PERCABANGAN #4 1. 2. 3. IF…THEN IF…THEN…ELSE SELECTION STIKOM 2 April 2017 1. 2. 3. IF…THEN IF…THEN…ELSE SELECTION #4 STIKOM
PERCABANGAN 2 April 2017 PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. #4 STIKOM
PERCABANGAN 2 April 2017 PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI. #4 STIKOM
PERCABANGAN 2 April 2017 PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan. #4 STIKOM
PERCABANGAN 2 April 2017 PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan. AKSI adalah satu atau lebih instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR. #4 STIKOM
PERCABANGAN 2 April 2017 PERCABANGAN adalah kondisi dimana user harus menentukan pilihan dari sejumlah alternatif yang ditawarkan. Dalam sebuah percabangan terdapat istilah KONDISI dan AKSI. KONDISI adalah suatu persamaan relasi yang bisa bernilai BENAR atau SALAH namun tidak mungkin keduanya terjadi secara bersamaan. AKSI adalah instruksi yang akan dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR. Pada perkembangannya, ada situasi dimana terdapat 2 (dua) buah AKSI: AKSI #1 dikerjakan jika KONDISI bernilai BENAR. AKSI #2 dikerjakan jika KONDISI bernilai SALAH. #4 STIKOM
MODEL PERCABANGAN 2 April 2017 kondisi BENAR SALAH #4 STIKOM
MODEL PERCABANGAN #4 kondisi STIKOM Kondisi #1 BENAR SALAH Instruksi 2 April 2017 Kondisi #1 kondisi BENAR SALAH Instruksi #4 STIKOM
MODEL PERCABANGAN #4 kondisi STIKOM Kondisi #2 BENAR SALAH Instruksi 1 2 April 2017 Kondisi #2 kondisi BENAR SALAH Instruksi 1 Instruksi 2 #4 STIKOM
PERCABANGAN TUNGGAL #4 STIKOM 2 April 2017 PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain. #4 STIKOM
PERCABANGAN TUNGGAL #4 STIKOM 2 April 2017 PERCABANGAN TUNGGAL adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain. Sebuah PERCABANGAN TUNGGAL tidak mempengaruhi percabangan lain, apakah akan dikerjakan atau tidak. #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Contoh INPUT umur BENAR 2 April 2017 BEGIN Contoh INPUT umur umur >= 60 BENAR PRINT “Manula” SALAH END #4 STIKOM
PERCABANGAN TUNGGAL 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 umur >= 60 BENAR SALAH #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 umur >= 60 BENAR PRINT “Manula” #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 INPUT umur umur 85 umur >= 60 PRINT “Manula” END #4 STIKOM
PERCABANGAN TUNGGAL 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #2 #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 umur >= 60 BENAR SALAH #4 STIKOM
#4 PERCABANGAN TUNGGAL STIKOM BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #2 INPUT umur umur 20 umur >= 60 SALAH END #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM 2 April 2017 PERCABANGAN MAJEMUK adalah kondisi dimana suatu percabangan diikuti dengan percabangan yang lain. PERCABANGAN MAJEMUK merupakan susunan dari sejumlah percabangan tunggal. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas. #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Model Kondisi A Instruksi 1 Instruksi 2 2 April 2017 Model Kondisi A Instruksi 1 Instruksi 2 Kondisi B #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Contoh BEGIN INPUT angka angka < 0 2 April 2017 BEGIN Contoh INPUT angka BENAR angka < 0 SALAH PRINT “Negatif” PRINT “Positif” BENAR angka%2 == 0 SALAH PRINT “Gasal” PRINT “Genap” END #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Kemungkinan #1 BEGIN INPUT angka 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #1 INPUT angka BENAR angka < 0 PRINT “Negatif” BENAR angka%2 == 0 PRINT “Genap” END #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Kemungkinan #2 BEGIN INPUT angka 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #2 INPUT angka BENAR angka < 0 PRINT “Negatif” angka%2 == 0 SALAH PRINT “Gasal” END #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Kemungkinan #3 BEGIN INPUT angka 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #3 INPUT angka angka < 0 SALAH PRINT “Positif” angka%2 == 0 SALAH PRINT “Gasal” END #4 STIKOM
