EKONOMI INTERNASIONAL KRISIS EKONOMI DI INDONESIA
Krisis finansial Asia adalah krisis finansial yang dimulai pada Juli 1997 di Thailand, dan memengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di beberapa negara Asia, sebagian Macan Asia Timur.
Sejarah krisis di negara- negara asia Sampai 1996, Asia menarik hampir setengah dari aliran modal negara berkembang. Krisis Asia dimulai pada pertengahan 1997 dan memengaruhi mata uang, pasar bursa dan harga aset beberapa ekonomi Asia Tenggara. Dimulai dari kejadian di Amerika Selatan, investor Barat kehilangan kepercayaan dalam keamanan di Asia Timur dan memulai menarik uangnya, menimbulkan efek bola salju.
Krisis di indonesia Pada Juni 1997, Indonesia terlihat jauh dari krisis. Pada 14 Agustus 1997, pertukaran floating teratur ditukar dengan pertukaran floating-bebas. Rupiah jatuh lebih dalam. Krisis menguat pada November ketika efek dari devaluasi di musim panas muncul pada neraca perusahaan Pada Februari 1998, Presiden Suharto memecat Gubernur Bank Indonesia. Suharto dipaksa mundur pada pertengahan 1998 dan B.J. Habibie menjadi presiden. mulai dari sini krisis moneter indonesia memuncak.
Penyebab Krisis Moneter di Indonesia Anwar Nasution melihat besarnya defisit neraca berjalan dan utang luar negeri, ditambah dengan lemahnya sistim perbankan nasional sebagai akar dari terjadinya krisis finansial. Menurut Bank Dunia: Akumulasi utang swasta ke luar Negeri Kelemahan dalam sistem perbankan Governance Ketidak pastian politik Pemilu.
Menurut Lepi T. Tarmidi: Nilai tukar Rupiah terhadap dollar As menurun Tidak ada pengawasan atas sistem devisa Tingkat depresiasi rupiah rendah Banyak utang luar negri jangka pendek dan menengah Hedge funds Kebijakan fiskal dan moneter yang tidak konsisten
Lanjutan… Defisit neraca berjalan Penarikan dana oleh investor asing IMF tidak membantu dengan sepenuh hati Spekulan domestik turut bermain Krisis kepercayaan dan kepanikan Adanya keterkaitan yang erat dengan yen Jepang, yang nilainya melemah terhadap dollar AS.
Menurut Burhanuddin Abdulah: Infrastruktur perekonomian Indonesia belum mampu menghadapi semakin cepatnya proses integrasi perekonomian Indonesia ke dalam perekonomian global. Kelemahan fundamental mikroekonomi juga tercermin pada kerentanan (fragility) yang terdapat di dalam sektor keuangan, khususnya perbankan. Implicit guarantee Pengawasan oleh bank sentral yang kurang efektif Connected lending Penurunan kualitas aset produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank. Kurang transparannya informasi mengenai kondisi perbankan
Dampak krisis ekonomi di Indonesia Rupiah anjlok dengan drastis Banyak perusahaan baik skala kecil maupun besar yang mengalami kebangkrutan PHK besar- besaran Kenaikan harga yang terlalu tinggi Jumlah penduduk yang ada di bawah garis kemiskinan meningkat Pendapatan perkapita turun Perbankan mengalami negative spread
Langkah – Langkah Penyelesain Krisis Moneter di Indonesia Bidang moneter Bidang fiskal Bidang pengelolaan (governance) Bidang perbankan Strategi pemulihan dari IMF
TERIMA KASIH