Esther V. Simanullang NPM. 1206304105 Depok, 26 Februari 2013.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
(PENGARUH USIA PERNIKAHAN
Advertisements

Laju Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
CINTA, SEKS DAN PERKAWINAN
PERANAN SUAMI ISTRI
KEKUASAAN DI DALAM KELUARGA
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
Psikologi sebagai Ilmu
Landasan Filosofis dan Alternatif Model Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik Karsidi, 29 Desember LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF MODEL PENDIDIKAN.
UKURAN PERKAWINAN & PERCERAIAN
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
HUKUM PERSEORANGAN ADAT
KELUARGA DAN SOSIALISASI POLITIK
Effects of Income and Wealth on the Demand for Children
Perilaku organisasi sebagai variabel dependen
Penikahan: Antara Janji dan Kenyataan? (When we said “I do”)
Oleh : Nama :Erita Agustin H. NPM : EFEK KEMATIAN BAYI DAN ANAK TERHADAP KEINGINAN UNTUK MEMILIKI ANAK By: David M. Heer.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
Percepction of Supply, Demand and fertility regulation Types of Fertility Decisions Rules and Models for fertility decesions Communication and Power In.
Pertemuan > Matakuliah: >/ > Tahun: 2007 Bina Nusantara Keluarga Jepang Dewasa Ini.
Hak Asasi Anak dan Perempuan
GENDER DAN KESEHATAN.
5 Maret 2013 Riyadi Solih NPM Fertility decisions  highly complex. Keputusan kolektif/bersama: minimal 1 laki-laki + 1 perempuan. Tidak.
PEMILIHAN JODOH
DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN FENY NUR ANGGRAENI
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
DEPARTEMEN SOSIOLOGI FISIP UNAIR
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
Perkembangan Psikososial Dewasa Awal
Disusun oleh: Neni Nuraeni
KELUARGA MUHAMMAD NOOR HIDAYAT.
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI
PARADIGMA ASUHAN KEBIDANAN
Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut
Determinan Keinginan Mempunyai Anak Lagi (Analisis SDKI Tahun 2012)
Peran Orangtua dalam Kehidupan Anak Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
SEKOLAH, DAN MASYARAKAT
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA 1
MASA DEWASA AWAL DAN MADYA
Pertemuan 12 Psikologi Pendidikan Keluarga
PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen
Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
REGULASI POPULASI DI KALANGAN MASYARAKAT MANUSIA
Pengembangan Program Pendidikan Anak Usia Dini
KELUARGA dalam pengasuhan Anak Usia dini
Materi HAKIKAT POLA PENGASUHAN ANAK
KELUARGA SEBAGAI SISTEM
MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA IAIN ANTASARI
Perkembangan dewasa awal
POLIGAMI !!! MUHAMMAD JUNAEDI ARAS A / D3 TEKNIK KIMIA.
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
KONSEP KELUARGA Andan Firmansyah.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
PERKAWINAN USIA DINI Karya Tulis Ilmiah Firman, S.Ag.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

Esther V. Simanullang NPM Depok, 26 Februari 2013

Penelitian empiris mengenai nilai anak yang dilakukan di negara berkembang ada 3 jenis, yaitu:  Penelitian yang mengestimasi manfaat ekonomi “aktual” dan biaya anak, biasanya pada rumah tangga di pedesaan  Penelitian yang memfokuskan pada peranan anak dalam sebuah keluarga atau komunitas, menekankan fungsi sosial dan budaya, juga nilai ekonomi  Penelitian yang menilai persepsi masing-masing individu mengenai kepuasan ekonomi, sosial, dan emosional serta biaya anak biasanya berdasarkan survei yang menggunakan skala dan teknik pengukuran psikologis untuk memperoleh keputusan mengenai berbagai macam dimensi nilai anak fokus pembahasan 2

Sikap terhadap anak Dorongan dari dalam diri Nilai dan harapan Beberapa metode analisis digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan ketiga elemen umum ini sebagai ukuran empiris 3

