Irvan Loekito Andrew Justin Christine Triana Sera Marshella FC BAHASA TUBUH Irvan Loekito Andrew Justin Christine Triana Sera Marshella FC
Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata) Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Lima fungsi pesan nonverbal menurut Mark L. Knapp : Repetisi Mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan secara verbal. Contoh: Anak kecil yang menjawab mau diajak ke dufan akan mengiyakan sambil melompat-lompat senang. Subtitusi Menggantikan lambang verbal. Contoh: Tanpa mengatakan sepatah katapun, di Indonesia bila seseorang menggeleng, maka lawan bicaranya akan tahu bahwa itu sebagai tanda ketidaksetujuan. Kontradiksi Menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain menggunakan pesan nonverbal. Contoh: Seseorang mengiyakan dan menganggukkan kepala saat diminta mendekat namun lalu mengambil langkah seribu dan lari secepat-cepatnya. Bahasa tubuhnya yang menghindari kontak dengan melarikan diri menandakan bahwa ia takut, kontradiktif dengan awal pesan verbalnya saat ia mengiyakan.
Pelengkap (complement) Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal. Contoh: Air muka yang menunjukkan rasa sakit luar biasa tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Aksentuasi Menegaskan pesan nonverbal. Contoh: Kekesalan diungkapkan dengan memukul lemari.
Setiap gerakan tubuh seperti memiringkan kepala atau menggaruk sebenarnya ki sebuah arti sendiri. Tanpa disadari, semua anggota tubuh mulai dari wajah, tangan, tubuh, hingga kaki bisa bercerita, tetapi kadang kita tak memahami artinya. Berikut beberapa arti bahasa tubuh yang sering Anda lakukan.
3. Menggigit bibir Menurut psikolog sekaligus penulis buku The Nonverbal Advantage, Carol Kinsey Goman, ketika Anda menggigit, mengisap atau menjilat bibir, Anda menggambarkan perasaan hati yang sedang dalam tekanan dan canggung. "Dengan menggigit bibir, Anda mencoba untuk menghibur atau menenangkan diri sendiri," tukasnya. 4. Menggaruk hidung Ketika sedang berbicara pada seorang teman atau pasangan dan mereka menggaruk hidung, maka berhati-hatilah akan ucapannya. Sebab, bisa jadi ia sedang berbohong. "Ketika seseorang berbohong, maka adrenalinnya akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan pembuluh kapiler membesar dan membuat hidung menjadi gatal," ungkap Michael Cunningham, psikolog dan profesor di University of Louisville, AS
5. Menutup mata Tak ada orang yang senang dengan pembicara yang terlalu banyak mengoceh. Perhatikan lawan bicara Anda, jika ia menutup matanya selama beberapa detik, atau menggosok-gosok matanya, maka bisa jadi ia tak tertarik mendengarkan ocehan Anda. Gerakan ini menjadi isyarat visual untuk mencegah pendengaran tertentu yang tak diinginkan. Selain itu, hal ini juga menjadi mekanisme bertahan hidup untuk mencegah otak mengolah berbagai hal yang tak diinginkan.
Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.
Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang : 1. Jangan silangkan kaki dan tangan anda. Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda. 2. Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya. Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah. Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat pertama kali. Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.
3. Buatlah jarak antara kedua kaki anda. Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi anda. 4. Santaikan bahu anda. Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar. 5. Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara. Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya burung pelatuk , karena anda akan terlihat seperti dibuat- buat.