POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Anita Apriliani Dwi Rahayu1, Krisnawati2 dan Sentot Adi Sasmuko3
Teori Graf.
PENYEBARAN DATA Tujuan Belajar :
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Kuswanto, Uji Normalitas  Untuk keperluan analisis selanjutnya, dalam statistika induktif harus diketahui model distribusinya  Dalam uji.
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
Jakarta, 7 – 8 November 2013 Seminar Insentif Riset SINas, Kementerian Riset dan Teknologi “Membangun Sinergi Riset Nasional untuk Kemandirian.
START.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMISKINAN JAWA BARAT DALAM KONSTALASI KEMISKINAN NASIONAl KELEMBAGAAN TKPK.
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Resista Vikaliana, S.Si. MM

PENULIS : WAHYUDI ANGGORO HADI
1 Diagram berikut menyatakan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 400 siswa. Persentase siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler.
di Matematika SMA Kelas XI Sem 1 Program IPS
(UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN PENYEBARAN)
LATIHAN SOAL HIMPUNAN.
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Bab 11B
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Statistika Deskriptif
SPP adalah langkah awal dalam pemuliaan pohon. Faktor genetik
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
Hubungan Sumber dan Lubuk
STATISTIK - I.
UKURAN PENYEBARAN DATA
METODE Statistika BAB 1. PENDAHULUAN.
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
Bab 11B
Nonparametrik: Data Peringkat 2
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
NILAI RATA-RATA (CENTRAL TENDENCY)
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Kuliah ke 12 DISTRIBUSI SAMPLING
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
IRFAN PRIDAHANA, PERKEMBANGAN INDUSTRI KUNINGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI.
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
DISTRIBUSI NORMAL.
Nonparametrik: Data Peringkat 2
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
TOKOFEROL DAN FENOLIK TOTAL PADA 10 JENIS KACANG
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Graf.
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
ULTISOL DAN PERMASALAHANNYA
Bab 8A Estimasi 1.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Teknik Numeris (Numerical Technique)
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
Korelasi dan Regresi Ganda
Minyak NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L)
Rachman E, Rostiwati, T., Sofwan B.
Transcript presentasi:

POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI HHBK, BADAN LITBANG KEHUTANAN, KEMENTRIAN KEHUTANAN POTENSI NYAMPLUNG SEBAGAI BAHAN BAKU ENERGI DI NUSA TENGGARA BARAT DAN BALI I Wayan Widhiana S Retno Agustarini

Latar Belakang Manfaat lain Data Potensi Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) merupakan salah satu tanaman penghasil bahan baku biofuel Kelebihan, kadar oktannya lebih tinggi (40 – 73 %) dp jarak pagar (40 – 68 %) dan kelapa sawit (46 – 54 %) Manfaat lain Kayunya untuk bahan pembuatan perahu, balok, tiang, papan lantai dan bahan konstruksi ringan Getahnya berkhasiat menekan pertumbuhan virus HIV, Daunnya berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encok, bahan kosmetik, penyembuhan luka Data Potensi Data potensi dan produksi buah nyamplung belum terdokumentasi Hanya 8 komoditas HHBK yang tercatat vol produksinya selama 6 tahun (2000-2005) yaitu madu, gaharu, kemiri, bambu, aren, arang, asam, dan rotan

memperoleh data & informasi potensi & produksi buah nyamplung Latar Belakang NYAMPLUNG Tujuan memperoleh data & informasi potensi & produksi buah nyamplung X data dan informasi potensi dan produksi buah BALI DAN NTB

METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian Penelitian dirancang dengan metode survey, dengan pemilihan lokasi secara purposive sampling Kriteria Karakter lingkungan Lokasi Penelitian pemilihan lokasi menurut pH dan ketinggian yang seragam

Alat & Bahan data-data hasil eksplorasi bahan pohon sampel dan buah nyamplung alat Peralatan pengukuran dimensi pohon :  GPS, hagameter, timbangan, pHiband, meteran roll, kompas Peralatan dokumentasi :  ATK, kamera dan blangko-blangko pengamatan

Survey Potensi nyamplung PRSEDUR KERJA 1. Survey Potensi nyamplung Seleksi pohon sampel 2. Pengamatan Buah 3. Pengamatan Biji 4.