Kepuasan •Sebagai penolong: melakukan pekerjaan rumah, hari tua, keuangan, penerus nama dan garis keluarga, kewajiban sosial, status kedewasaan, norma sosial •Interaksi yang menguntungkan: sahabat/sasaran cinta kasih, kebahagiaan, sumber hiburan, memperkuat ikatan perkawinan • Penghargaan Psikologis: mengenali anak, bangga jika bisa memenuhi kebutuhan anak, bertanggung jawab, dorongan menjadi sukses, pemenuhan Biaya •Biaya Finansial: biaya pendidikan, biaya finansial lainnya •Biaya Pengasuhan Anak: lebih banyak pekerjaan, tekanan emosi/stres, kesehatan ibu/kehamilan, disiplin, penyakit anak, khawatir akan masa depan anak, masalah anak lainnya •Keterbatasan bagi orang tua: terikat (kebebasan berkurang), tidak dapat bekerja •Beban Sosial: tekanan pernikahan, ledakan penduduk 4 Sumber: Bulato (1979a)

Bagaimana fakor-faktor historis, budaya, dan sosial ekonomi mempengaruhi persepsi nilai anak? Apa dampak yang ditimbulkan dari persepsi tersebut terhadap preferensi dan perilaku fertilitas? ada dua pertanyaan mendasar 5

Status Sosial Ekonomi Pengaruh Budaya Sex Roles Persepsi Nilai Anak memiliki hubungan yang cukup kuat dengan ukuran keluarga dan praktek KB (e.g., Arnold et al., 1975; Chang, 1979; Deven, 1977; Kagitcibasi and Esmer, 1980; Meyer, 1981; Mueller, 1972)l Keterkaitan persepsi nilai dan perilaku fertilitas terhadap faktor siklus kehidupan (Bulato, 1981; Callan, 1980; Campbell et al., 1976; Fawcett, 1978; Hoffman and Manis, 1978a; Townes et al., 1980) Studi Empiris 6 Faktor Struktural

Status Sosial Ekonomi Penelitian dilakukan dalam berbagai cara:  Membandingkan hasil dari negara-negara pada tingkat perkembangan yang berbeda (Bulato, 1980)  Membandingkan wilayah yang maju dan berkembang dalam setiap negara (Caldwell, 1967; Kagitcibasi, 1982)  Membandingkan kelompok responden yang dibagi berdasarkan status sosial ekonomi, baik dalam maupun antar negara (Arnold et al., 1975)  Analisis multivariat pada tingkat individu dengan menggunakan faktor-faktor sosial ekonomi untuk memprediksi skor dari berbagai ukuran penilaian anak (e.g., Arnold et al., 1975; Kagitcibasi and Esmer, 1980; Kee, 1980; Lee and Kim, 1977; Meyer, 1981) Penelitian ini mengindikasikan bahwa anak memiliki manfaat ekonomi dan kegunaan praktis dalam rumah tangga. 7

Dampak struktur sosial pada persepsi nilai anak yang diteliti pada enam negara (Fawcett, 1977): Perbedaan yang menyolok muncul pada perbandingan kelompok perkotaan dan pedesaan. 1. Nilai Positif (Kepuasan)  Orang tua di perkotaan (terutama yang lebih berpendidikan) menekankan manfaat psikologis dan emosional, perasaan bangga akan kemampuan dan kedewasaan  Sebaliknya, orang tua di pedesaan menekankan manfaat ekonomi yang diperoleh dari anak, termasuk manfaat jangka panjang yaitu jaminan hari tua 2. Nilai Negatif (Biaya)  Orang tua di perkotaan lebih peduli terhadap biaya alternatif (opportunity cost) dan pembatasan kebebasan  Sementara orang tua di perdesaan lebih cenderung menitikberatkan pada faktor ekonomi dan beban fisik dalam mengasuh anak. 8

Pengaruh Budaya Beberapa penelitian: Jenis pertama: large family per se  Masyarakat Afrika, dimana hal ini terkait dengan struktur keluarga dan komunitas yang memiliki kepentingan bersama dalam anak (Ruzicka, 1977; Were, 1978). Jadi, kepuasan maupun biaya anak lebih terorientasi kepada kelompok daripada keluarga.  Masyarakat Asia, faktor budaya menyukai keluarga besar cth di Indonesia (Darroch, Meyer, and Singarimbun, 1981; Meyer, 1981). Di Filipina, pro natalis sehingga penilaian positif terhadap anak lebih tinggi dibandingkan negara lainnnya, dengan variasi yang kecil pada tingkat sosial ekonomi (Arnold et al., 1975; Bulato, 1975) Jenis kedua: relative value placed on sons and daughters  Preferensi anak laki-laki yang dipengaruhi oleh tradisi Confucian seperti di Taiwan dan Korea (Lee and Kim, 1977; Williamson, 1976; Wu, 1977).  Pola yang sama juga ditemukan dalam masyarakat dengan agama tertentu, seperti Hindu, yang menetapkan anak laki-laki melakukan ritual keagamaan penting (Khan, 1977) 9

