Pay Structure Decision

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PASAR BISNIS dan Perilaku Pembelian Bisnis
Advertisements

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Employee Separation & Retention
1 S.D.M. BISNIS PENGANTAR. 2 Kebutuhan SDM   Dari semua sumberdaya sebuah perusahaan, barangkali SDM adalah sumberdaya yang paling besar kontribusinya.
1Etika Bisnis & Profesi. Manajemen..... ??? Pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain. Sumber.
VII. Konsep dan peranan harga
TM – 10 MSDM KOMPENSASI Oleh : Drs.Ec. Mudji Kuswinarno, MSi
COMPENSATION ( KOMPENSASI )
Pengadaan Kompensasi Pemeliharaan Pembauran Pemisahan
Disusun oleh: Desy Herma Fauza, SE., MM
KOMPENSASI Disusun oleh: Prih Adi Utomo ( ) Muh.Anis.Yunanto ( ) Hendriyo Efendi ( ) Wahyu Noviantoro ( )
Bab 11 Tenaga Kerja:Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Recognizing Employee Contribution with Pay
Kompensasi Finansial Langsung
Pengantar Manajemen Kompensasi
STRATEGI OPERASI STIE PUTRA BANGSA.
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Penyusunan Personalian
The Analysis & Design of Work
KOMPENSASI Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia
MANAJEMEN HASIL KARYA KEORGANISASIAN “EFEKTIVITAS ORGANISASI”
Perubahan dan Perkembangan
Perubahan dan Perkembangan
Menerapkan Strategi : Isu – Isu Manajemen
PERTEMUAN 14 Pengendalian
1. Mengelola Keuangan di Anak Perusahaan Asing: Gambaran Umum
PAY STRUCTURE & EMPLOYEE COMPENSATION
SISTEM IMBALAN (COMPENSATION).
ESTABLISHING STRATEGIC PAY PLANS
Studi Kelayakan Bisnis #desiharsantipinuji
BAB IV PERENCANAAN.
Mengubah Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia (Hakikat SDM)
PERANCANGAN SISTEM IMBALAN SDM
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MODUL I KONSEP DASAR PRODUKTIVITAS
Pertemuan Kedua-Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia
PERTEMUAN 14 Pengendalian
TM – 9 MSDM KOMPENSASI Oleh : Drs.Raswan Udjang, MSi
Kompensasi.
Pemberian balas jasa dan penghargaan
MATERI KE-1 MSDM.
HUBUNGAN PERBURUHAN, SERIKAT PEKERJA DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF
PERTEMUAN 14 Pengendalian
EMPLOYEE BENEFITS ( K. 10 ) Dosen : Dr. Y. Harri Jalil
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TITIN HARTINI, S.E., M.Si STMIK MDP
KOMPENSASI Manajemen Sumber Daya Aparatur.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kompensasi.
SISTEM KOMPENSASI (PAY SYSTEM)
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dr. Mustika Lukman Arief, SE., MM.
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Pengertian Perencanaan SDM Tujuan Perencanaan SDM
Efek Dari Upah Minimum di Indonesia
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
Total Quality Management
Motivasi dan kompensasi
Manajemen Kinerja Annisa Julianti.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA.
BAB III SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
BAB 5 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Konsep dan peranan harga
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Komunikasi Bisnis dan Sosial Pengantar: I Gede Iwan Suryadi,SE.,MM.
Lingkungan organisasi
Pemberian Kompensasi Komunikasi Bisnis Minggu, 11 Nopember 2018
BAB 7 MENERAPKAN STRATEGI : ISU-ISU MANAJEMEN & OPERASI
Transcript presentasi:

Pay Structure Decision UNIVERSITAS TRISAKTI PROGRAM PASCA SARJANA Mata Kuliah: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA M / K - 10 Pay Structure Decision Equity Theory and Fairness Developing Pay Levels The Important of Process: Participation and Communication Current Challenges Government Regulation of Employee Compensation DOSEN: DR. Y. HARRI JALIL @2013

Op / Ip < , > , atau = Oo / Io ? 1. Equity Theory and Fairness Equity and fairness theory menyarankan bahwa individu-individu mengevaluasi keadilan (fairness) dari keadaan-keadaan mereka dengan membandingkan diri mereka dengan individu-individu lain. Menurut teori ini, individu (P) membandingkan rasionya dari hasil-hasil yang diterima O (upah, keuntungan, kondisi kerja), dengan input-input yang diterima I (usaha, kemampuan, pengalaman) dengan rasio dari perbandingan-perbandingan lain (o). Op / Ip < , > , atau = Oo / Io ? Jika rasio P (Op / Ip) lebih kecil dari rasio perbandingan lainnya (Oo / Io) hasil-hasil inekuitas dibawah upah. Jika rasio P lebih besar, hasil-hasil inekuitas melebihi upah.

