CHAPTER 6 ANALYZING RELATIONSHIPS IN THE VALUE CHAIN (Page ) Dosen : Prof. Drs. Achmad Fauzi Dh., MA Oleh : Rusdi Hidayat N. NIM :
Analisis value chain merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk. Analisis ini merupakan total value chain dari suatu produk mulai dari desain produk sampai dengan pemanufakturan produk, bahkan jasa setelah penjualan. Selain itu Analisis value chain merupakan alat analisis strategis yang digunakan untuk memahami secara lebih baik keunggulan kompetitif, mengidentifikasikan di mana value pelanggan dapat ditingkatkan atau penurunan biaya, dan memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan pemasok/supplier, pelanggan, dan perusahaan lain dalam industri
Hubungan pemasaran adalah proses mengidentifikasi dan membangun, memelihara, meningkatkan, dan jika perlu mengakhiri hubungan dengan pelanggan dan stakeholder lainnya. (Gronroos, 1996 P. 7.) Hubungan memungkinkan perusahaan untuk membangun keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan keterampilan dan kemampuan mitra mereka untuk memperbaiki kinerja hubungan pasar Classic hubungan pasar Khusus hubungan Mega Nano-hubungan
Hubungan Pasar Classic adalah angka dua pemasok-pelanggan, tiga serangkai-pesaing pemasok-pelanggan dan jaringan distribusi fisik, yang diperlakukan secara ekstensif dalam teori pemasaran umum. Hubungan Pasar Khusus merupakan aspek-aspek tertentu dari hubungan klasik, seperti interaksi dalam perjumpaan layanan atau pelanggan sebagai anggota program loyalitas. Hubungan Mega, ada di atas hubungan pasar. Mereka menyediakan sebuah platform untuk hubungan pasar dan keprihatinan ekonomi dan masyarakat pada umumnya. Di antaranya adalah mega pemasaran (lobi, opini publik dan kekuasaan politik), mega aliansi (seperti NAFTA, pengaturan tahap baru untuk pemasaran di Amerika Utara), dan hubungan sosial (seperti persahabatan dan obligasi etnis). Nano-Hubungan ditemukan di bawah hubungan pasar, yaitu, hubungan di dalam sebuah organisasi (hubungan intra-organisasi). Semua kegiatan internal mempengaruhi hubungan eksternal terikat.
Fokus Nilai Rantai Perusahaan mendukung fungsi : perusahaan intrastructure manajemen sumber daya manusia pengembangan hasil Desain Paten fitur produk teknik kapasitas produksi komponen bagian majelis aliran material manajemen mutu pemasaran info procuct harga distribusi komunikasi branding Salesforce logistik syarat penjualan inventarisasi pembayaran pelayanan pelanggan pemasok mendukung fungsi : Pengembangan teknologi pengadaan (membeli)0 pelanggan Aliran Keatas Aliran Kebawah
Hubungan Dalam Jaring Nilai Pemasok fokus perusahaan: hubungan internal (karyawan) Pemasok Complementors / Mitra Saingan Jaringan horizontal Jaringan vertikal
Secara khusus, hubungan dan interaksi biasanya didirikan dengan pelaku berikut : 1. Hubungan pelanggan 2. Hubungan Pemasok 3. Hubungan complementors / mitra 4. Hubungan Pesaing 5. Hubungan internal
1. Hubungan pelanggan • Hubungan perusahaan dengan pelanggan akan memberikan manfaat bagi perusahaan dalam loyalitas pelangaan terhadap produk perusahaan. • Untuk memanfaatkan peluang tersebut, maka hubungan tersebut harus dipelihara dengan baik dan saling memanfaatkan (saling menguntungkan) satu sama lain.
2. Hubungan Pemasok Hubungan antara perusahaan dengan pemasoknya akan memberikan manfaat bagi perusahaan dalam hal peningkatan kualitas bahan baku, waktu pengantaran bahan baku lebih tepat atau lebih memungkinkan mengaplikasikan teknik just in time, dan dapat menghemat biaya. Menjaga hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan pemasok merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena dapat memberikan peluang untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan, baik dalam hal pengurangan biaya maupun atau peningkatan kualitas.
3. Hubungan complementors / mitra Tiga jenis kemitraan rantai nilai, yaitu : 1. hulu berbasis kolaborasi (1) 2. hilir berbasis kolaborasi (2) 3. kolaborasi hulu / berbasis hilir (3) Mitra berbagi kinerja aktual dari satu atau lebih kegiatan rantai nilai, seperti : - produksi bersama model atau komponen - perjanjian pemasaran bersama
4. Hubungan Pesaing Berdasarkan motif untuk berinteraksi dan intensitas hubungan yang bersangkutan, jenis interaksi dibedakan menjadi : - konflik - persaingan - Koeksistensi - kerjasama
5. Hubungan internal Internal pemasaran dianggap sebagai proses menciptakan kondisi pasar dalam organisasi untuk memastikan bahwa karyawan internal kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. Kepercayaan Terhadap karyawan Manajemen Pemberdayaan wawasan Evaluasi Perilaku dasar Pengakuan dan penghargaan
KESIMPULAN Analisis Value Chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan mentah sampai dengan penanganan purna jual. Rantai nilai ini mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pelanggan, pemasok, complementors / mitra, Pesaing dan internal. Aktifitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tapi sangat tergantung satu dengan yang lain. Pendekatan Analisis Value Chain merupakan pendekatan terbaik dalam membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik
SEKIAN TERIMA KASIH