Rasulullah bersabda :

Selama al-Haq (kebenaran) masih tampak jelas dan panji Sunnah masih tetap tegak, siapapun tidak boleh berpaling darinya, meski dengan itu pengikutnya (jama’ahnya) jadi berkurang Dan ia tidak boleh menerima bid’ah dan kesesatan meski dengan begitu pengikutnya (jama’ahnya) semakin bertambah banyak Golongan yang selamat (Al-Firqatun Najiyah) hanya satu dari tujuh puluh tiga kelompok umat ini. Camkanlah hal ini !

Marilah kita turut andil dalam mengajak ummat Islam untuk kembali meniti jalan Rasulullah dan Shahabatnya kepada Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang merupakan Al-Firqatun Najiyah (Golongan yang selamat)

Dalam ranah aktualisasi, betapa banyak nilai Islam yang menjadi asing bahkan di kalangan umat Islam sendiri Islam kini kembali asing; asing yang bertingkat-tingkat Di tengah ketarasingan itu, Rasulullah menjanjikan tetap eksisnya sekelompok umat yang selamat dari fitnah itu

Sejak empat belas abad yang lalu, Rasulullah telah mengisyaratkan terjadinya iftiraq (perpecahan) dalam tubuh umat Islam. Bahkan beliau sudah memastikan hanya ada satu golongan yang selamat dari 73 kelompok pecahan, yaitu Firqah Najiyah

DEFINISI IFTIRAQ Secara bahasa iftiraq bermakna: Al-Inqisam (terbagi-bagi, terpecah-pecah), Al-Mufaraqah (saling berpisah), Al-Farqu (perbedaan antara dua hal) Secara syar’i iftiraq bermakna: 1. At-tafaruq fid dien wal ikhtilaf fiihi (perpecahan dan perselisihan dalam dien) 2. Al-iftiraq ‘an jamaa’atil muslimin (berpisah dari Jama’atul Muslimin yg merupakan Umat Islam pada zaman Rasullullah dan para Sahabat)

Secara praktis makna iftiraq menurut syar’i adalah: Keluar dari As-Sunnah dan Al-Jama’ah dalam Ushuluddien baik sedikit atau banyak yang berkaitan dengan I’tiqadiyah, amaliyah atau hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan umat yang besar. Termasuk juga di dalamnya keluar dari Imam kaum Muslimin dengan cara bughat. Sedangkan maksud Ahli Iftiraq adalah Firqah yang keluar dari jalan Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Imam kaum Muslimin beserta jama’ahnya, tidak mau meniti jalan mereka dan para pengikutnya, serta menyimpang dari manhaj As Salaf As Shaleh

AL-FIRQATUN NAJIYAH Memiliki ciri-ciri unik yang telah dideskripsikan dalam hadits-hadits shahih Hadits yang berisi kabar gembira tentang Firqah Najiyah itu, bersumber dari beberapa shahabat diantarannya: Abu Hurairah, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Abdullah bin Amru bin Ash, Auf bin Malik, Anas bin Malik, Abu Umamah, Ibnu Mas’ud, Jabir bin Abdullah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Darda’, Wasilah bin al-Asqa’, Amru bin Auf al-Muzanni, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa al-Asy’ari

Pada saat yang sama, Rasulullah juga menjanjikan akan munculnya Tha’ifah Manshurah dari rahim umat ini, sebagai golongan yang akan senantiasa eksis, menang dan memperoleh pertolongan Alloh dalam menegakkan agama-Nya

Dari Al-Firqatun Najiyah itu ada kelompok inti yang disebut “THA’IFAH MANSHURAH” (Kelompok yang Menang)

Disebut kelompok inti, karena mereka memiliki ciri plus berupa : “ JALAN JIHAD” Kelompok dengan kriteria khas ini akan selalu ada hingga akhir zaman Itulah rahasia mengapa dalam setiap masa selalu ada representasi umat yang melawan kesewenang-wenangan meski harus menanggung resiko yang berat

Mengapa Alloh mensyari’atkan atas hamba-Nya untuk menjalani berbagai bentuk perjuangan dalam rangka mentaati-Nya dan mensyukuri nikmat-Nya ? QS.Muhammad:31

