAM
Kecelakaan kerja.
Oleh : Siti Lailatul M KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Obyektif Setelah mengikuti pembekalan materi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), audience diharapkan mampu: Berperilaku aman di tempat kerja. Bersikap.
K3 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Disusun oleh: Marta Shaiful Islam UNIVERSITAS NEGERI MALANG.
OLEH ; FEBRY TALAKUA, ST., MPH. Keselamatan kerja ( Occupational Safety ), dalam istilah sehari – hari sering disebut “SAFETY” KESELAMATAN KERJA Menurut.
DASAR-DASAR K3 Reny Nugraheni. S.KM.,MM. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Secara Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan.
Transcript presentasi:

Nama : Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.KM. (WA 089507440002) PERKENALAN Nama : Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.KM. (WA 089507440002) Ig : ariedoviziosoputra Pendidikan : STIKes Jenderal Achmad Yani Bandung (S.Kep) STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi (Ns) Universitas Ahmad Dahlan (M.K.M) Pekerjaan : Asesor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sekarang) Trainer Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sekarang) Penulis Buku HIPERKES dan Keselamatan Kerja (Sekarang) Dosen K3, Kesehatan Masyarakat, Manajemen Rumah Sakit (Sekarang) Sekretaris Prodi Ilmu Keperawatan – STIKes Faathir Husada Staff Prodi DIII Keperawatan – STIKes Wijaya Husada Ketua Penyusun Akreditasi dan anggota SPMI - STIKes Faathir Husada Tangerang Pelatihan dan Sertifikasi Terkait K3: Sertifikasi Training of Trainer (ToT) Metodologi KKNI Level III Kemnaker RI dan BNSP Asesor Kompetensi Higiene perusahaan, kesehatan Kerja dan KK (HIPERKES & KK) KEMNAKER RI Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum KEMNAKER RI Pengawas Operasional Pertama (POP) Pengawas Operasional Utama (POU) Pengelolaan Limbah B3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPGD) Basic Life Support (BLS) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Industri Migas

MANAJEMEN RISIKO K3 Meirizal Ari Putra, S.Kep., Ns., M.K.M. Asesor Dan Trainer Keselamatan Dan Kesehatan Kerja WA 089507440002 Ig : ariedoviziosoputra

Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??

PENGERTIAN Risiko K3 adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan. Manajemen Risiko adalah proses pengelolaan terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko, dan menetapkan upaya pengendalian risiko. Penilaian Tingkat Risiko K3 dapat dilakukan dengan memadukan nilai kekerapan/frekuensi terjadinya peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/ kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.

PENGERTIAN BAHAYA: Segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau kerugian lainnya, atau Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya MANAJEMEN RISIKO Bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Proses. Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan pelaksananya terdiri dari multi disiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen risiko adalah proses yang berjalan terus menerus.

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DANA KESEHATAN KERJA (SMK3) (PP NO 50/2012) Continual Improvement I . KEBIJAKAN K3 V. PENINJAUAN & PENINGKATAN KINERJA K3 Plan Do Check Action II. PERENCANAAN K3 IV. PEMANTAUAN & EVALUASI KINERJA K3 III. PELAKSANAAN RENCANA K3 8 12

SMK3 I. KEBIJAKAN K3 PENINGKATAN BERKELANJUTAN II. PERENCANAAN K3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO & PENGENDALIAN RISIKO (HIRADC) PEMENUHAN UU/PP/PERMEN PERUMUSAN TUJUAN & SASARAN K3 PENETAPAN PROGRAM K3 V. PENINJAUAN & PENINGKATAN KINERJA K3 IV. PEMANTAUAN & EVALUASI KINERJA K3 PENGUKURAN & PEMANTAUAN EVALUASI KEPATUHAN PENYELIDIKAN INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN REKAMAN AUDIT INTERNAL III. PELAKSANAAN RENCANA K3 SUMBER DAYA, ORGANISASI & TG-JAWAB KOMPETENSI, PELATIHAN & KEPEDULIAN KOMUNIKASI, KETERLIBATAN & KONSULTASI DOKUMENTASI PENGENDALIAN DOKUMEN PENGENDALIAN OPERASIONAL KESIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT

PROSES MANAJEMEN RISIKO K3

5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO Mengidentifikasi Bahaya, Menilai & Memprioritaskan Risiko, Menetapkan Pengendalian Risiko, Menerapkan Pengendalian Risiko, Memantau dan Meninjau Ulang Pengendalian Risiko SEBELUM PROYEK DILAKSANAKAN (IBPPR / HIRADC) SELAMA PROYEK DILAKSANAKAN HIRADC : Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko / (Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control)

BAHAYA Bahaya (hazards) adalah kondisi yang menghadirkan adanya ancaman terhadap orang, harta benda atau lingkungan, Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan cedera / sakit/ kerusakan/ kerugian pada (proses kerja, properti dan lingkungan). 4

4 KATEGORI BAHAYA: Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang tidak diberi pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik yang cacat, rem kendaraan yang tidak pakem dsb. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap beracun, atau suara berfrekuensi tinggi. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu, misalnya pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel baja yang kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan sakit kulit dsb. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul, misalnya ketika beban mesin terlalu berat (overload), listrik atau mesin yang kadang-kadang mati.