1. SURVEY POPULASI NYAMPLUNG Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive sampling Menggunakan metode survey secara sensus dgn mengukur dimensi dan menandai induk pohon pada diameter batang/dbh Pengamatan parameter : diameter pohon (dbh), diameter tajuk, dan jumlah pohon. Pengamatan karakteristik dan biofisik lahan .

5 KELOMPOK TEMPAT TUMBUH Seleksi berdasar  karakteristik pohon-pohon sampel & tempat tumbuh Seleksi pohon sampel 2 Data hasil survey populasi nyamplung diklasifikasikan berdasar  karakteristik tempat tumbuh KANDIDAT POHON SAMPEL TIAP KELOMPOK min. 30 pohon kandidat 5 KELOMPOK TEMPAT TUMBUH Tiap kelompok, diseleksi berdasarkan kelas diamater sehingga didapatkan sebaran normal-nya

PEMILIHAN POHON SAMPEL Pengamatan Produksi Buah 3 persiapan pengamatan  membersihkan areal di bawah pohon sampel PEMILIHAN POHON SAMPEL sehat, tanda-tanda berbuah, lokasi tidak berhimpit, lokasi tidak di lahan miring untuk meminimalisir buah jatuh dan hilang Periode pengamatan buah nyamplung ditandai sebagai POHON SAMPEL Lokasi Waktu Pengamatan Keterangan Sekongkang, April – Oktober Akhir pengamatan, beberapa pohon mulai berbunga. Kempo – Kilo April - Oktober Sebagian besar mulai berbunga dan menyisakan beberapa buah tua di pohon. Pringgarata Mei – November Beberapa pohon mulai berbunga dan menyisakan beberapa buah tua di pohon. Wanasaba, Akhir pengamatan, beberapa pohon mulai berbunga. Batulayar, Nusa Penida Beberapa pohon menyisakan beberapa buah tua di pohon. Pengamatan produksi buah dilakukan kontinyu oleh pengamat lapangan Pada akhir pengamatan Diamati jumlah buah Diambil sampel untuk penghitungan rendemen biji

Pengamatan 4 produksi biji Pengambilan sampel 2 kg buah tiap pohon LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG RENDEMEN BIJI Pengambilan sampel 2 kg buah tiap pohon Pengupasan buah (pemisahan kulit dan cangkangnya) Seleksi kualitas biji

Analisa Data Potensi yang dihitung adalah jumlah individu dan rata- rata dimensi pohon pd seriap lokasi sebaran. Jumlah buah pd setiap pohon adalah menjumlahkan secara komulatif jumlah buah setiap bulan selama pengamatan. Penghitungan rendemen buah dan biji yang bagus : Rendemen buah = jumlah buah yang tua (hijau tua – kuning) dibagi jumlah buah total (termasuk buah muda, kecil, berwarna hijau) dikali 100 % Rendemen biji = Jumlah biji yang bernas dibagi jumlah buah pada berat 2 kg buah dikali 100 %

HASIL & PEMBAHASAN Jumlah Pohon, Dimensi Parameter dan Sebaran Nyamplung No. Kabupaten/ Kecamatan Lokasi Diameter (cm) Populasi (pohon) Elevasi (m) 1 Klungkung/ Nusa Penida Tanglad 40,5 39 500 Batukandik 24,8 55 345 – 520 Bunga Mekar 31,3 28 226 Pejukutan 52,8 14 231 – 374 2 Lombok Timur Labuhan Haji Korleko 16,6 13 90 – 108 Sambelia Sugian 18,5 25 10 – 22 Wanasaba Mamben Daya 19,4 109 226 – 262 3 Lombok Tengah Pringgarata Sintung 19,8 114 138 – 162 4 Lombok Barat Lembah Sari 23,5 38 132 – 144 5 Dompu Kilo Melayu 42,1 81 1 – 6 Lassi 35,0 16 8 Kempo Tolokalo 25,6 7 Hodo 49,3 47 2 – 22 6 Sumbawa Barat Sekongkang Tatar 37,1 94 17 – 40 Brunut 100 Membentuk tegakan sebanyak 7- 114 pohon per Kelompok. Jumlah pohon yg ditemukan, 136 di P Nusa Penida, 299 ph di Pulau Lombok dan 345 Ph di Pulau Sumbawa . Rentang diameter pohon di Nusa Penida 24,8-52,8 cm, di Pulau Lombok 16,6-23,5 cm dan di Pulau Sumbawa 25,6-49,3 cm.

