Natural Resources & Intangible Assets By Elsya MA
Natural Resources Adalah aktiva yang secara fisik habis ketika digunakan. Meliputi hasil tambang (minyak, gas,batu bara,timah) dan hasil hutan (kayu) Disebut juga akitva yang menyusut (wasting assets) Karakteristik : Secara fisik berkurang karena operasi. Tidak dapat diganti.
Penentuan Harga Perolehan Harga perolehan (cost) meliputi semua pengeluaran untuk mendapatkan sumber alam dan pengeluaran lainnya sehingga sumber alam siap untuk digunakan. Yaitu harga tunai atau harga pasar aktiva yang diserahkan atau diperoleh tergantung mana yang lebih rendah.
Penentuan Harga Perolehan Penentuan cost menjadi sulit jika sumber alam itu masih dalam tahap eksplorasi. 2 pendekatan yang bisa dipakai : 1. Pendekatan harga perolehan penuh (full cost approach) yaitu mengkapitalisasi seluruh pengeluaran baik yang berhasil maupun tidak menjadi cost 2. Pendekatan usaha berhasil (successfull effort approach). yaitu hanya pengeluaran untuk eksplorasi yang berhasil saja yang diperhitungkan sebagai cost.
Deplesi Adalah proses pengalokasian harga perolehan sumber alam ke setiap periode akuntansi ketika digunakan. Metode yang digunakan biasanya seperti metode satuan hasil pada depresiasi.kmkm Rumus : 1. Deplesi / unit = harga perolehan – nilai sisa jumlah kapasitas 2. Biaya deplesi = Deplesi/unit x jumlah yg ditambang
Deplesi Contoh : sebuah tambang mineral yg diperkirakan berkapasitas 250,000 ton tanpa nilai sisa diperoleh dengan harga $ 500,000. jika pada tahun 1 menghasilkan 85,000 ton maka deplesinya : Deplesi / unit = $ 500,000 - 0 = $ 2 per ton 250,000 ton Biaya deplesi = $ 2 x 85,000 = $ 170,000
Deplesi Jurnal : Dec 31 Biaya deplesi – mineral $ 170,000 Akumulasi deplesi – mineral 170,000 Pelaporan di Neraca Tambang mineral $ 500,000 Dikurangi akumulasi deplesi 170,000 $ 330,000
Aktiva Tidak Berwujud Merupakan hak-hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari pemilikan suatu aktiva yang tidak memiliki wujud fisik tertentu. Bukti kepemilikan aktiva tidak berwujud : kontrak, lisensi, atau dokumen lain.
Aktiva Tidak Berwujud Aktiva tidak berwujud didapatkan dari hal berikut : Pemerintah seperti hak paten, hak cipta, merek dagang, nama dagang Perusahaan lain berupa competitive advantages dan goodwill yg didapat melalui pembelian Perjanjian/kontrak tertentu seperti franchise dan lisensi
Penentuan Harga Perolehan & Amortisasi Aktiva tidak berwujud dicatat di neraca berdasarkan harga perolehan (cost), yang meliputi semua pengeluaran untuk mendapatkan aktiva. Aktiva tidak berwujud dibedakan atas limited life dan indefinite life Jika aktiva tidak berwujud memiliki masa manfaat (limited life), maka harga perolehan dialokasikan menjadi biaya setiap tahunnya melalui amortisasi Jika aktiva tidak berwujud memiliki manfaat selamanya (indefinite life) maka cost tidak perlu diamortisasi
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Patent Merupakan hak istimewa yang diberikan pemerintah yang memberikan kewenangan untuk memproduksi, menjual dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu. Harga perolehan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak tersebut dari pemerintah. Harga perolehan ini harus dialokasikan ke biaya setiap periode akuntansi yang selama masa berlakunya yang disebut dengan amortisasi
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Hak Cipta Merupakan hak istimewa yang diberikan pemerintah kepada pemegang hak untuk memproduksi dan menjual suatu karya seni atau karya tulis. Harga perolehan meliputi pengeluaran untuk mendapatkan dan mempertahankan hak tersebut. Diamortisasi selama masa manfaat yang biasanya lebih pendek dari pada masa berlaku
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Merek Dagang atau Nama Dagang Merupakan kata, rangkaian kata, logo atau simbol yang membedakan atau memberi identitas terhadap suatu produk atau perusahaan Harga perolehan meliputi biaya pendaftaran, biaya hukum, biaya design dan pengeluaran lainnya. Kalo merek dagang sudah jadi dibeli maka harga perolehan meliputi harga belinya. Jika perusahaan terus memperbaharui merek dagangnya sehingga diharapkan akan terus diingat masyarakat maka harga perolehan tidak perlu diamortisasi.
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Franchise dan Lisensi Franchise adalah hak yang diberikan franchisor (pemberi franchise) kepada franchisee (penerima franchise) untuk menjual produk tertentu, atau membuat produk tertentu atau menjual jasa tertentu dengan menggunakan merek dagang franchisor. Lisensi adalah ijin yang diberikan pemerintah kepada perusahaan swasta untuk menggunakan kekayaan negara dalam operasional perusahaan tersebut. Misal ijin untuk menggunakan jalan bagi perusahaan angkutan darat atau perairan untuk angkutan air
Franchise & Lisensi Harga perolehan meliputi semua pengeluaran untuk mendapatkan hak tersebut. Harga perolehan diamortisasi selama jangka waktu ijin pengoperasian hak tersebut. Jika jangka waktu tidak terbatas, maka diamortisasi selama jangka waktu tertentu sesuai taksiran yang wajar.
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Biaya Organisasi Merupakan biaya yang timbul dalam pembentukan suatu organisasi perusahaan; meliputi biaya notaris, biaya underwriters dan biaya promosi. Biaya-biaya tersebut dikapitalisasi yang kemudian diamortisasi setiap periode akuntansi selama masa manfaatnya. Sebenarnya masa manfaat biaya organisasi seumur hidup organisasi namun prakteknya ditetapkan masa manfaat dengan taksiran yang wajar.
Jenis-Jenis Aktiva tidak Berwujud Goodwill Merupakan segala atribut yang memberi nilai atau pencitraan yang menguntungkan yang melekat pada suatu perusahaan. Seperti : manajemen yang bagus, lokasi strategis, karyawan yg terlatih dan loyal, hubungan baik dengan konsumen dan karyawan. Goodwill mencerminkan keuntungan yng diharapkan diatas keuntungan normal. Goodwill hanya dapat diidentifikasi dengan perusahaan secara keseluruhan krn goodwill tidak dapat dibeli tanpa membeli perusahaan tsb.
Goodwill Ketika perusahaan dibeli secara keseluruhan maka Goodwill adalah kelebihan harga perolehan diatas harga pasar aktiva bersih. Contoh : PT Qbec membeli PD ABC dengan harga Rp 610 juta. Neraca PD ABC menunjukkan posisi sbb: Aktiva : Pasiva : Kas Rp 20 juta Hutang wesel Rp 95 juta Piutang Dagang (net) 64 juta Hutang dagang 15 juta Persediaan 56 juta Aktiva tetap (net) 290 juta Modal 320 juta Rp 430 juta Rp 430 juta
Goodwill Nilai aktiva bersih berdasarkan neraca (nilai historis) adalah : Total aktiva Rp 430 juta Total kewajiban 110 juta Aktiva bersih 320 juta Sedangkan aktiva bersih menurut harga pasar adalah : Aktiva : Kas Rp 20 juta Piutang dagang (net) 64 juta Persediaan 81 juta Aktiva Tetap (net) 470 juta Rp 635 juta Kewajiban : Hutang wesel 95 juta Hutang dagang 15 juta 110 juta Aktiva bersih (harga pasar) 525 juta
Goodwill Goodwill dari pembelian PD ABC adalah : Harga beli (harga perolehan) Rp 610 juta Kurangi : Harga pasar aktiva bersuh 525 juta Goodwill Rp 85 juta Pencatatan transaksi pembelian perusahaan yaitu : Mencatat aktiva bersih sebesar nilai pasar, goodwill dan kas dikredit sebesar harga beli. Goodwill tidak perlu diamortisasi, karena manfaat goodwill akan dirasakan selama umur perusahaan (indefinite life)
Biaya R & D Biaya riset dan pengembangan bukan merupakan aktiva tak berwujud tapi terjadi sehubungan dengan aktiva tidak berwujud yaitu untuk mendapatkan hak paten, hak cipta, dan merek dagang. Masalah akuntansi sehubungan dengan biaya R & D : 1. sulit untuk mengaitkan pengeluaran dengan proyek tertentu. 2. terdapat ketidakpastian mengenai manfaat dari pengeluaran tersebut.