Dua jenis dari perbandingan upah-upah sosial karyawan yang secara khusus berkaitan dengan pembuatan keputusan-keputusan tingkat upah dan struktur pekerjaan, adalah External equity : perbandingan upah yang memfokuskan pada bagaimana karyawan dalam organisasi-organisasi lain dibayar dalam melakukan pekerjaan yang sama. Internal equity : perbandingan-perbandingan upah yang memfokuskan pada bagaimana karyawan-karyawan dalam organisasi yang sama, tapi pada pekerjaan yang berbeda, diupah. Wright, 2012

2. Developing Pay Levels Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun tingkat upah: Tekanan-Tekanan Pasar Karyawan sebagai sebuah Sumber Daya Memutuskan Bagaimana Mengupah Survei Upah Pasar Jangkauan Tingkatan (Rate Range) Pekerjaan Utama (Key Jobs) dan Bukan Pekerjaan Utama (Non Key Jobs) Wright, 2012

PENJELASAN A. Tekanan-Tekanan Pasar Setiap organisasi menghadapi dua tantangan kompetisi pasar yang penting dalam memutuskan bagaimana upah karyawannya: Kompetisi pasar produk (Product Market Competition) Organisasi harus berkompetisi secara efektif dalam pasar produk. Mereka harus dapat menjual barang-barang dan jasa pada kuantitas dan harga yang akan memberikan pengembalian yang sesuai dengan investasi mereka. Organisasi yang mempunyai biaya-biaya tenaga kerja lebih tinggi daripada kompetitor-kompetitor pasar produk akan mengharuskannya menetapkan harga diatas rata-rata dari produk-produk pada kualitas yang sama.

Kompetisi pasar tenaga kerja (Labor Market Competition) Labor market competition adalah jumlah yang harus dibayar organisasi untuk berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam mempekerjakan tenaga kerja yang sama. Dalam labor market competition ini, tidak hanya melibatkan perusahaan yang memiliki produk-produk yang sama tetapi juga perusahaan-perusahaan dalam pasar produk yang berbeda yang mempekerjakan karyawan-karyawan pada level yang sejenis.

B. Karyawan sebagai sebuah Sumber Daya Karena organisasi-organisasi harus berkompetisi dalam pasar tenaga kerja, organisasi-organisasi harus menganggap karyawan-karyawan mereka tidak hanya sebagai beban biaya, tetapi juga sumber daya yang telah diinvestasikan organisasi dan darinya diharapkan ada pengembalian yang bernilai. C. Memutuskan Bagaimana Mengupah Meskipun organisasi menghadapi tekanan-tekanan tenaga kerja eksternal dan tekanan pasar produk dalam merancang tingkat upah mereka, tetap terdapat ruang kebijaksanaan. Berapa besarnya ruang tersebut, tergantung pada lingkungan kompetisi khusus yang dihadapi organisasi. Ketika ruang tersebut besar, keputusan strategik yang penting tentang apakah upah di atas atau dibawah rata-rata pasar.

D. Survei Upah Pasar Dalam berkompetisi terhadap pencarian bakat, organisasi-organisasi menggunakan benchmarking, yaitu suatu prosedur dimana organisasi membandingkan praktek-prakteknya sendiri dengan praktek-praktek dari pesaingnya. Dalam manajemen kompensasi, benchmarking terhadap kompetitor pasar produk dan pasar tenaga kerja dilakukan melalui penggunaan satu atau lebih survei upah, yang memberikan informasi mengenai peringkat upah diantara organisasi-organisasi yang saling berkompetisi. E. Jangkauan Tingkatan (Rate Range) Rate range adalah karyawan-karyawan yang berbeda dalam pekerjaan yang sama mungkin memiliki tingkat-tingkat upah yang berbeda. Rate range memungkinkan perusahaan untuk mengakui perbedaan-perbedaan dalam kinerja karyawan, senioritas, pelatihan, dan lain-lain, dalam merancang upah individu.

