KOMUNIKASI EFEKTIF
a.Menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lainnya. b.Pesan bisa berupa informasi, usul-saran, teguran, sapaan, dsb. Komponen Komunikasi a.Pengirim b.Penerima c.Pesan d.Saluran e.Umpan Balik
Saluran Komunikasi Bahasa LisanTatap MukaIntonasiBahasa TubuhTelekomunikasiIntonasiBahasa Tulisan Kebebasan Mengungkapkan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: 1.Latar Belakang (Budaya, Tradisi, Pendidikan, Agama, dsb.) 2.Pemakaian Istilah (Terminologi) 3.Persepsi dan Pemahaman 4.Situasi dan Suasana 5.Harapan yang ingin dicapai FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: 1.Latar Belakang (Budaya, Tradisi, Pendidikan, Agama, dsb.) 2.Pemakaian Istilah (Terminologi) 3.Persepsi dan Pemahaman 4.Situasi dan Suasana 5.Harapan yang ingin dicapai
UKURAN KUALITAS 1.Efektif Yang ingin disampaikan sampai pada penerima, tidak menghabiskan waktu lama dan energi yang besar. “Sudah, jangan banyak ngomong, iya-iya tidak-tidak, bertele-tele sekali…” (Negatif) “Mereka kehabisan anggur…” (Bunda Maria, Perkawinan di Kana) UKURAN KUALITAS 1.Efektif Yang ingin disampaikan sampai pada penerima, tidak menghabiskan waktu lama dan energi yang besar. “Sudah, jangan banyak ngomong, iya-iya tidak-tidak, bertele-tele sekali…” (Negatif) “Mereka kehabisan anggur…” (Bunda Maria, Perkawinan di Kana)
UKURAN KUALITAS 2. Persuasif Halus dalam tutur kata dan penyampaian. Hati-hati: bujuk rayu yang cenderung manipulatif. “Jangan pakai tangan kiri kalau menerima sesuatu, tangan kanan lebih baik” (Negatif) “Tangan kanan dan kiri sama baiknya, tapi orang menganggap lebih sopan pakai tangan kanan” (Positif) UKURAN KUALITAS 2. Persuasif Halus dalam tutur kata dan penyampaian. Hati-hati: bujuk rayu yang cenderung manipulatif. “Jangan pakai tangan kiri kalau menerima sesuatu, tangan kanan lebih baik” (Negatif) “Tangan kanan dan kiri sama baiknya, tapi orang menganggap lebih sopan pakai tangan kanan” (Positif)
UKURAN KUALITAS 3. Progresif Berorientasi kepada solusi, bukan ke belakang. “Kan sudah saya bilang…”, “Tuh bener ‘kan…” (Negatif) “Okey, nampaknya kita harus lebih…”, “Mari kita putuskan yang terbaik…” (Positif) UKURAN KUALITAS 3. Progresif Berorientasi kepada solusi, bukan ke belakang. “Kan sudah saya bilang…”, “Tuh bener ‘kan…” (Negatif) “Okey, nampaknya kita harus lebih…”, “Mari kita putuskan yang terbaik…” (Positif)
UKURAN KUALITAS 4. Optimistik Optimistik, bukan pesimis apalagi skeptis. “Mas, jangan ngebut-ngebut dong” (Negatif) “Mas, hati-hati nyetirnya ya” (Positif) UKURAN KUALITAS 4. Optimistik Optimistik, bukan pesimis apalagi skeptis. “Mas, jangan ngebut-ngebut dong” (Negatif) “Mas, hati-hati nyetirnya ya” (Positif)
UKURAN KUALITAS 5. Positif “Kalau malas, kamu tidak akan naik kelas” (Negatif) “Kamu pasti naik kelas asal rajin belajar” (Positif) UKURAN KUALITAS 5. Positif “Kalau malas, kamu tidak akan naik kelas” (Negatif) “Kamu pasti naik kelas asal rajin belajar” (Positif)
Dua Telinga Satu Mulut Mendengar 2/3, Berbicara 1/3, yang introvert ditambah, yang extrovert dikurangi Mendengar vs Mendengarkan Contoh: Bunyi Peluit di Stasiun Kereta Api. Berkata vs Berbicara Selesai setelah menerima umpan-balik. Melibatkan Empati Mendengarkan: Antusias, responsif, turut merasakan (sedih atau senang) Berbicara: Jeli dalam memilih informasi, bijak dalam menyampaikan. Dua Telinga Satu Mulut Mendengar 2/3, Berbicara 1/3, yang introvert ditambah, yang extrovert dikurangi Mendengar vs Mendengarkan Contoh: Bunyi Peluit di Stasiun Kereta Api. Berkata vs Berbicara Selesai setelah menerima umpan-balik. Melibatkan Empati Mendengarkan: Antusias, responsif, turut merasakan (sedih atau senang) Berbicara: Jeli dalam memilih informasi, bijak dalam menyampaikan.
KOMUNIKASI EFEKTIF