Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Phil.Merry Lapasau,M.A BENTUK TES Kimico Margaretha T ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyusunan Tes Oleh: Budi Usodo.
Advertisements

Teknik Pengembangan Instrumen Tes Lisan
PENYUSUNAN INSTRUMEN TES
(Tes Prestasi Belajar – Pertemuan 1)
Kata kerja operasioanal
Tri Hartiti Retnowati Jurusan Pend. Seni rupa FBS UNY
EVALUASI PEMBELAJARAN IPA
JENIS- JENIS ALAT EVALUASI (instrumen)
MATERI-5 EVALUASI PEMBELAJARAN
Assessment Performance (Asesmen Kinerja)
TEKNIK PENYUSUNAN SOAL
(The Curiculum staf of Babadan 2 State Junior High School)
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
MATERI-4 EVALUASI PEMBELAJARAN
Menyiapkan Tes Esai.
PANDUAN PEMBUATAN SOAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Tes uraian (essay examination)
MATERI-3 EVALUASI PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN TES BAHASA ARAB
Pengembangan Penilaian Psikomotor
PENILAIAN.
Tujuan Pembelajaran 5th session.
ANALISIS ALAT TES Suranto, S.Pd, M.Pd.
TES URAIAN (ESAI) Untuk meningkatkan mutu pertanyaan esai sebagai alat pengukur hasil belajar yang kompleks, memerlukan dua hal penting yang perlu diperhatikan.
BAB V BENTUK-BENTUK TES HASIL BELAJAR
Prosedur Penilaian dan Teknik Penilaian
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENYUSUNAN TES PERTEMUAN 7 KHAOLA RACHMA ADZIMA PGSD FKIP.
BENTUK-BENTUK TES HASIL BELAJAR
KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING
PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan penilaian acuan norma
EVALUASI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO
EVALUASI PEMBELAJARAN
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
PRINSIP PENILAIAN (Retno Wahyuningsih).
PENGEMBANGAN KISI - KISI
Petunjuk Teknis Pengembangan Instrumen Penilaian Tes Tertulis
C. PENGADMINISTRASIAN TES
Pedoman Penilaian Langkah-langkah Penyusunan Soal, Pedoman, Penskoran, Cara Perhitungan Nilai Akhir dan Cara Mengisi Rapor SD/MI KTSP Dimodifikasi dari.
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Analisis Metode Eksperimen
TES PENCAPAIAN PRESTASI TERSTANDARDISASI
PENGEMBANGAN BAHAN UJIAN DAN ANALISIS HASIL UJIAN
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
HASIL EVALUASI BELAJAR
2.1.D ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN,
Evaluasi Pendidikan “TES STANDAR dan TES BUATAN GURU
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Penulisan Butir Soal dan Analisis Butir Soal
Menyusun Bentuk Tes Jawaban Singkat dan Bentuk Tes Uraian (Essei)
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENILAIAN PORTOFOLIO Suranto, S.Pd, M.Pd.
MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN
Makalah Proses & Evaluasi Belajar Matematika Disusun Oleh : Kelompok 2
PROBING PROMTING. konsep probing adalah penyelidikan, pemeriksaan dan prompting adalah mendorong atau menuntun. Penyelidikan atau pemeriksaan disini bertujuan.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Tes Prestasi (Pertemuan 2)
Suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes.
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
PERMENDIKBUD NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk.
MODUL 2 PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR ANGGOTA KELOMPOK: WAYAN TARNANIM: WINDI IRAWATINIM: YOHANES DERI SETIADINIM: TUGAS.
Kelompok 1 (Modul 2): Ni Putu Desi Berliana Ni Kadek Ayu Septiari I Kadek Agus Cakra Wibawa Ni Komang Somoyanti Ni Made Tarani Nandasari.
Transcript presentasi:

Mata Kuliah Tes dan Pengukuran Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Phil.Merry Lapasau,M.A BENTUK TES Kimico Margaretha T ( )

BENTUK TES URAIAN Nana Sudjana 1991: 35 mengemukakan bahwa: “Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri”. Jenis tes ini menuntut kemampuan siswa untuk mengemukakan, menyusun, dan memadukan gagasan-gagasan yang telah dimilikinya dengan kata-kata sendiri. Didalam tes ini siswa memiliki kebebasan memilih dan menentukan jawaban. Kebebasan ini berakibat data jawaban bervariasi sehingga tingkat kebenaran dan kesalahan juga bervariasi. Hal inilah yang mengundang subyektifitas, penilai ikut berperan menentukan penilaian dan pemberian skor.