Pekerjaan Utama (Key Jobs) dan Bukan Pekerjaan Utama (Non Key Jobs) Key jobs adalah pekerjaan-pekerjaan benchmark, yang digunakan dalam survei upah, yang memiliki kandungan stabil secara relatif dan keumuman bagi organisasi. Non key jobs adalah pekerjaan-pekerjaan yang merupakan khas bagi organisasi dan tidak dapat dinilai atau dibandingkan secara langsung melalui penggunaan survei-survei pasar. Wright, 2012

3. The Important of Process: Participation and Communication Partisipasi Partisipasi karyawan dalam pembuatan keputusan kompensasi dapat terjadi dalam banyak hal. Karyawan mungkin saja menjadi task force yang berwenang merekomendasikan dan merancang sebuah program pembayaran (upah). Karyawan mungkin juga diminta untuk membantu mengkomunikasikan dan menjelaskan secara rasional. Adalah penting untuk membedakan antara partisipasi dengan mereka yang dipengaruhi oleh kebijakan dan mereka yang harus mengimplementasikan kebijakan secara nyata. Para manajer merupakan kelompok kedua. Sedangkan manajemen SDM dan manajer pelaksana bertanggungjawab atas pekerjaan pembuatan kebijakan.

Komunikasi Para manajer memainkan peranan penting dalam komunikasi karena interaksi mereka sehari-hari dengan para karyawannya. Oleh karenanya, para manajer harus dipersiapkan untuk menjelaskan mengapa struktur upah dirancang sebagaimana yang ada dan untuk menilai apakah karyawan peduli terhadap struktur yang perlu ditujukan dengan perubahan terhadap struktur. Wright, 2012

4. Current Challenges A. Masalah dengan job-based pay structures, terdiri atas: Pertama, memberikan peluang terjadinya birokratisasi Sifat hirarki jabatan mendorong pembuatan keputusan dengan pola top down Birokrasi mensyaratkan menghasilkan dan memperbaharui deskripsi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan dapat menjadi halangan bagi perubahan. Pola ini tidak memberikan penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan. Penekanan pada tingkat pekerjaan dan perbedaan status mendorong promosi berdasarkan perilaku tetapi tidak mendorong pergerakan karyawan. Wright, 2012

Respon terhadap masalah Job-based pay structure. Dalam merespon masalah ini, beberapa organisasi melakukan delayering. Delayering adalah pengurangan sejumlah level pekerjan dalam sebuah organisasi. Cara kedua yang dilakukan adalah dengan mengupah seseorang berdasarkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensinya. C. Tantangan lainnya adalah kemampuan kompetisi dari angkatan kerja di Amerika Serikat. Dalam hal ini isu-isu yang mengemuka antara lain: Ketidakstabilan perbedaan upah buruh di setiap negara bagian. Kualitas dan produktivitas angkatan kerja nasional yang sangat bervariasi. Produktivitas per jam kerja dari tenaga kerja. Di sisi lain penentuan lokasi produksi tidaklah hanya didasarkan atas pertimbangan tenaga kerja semata. Wright, 2012

5. Government Regulation of Employee Compensation Peraturan EEO (Equal Employment Opportunity) yang melarang pembedaan-pembedaan berkaitan dengan jenis kelamin dan ras dalam hal upah. Comparable worth: suatu kebijakan pemerintah yang menganjurkan untuk membantu terhadap perempuan bekerja dengan upah dibawah standar. Peraturan tentang upah minimum, upah lembur, dan pemberlakuan undang-undang tentang upah. Wright, 2012

PERATURAN PEMERINTAH MENGENAI KOMPENSASI KARYAWAN Kesimpulan PERATURAN PEMERINTAH MENGENAI KOMPENSASI KARYAWAN Upah adalah bagian penting dari manajemen sumber daya manusia strategik. Kebijakan dan praktek pemberian upah harus mendukung perilaku karyawan yang membantu mencapai tujuan bisnis strategik organisasi dan mendorong budaya yang diinginkan. Tanpa adanya suatu pendekatan sistemik terhadap upah, suatu organisasi akan mengalamai kesulitan dalam memantau efektivitas biaya, kepatuhan hukum, kesetaraan upah, hubungan antara upah dan kinerja, dan apakah program upah tersebut mendukung strategi bisnis organisasi.

TIGA JENIS PENGENDALIAN Tips 10 TIGA JENIS PENGENDALIAN Tahap Masukan Konversi Keluaran Pengendalian Umpan Maju (mengantisipasi Masalah sebelum terjadi

TERIMA KASIH