Disampaikan Zainal Arifin Emka
19/06/2014BERITA OLAHRAGA2
Apa topik atau sudut pandangnya Media mana dan siapa wartawannya Kapan, di mana, dan berapa lama Apa jenis tulisannya: berita, profil, feature atau format tanya jawab Bagaimana karakteristik medianya
Sudut pandang media tentang topik Seberapa jauh wartawan memahami topik Bila pernah mengangkat, periksa klipingnya Seberapa ramah atau kasarnya si wartawan Siapa khalayak media
Di rubrik apa hasil wawancara dimuat Apakah akan menghadirkan fotografer Kapan foto diambil: ◦ Sebelum wawancara, ◦ Saat wawancara, ◦ atau sesudah wawancara
Apakah ditayangkan langsung Di studio, lewat telepon, di kantor Anda Ditayangkan utuh atau hanya cuplikan Berapa lama durasinya Apa formatnya: panel? Seorang pewawancara dan satu tamu? Dua pewawancara dan satu tamu? Atau dua tamu saling berdebat Apakah di depan hadirin? Bagaimana mereka diseleksi
On the record atau off the record Wawancara langsung atau rekaman Ingat! Jangan lakukan ini pada saat wawancara atau sesudahnya. Itu terlambat Sebaiknya wawancara tatap muka. Lebih akrab dan lebih berupa percakapan. Anda bisa melihat gerak tubuh lawan bicara Anda
8
Tugas pranata humas menetapkan: ◦ Tiga hal utama itu apa saja? ◦ Untuk ketiganya siapkan informasi pendukung ◦ Perkirakan pertanyaan dan siapkan jawaban ◦ Siapkan juga topik lainnya
Isu kontrovesial dan topik sensitif Apa pertanyaan paling sulit Pikirkan kutipan yang bagus untuk diucapkan Harus singkat dan tajam. Buat seolah-olah spontan Anda sebaiknya merekam. Untuk bukti Kumpulkan masukan terbaru. Jangan sampai tergagap
Bicaralah singkat, inti jangan sampai kabur Gaya bicara harus membuat Anda layak kutip Tetap fokus pada pesan Anda Selalu kembali ke tiga hal kunci Gunakan ungkapan yang mudah dimengerti
Ajukan bukti, gunakan fakta, data, statistik, anekdot, kutipan, atau cerita Gambaran “besarnya seperti truk” lebih jelas dibanding: besar sekali Jangan mengira fakta bicara sendiri. Tidak semua orang bisa paham sebaik Anda. Tetap positif. Bila pertanyaan negatif, kembali ke pokok Jangan ucapkan apapun apa yang tak ingin Anda dengar atau baca
Jangan buat pernyataan yang bisa disalahtafsirkan Jangan sekali-kali mengataan no comment Menghindarlah dengan: “Saya belum siap membahasnya saat ini” atau “Tidak patut saya membahasnya sekarang” Buatlah pernyataan sejelas-jelasnya. Jangan sampai media menafsirkan sendiri. Selalu jujur. Bila belum tahu, katakan saja.
“Masalah sebenarnya adalah ………….” “Biar saya tambahkan ………….” “Perlu saya tekankan bahwa ……….” “Biar saya perjelas…………” “Hal paling penting untuk diingat adalah…..” Pertanyaan yang sering diajukan kepada saya adalah …………..” “Yang lebih penting lagi adalah …………..”
“Ya, dan sebagai tambahan ingin saya katakan …………….” Itu cuma bagian kecil saja dari persoalan besar. Jadi,…………..” Yang terjadi sebenarnya bukan begitu. Biar saya perjelas……….” Agak terlalu dini untuk mengatakannya sekarang………..” Saya tidak terlalu yakin tentang itu. Yang saya tahu pasti adalah ……….” Saya senang Anda menanyakan itu. Itu bagian yang sering dilewatkan wartawan lain…..”
Janji Anda memberi informasi susulan, lakukan segera! Jelaskan kepada staf agar mereka tahu apa yang mungkin terjadi Buatlah evaluasi. Beri catatan: apa yang lancar, apa yang kurang? Simpan untuk digunakan Catat nama reporter dan medianya Simpan kliping berita atau rekaman wawancara
17
19/06/2014JURNALIS PROFESIONAL18