PERUBAHAN CARA BERPKIR PENYEBAB LANGSUNG KECELAKAAN PERUBAHAN CARA BERPKIR PERILAKU BERBAHAYA LINGKUNGAN BERBAHAYA FAKTOR LAIN 1 3 2

PERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION) Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpa wewenang Menjalankan Mesin/ Peralatan dgn kecepatan yg tidak semestinya Membuat Alat Pengaman tidak berfungsi Lalai menggunakan APD Mengangkat barang dengan cara yg salah Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya Membetulkan mesin dalam keadaan jalan Lalai memberikan peringatan atau lupa mengamankan tempat kerja Bersenda gurau tidak pada tempatnya Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit Merancang /memasang peralatan tanpa pengaman

KONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION) Pelindung atau pembatas/pengaman yang tidak memadai Peralatan/ perkakas dan bahan yang rusak tetap digunakan Penempatan barang yang salah Sistem peringatan yang tidak memadai Pengabaian terhadap perkiraan bahaya kebakaran/peledakan Kebersihan lingkungan kerja yang jelek Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.) Kebisingan yang berlebihan Pemaparan Radiasi Ventilasi yang tidak memadai Penerangan yang tidak memadai

PENGENALAN POTENSI BAHAYA DIMANA SIH BAHAYA ITU ?

SUMBER BAHAYA LINGKUNGAN (Alam, Fisik, Sosial, Ekonomi dsb) PROSES (Tender, Operasi, Pemeliharaan, Renovasi, Pembongkaran) ALAT (Alat Konstruksi, Perkakas, MATERIAL (B3) PERSONIL (Kompetensi, kedisiplinan, kebugaran dlsb)

Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk Tali putus putus Tali rantas INSIDENT SANGAT BAHAYA BAHAYA ACCIDENT NEAR-MISS Sucofindo ICS Training Handouts

CONTOH JENIS JENIS BAHAYA PEKERJAAN CONTOH BAHAYA KECELAKAAN A BAHAYA JATUH Hazards due to Falls Bekerja di ketinggian, perancah tanpa tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. Pekerja jatuh / tertimpa B BAHAYA PERANCANGAN Design hazards Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. Ambruk, peker ja tertimpa C BAHAYA MATERIAL Hazards of material Material berbahaya/beracun dipakai, di- simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan BBM bocor, kebakaran D BAHAYA PERALATAN Hazards of Equipment Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. Alat terguling, menimpa/me- nabrak pekerja F BAHAYA METODE KERJA Hazards of work methods Metode kerja tidak ada, tidak sesuai persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi Struktur runtuh longsor dsb. G BAHAYA LISTRIK Electrical hazards Jenis material, perancangan, pemasangan & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan Pekerja t’sengat listrik, terbakar H RUANG TERBATAS Confined Space hazards Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang bawah tanah, mengandung udara beracun Terhirup gas beracun I BAHAYA LONGSOR Landslide hazards Dinding tebing galian tanah kedalaman >1.2 m tidak dipasang turap dan shoring Longsor , me- nimbun pekerja J Dan jenis bahaya lain nya Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, psiko-sosial Penyakit akibat kerja (PAK) M. Mushanif Mukti

FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA Kebisingan Pencahayaan Tekanan Radiasi Suhu ekstrim Gataran Partikulat Kadar x waktu > Tingkat paparan > Dosis–respon: > Konsentrasi > Intensitas > Lama paparan RISIKO Tuli Buta Depresi Kanker Kelelahan fisik Jaringan otot rusah Silikosis, asbestosis BAHAYA FISIK BAHAYA KIMIA > Tingkat paparan > Dosis–respon: > Konsentrasi > Intensitas > Lama paparan Iritasi kulit Keracunan Catat pancaindera Kanker, Alergi, dll G P C >Flamable, ekplosif >Beracun >Iritant, Korosif, >Karsinogen,Alergen BAHAYA BIOLOGI Virus Serangga Bakteri Jamur, dll DB, HIV, MALARIA dsb INFEKSI BISA / RACUN ALERGI dll > Intensitas > Lama paparan > Imunitas > Sensitivitas BAHAYA ERGONOMI Salah posisi Gerakan janggal Gerak monoton Letak tidak sesuai Sakit punggung Terkilir Carpal syndrome Cacat permanen > Lama paparan BAHAYA PSIKOLOGI > Intensitas > immunitas > Sensitivitas Gangguan mental Depresi , Gelisah Tidak konsentrasi Stress beban kerja, Pelecehan, kekerasan Intoleran, dll