Keunggulan Bentuk Tes Uraian 1.Tes uraian tepat digunakan untuk proses berpikir yang melibatkan aktifitas kognitif tingkat tinggi dan tidak semata- mata hanya menginagt dan memehami fakta atau konsep saja. 2.Tes uraian memberi kesempatan peserta didik untuk mengemukakan jawabannya ke dalam bahasa yang runtut sesuai dengan gaya bahasanya sendiri 3.Tes uraian memaksa peserta didik untuk menggunakan pikiran sendiri dan kurang memberikan kesempatan untuk untung- untungan. 4.Bentuk tes uraian mudah disusun

Kelemahan Bentuk Tes Uraian Terbatasnya sampel materi yang diteskan 1. Kadar validalitas dan realibilitas tes uraian rendah 2. Akibat terbatasnya bahan yang diteskan,dapat terjadi hal-hal yang juga bersifat kebetulan Penilaian tidak mudah ditentukan standarnya Penyebab sukar memeriksa jawaban dalam proses pemberian skor: 1. Adanya hallo effect 2. Adanya efek bawaan 3. Efek urutan pemeriksaan 4. Pengaruh penggunaan Bahasa 5. Pengaruh tulisan tangan Waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa jawaban peserta didik relative lebih lama

Upaya meminimalisir kelemahan bentuk tes uraian 1.Indikator dan bahan yang dipilih untuk diteskan hendaknya berupa bahan utama yang dapat mewakili indicator dan bahan ajar lain yang tidak diteskan yang dapat mewakili kompetensi dasar yang diukur capaiannya. 2.Pertanyaan hendaknya menuntut jawaban tertentu, artinya suatu jawaban dinilai lebih tepat daripada jawaban yang lain 3.Sebelum dilaksanakan penilaian, hendaknya disusun terlebih dahulu kriteria tertentu yang dijadikan pedoman

BENTUK TES SUBJEKTIF 1)Uraian bebas, Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. 2)Uraian terbatas, Dalam bentuk tes ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal- hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. 3)Uraian terstruktur, Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif dan esai. Soal berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas menjawabnya.

BENTUK TES OBJEKTIF Bentuk tes objektif disebut pula dengan tes jawaban singkat. Jawaban terhadap tes objektif bersifat pasti dan dikotomis Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan menuliskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna

Keunggulan Bentuk Tes Objektif 1.Memungkinkan kita mengambil indicator dan bahan yang akan diteskan secara lebih menyeluruh daripada tes uraian. 2.Bentuk tes objektif hanya ada satu jawaban 3.Sangat mudah dikoreksi 4.Hasil tes objektif dapat dikoreksi secara cepat

Kelemahan Bentuk Tes Objektif 1.Penyusunan soal relative lebih lama 2.Ada kecenderungan guru hanya menekankan perhatiannya pada indicator dan bahan ajar tertentu sehingga tes tidak bersifat komperhensif. 3.Peserta didik mengerjakan soal tes mungkin sesekali melakukan hal-hal yang bersifat untung-untungan 4.Bentuk tes objektif biasanya panjang sehingga membutuhkan pembiayaan yang besar untuk pengadaannya.