PERCABANGAN MAJEMUK #4 STIKOM Kemungkinan #4 BEGIN INPUT angka 2 April 2017 BEGIN Kemungkinan #4 INPUT angka angka < 0 SALAH PRINT “Positif” BENAR angka%2 == 0 PRINT “Genap” END #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain. #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal. #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain. #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 PERCABANGAN BERTINGKAT adalah kondisi dimana instruksi dari suatu percabangan adalah suatu percabangan yang lain. PERCABANGAN BERTINGKAT bisa dikatakan sebagai model percabangan dimana di dalamnya terdapat sejumlah percabangan tunggal. Instruksi yang berada di dalam percabangan bertingkat tidak dipengaruhi oleh nilai KONDISI dari percabangan induknya yang lain. Kemudian, percabangan ini masih bisa memiliki percabangan lagi di dalamnya; begitu seterusnya tanpa batas. #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 Model Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 Model Kondisi A #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 Model Kondisi A Kondisi B #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 Model Kondisi A Kondisi B Kondisi C #4 STIKOM
PERCABANGAN BERTINGKAT 2 April 2017 Model Kondisi A Kondisi B Kondisi C Kondisi D #4 STIKOM
SELECTION 2 April 2017 SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat. #4 STIKOM
SELECTION 2 April 2017 SELECTION adalah model penulisan instruksi bercabang secara singkat. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama. #4 STIKOM
SELECTION 2 April 2017 SELECTION merupakan model penulisan instruksi bercabang secara singkat. SELECTION digunakan untuk menggantikan penulisan IF-THEN-ELSE yang terjadi secara berulang-ulang dan terjadi berurutan untuk memeriksa kondisi yang sama. Untuk kasus dimana struktur IF-THEN-ELSE sudah sangat kompleks, penggunaan SELECTION kadang tidak membantu memudahkan pembacaan alur proses. #4 STIKOM
SELECTION #4 STIKOM Model ekspresi Nilai N Nilai 1 Nilai 2 Instruksi 1 2 April 2017 Model ekspresi Nilai N Nilai 1 Nilai 2 Instruksi 1 Instruksi 2 Instruksi N Ekspresi yang diijinkan adalah ekspresi sederhana, meliputi karakter dan bilangan bulat. #4 STIKOM
SELECTION #4 STIKOM Contoh hari 6 1 BEGIN INPUT hari PRINT “Minggu” 2 April 2017 BEGIN Contoh INPUT hari hari 6 1 PRINT “Minggu” PRINT “Senin” PRINT “Sabtu” END #4 STIKOM
SELECTION #4 STIKOM hari 1 6 Jika variabel “hari” diberi nilai 0. hari 2 April 2017 BEGIN INPUT hari PRINT “Minggu” hari PRINT “Senin” PRINT “Sabtu” 1 6 END BEGIN Jika variabel “hari” diberi nilai 0. INPUT hari hari PRINT “Minggu” END #4 STIKOM
SELECTION #4 STIKOM hari 1 6 Jika variabel “hari” diberi nilai 1. hari 2 April 2017 BEGIN INPUT hari PRINT “Minggu” hari PRINT “Senin” PRINT “Sabtu” 1 6 END BEGIN Jika variabel “hari” diberi nilai 1. INPUT hari hari 1 PRINT “Senin” END #4 STIKOM
SELECTION #4 STIKOM hari 1 6 Jika variabel “hari” diberi nilai 6. hari 2 April 2017 BEGIN INPUT hari PRINT “Minggu” hari PRINT “Senin” PRINT “Sabtu” 1 6 END BEGIN Jika variabel “hari” diberi nilai 6. INPUT hari hari 6 PRINT “Sabtu” END #4 STIKOM
LATIHAN 2 April 2017 Mencari bilangan TERKECIL dan TERBESAR dari dua buah bilangan yang diinputkan. Menampilkan “kata” dari bilangan yang diinputkan, misalnya diinputkan 1 lalu muncul kata “SATU”. Menghitung GRADE dari nilai seorang mahasiswa jika diketahui nilai tugas, quis, uts dan uas-nya serta bobot masing-masing nilai tersebut. Mencocokkan NAMA-USER dan PASSWORD dari data yang diinputkan user. Menghitung tarif telpon dengan parameter jenis sambungan, potongan dan lama bicara. Proses SEARCH dan SORT pada sejumlah bilangan, misalnya 5 variabel data. #4 STIKOM
End of slide 2 April 2017 Terima kasih #4 STIKOM