Laju Pertumbuhan Penduduk
Perkembangan TFR Sulut
Perkembangan IMR Sulut
TRANSISI DEMOGRAFI
BONUS DEMOGRAFI Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil proses penurunan kematian bayi dan penurunan fertilitas jangka panjang. Penurunan proporsi penduduk muda mengurangi besarnya biaya investasi untuk pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Bonus Demografi Lanjutan 1 Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat, karena itu memberi window of opportunity
PROSES TRANSISI DEMOGRAFI Tahap pertama, angka kelahiran dan kematian tinggi. Tahap kedua, angka kematian menurun, sementara angka kelahiran masih tetap tinggi, sehingga pertumbuhan penduduk meningkat dengan pesat.
Lanjutan Proses Transisi Demografi Tahap ketiga, angka kematian terus menurun tetapi tidak secepat pada tahap kedua, sementara angka kelahiran mulai menurun. Tahap keempat, kelahiran dan kematian mencapai angka yang rendah, sehingga pertumbuhan penduduk mendekati nol. Proses transisi dianggap selesai ketika tertilitas mencapai NRR = 1.
Transisi Demografi Di SULUT Periode 1980-1990 merupakan tahap kedua Tahap ketiga periode 1990-2000, dengan kecenderungan angka kelahiran dan kematian menurun. Tahap keempat mulai terjadi pada periode 2000-2005 dimana NRR diproyeksikan = 0,9 atau NRR=1
LanjutanTransisi Demografi Di SULUT Proses Transisi Demografi di Provinsi Sulawesi Utara yang tercapai jauh lebih awal dibandingkan dengan nasional, merupakan keberhasilan program kependudukan dan KB/KS; sebagai hasil kerja keras semua pihak di daerah ini, yang dimotori oleh BKKBN
DAMPAK TRANSISI DEMOGRAFI Menurunkan proporsi jumlah anak <15 tahun, karena penurunan fertilitas Meningkatkan jumlah anak yang survived keusia dewasa, karena penurunan kematian bayi Terjadi ledakan penduduk usia kerja Angka ketergantungan turun hingga mencapai titik terendah, yang karenanya memberi kondisi yang disebut Window of Opportunity
WINDOW OF OPPORTUNITY Celah sempit sebagai bonus demografi, yakni suatu kesempatan yang hanya terjadi satu kali bagi semua penduduk negara atau daerah tertentu. Berupa tersedianya kondisi atau ukuran yang sangat ideal pada perbandingan antara jumlah penduduk produktif dengan yang nonproduktif. Pada saat itu rasio ketergantungan adalah yang terendah, selama usia penduduk tersebut, biasanya terletak di bawah 50%.
Window of Opportunity Sulut dan Indonesia Sulut terjadi 2005-2015 Bonus Demografi Total Window of Opportunity Muda Indonesia akan terjadi 2020-2030 Lansia
Window of Opportunity Menguntungkan Pertumbuhan Ekonomi Suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktip Peranan perempuan: jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktip Modal manusia yang besar apabila ada investasi untuk itu.
KONDUSIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN MILENIUM Penurunan: Angka Kelahiran Angka Kematian TRANSISI DEMOGRAFI Struktur Umur Penduduk Berubah Pddk Usia Kerja meningkat Beban Ketergantungan turun mencapai titik terendah (di bawah 50 %) WINDOW OF OPORTUNITY Pendapatan per kapita meningkat Peranan Perempuan meningkat Tabungan Masyarakat meningkat Mutu Modal Manusia dapat ditingkatkan melalui: Peningkatan: Pendidikan, Pelayanan Kesehatan/KR, Kependudukan /KB KONDUSIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN MILENIUM