Aktivitas Radiasi Aktivitas radiasi atau kecepatan peluruhan dari sejumlah zat (inti) radioaktif adalah banyaknya peluruhan inti tiap detik. Aktivitas radiasi dari sejumlah zat (inti) radioaktif berbanding lurus dengan jumlah inti (Nt) yang belum meluruh dan bergantung pada jenis inti (λ) ( 1 – 8 ) Jika Ao adalah aktivitas radiasi pada saat t = 0 (mula-mula), maka Dari persamaan (1-7) dan ( 1 - 9 ), didapat persamaan hukum peluruhan sebagai berikut ( 1 – 9 ) ( disebut hukum peluruhan ) Keterangan : A t = aktivitas radiasi pada saat t ( Bq ) A o = aktivitas radiasi pada saat t = o atau aktivitas radiasi mula-mula ( Bq) λ = konstanta peluruhan t = lama peluruhan (s)
Dari persamaan (1-7) dan ( 1 - 9 ), didapat persamaan hukum peluruhan sebagai berikut ( disebut hukum peluruhan ) Keterangan : A t = aktivitas radiasi pada saat t ( Bq ) A o = aktivitas radiasi pada saat t = o atau aktivitas radiasi mula-mula ( Bq) λ = konstanta peluruhan t = lama peluruhan (s) Satuan aktivitas radiasi Sejak tahun 1976 dalam sitim Satuan Intenasional (SI ) aktivitas radiasi dinyatakan dalam satuan Bequerel ( Bq ), yang didefinisikan sebagai 1 Bq = 1 peluruhan/sekon Sebelum itu, satuan aktivitas radiasi adalah Curie (Ci ). 1 Ci = 3,7 x 1010 Bq 1 Bq = 2,7027 x 10-11 Ci
5. Waktu Paruh * Waktu paruh suatu zat radioaktif adlah waktu yang diperlukan oleh xzat itu untuk meluruh, hingga jumlsh zat yang belum meluruh tinggal separuh dari jumlah zat mula-mula. Waktu paruh suatu zat rdioaktif adalah waktu yang diperlukan oleh zat itu untuk meluruh, hingga aktivitasnya tinggal separuh dari aktivitas mula-mula. N t A t No A o ½ Ao ½ No 1/4 No 1/4 No t t T1/2 T1/2 2T1/2
Jika jumlah inti mula-mula ( pada t=0 s) adalah No dan waktu paruh T1/2 , maka setalah meluruh selama : t = T1/2 , jumlah inti yang belum meluruh, Nt = ½ No t = 2 T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = ¼ No = (1/2)2 No t = 3 T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = 1/8 No = (1/2)2 N0 t = n T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = (1/2)n No Dimana n = t / T1/2 , sehingga persamaan diatas ditulis
Jika jumlah inti mula-mula ( pada t=0 s) adalah No dan waktu paruh T1/2 , maka setalah meluruh selama : t = T1/2 , jumlah inti yang belum meluruh, Nt = ½ No t = 2 T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = ¼ No = (1/2)2 No t = 3 T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = 1/8 No = (1/2)2 N0 t = n T1/2, jumlah inti yang belum meluruh, Nt = (1/2)n No Dimana n = t / T1/2 , sehingga persamaan diatas ditulis Dimana n = t /T1/2, sehingga persamaan diatas ditulis Dengan cara yang sama dapat diperoleh persamaan aktivitas radiasi : atau Jika yang diketahui massa zat (m), maka persamaannya dapat ditulis atau
Deret Unsur Induk Inti Akhir Rumus deret Waktu paruh Uranium Aktinium 6. Deret Radioaktif * Pada peluruhan, suatu inti berubah menjadi inti lain ( bertansmutasi ), kecuali pada peluruhan gama. Inti baru ini mukin masih radioaktib ( belum stabil). Demikian seterusnya hingga akhirnya menjadi inti yang stabil. Proses peluruhan yang berturut-turut ( peluruhan radioaktif berantai ) seperti ini disebut deret radioaktif. Ada 4 macam deret radioaktif yang cukup panjang, tiga diantaranya merupakan deret radioaktif alam, dan yang satu lagi deret radioaktif buatan, yaitu deret Neptunium yang diperoleh dengan cara penembakan suatu inti dengan netron. Tabel 2. Empat deret radioaktif Deret Unsur Induk Inti Akhir Rumus deret Waktu paruh Uranium Aktinium Thorium Neptunium 92U238 92U235 90Th232 93Np237 82Pb206 82Pb207 82Pb208 83Bi209 4n+2 4n+3 4n 4n+1 4,51 x 109 th 7,071 x 108 th 1,39 x 1010 th 2,25 x 106 th