Rahmat Alloh yang Maha Sempurna atas segenap makhluk-Nya QS.Al-Ma’idah:54

NAWAAQIDHUL ISLAM : SYIRIK MEMBUAT WASILAH TIDAK MENGKAFIRKAN ORANG-ORANG MUSYRIK MEYAKINI ADA PETUNJUK/HUKUM YANG LEBIH SEMPURNA DARI PETUNJUK/HUKUM ALLAH & RASUL MEMBENCI AJARAN YANG DIBAWA OLEH RASUL MEMPEROLOK-OLOK AJARAN RASUL SIHIR TA’AWUN DENGAN ORANG MUSYRIK UNTUK MEMERANGI KAUM MUSLIMIN MEYAKINI ADA SEBAGIAN MANUSIA YANG MEMPUNYAI KEBEBASAN KELUAR DARI SYARI’AT BERPALING DARI DIENULLAH

KARAKTERISTIK AL-FIRQATUN NAJIYAH Golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah dan sahabatnya dalam meniti kehidupan

Golongan yang kembali merujuk kepada Kalamullah dan Rasul-Nya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan diantara mereka, sebagai realisasi dari firman Allah,

Golongan yang tidak mendahulukan perkataan seseorang atas Kalamullah dan Rasul-Nya, sebagai realisasi dari Firman Allah,

Golongan yang senantiasa menjaga kemurnian Tauhid Golongan yang senang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah, baik dalam ibadah, perilaku dan dalam segenap hidupnya Golongan yang tidak berpegang kecuali kepada Kalamullah dan Kalam Rasul-Nya yang maksum, yang berbicara dengan tidak mengikuti hawa nafsu (QS.An-Najm : 3-4) Mereka adalah para ahli hadits Golongan yang menghormati para Imam Mujtahidin, tidak fanatik terhadap salah seorang diantara mereka

Golongan yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar Golongan yang mengajak seluruh umat Islam agar berpegang teguh kepada Sunnah Rasul dan para Sahabatnya Golongan yang mengingkari peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh manusia

MATRIX IDEOLOGI DI DUNIA

Demokrasi dan matinya Agama itulah ujung dari Protocol of Zion Protocol of Zion nomor 5: “Ada suatu langkah yang mampu membikin opini umum, yaitu kita harus mengajukan berbagai pandangan yang dapat menggoyahkan keyakinan-keyakinan sebelumnya yang sudah tertanam di hati dan pikiran masyarakat. Kalau usaha ini belum mendapatkan perhatian, maka masyarakat harus diberikan pandangan lagi yang secara sosial dapat diterima. Dengan cara ini, keyakinan lama yang sudah tertanam di hati manusia akan tergoyahkan, dan pada akhirnya akan tumbang, lantaran terdepak oleh perkembangan zaman. Pada akhirnya pendapat dan pandangan yang tidak searah dengan tujuan Yahudi akan musnah, dan di dunia akan jatuh ke dalam perangkap kesesatan.”

Dalam teori “Akhir Sejarah” Fukuyama mengasumsikan sejarah, yang cirinya adalah manusia yang berkembang dalam berbagai lini kehidupan, akan berhenti. Sejarah akan berhenti pada prototipe liberal Barat dan seluruh dunia harus mengikuti nilai-nilai prototipe ini. Fukuyama menolak agama. Dia memandang bahwa sekularisme merupakan jalan untuk bebas dari agama dan belenggu-belenggunya. Fukuyama mengakui bahwa manusia peradaban Barat adalah manusia terakhir karena peradaban Barat adalah peradaban terakhir. Setelah peradaban Barat berakhir perkembangan sejarahpun berhenti karena perkembangan ideologi umat manusia sudah mencapai puncaknya. Demokrasi liberal Barat sebagai bentuk akhir pemerintahan yang telah merata di seluruh dunia. Teori Fukuyama mencerminkan kesombongan dan arogansi. Ketakutan terhadap penyebaran Islam yang terselip di balik teori ini tampak jelas

George W.Bush: “Jika kita mau melindungi AS dalam jangka panjang, hal terbaik yg harus dilakukan adalah menyebarkan Liberalisasi dan Demokrasi.” (Kompas, 6/11/2004) Tidak aneh jika demokratisasi paling sering dilontarkan oleh pihak Barat terhadap Dunia Islam. Bahkan Barat tidak segan-segan untuk memberi label “TERORIS” bagi sebuah negara yang tidak sungguh-sungguh dalam menerapkan Demokrasi. Barat, sepertinya, tahu persis bahwa politik sekular dan demokrasi akan bisa menghilangkan pengaruh Ummat Islam dari keterikatannya terhadap Syari’at Islam dan Jihad Fisabilillah.