Sex Roles  Studi komparatif menunjukkan bahwa persepsi nilai anak antara pria/suami dan wanita/istri lebih banyak persamaannya daripada perbedaannya (Arnold et al., 1975)  Perbedaan tanggapan yang relatif kecil ini ada hubungannya dengan peranan dan pembagian tugas dalam keluarga: • Suami--biasanya pencari nafkah keluarga-- lebih mementingkan biaya finansial anak. • Istri--biasanya bergantung finansial pada orang lain--cenderung lebih mengutamakan manfaat ekonomi dan jaminan dari anak. Selain itu, peran mengasuh anak secara tradisi menjadi urusan wanita  Penelitian di A.S telah membandingkan persepsi wanita mengenai nilai anak dan nilai pekerjaan (Beckman, 1978; Beckman and Houser, 1979). 10

Keterkaitan dengan Fertilitas:  Banyak penelitian di negara berkembang dan maju telah menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara persepsi nilai anak, ukuran keluarga, dan praktek KB (e.g., Arnold et al., 1975; Chang, 1979; Deven, 1977, Kagitcibasi and Esmer, 1980; Meyer, 1981; Mueller, 1972).  Beberapa dimensi keterkaitan kepuasan dan biaya anak dengan ukuran fertilitas:  Harapan atas manfaat ekonomi dari anak terkait dengan fertilitas tinggi; kepuasan terhadap adanya penerus keluarga dan peran tradisi  Kepuasan psikososial terkait dengan fertilitas yang rendah  Persepsi biaya finansial tidak memiliki dampak yang jelas/konsisten terhadap fertilitas  Keterbatasan bagi orangtua, termasuk bekerja kaitannya dengan biaya relatif (opportunity cost), memiliki dampak negatif dan lemah terhadap fertilitas  Beban membesarkan anak, seperti tekanan emosi dan beban fisik, biasanya tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fertilitas 11

Keterkaitan dengan Fertilitas (lanjutan) Bulato (1979a) menjelaskan proses dari transisi nilai anak: 1. Pada awalnya, kapasitas produktif anak menurun, mungkin disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi yang mengurangi pekerjaan buat anak atau norma yang menentang anak bekerja 2. Muncul pandangan baru terhadap anak. Orangtua cenderung sebagai pemberi manfaat daripada penerima manfaat dari sisi ekonomi 3. Orangtua mencari manfaat lainnya, sebagian besar psikologis, yaitu kepuasan yang diperoleh dari membesarkan anak 12

Faktor Siklus Kehidupan  Jenis kerangka kerja lainnya yaitu memperlakukan setiap kelahiran sebagai kejadian terpisah dan fokus pada perbedaan persepsi kepuasan dan biaya yang didominasi masing-masing paritas yang berurutan (Bulato, 1981; Callan, 1980; Campbell et al., 1976; Fawcett, 1978; Hoffman and Manis, 1978a; Townes et al., 1980) Penemuan umum dari penelitian:  Faktor utama persepsi nilai anak pertama adalah peran harapan masyarakat. Cth: memiliki anak dianggap telah dewasa, memperkuat ikatan pernikahan, anak sebagai penerus keturunan, pembuktian virility or feminity, dsb.  Persepsi utama terhadap manfaat anak kedua adalah menyediakan teman bagi anak pertama  Faktor ekonomi--baik manfaat yang diharapkan maupun biaya--meningkat menjadi yang utama pada kelahiran berikutnya 13

1. Kompleksitas mengenai penilaian anak yang relevan dalam memahami fertilitas manusia, yaitu:  Anak adalah pusat dari interaksi sosial bagi kebanyakan keluarga,  Kemungkinan tidak ada hubungan emosional yang lebih kuat daripada ikatan orangtua-anak,  Membesarkan anak biasanya membutuhkan investasi uang dan waktu yang besar 14

2. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah memberikan kontribusi yaitu menyediakan dukungan empiris baru untuk hipotesis level individu tertentu sejalan dengan transisi demografi, di antaranya:  Menawarkan sudut pandang baru  Nilai anak dapat berubah dalam proses modernisasi 15

16 TERIMA KASIH