Upaya meminimalisir kelemahan bentuk tes objektif 1.Penyusunan soal sebaiknya sesuai dengan kisi-kisi soal sebelumnya 2.Kesulitan dalam menyususn tes objektif dapat dikurangi dengan cara berlatih, mengamati tes objektif milik orang lain, dll. 3.Menggunaka rumus tebakan dalam penyekoran hasil pekerjaan peserta didik 4.Menggunakan alat tes yang dapat digunakan lebih dari satu kali

BENTUK TES OBJEKTIF 1. Tes benar salah Tes benar salah adalah bentuk tes yang terdiri atas sebuah pernyataan yang mempunyai dua kemungkinan, yaitu benar dan salah. 2. Tes pilihan ganda Tes pilihan ganda terdiri dari sebuah pernyataan atau kalimat yang belum lengkap yang kemudian diikuti oleh sejumlah pernyataan atau bentuk yang dapat melengkapinya. 3. Tes isian Tes isian melengkapi atau menyempurnakan merupakan suatu bentuk tes objektif yang terdiri dari pernyataan- pernyataan yang sengaja dihilangkan sebagian unsurnya, atau yang sengaja dibuat tidak lengkap. 4. Tes Penjodohan Peserta didik harus menjodohkan atau mencocokkan antara dua pernyataan yang disediakan. Pernyataan biasanya diletakkan dalam dua lajur, lajur kanan dan kiri. Jumlah pernyataan dalam lajur pada umumnya berjumlah sama.

Bentuk tes uraian objektif, Tes uraian objektif merupakan perpaduan antara tes uraian dan objektif. Pertanyaan bentuk ini berkaitan dengan rumus, prosedur, atau langkah tertentu yang kesemuanya secara substansial sudah pasti. Keunggulan bentuk tes objektif Tes ini mengukur kompetensi berpikir proses dan jenjang berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis sampai evaluasi dan mengomunikasikan. Keterbatasan bentuk tes uraian objektif Tes ini tidak memungkinkan dengan membuat soal yang banyak

Upaya meminimalisir kelemahan bentuk tes uraian objektif Penyusunan soal sebaiknya sesuai indicator yang akan dicapai dengan menentukan kompleksitas pertanyaan Pemberian skor dapat dilakukan dengan Teknik berjenjang berdasarkan kriteria dan kompleksitas pertanyaan

BENTUK TES KISAN DAN KINERJA 1. Tes Lisan Tes lisan adalah tes yang pertanyaan, perintah, dan jawabannya dilakukan secara lisan. Dalam pembelajaran bahasa, tes lisan dilakukan untuk mengukur kompetensi berbahasa lisan. Tes lisan dibedakan menjadi dua, yaitu tes lisan di kelas dan ujian lisan. 2. Tes Kinerja Tes kinerja, unjuk kerja, perbuatan, atau performansi tidak berbeda pengertiannya dengan tes psikomotorik. Tes kinerja adalah tes atau tugas yang menuntut pelibatan aktivitas motoric dalam meresponnya.

Keuntungan Tes lisan dalam Evaluasi Pembelajaran 1)Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung 2)Bagi siswa yang kemampuan berpikirnya lambat sehingga sering mengalami kesulitan dalam memahami pertanyaan soal, tes bentuk lisan dapat menolong sebab dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud 3)Hasil tes dapat langsung diketahui oleh siswa Kelemahan Tes lisan dalam Evaluasi Pembelajaran 1)Subjektifitas pengetesan dari guru atau pengajar sering mencemari hasil tes 2)Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama

Kelebihan Tes Kinerja: 1)Dapat mengevaluasi hasil belajar yang kompleks dan keterampilan yang tidak dapat dievaluasi dengan cara tradisional 2)Menyajikan evaluasi yang lebih hakiki, langsung dan lengkap 3)Memotivasi peserta didik untuk belajar karena mereka terlibat dalam perumusan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4)Mendorong pembelajaran pada situasi kehidupan nyata Kelemahan tes kinerja: 1)Lebih membebani guru dari segi usaha dan waktu 2)Proses pertimbangan dan penskoran yang dilakukan masih bersifat subjektif 3)Memiliki tingkat reliabilitas yang cukup rendah jika dibandingkan dengan penilaian yang lain

TERIMA KASIH