Pernyataan Barrack Obama di Universitas Cairo (Mesir), 4 Juni 2009 Pemerintah AS, tidak akan intervensi pada Negara manapun, tetapi akan mendukung setiap negara yang melawan Terorisme dan menegakkan Demokrasi

National Endowment For Democracy (NED), adalah sebuah yayasan swasta nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat. Ia berfungsi untuk memberikan hibah dalam rangka mendukung proyek-proyek LSM di seluruh dunia untuk pertumbuhan dan penguatan lembaga-lembaga demokrasi. Yayasan ini didirikan pada tahun 1983 dan menyediakan lebih dari 1000 dana bantuan per tahun untuk LSM dalam rangka mempromosikan demokrasi di lebih dari 90 negara. Tidak hanya itu, NED juga tercatat aktif dalam menawarkan beasiswa dan melakukan penelitian dan pertukaran internasional bagi para aktivis demokrasi, hak asasi manusia advokat, jurnalis, dosen dan peneliti. “… ikut campur dalam penentuan calon terpilih pada negara asing dan membantu meningkatkan korupsi untuk pergerakan demokrasi.” (Barbara Conry, “The National Endowment for Democracy”, Laporan singkat kebijakan luar negeri Cato No. 27, 8 November 1993)

KRISIS KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL (kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, kemerosotan moral, ketidakadilan, dll.) Faktual SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK Akar Masalah Tata Sosial Individualistik Agama Sinkretistik Ekonomi Kapitalistik Pendidikan Materialistik Budaya Hedonistik Politik Oportunistik Solusi Fundamental TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM Tatanan berdasarkan syari’ah Ekonomi Tata Sosial Pendidikan Politik Budaya Masyarakat (Masjid) Keluarga Sekolah

Sistem Pendidikan Kelemahan Paradigma Faktual KELEMAHAN Akar Masalah GAGAL MEMANUSIAKAN MANUSIA Gagal membentuk manusia sesuai dengan visi & misi penciptaannya Akar Masalah KELEMAHAN ASAS Sekuleristik TUJUAN/ARAH Manusia materialistik, indiividualistik Solusi PENDIDIKAN ISLAM ASAS AQIDAH ISLAMIYAH TUJUAN/ARAH SYAKHSHIYYAH TSAQOFAH ILMU IPTEK SKILL Sistem Pendidikan KONTINYUITAS TK - PT Sinergi Sekolah – Keluarga – Masyarakat(Masjid)

Golongan yang mengajak seluruh umat Islam untuk berjihad di jalan Alloh Rasulullah bersabda :

TANDA-TANDA GOLONGAN YANG SELAMAT Jumlahnya sangat sedikit ditengah banyaknya umat manusia Tentang keadaan mereka, Rasulullah bersabda:

Dalam Al-Qur’anul Karim, Allah memuji mereka dengan Firman-Nya : “

Golongan yang banyak dimusuhi oleh manusia, difitnah dan dilecehkan dengan gelar dan sebutan yang buruk. Kondisi mereka seperti kondisi para Nabi yang dijelaskan oleh Allah dalam Firman-Nya: “

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ketika ditanya tentang golongan yang selamat, beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang Salaf dan setiap orang yang mengikuti jalan para Salafush Shaleh (Rasulullah, para Sahabat dan setiap orang yang mengikuti jalan petunjuk mereka).”

KARAKTER GOLONGAN YANG AKAN DITOLONG DAN DIMENANGKAN OLEH ALLOH Senantiasa membela al-Haq Senantiasa melaksanakan Syari’at Islam Pembaru Ummat dalam urusan Agama Senantiasa muncul hingga hari kiamat Kelompok yang sabar dan tabah Ditengah-tengah Ummat mereka senantiasa : Mengobarkan semangat Jihad fi Sabilillah Amar ma’ruf nahi munkar Sabar dalam menghadapi cobaan/tantangan