TAHAPAN MANRISK ANALISA RISIKO PENILAIAN RISIKO PENANGANAN RISIKO KOMITMEN PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO PENANGANAN RISIKO MONITOR & REVIEW AKIBAT PELUANG PENILAIAN RISIKO

PENGERTIAN Identifikasi Bahaya: Mengenali jenis-jenis bahaya yang ada pada berbagai sumber bahaya (proses, material, alat, lingkungan, dan pekerja) yang berpotensi menyebab- kan timbulnya risiko kecelakaan dan sakit akinat kerja Penilaian Risiko: Menentukan tingkat kekerapan dan keparahan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari setiap jenis bahaya, dan menentukan peringkat risiko nya dengan mengalikan tingkat kekerapan dan tingkat keparahan Pengendalian Risiko: Melakukan penurunan derajat kekerapan dan keparahan yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode dll Monitor dan Review: Monitor dan review hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

Identifikasi bahaya Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini C B A 1 2 3

23

24 Revisi 01 - 27/04/99 24

25 Revisi 01 - 27/04/99 25

Hirarki pengendalian Risiko MANAJEMEN RESIKO HI-RA-DC Sumber Bahaya Identifikasi Bahaya Pengendalian Risikonya Penilaian Resikonya Frekuensi Mungkin Jarang Sering Keparahan Ringan Berat Fatal PERINGKAT RISIKO Hirarki pengendalian Risiko

RISIKO K3 Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3 dg akibat yg ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi. Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu peluang/probability dan akibat/konsekuensi RISIKO = Frekuensi/Peluang x Severity/Akibat v

RISIKO RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN JIKA TERJADI KECELAKAAN X TINGKAT FREQUENCY TERJADINYA JENIS KECELAKAAN YANG SAMA TINGKAT SEVERITY (KEPARAHAN AKIBAT) JENIS KECELAKAAN YANG SAMA X

MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 Tabel-1: Peluang / Kemungkinan TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN 5 Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang dilakukan. 4 Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi. 3 Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. 2 Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadinya. 1 Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah bertahun-tahun. Tabel-2: Akibat TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN 1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil. 2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang. 3 Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar. 4 Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya proses produksi, kerugian materi besar. 5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.

MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360) (lanjutan) Tabel Matriks Penilaian Risiko Untuk Umum (Dasar) AKIBAT Peluang 1 2 3 4 5 R M S T Keterangan: T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat. S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin. M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan darurat. R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku. Perhatian ! : Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.

HIRARKI ENGENDALIAN ELIMINASI SUBSTITUSI REKAYASA ADMINISTRASI MENIADAKAN BAHAYA SELURUHNYA DENGAN MEMBUANGNYA DARI TEMPAT KERJA PENGENDALIAN PALING EFEKTIF PENGENDALIAN KURANG EFEKTIF SUBSTITUSI MENGGANTI KEGIATAN, METODE, PROSES, MATERIAL ATAU ALAT DENGAN YANG LEBIH RENDAH BAHAYANYA REKAYASA MENGISOLASI / MEMISAHKAN BAHAYA DARI PEKERJA DENGAN BANTUAN MEKANIS / TEKNOLOGI ADMINISTRASI MENERAPKAN PRAKTEK KERJA & PROSEDUR SELAMAT, KEBIJAKAN, PELATIHAN/INDUKSI, IJIN KERJA ALAT ELINDUNG DIRI (APD) MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG SESUAI UNTUK MENUTUI DAN MELINDUNGI PEKERJA

HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO PALING EFEKTIF KURANG EFEKTIF ELIMINASI 1 2 SUBSTITUSI 3 PENGENDALIAN REKAYASA, ISOLASI 4 PENGENDALIAN ADMINISTRATIF & PRAKTIK KERJA 5 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) MERUBAH KONDISI : > SUBSTITUSI spy risiko turun MERUBAH KONDISI : REKAYASA ubah sistem peralatan ISOLASI orang dr smber bahaya MERUBAH ORANG : Melakukan tindakan Administratip mengurangi cedera WAJIB PAKAI APD JKS-Bintek k3 2014

MENGEVALUASI PENGENDALIAN RISIKO Melakukan pemantauan efektifitas tindakan pengendalian yang diterapkan apakah telah cukup efektif Melakukan perbaikan upaya pengendalian risiko secara terintegrasi

CONTOH : Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab K3 JKS-BINTEK SMK3-2014

PENETAPAN TINGKAT RESIKO & SKALA PRIORITAS 5 5 25 tinggi 1 utama

MELAKUKAN PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO