BUANGLAH 5 FAKTOR PENGHAMBAT KARIR ANDA!

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Advertisements

3 P E R T E M U A N KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
ANALISIS DAN DESAIN PEKERJAAN
1. 2 MENILAI SIKAP KITA KETERANGANSSSNTSSTS Saya puas dengan upah yang saya terima Saya puas dengan imbalan tambahan yang saya terima Saya puas dengan.
1. 2 Faktor yang memperkuat produktivitas  Kesempatan baik untuk maju  Upah baik  Upah dikaitkan dengan prestasi  Pengakuan atas prestasi kerja 
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
ETIKA BISNIS.
Kewirausahaan Oleh : Latifa , SPd.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARIR
FUNGSI PENGORGANISASIAN.
MENCARI DAN MEMILIH PEKERJAAN SECARA EFEKTIF
Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
KOMPENSASI.
DISIPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Pertemuan ke-6)
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Psikologi Dunia Kerja Disiplin, Efisiensi, dan Poduktivitas Kerja
PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Kepemimpinan dan Motivasi
Compensation By: Kinanti Rasini S.P 2008.
SEMUA BISA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES
KOMPENSASI Pertemuan 12-13
Manajemen Sumber Daya Manusia Dra. Yasnimar Ilyas, M.Si
KEPUASAN KERJA & KOMITMEN ORGANISASI Nur Fachmi B.S,M.Psi
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
Pertemuan 7 : “ BAHAYANYA MENOLAK DIRI “
MSDM – Handout 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
Sikap dan Kepuasan Kerja (Pertemuan ke-3)
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Peran HRD dalam Era Global : Tantangan dan Hambatan
Pertemuan 9 Motivasi Karyawan
ANALISIS FILM EMPLOYEE OF THE MONTH.
K.E.P.U.A.S.A.N K.E.R.J.A K.A.R.Y.A.W.A.N Nur Fachmi B.S,M.Psi
Pengembangan Karyawan
TAMPILKAN SLIDE INI: PERKENALAN
5 Pilar Pembentuk Disipilin Diri
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Kepuasan kerja dan Kepemimpinan
PROMOSI DAN PENGEMBANGAN KARIER
MANAJER …(1) Tulis (+) jika sesuai dengan anda dan (-) jika tidak seseuai Aku sering dapat mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan apa yang aku inginkan.
MSDM – Handout 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
Dasar Manajemen dan Bisnis
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARIR
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
MOTIVASI & DINAMIKA KELOMPOK
Mendobrak Diri Sendiri
Jangan Bilang Nanti! Mulailah Belajar Berbisnis Sejak Masih Muda
Manajemen Sumber Daya Aparatur
ANALISIS FILM EMPLOYEE OF THE MONTH.
Membangun Motivasi Diri dan Bawahan
PADANG SAMARINDA YOGYAKARTA.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MSDM – Handout 11 Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
SEMUA BISA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES
PEMBERDAYAAN.
BAB VIII PERENCANAAN KARIER
Kepuasan Kerja dan Konflik
DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA Nama Kelompok : 1.Desy Dwi Cahyani 2.Evi Liana 3.Siti Nur Azizah 4.Hilda Yunita.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Perilaku da-lam menen-tukan sasaran
Manajemen Sumber Daya Manusia
Transcript presentasi:

BUANGLAH 5 FAKTOR PENGHAMBAT KARIR ANDA! Setiap orang yang hidupnya bergantung kepada gaji adalah seorang buruh; sekalipun pangkatnya direktur utama. Mengapa para direktur tidak ikut-ikutan demonstrasi untuk memperingati tanggal 1 Mei sebagai hari buruh? Karena, orang yang karirnya bagus tidak lagi disebut buruh. Sedangkan mereka yang karirnya buruk, biasanya memang disebut sebagai buruh. Jika Anda seorang karyawan; maka pastikanlah bahwa Anda memang layak untuk tidak menyandang gelar sebagai buruh. Bagaimana caranya? Sederhana saja; bangunlah karir Anda sampai ke titik dimana Anda layak dihormati dan dihargai tinggi. Agar bisa membangun karir dengan baik, maka Anda harus membuang jauh-jauh mental ‘b-u-r-u-h’. Mengapa demikian? Karena mental b-u-r-u-h itu menyimpan 5 faktor penghambat karir yang sangat mematikan. Apa sajakah kelima faktor itu? Berikut ini uraiannya.

5 FAKTOR PENGHAMBAT ADALAH 1. B=Bersembunyi dibalik topeng ‘nasib’. Baik atau buruknya karir seseorang sama sekali tidak ada hubungannya dengan nasib. Perhatikan para pekerja gagal. Mereka menganggap bahwa mandeknya karir dan bayaran mereka sudah menjadi nasib sehingga tidak terdorong untuk menggeliat bangkit dari posisi rendahnya. Walhasil, dari tahun ke tahun tidak ada perbaikan jabatan dan pendapatan signifikan yang mereka dapatkan. Jadilah karyawan yang berani berjuang untuk memperbaiki karir sendiri karena nasib selalu mengikuti ikhtiar yang Anda lakukan. 2. U=Ulet hanya ketika diawasi oleh atasan. Sudah bukan rahasia lagi jika banyak sekali karyawan yang ulet, gigih, dan giat hanya ketika ada atasannya saja. Tapi saat atasannya tidak ada; mereka berleha-leha atau mengerjakan sesuatu yang tidak produktif pada jam kerja. Para pegawai berdasi pun banyak yang memiliki perilaku seperti ini. Padahal, sikap seperti ini jelas sekali menunjukkan jika mereka tidak layak untuk mendapatkan tanggungjawab yang lebih besar. Jadilah karyawan yang bisa diandalkan, baik ada atau tidaknya atasan; karena kualitas seseorang dinilai dari tanggungjawab pribadinya ketika dia sedang sendirian.   

3. R=Rendah diri. Kita sering keliru menempatkan kerendahan hati dengan sifat rendah diri. Ketika berhadapan dengan senior atau orang yang pendidikannya lebih tinggi, kita merasa kecil sekali. Padahal sebagian besar manager atau direktur pada mulanya adalah orang-orang yang menduduki posisi rendah seperti kebanyakan karyawan lainnya. Sifat rendah diri mengungkung orang dalam kotak inferioritas sehingga kapasitas dirinya tidak terdaya gunakan. Jadilah karyawan yang rendah hati, karena mereka yang rendah hati memiliki kualitas diri yang tinggi, namun tetap bersikap arif, positif dan konstruktif. 4. U=Unjuk rasa melampaui unjuk prestasi. Unjuk rasa tidak selalu harus turun ke jalan. Protes soal kenaikan gaji adalah contoh nyata unjuk rasa yang sering terjadi di kantor-kantor. Menggunjingkan atasan dan managemen di kantin atau toilet juga merupakan bentuk unjuk rasa yang tidak sehat. Perhatikan para karyawan yang tidak puas dengan kebijakan perusahaan. Mereka berkasak-kusuk sambil mengkorupsi jam kerja. Padahal, itu semakin menunjukkan kualitas buruk mereka. Jadilah karyawan yang rajin unjuk prestasi, karena prestasi membuka peluang untuk mendapatkan kesempatan dan pendapatan yang lebih besar.   

5. H=Hitung-hitungan soal pekerjaan dan imbalan 5. H=Hitung-hitungan soal pekerjaan dan imbalan. Banyak sekali karyawan potensial yang akhirnya gagal membangun karirnya hanya karena merasa tidak dibayar dengan pantas. “Kalau gua digaji cuma segini, ngapain mesti kerja keras?’ begitu katanya. Padahal, sikap seperti itu tidak merugikan perusahaan lebih dari kerugian yang dialami oleh orang itu sendiri. Mereka membuang peluang untuk mengkonversi potensi dirinya menjadi karir yang cemerlang. Jadilah karyawan yang berfokus kepada kontribusi yang tinggi, karena bayaran atau imbalan akan mengikutinya kemudian.    Jika Anda mampu membuang mental ‘b-u-r-u-h’ yang sudah saya jelaskan diatas, maka Anda tidak akan menjadi buruh rendahan. Sebaliknya, Anda akan menjadi karyawan yang ketika pensiun nanti; memiliki sesuatu yang layak untuk dibanggakan.