Produksi buah per pohon Produksi buah thn 2012 dihitung berdasarkan pengamatan ± 6 bulan. Dari 158 pohon sampel yang diamati  hanya 143 pohon yg berbuah. Fluktuasi jumlah buah 2 tahun terakhir

Karakter dan rendemen buah berdasarkan pengelompokan pH dan ketinggian Rendemen produksi buah bervariasi 78 – 92 % dgn rerata 83,9 % Buah dari kelompok II (Klokem) mempunyai Karakter yang bagus, dgn jumlah buah dan berat yg tinggi per phn dan Rendemen juga tergolong tinggi

Jumlah biji per pohon Data penghitungan biji nyamplung pada lokasi penelitian Kelompok Sampel 2 kg buah   Ʃ buah total Ʃ biji bagus biji jelek Rendemen biji bagus (%) Berat biji bagus (kg) I 391 230 161 58,82 0,58 II 328 236 91 71,95 0,63 III 247 113 133 45,75 0,60 IV 267 214 53 80,15 0,88 V 196 145 51 73,98 0,96 Rerata 286 188 98 66,13 0,73 Jumlah buah dalam 2 kg sampel adalah rata-rata 286 buah, td 188 biji bagus dan sisanya 98 rusak. Rendemen biji bagus hanya 66,13% dgn berat ± 0,73 kg Rendemen jumlah biji terbesar diperoleh dari kelompok IV (80,15 %) terendah dari kelompok III (45,75 %) Rendemen berat biji 29 – 48 % Rendemen berat biji tertinggi dari kelompok V (Nusa Penida), dan terendah kelompok I (Sekongkang) Rendemen (jumlah dan berat) biji nyamplung tiap lokasi penelitian

Kesimpulan dan Saran Tanaman nyamplung ditemukan di Nusa Penida 136 phn dgn rerata dbh 37,3 cm Di Lombok Timur Kecamatan Wanasaba, Labuhan Haji dan Sambelia sebanyak 147 phn dgn rerata dbh 18,2 cm. Di Lomnok Tengah Kecamatan Pringgarata 114 pohon dgn rerata dbh 19,8 cm. Lombok Barat di Kecamatan Batulayar 38 pohon dgn rerata dbh 23,5 cm. Di Dompu Kecamatan Kilo dan Kempo 51 pohon dgn rerata dbh 38,0 cm. Di Sumbawa barat Kecamatan Sekongkang 194 phn dgn rerata dbh 34,2 cm. Selama 6 bulan, rerata produksi buah nyamplung per pohon adalah 539 buah dan rerata berat ± 3,65 kg, dgn rendemen 78 – 92 %. Kelompok lokasi Kilo–Kempo (Dompu) mpnyai karakter buah bagus, yaitu jumlah buah dan berat yg tinggi (1.087 buah dan 6,24 kg), dgn rendemen relatif tinggi juga (89,42%). Rendemen jumlah biji bagus 45 – 80 % dengan rerata 66,13 %. Kelompok Wanasaba – Batulayar mpnyai rendemen biji tertinggi. Rendemen berat biji berkisar 29 – 48 % dgn rata-rata 36,5 %. Biji dari Nusa penida mpnyai rendemen berat biji tertinggi.. Nyamplung potensial sbg sumber bahan baku energi alternatif karena kisaran tempat tumbuhnya yang luas. Perlu ada penelitian lanjutan mengenai produksi buah nyamplung dgn mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan dan iklim seperti kondisi keberadaan individu pohon (soliter atau berkelompok), perubahan cuaca. Perlu diinformasikan bahwa produksi buah nyamplung hasil pengamatan ± 6 bulan pada tahun 2012 pada lokasi tempat tumbuh di Nusa Penida, Lombok dan Sumbawa dikumpulkan dari pohon-pohon dgn kisaran dbh 15 cm – 51 cm.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA